• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner SDKI

2012. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner wanita

usia subur (WUS) 15-49 tahun dan kuesioner rumah tangga. Kuesioner WUS Wanita usia 15-49 tahun yang memenuhi syarat untuk

diwawancarai dalam SDKI 2012 di provinsi papua = 968 wanita

Wanita usia 15-49 tahun yang memenuhi syarat berdasarkan hasil kunjungan dalam SDKI 2012 di

provinsi papua = 920 wanita

Wanita usia subur 15-49 tahun yang pernah melahirkan dalam lima tahun terakhir di provinsi Papua = 349

wanita

Setelah melalui prosescleaningdatamissingatau data tidak tersedia, jumlah sampel yang diperoleh sebesar

337 ibu yang pernah melahirkan dalam lima tahun terakhir

dan rumah tangga ini digunakan untuk mengumpulkan informasi yang

berhubungan dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu

penolong persalinan, umur, paritas, status perkawinan, pendidikan ibu,

pendidikan suami, status pekerjaan ibu, status pekerjaan suami, tingkat

kekayaan, wilayah tempat tinggal, kunjungan pelayanan antenatal dan

komplikasi kehamilan.

Adapun daftar variabel dan kusioner yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

Tabel 4.1

Daftar Variabel Dan Kuesioner Dalam SDKI 2012

No. Variabel Keterangan Kuesioner

1. Penolong persalinan Kuesioner Wanita Usia Subur bagian 4 No. 433

2 Umur ibu Kuesioner Wanita Usia Subur bagian 1 No. 103, 215

3 Status Perkawinan Kuesioner SDK12-WUS bagian 6 No. 601-603

4 Pendidikan ibu Kuesioner Wanita Usia Subur bagian 1 No. 105-106

5 Pendidikan suami Kuesioner SDK12-WUS bagian 8 No. 804-805

6 Status pekerjaan ibu Kuesioner Wanita Usia Subur bagian 8 No. 808

7 Status pekerjaan suami Kuesioner SDK12-WUS bagian 8 No. 805A

8 Paritas Kuesioner Wanita Usia Subur bagian 2 No. 202-208

9 Wilayah tempat tinggal Kuesioner Wanita Usia Subur bagian pengenalan tempat No. 5

10 Tingkat kekayaan Kuesioner Rumah Tangga Bagian III dan IV

11 Komplikasi Kehamilan Kuesioner Wanita Usia Subur bagian 4 No. 414C

12 Kunjungan Pelayanan Antenatal Kuesioner Wanita Usia Subur bagian 4 No. 408

Adapun pengukuran data dari setiap variabel yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1) Pemilihan Penolong persalinan

Pemilihan penolong persalinan didefinisikan sebagai pilihan ibu

dalam menggunakan tenaga kesehatan, non tenaga kesehatan atau tanpa

penolong pada saat melahirkan dalam lima tahun terakhir. Penolong

persalinan yang ditanyakan dalam kuesioner SDKI 2012 terdiri dari 3

(tiga) kategori yaitu petugas kesehatan (dokter umum, dokter kandungan,

perawat, bidan dan bidan desa), orang lain (dukun, teman/kelurga dan

lainnya), dan tanpa penolong. Hasil ukur yang digunakan adalah 0

apabila ibu melahirkan tanpa penolong persalinan, 1 apabila ibu

menggunakan bukan tenaga kesehatan dan 2 apabila ibu menggunakan

tenaga kesehatan.

2) Umur Ibu

Umur ibu dalam penelitian ini didefinisikan sebagai umur ibu pada

ulang tahun terakhir dikurangi dengan umur anak terakhir. Umur ibu

didapatkan dari jawaban kuesioner SDKI 2012 yang dikurangi umur anak

terakhir 5 tahun sebelum survei dilakukan. Dalam penelitian ini umur ibu

dikelompokkan menjadi umur muda yaitu kurang dari 20 tahun (< 20),

umur ibu sedang 20-35 tahun, dan umur lebih tua lebih dari 35 tahun

(>35) (Kemenkes, 2011). Hasil ukur yang digunakan adalah 0 apabila

umur ibu kurang dari 20 tahun, 1 apabila umur ibu 20-34 tahun, dan 2

apabila umur ibu 35-49 tahun.

Paritas dalam penelitian ini didefinisikan sebagai jumlah

kelahiran yang pernah dialami ibu, baik lahir hidup maupun lahir mati.

Jawaban ini diperoleh melalui jumlah anak yang pernah dimiliki ibu baik

hidup atau mati, yang ditanyakan dalam kuesioner SDKI 2012. Hasil

ukur yang digunakan adalah 0 apabila paritas ibu lebih dari 6, 1 apabila

paritas ibu 4 sampai 5, 2 apabila paritas ibu 2-3, dan 3 apabila paritas ibu

1.

4) Status Perkawinan

Status perkawinan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai ikatan

perkawinan yang ibu miliki pada kelahiran anak terakhir. Hasil ukur yang

digunakan adalah 0 apabila responden pisah, 1 apabila responden cerai hidup, 2 apabila responden cerai mati, 3 apabila responden hidup bersama, dan 4 apabila responden menikah.

5) Pendidikan Ibu

Pendidikan ibu dalam penelitian ini didefinisikan sebagai tingkat

pendidikan formal tertinggi yang dicapai oleh ibu. Jenjang pendidikan

yang ditanyakan dalam kuesioner SDKI 2012 terdiri dari tidak pernah

bersekolah, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),

Sekolah Menengah Atas (SMA), Akademi atau Universitas. Dalam

penelitian ini, pendidikan dikategorikan sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 mengenai Wajib

Belajar. Pendidikan rendah jika tamat < SMA dan pendidikan tinggi jika

apabila ibu tanpa pendidikan, 1 apabila pendidikan dasar, 2 apabila

pendidikan menengah dan 3 apabila pendidikan tinggi.

6) Pendidikan Suami/Pasangan

Pendidikan suami/pasangan dalam penelitian ini didefinisikan

sebagai tingkat pendidikan formal tertinggi yang dicapai oleh

suami/pasangan. Hasil ukur yang digunakan adalah 0 apabila suami atau

pasangan tanpa pendidikan, 1 apabila pendidikan dasar, 2 apabila

pendidikan menengah dan 3 apabila pendidikan tinggi.

7) Status pekerjaan ibu

Status pekerjaan ibu dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

status bekerja pada ibu, baik yang dilakukan dirumah maupun di luar

rumah dan memperoleh penghasilan/imbalan. Status bekerja pada ibu

didapatkan melalui jawaban ibu menggunakan kuesioner SDKI 2012.

Hasil ukur yang digunakan adalah 0 apabila ibu tidak bekerja/IRT dan 1

apabila ibu bekerja.

8) Status pekerjaan suami/Pasangan

Status pekerjaan suami/pasangan yang didefinisikan sebagai jenis

kegiatan yang dilakukan suami/pasangan untuk mendapatkan

penghasilan/imbalan. Hasil ukur yang digunakan adalah 0 apabila

suami/pasangan tidak bekerja dan 1 apabila suami/pasangan bekerja.

9) Tingkat kekayaan

Tingkat kekayaan dalam penelitian ini didefinisikan Tingkat

kekayaan rumah tangga, didapatkan dengan mengukur karakteristik latar

rumah tangga dalam jangka panjang. Tingkat kekayaan didasarkan pada

karakteritik perumahan dan kepemilikan barang, jenis air minum,

fasilitas sanitasi rumah tangga yang dimiliki dan karakteristik lain yang

sesuai dengan status ekonomi rumah tangga. Setiap karakteristik tersebut

kemudian diberi skor untuk setiap rumah tangga, yang kemudian

dijumlahkan untuk menghasilkan skor total setiap rumah tangga yang

kemudian diurutkan. Selanjutnya tingkat rumah tangga ini dibagi ke

dalam quintiles mulai dari satu (paling rendah) sampai dengan lima (paling tinggi). Kemudian dihasilkan lima kategori yaitu terbawah,

menengah kebawah, menengah, menengah keatas, dan teratas. Hasil ukur

yang digunakan adalah 0 terbawah, 1 menengah kebawah, 2 menengah, 3

menengah keatas, dan 4 teratas.

10) Wilayah tempat tinggal

Wilayah tempat tinggal dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

tempat tinggal ibu yang dikategorikan berdasarkan perkotaan dan

pedesaan. Pengelompokkan wilayah tempat tinggal ini mengacu pada

Peraturan Kepala Pusat Statistik Nomor 37 Tahun 2010 Tentang

Klasifikasi Perkotaan dan Perdesaan. Hasil ukur yang digunakan adalah 0

apabila wilayah tempat tinggal ibu pedesaan, 1 apabila wilayah tempat

tinggal ibu perkotaan.

11) Komplikasi Kehamilan

Komplikasi kehamilan didefinisikan sebagai riwayat komplikasi

apabila 0 apabila ibu pernah mengalami komplikasi kehamilan, dan 1

apabila ibu tidak pernah mengalami komplikasi kehamilan.

12) Kunjungan pelayanan antenatal

Kunjungan Pelayanan Antenatal didefinisikan jumlah kunjungan ibu kepelayanan kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil ukur yang digunakan adalah 0 apabila ibu tidak melakukan kunjungan

antenatal, 1 apabila ibu melakukan kunjungan 1 kali, 2 apabila ibu

melakukan kunjungan 2-3 kali, dan 3 apabila ibu melakukan kunjungan

lebih dari 4 kali.

Dokumen terkait