BAB III METODE PENELITIAN
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah skinfold caliper
dengan merk pi zhi hou du jiuntuk mengukur abdominal skinfold thickness yang
dilakukan oleh peneliti. Spektrofotometer Sysmex Chemix-180 (Jepang), seri :
5830-0605 untuk mengukur kadar trigliserida yang dilakukan oleh laboran di
laboratorium RSUD Kabupaten Temanggung.
I. Tata Cara Penelitian 1. Observasi awal
Observasi awal dimulai dengan mencari informasi terkait rumah sakit
umum daerah (RSUD) yang tepat untuk dapat dijadikan lokasi penelitian. Lokasi
penelitian dikatakan tepat dengan indikator prevalensi penyandang diabetes
melitus tipe 2 yang tinggi.
2. Permohonan izin dan kerja sama
1. Permohonan izin diajukan ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada untuk
memenuhi etika penelitian (Ethical Clearance) menggunakan sampel
biologis manusia, yaitu darah dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.
2. Permohonan izin diajukan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Temanggung sebagai lokasi penelitian setelah mendapat izin dari Komisi
3. Permohonan izin diajukan ke bagian Litbangkespol daerah Temanggung,
sebagai perizinan melakukan penelitian di daerah Kabupaten
Temanggung.
4. Permohonan kerjasama diajukan ke bagian laboratorium RSUD Kabupaten
Temanggung untuk mengukur beberapa parameter tertentu (kadar
trigliserida) yang ditentukan dalam penelitian.
3. Pembuataninformed consentdanleaflet
Pembuatan informed consent dilakukan sesuai standar yang ditetapkan
oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sedangkan leaflet dibuat sebagai sarana
informasi dan edukasi bagi responden terkait penjelasan tentang penelitian.
4. Pencarian calon responden
Responden ditentukan setelah adanya izin dari Litbangkespol RSUD
Kabupaten Temanggung. Calon responden yang bersedia diminta untuk mengisi
dan menandatangani informed consent sebagai bentuk kerjasama. Sebelum
dilakukan penelitian, responden akan diberi penjelasan mengenai maksud dan
tujuan penelitian oleh peneliti.
Pencarian responden dilakukan secara langsung (tatap muka) yaitu
dengan menunggu penyandang DM tipe 2 yang kontrol di RSUD Kabupaten
Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Apabila
responden yang datang tersebut tidak berpuasa, maka peneliti memohon
responden untuk datang kembali ke RSUD Kabupaten Temanggung dalam
berguna untuk mengingatkan responden untuk berpuasa dan memberikan
konfirmasi ulang mengenai waktu dan tempat pelaksanaan pengukuran
antropometri. Peneliti juga membuat surat undangan pada para penyandang DM
tipe 2 di puskesmas dan dinas kesehatan di daerah Temanggung untuk mengikuti
penelitian.
Peneliti memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian
kepada calon responden. Informasi yang disampaikan meliputi pengenalan
mengenai pengukuran antropometri dan manfaatnya, serta pentingnya untuk
mengetahui korelasinya terhadap profil lipid, kadar glukosa darah puasa, dan
tekanan darah. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi deteksi dini para
penyandang DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung terkait mencegah
terjadinya komplikasi seperti dislipidemia dan supaya calon responden terdorong
untuk terlibat dalam penelitian ini. Media sosialisasi yang digunakan adalah dalam
bentuk leaflet yang berjudul “Type 2 Diabetes”. Leaflet ini bertujuan sebagai sarana edukasi sekaligus informasi terkait penelitian. Cakupan informasi yang
terdapat di leaflet mencakup pengukuran antropometri dan perannya untuk
mengetahui distribusi dan akumulasi lemak di tubuh, serta pemeriksaan penunjang
di laboratorium untuk mengetahui profil kesehatan. Informasi dalam leaflet
disusun secara singkat, padat dan informatif yang dilengkapi ilustrasi sehingga
mudah dipahami oleh calon responden. Calon responden yang bersedia ikut dalam
5. Validitas dan realibilitas instrumen penelitian
Dalam suatu penelitian dibutuhkan instrumen yang valid dan reliable
untuk mendapatkan hasil yang akurat. Instrumen yang valid adalah instrumen
yang dapat mengukur variabel yang diinginkan. Sedangkan instrumen yang
reliable merupakan instrumen yang dapat digunakan beberapa kali akan
menghasilkan data yang sama. Salah satu parameter yang harus dipenuhi untuk
validitas dan reliabilitas instrumen adalah nilai coefficient of variation (CV)
(Sugiyono, 2010). Nilai CV yang baik didapat dari perhitungan simpangan baku
dibagi dengan nilai rata-rata beberapa kali dan dikalikan dengan 100%, sehingga
didapat nilai CV < 5%. Pada uji realibilitas instrumen diketahui bahwa nilai CV
pada responden wanita adalah 2%, sedangkan pada responden pria adalah 1,36%.
Berdasarkan nilai koefisien variasi yang dihasilkan tersebut, dapat dikatakan
validitas dan realibilitas instrumen penelitian ini memiliki nilai presisi yang baik.
Kalibrasi alat juga dilakukan dalam penelitian ini. Hal ini ditujukan
dengan harapan dapat memberikan hasil penelitian yang akurat. Kalibrasi alat
dilakukan pada Skinfold Calliper dengan cara menggunakan anak timbang untuk
memastikan jarumcaliperberada tepat di angka nol. Kalibrasi alat pada penelitian
ini dilakukan tiap 10 kali pengukuran. Sedangkan untuk alat pengukur trigliserida,
kalibrasi dilakukan oleh pihak laboratorium rumah sakit.
6. Pengambilan sampel darah dan pengukuran parameter
Pada penelitian ini, parameter yang digunakan peneliti adalah abdominal
skinfold thicknessdan kadar trigliserida. Pengambilan darah responden yang telah
pengambilan darah serta tidak sakit pada hari yang bersangkutan, dilakukan oleh
Laboratorium RSUD Kabupaten Temanggung.
Pengukuran abdominal skinfold thickness dilakukan dengan
menggunakan skinfold caliper dan dilakukan oleh peneliti sendiri. Teknik
pengukurannya adalah dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk
memegang lapisan lemak bawah kulit. Rahang skinfold caliper menjepit lapisan
lemak dengan posisi vertikal. Abdominal skinfold thickness diukur dari lateral
umbilicus sepanjang 5 cm. Pada saat pengambilan data AST, responden diminta
untuk melepaskan baju agar membantu validitas hasil pengukuran. Pengambilan
sampel darah pada responden dilakukan oleh tenaga ahli dari laboratorium RSUD
Kabupaten Temanggung.
7. Pembagian hasil pemeriksaan
Hasil pengukuran parameter dibagikan kepada responden secara langsung
oleh peneliti. Proses pemberian hasil pemeriksaan tersebut disertai dengan
penjelasan kepada responden terkait hasil pemeriksaan.
Data yang diperoleh diolah dengan program computer secara statistik.
Langkah awal yang digunakan adalah kategorisasi data sejenis, yaitu menyusun
dan menggolongkan data dalam kategori-kategori dan dilakukan interpretasi.