BAB III METODE PENELITIAN
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah tes dan non tes. Instrumen penelitian jenis tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa sedangkan instrumen penelitian jenis non tes digunakan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar matematika berlangsung.
3.6.1 Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian (Sudijono, 2012: 66). Alat ukur tes banyak digunakan dalam bidang pengukuran prestasi belajar di sekolah, khususnya dipakai untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa. Instrumen penelitian jenis tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Dalam pembuatan tes ini terdapat kisi-kisi yang mencakup kompetensi yang harus dikuasai siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis dengan menggunakan tes
pilihan ganda. Tes ini dikembangkan sendiri oleh penulis dengan bimbingan dosen pembimbing yang mengacu pada kisi-kisi soal. Tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar Matematika materi mengenal nilai tempat bilangan ratusan, puluhan dan satuan pada siklus I dan II. Berikut ditampilkan kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II sebelum divalidasi oleh ahli yang akan digunakan dalam penelitian:
Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I yang belum divalidasi
Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 2
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : Gasal (1)
Standar Kompetensi : 1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan
sampai 500
Kompetensi Dasar : 1.3 Menentukan nilai tempat ratusan puluhan dan satuan
Siklus I Komponen Indikator Bobot
%
Jumlah soal
Nomor Soal
1.3.1 Mengenal nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan pada bilangan-bilangan
53,3 % 16 2, 3, 4, 5, 12, 15,
19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26,
29, 30 1.3.2 Menentukan nilai tempat suatu angka
pada bilangan 3 angka
46,7% 14 1, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 13, 14, 16, 17, 18, 27, 28
Tabel 3.2 menunjukkan kisi-kisi soal evaluasi siklus I yang belum divalidasi oleh para ahli. Soal evaluasi yang belum divalidasi tersebut terdiri atas 30 butir soal pilihan ganda dengan bobot 53,3% untuk indikator 1.3.1 Mengenal nilai tempat ratusan puluhan dan satuan pada bilangan-
nomor soal 2, 3, 4, 5, 12, 15, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 30. Sementara bobot 46,7% untuk indikator 1.3.2 Menentukan nilai tempat suatu angka pada bilangan 3 angka, atau sejumlah 14 butir soal pilihan ganda yang mewakili indikator tersebut dengan nomor soal 1, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 27, 28.
Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II yang belum divalidasi
Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 2
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : Gasal (1)
Standar Kompetensi : 2. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan
sampai 500
Kompetensi Dasar : 1.3 Menentukan nilai tempat ratusan puluhan dan satuan
Siklus II Komponen Indikator Bobot
%
Jumlah soal
Nomor Soal
1.3.5 Menentukan nilai tempat satu angka
pada bilangan 3 angka
56 % 14 1, 3, 5, 6, 7, 10,
11, 12, 18, 19, 20, 21, 24, 25 1.3.6 Menguraikan lambang bilangan menurut
nilai tempatnya
44% 11 2, 4, 8, 9, 13, 14,
15, 16, 17, 22, 23
Tabel 3.3 menunjukkan kisi-kisi soal evaluasi siklus II yang belum divalidasi oleh ahli. Dalam kisi-kisi tersebut soal evaluasi yang belum divalidasi terdiri atas 25 butir soal pilihan ganda. Adapun 14 butir soal (nomor soal 1, 3, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 18, 19, 20, 21, 24, 25) termasuk kedalam komponen indikator 1.3.5 Menentukan nilai tempat suatu angka pada bilangan 3 angka atau berbobot sekitar 56%. Sedangkan 11 butir soal dengan nomor soal 2, 4, 8, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 22, 23 termasuk kedalam indikator 1.3.6 Menguraikan lambang bilangan menurut nilai tempatnya atau setara dengan bobot 44%. Soal-soal tersebut akan diujikan pada siswa
yang kelas III sekolah dasar untuk mengetahui kelayakan soal-soal tersebut bila digunakan dalam penelitian di kelas II.
3.6.2 Non Tes
3.6.2.1Observasi Keaktifan
Penilaian non tes merupakan perubahan tingkah laku yang lebih berhubungan dengan apa yang dikerjakan, yang dapat diamati menggunakan indera-indera, yang bersifat konkret (Masidjo, 1995: 58). Peneliti ini menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk mengukur keaktifan. Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, obyektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009: 153 ). Observasi merupakan cara menghimpun bahan-bahan keterangan/data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan (Sudijono, 2011: 76).
Data keaktifan diperoleh dengan pengamatan langsung yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran. Pengamatan dilakukan terhadap kegiatan siswa terutama kegiatan yang menunjukkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Instrumen keaktifan diisi oleh observer ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Proses pengamatan atau observasi keaktifan ini dilakukan selama dua siklus, yaitu siklus I dan siklus
dan pertemuan II. Berikut disajikan kisi-kisi yang digunakan peneliti selama melakukan pengamatan keaktifan siswa kelas II SD Negeri Plaosan 2.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Indikator Keaktifan Deskriptor keaktifan Skor 1 2 3 Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran Interaksi antar siswa satu dengan siswa yang lain
Siswa tidak berinteraksi Siswa hanya mendengarkan lawan bicara Siswa mampu berkomunikasi antar siswa satu dengan yang lain
Memperhatikan penjelasan dari guru
Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru
Siswa memperhatikan penjelasan guru hanya di awal atau akhir pelajaran
Siswa memperhatikan penjelasan guru dari awal hingga akhir pelajaran
Membaca sumber belajar
Siswa tidak membaca sumber belajar
Siswa membaca sumber belajar sambil bermain atau berbicara
Siswa membaca sumber belajar yang diberikan guru
Mencatat informasi penting
Siswa tidak mencatat penjelasan guru
Siswa mencatat penjelasan guru tidak menggunakan bahasanya sendiri/menyalin Siswa mencatat penjelasan guru dengan menggunakan bahasanya sendiri Siswa berani dalam mengungkapkan pendapat dan pertanyaan Mengungkapka pendapat
Siswa tidak berani mengungkapkan pendapat
Siswa mengungkapkan pendapat jika disuruh
Siswa berani mengungkapkan pendapat
Siswa bertanya Siswa tidak berani bertanya
Siswa bertanya saat disuruh oleh guru
Siswa berani bertanya hal yang belum jelas.
Tanggungjawab terhadap tugas
Turut serta dalam mengerjakan tugas kelompok
Siswa bermain saat mengerjakan tugas kelompok
Siswa tidak ikut serta mengerjakan tugas kelompok namun masih berada dalam kelompok Siswa aktif mengerjakan tugas kelompok Mengungkapkan pendapat dalam kelompok Siswa tidak mengungkapkan pendapatnya dalam kelompok Siswa memberikan tanggapan yang tidak berhubungan dengan bahan diskusi kelompok Siswa mengungkapkan pendapatnya dalam kelompok Memberi tanggapan pendapat teman dalam kelompok Siswa menghiraukan pendapat teman Siswa hanya mendengarkan dan tidak memberikan tanggapan Siswa memberi tanggapan pendapat teman dalam kelompok
Tabel 3.4 merupakan kisi-kisi lembar observasi yang digunakan oleh peneliti dalam mengukur keaktifan siswa. Penilaian dilakukan dengan
memberikan checklist (√ ) pada kolom skor yang disediakan. Indikator yang dinilai antara lain: (1) Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, (2) Siswa berani dalam mengungkapkan pendapat dan pertanyaan, dan (3) Tanggungjawab terhadap tugas.
3.6.2.2Wawancara
Peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru kelas II SD Negeri Plaosan 2 sebagai narasumber. Wawancara merupakan proses tanya jawab sepihak antara pewawancara dan yang diwawancarai, yang dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan maksud memperoleh jawaban dari interviewee (Masidjo, 1995:72). Panduan wawancara disusun peneliti untuk mendukung pengamatan keaktifan siswa terhadap pembelajaran siklus I dan siklus II.
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara
No Indikator keaktifan Pertanyaan
1 Aktivitas aktivitas yang
dilakukan siswa selama proses pembelajaran
1. Siswa mencatat atau menulis informasi
2. Siswa berdikusi dengan siswa lain
3. Siswa memperhatikan di saat ada yang
menjelaskan
2 Partisipasi atau keterlibatan siswa
dalam kegiatan pembelajaran
1. Siswa ikut bertisipasi dalam diskusi
kelompok
3 Interaksi dalam proses
pembelajaran, baik antara siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru
1. Siswa mengajukan pertanyaan kepada
guru pada saat pembelajaran
2. Siswa ikut berkontribusi pada saat
Tabel 3.5 merupakan pedoman wawancara. Pedoman wawancara tersebut digunakan peneliti untuk mengetahui permasalahan yang ada di kelas II SD Negeri Plaosan II. Peneliti mengembangkan pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah disusun tersebut sehingga memperoleh informasi mengenai proses pembelajaran di kelas.