• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemahaman konsep matematik. Soal tes disusun dalam bentuk uraian (essay) untuk mengukur tingkat kemampuan pemahaman konsep matematik siswa. Tes

2

Ibid., h. 117

3

kemampuan pemahaman konsep matematika yang diberikan sesuai dengan indikator pemahaman konsep matematika. Tes ini kemudian dinilai dengan berdasarkan rubrik penilaian kemampuan pemahaman konsep matematika.

Sebelum instrumen digunakan, instrumen tersebut terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran agar mengetahui ketepatan dan keandalan instrumen dalam mengukur aspek yang diinginkan.

Instrumen tes ini diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pokok bahasan aritmatika sosial, dimana tes yang diberikan kepada kedua kelas tersebut sama. Instrumen tes ini berjumlah 6 butir soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematika siswa pada pokok bahasan aritmatika sosial.

Berikut adalah kisi-kisi tes kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang akan diujicobakan:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Pemahaman konsep Matematis

No Indikator pencapaian Indikator Kemampuan Pemahaman konsep Butir Soal Jumla h soal 1 2 3

1 Menentukan nilai keseluruhan

√ 1 1

2 Menetukan neto suatu barang √ 3 1

3 Menghitung persentase laba

pada konsep penerapan aljabar √ 4 1

4 Menghitung besar cicilan pada

konsep penerapan aljabar √ 5 1

5 Menghitung besar pajak pada

konsep penerapan aljabar √ 6 1

6

Menggunakan skala untuk menyelesaikan pemecahan masalah

Keterangan :

1 : Translasi 2 : Interpretasi

3 : Ekstrapolasi

Pedoman penskoran diperlukan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematika siswa pada setiap butir soal. Kriteria penskoran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skor rubrik yang dimodifikasi dari Cai, Lane dan Jackabesin seperti disajikan pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.4

Pedoman Penskoran Instrumen Tes Kemampuan Pemahaman konsep Matematis

Skor Kriteria

4 Dapat menjawab benar semua aspek pertanyaan tentang pemahaman dan dijawab dengan benar dan jelas

3 Dapat menjawab hampir semua aspek pertanyaan tentang pemahaman dan dijawab dengan benar

2 Dapat menjawab hanya sebagian aspek pertanyaan tentang pemahaman dan dijawab dengan benar

1 Menjawab tidak sesuai atas aspek pertanyaan tentang pemahaman atau menarik kesimpulan salah

0 Tidak ada jawaban

1. Uji Validitas

Validitas berasal dari Bahasa Inggris validity yang berarti keabsahan. Validitas adalah derajat ketetapan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur. Validitas dihitung dengan menggunakan rumus product moment dari Pearson. Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: 4

4

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) Ed. 2. Cet. 1, h. 87.

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi antara X dan Y N : Jumlah responden

X : Skor item Y : Skor total

Kriteria soal dikatakan valid jika lebih besar dari . Dari

sembilan item soal yang diujicobakan dan dilakukan perhitungan validitasnya dengan N= 39 dan diperoleh , sehingga terdapat dua soal yang tidak valid. Hasil perhitungan tersebut, disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen No. Butir Indikator Pemahaman konsep Validitas Keputusan r hit. Kriteria

1 Translasi 0.601 Valid Digunakan

2 Translasi 0.264 Invalid Tidak Digunakan

3 Translasi 0.517 Valid Digunakan

4 Interpretasi 0.761 Valid Digunakan

5 Interpretasi 0.664 Valid Digunakan

6 Interpretasi 0.584 Valid Digunakan

7 Ektrapolasi 0.654 Valid Digunakan

8 Ektrapolasi 0.314 Invalid Tidak Digunakan

9 Ektrapolasi 0.018 Invalid Tidak Digunakan

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu:5

r

11

=

{

}

5 Ibid., h. 122.

Keterangan:

= reliabilitas yang dicari

n = jumlah item dalam instrumen = varians total

∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item.

Klasifikasi Interpretasi Uji reliabilitas adalah sebagai berikut : Tabel 3.6

Kriteri Interpretasi Uji Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Interpretasi

Sangat Baik 0,60 < ≤ 0,80 Baik 0,40 < ≤ 0,60 Cukup 0,20 < 0,40 Rendah 0,00 < 0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrument diperoleh nilai 0,729777, maka instrumen penelitian tersebut dapat disimpulkan memiliki kriteria koefisien reliabilitas yang baik.

3. Uji Tingkat Kesukaran Soal

Uji taraf kesukaran instrumen bertujuan mengetahui soal-soal yang mudah, sedang, dan sukar, maka dilakukan uji taraf kesukaran digunakan rumus-rumus berikut:6

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Jumlah skor siswa peserta tes pada butir soal tertentu Js = Jumlah skor maksimum seluruh siswa peserta tes

6

Tabel 3.7

Klasifikasi Indeks Kesukaran

P Keterangan

Sukar Sedang Mudah

Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal instrumen dari 9 soal yang diujikan diperoleh 1 soal dengan tingkat kesukaran “sukar”, 5

soal dengan tingkat kesulitan “sedang”, 3 soal dengan tingkat kesulitan “mudah”.

Rekapitulasi perhitungan tingkat kesukaran instrumen tes disajikan pada tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran No.

Butir Indikator Representasi

Tingkat Kesukaran P Kriteria 1 Translasi 0.679 Sedang 2 Translasi 0.859 Mudah 3 Translasi 0.577 Sedang 4 Interpretasi 0.724 Mudah 5 Interpretasi 0.705 Mudah 6 Interpretasi 0.487 Sedang 7 Ektrapolasi 0.449 Sedang 8 Ektrapolasi 0.308 Sedang 9 Ektrapolasi 0.256 Sukar

4. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antarasiswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi.

Untuk menghitung daya pembeda soal, digunakan rumus sebagai berikut:7

Keterangan:

J = Jumlah peserta tes

JA = Skor maksimum peserta kelompok atas JB = Skor maksimum peserta kelompok bawah BA = Jumlah skor kelompok atas

BB = Jumlah skor kelompok bawah PA = Proporsi peserta kelompok atas PB = Proporsi peserta kelompok bawah

Tabel 3.9

Klafisifikasi Indeks Daya Pembeda

D Keterangan

0,00 – 0,20 Jelek 0,20 – 0,40 Cukup 0,40 – 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Baik Sekali

Berdasarkan hasil perhitungan uji daya pembeda soal diperoleh 1 soal memiliki daya pembeda baik, 5 soal memiliki daya pembeda cukup dan 3 soal jelek. Rekapitulasi hasil perhitungan uji daya pembeda instrumen disajikan secara singkat pada tabel 3.10 berikut ini.

7

Tabel 3.10

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Daya Pembeda No.

Butir Indikator Representasi

Daya Pembeda DB Kriteria 1 Translasi 0.299 Cukup 2 Translasi 0.084 Jelek 3 Translasi 0.201 Cukup 4 Interpretasi 0.463 Baik 5 Interpretasi 0.297 Cukup 6 Interpretasi 0.232 Cukup 7 Ektrapolasi 0.208 Cukup 8 Ektrapolasi 0.036 Jelek 9 Ektrapolasi -0.013 Jelek

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda intrumen, maka dari 9 butir instrumen yang diujicobakan hanya 6 butir saja yang digunakan pada posttest di akhir pembelajaran. Secara rinci data mengenai instrumen yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.11

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda, dan Tingkat Kesukaran No.

Item

Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

Keterangan r hit Ket DB Kriteria P Kriteria

1 0.601 Valid 0.299 Cukup 0.679 Sedang Digunakan 2 0.264 Invalid 0.084 Jelek 0.859 Mudah Tidak Digunakan 3 0.517 Valid 0.201 Cukup 0.577 Sedang Digunakan 4 0.761 Valid 0.463 Baik 0.724 Mudah Digunakan 5 0.664 Valid 0.297 Cukup 0.705 Mudah Digunakan 6 0.584 Valid 0.232 Cukup 0.487 Sedang Digunakan 7 0.654 Valid 0.208 Cukup 0.449 Sedang Digunakan 8 0.314 Invalid 0.036 Jelek 0.308 Sedang Tidak Digunakan 9 0.018 Invalid -0.013 Jelek 0.256 Sukar Tidak Digunakan

Dokumen terkait