• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen Penelitian

Dalam dokumen T1 202009038 Full text (Halaman 30-35)

METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes. Instrumen non tes berupa lembar pengamatan (observasi) yang terdiri dari daftar – daftar butir pernyataan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

dengan aktivitas siswa dalam kelompok. Kisi – kisi lembar observasi aktivitas siswa dalam kelompok dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Kisi – Kisi Instrumen Lembar Observasi

Variabel Aspek Indikator Nomor

Butir Aktivitas siswa dalam kelompok a. Aktif terlibat dalam diskusi kelompok.

 Siswa bersifat fleksibel dan terbuka pada saat diskusi kelompok.

 Siswa melakukan kerjasama yang aktif dan terarah saat diskusi kelompok.

 Siswa berani mengemukakan pendapat di dalam kelompoknya.

 Siswa antusias mengikuti pembelajaran dengan diskusi kelompok.

 Siswa dapat mengatur tugas dalam kelompok.

 Siswa dapat menyelesaikan lembar kerja kelompok dengan baik.

2 3 5 7 8 9 b. Dapat mengkrit isi

 Siswa mampu menemukan sendiri penyelesaian suatu masalah.

 siswa dapat mengidentifikasi sumber belajar untuk memperoleh informasi mengenai topiknya.

 Siswa aktif berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja kelompok.

 Siswa dapat memberi kesimpulan dari topik yang di diskusikan.

6 10 11 12 c. Komunik asi yang multi arah

 Siswa mau bekerjasama dan berbagi dengan anggota kelompok.

 Siswa bertanya kepada anggota kelompok/guru tentang hal – hal yang kurang jelas.

 Siswa dapat bekerjasama menghimpun sumber belajar.

 Siswa saling memberi tanggapan baik pertanyaan, pendapat, sanggahan maupun komentar.

1 4

13 14

Instrumen tes berupa pretest dan posttest.

a. Pretest, untuk mengetahui nilai dan kemampuan siswa sebelum mendapat perlakuan dengan kelompok kerja. Tes ini terdiri dari 15 item yang berupa

17 soal pilihan ganda. Kisi – kisi instrumen pretest dapat dilihat pada Tabel 3.2.

b. Posttest, diberikan pada siswa setelah selesai pembelajaran dengan kelompok kerja yang beranggota 3, 5 dan 7 orang. Posttest dilakukan untuk mengukur kemampuan akhir siswa yang telah diberi perlakuan. Jumlah soal posttest terdiri dari 15 Item yang berupa soal pilihan ganda. Posttest yang diberikan kepada subyek terdiri dari item tes yang disusun berdasarkan kompetensi dasar. Kisi – kisi instrumen yang digunakan untuk posttest dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kisi – Kisi Instrumen Pretest dan Postest Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal Memahami

sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta

bagian-bagiannya.

 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan balok serta bagiannya.

 Mengidentifikasi sifat-sifat prisma dan limas serta bagiannya. 1, 2, 3, 13, 16, 4, 5, 6, 7, 17, 18 9, 10, 11, 15, 12, 14, 20 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas Membuat jaring – jaring kubus dan balok.

Membuat jaring – jaring prisma dan limas.

8, 19, 21, 22, 23, 24, 25

Instrumen tes dan non tes dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing dan guru mata pelajaran matematika di tempat penelitian sebelum digunakan untuk penelitian. Setelah itu, instrumen di ujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas dari instrumen tersebut. a. Validitas

Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas item yaitu dengan mengkorelasikan item dengan total yang dikorelasikan dengan butirnya (corrected item total correlation). Analisis validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windows seri 16.0. Klasifikasi interpretasi koefisien korelasi menurut Arikunto (2007) sebagai berikut:

: Validitas Sangat Rendah : Validitas Rendah : Validitas Cukup

: Validitas Tinggi : Validitas Sangat Tinggi

Penentukan validitas item yang digunakan kriteria dari Arikunto (2007) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji bila batas bawah sama dengan 0,20 hal ini mengingat bahwa suatu instrumen adalah valid jika disusun dari item yang valid juga. b. Reliabilitas

Reliabilitas tes merupakan ukuran yang menyatakan konsistensi alat evaluasi yang digunakan. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus alpha cronbach untuk mengestimasi reliabilitas instrumen. Analisis validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windows seri 16.0. Klasifikasi interpretasi derajat reliabilitas menurut Guilford (Suherman, 2003) sebagai berikut:

: Reliabilitas Sangat Rendah : Reliabilitas Rendah : Reliabilitas Cukup : Reliabilitas Tinggi : Reliabilitas Tinggi

Uji coba instrumen diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pabelan. Tujuan dari pelaksanaan uji coba item tes adalah mengetahui kelayakan butir - butir item yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian.

c. Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran tes adalah pernyataan tentang seberapa mudah atau seberapa sukar sebuah butir tes itu bagi siswa. Tingkat kesukaran merupakan salah satu ciri tes yang perlu diperhatikan, karena tingkat kesukaran tes menunjukkan seberapa sukar atau mudahnya butir-butir tes atau tes secara keseluruhan yang telah diselenggarakan. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

19 Klasifikasi indeks kesukaran sebagai berikut:

Klasifikasi Indeks Kesukaran Keterangan

0,00 – 3,00 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Setelah uji validitas dan relibilitas uji instrumen pretest dilakukan taraf kesukaran soal. Hasil taraf kesukaran dari sebaran uji instrumen pretes dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Hasil Taraf Kesukaran Soal Kategori Frekuensi No. Item Soal

Sukar 5 4, 5, 6, 7, 17

Sedang 16 3, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24

Mudah 4 1, 2, 12, 25

d. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2007). Seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pandai atau kelompok atas dan kelompok bodoh atau kelompok rendah.

Rumus untuk menentukan daya beda adalah:

Keterangan: D = daya beda

BA = respon betul kelompok atas BB = respon betul kelompok bawah JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:

Klasifikasi Daya Pembeda Keterangan

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

Hasil uji daya beda dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4

Hasil Uji Daya Beda Soal

Berdasarkan Tabel 3.4, nomor item soal 2 diperoleh hasil -0,22, nomor item 13 diperoleh hasil -0,11, nomor Item 14 diperoleh hasil 0,22 dan nomor item 17 diperoleh hasil -0,11. Dengan demikian nomor item 2, 13, 14 dan 17 tidak masuk dalam kriteia yang telah ditentukan.

F.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam dokumen T1 202009038 Full text (Halaman 30-35)

Dokumen terkait