• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.8 Teknik Pengujian Instrumen

3.8.1 Validitas

Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi (Uno, 2012: 37). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dari suatu instrument. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument ( Arikunto dalam Taniredja, 2011: 134). Ini menunjukkan bahwa validitas akan menentukan kelayakan suatu instrument penelitian. Jadi, suatu instrument dikatakan valid apabila memiliki validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid memiliki validitas yang rendah (Taniredja & Mustafidah, 2011: 134). Validitas dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu validitas permukaan (face), isi, kriteria, dan konstruk (Bayley dalam Siregar, 2013: 75).

Validitas isi adalah pengujian validitas dilakukan atas isinya untuk memastikan apakah instrumen mengukur secara tepat keadaan yang ingin diukur (Purwanto, 2007: 125). Pengujian validasi isi dapat dilakukan

126). Validitas yang kedua yang digunakan adalah validitas permukaan

(face). Validitas permukaan (face) ini menggunakan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya melihat isi muka dari sebuah instrument (Arifin, 2011: 248). Maksudnya adalah jika suatu tes secara sepintas telah dianggap baik untuk mengungkap fenomena yang akan diukur, maka tes tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat dalam uji validitas permukaan.

Validitas permukaan (face validity) akan dilakukan untuk memperkuat hasil validasi isi yang diperoleh dari ahli. Validitas permukaan (facevalidity) ini, digunakan pada instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian. Instrumen pembelajaran berupa silabus, RPP, dan bahan ajar serta 21 instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, observasi, dan angket akan diuji validitas permukaannya pada guru kelas II. Instrumen pembelajaan berupa berupa soal evaluasi dan Lembar Kerja Siswa (LKS) akan diuji validitas permukaannya (facevalidity).

Validitas yang selanjutnya adalah validitas konstruk. Validitas konstruk yang memeriksa sejauh mana tes mengukur suatu konstruk tertentu baik berupa kemampuan yang lebih didominasi oleh fungsi kognitif seperti inteligensi maupun fungsi afektif seperti sifat, dan validitas kriteria yang memeriksa sejauh mana tes mampu memprediksikan variabel-variabel tertentu sebagaimana diharapkan berdasarkan penalaran teoretis tertentu.

3.8.1.1 Validitas Isi

Peneliti menggunakan validitas isi untuk menguji instrument pembelajaran dan instrumen penelitian. Instrumen pembelajaran meliputi silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi, sedangkan instrumen penelitian lembar observasi keaktifan siswa. Validitas isi yang digunakan untuk menguji instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian ini dilakukan oleh beberapa validator yang ahli dibidangnya. Instrumen pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar divalidasi oleh 3 orang validator, yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2 dan guru I sebagai validator 3. Instrumen penelitian lembar observasi juga divalidasi oleh ahli psikologi yaitu salah satu dosen Psikologi di Universitas Sanata Dharma.

Validasi instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian oleh ahli, didasarkan pada rentang nilai 1 sampi 5. Nilai 1 berarti sangat tidak baik, nilai 2 berarti tidak baik, nilai 3 berarti cukup, nilai 4 berarti baik, dan nilai 5 berarti sangat baik. Hasil perolehan nilai pada instrumen pembelajaran dan penelitian dihitung rata-ratanya oleh peneliti sehingga dapat mengetahui kelayakan instrument yang akan digunakan. Peneliti memperbaiki instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian apabila peneliti memperoleh rata-rata skor di bawah 3 dari hasil validasi. Instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian peneliti perbaiki apabila validator memberikan komentar yang mendukung perbaikan pada

Rentang skor validasi adalah 1 – 5 dengan kriteria 1 = kurang sekali, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik dan 5 = baik sekali. Rata-rata hasil validasi yang kurang dari skor 3 memperlihatkan bahwa komponen tersebut perlu direvisi, sedangkan komponen yang memiliki rata-rata skor lebih dari 3 tidak direvisi. Peneliti dan kelompok studi menggunakan angka 3 sebagai target skor rata-rata karena skor 3 merupakan median atau titik tengah dari skala 1 – 5. Jika rata-rata nilai di bawah 3 maka peneliti akan melakukan revisi apabila rata-rata nilai di atas 3 maka peneliti tidak melakukan revisi

1. Validitas Silabus

Para ahli yang melakukan validasi terhadap komponen silabus yang akan digunakan untuk penelitian antara lain validator I adalah salah satu dosen Universitas Sanata Dharma sebagai ahli dalam bidang Matematika, validator II adalah kepala sekolah SD Negeri Plaosan 2 dan validator III adalah guru kelas II SD Negeri Plaosan 2. Komponen penilaian silabus meliputi: (1) Kelengkapan komponen silabus, (2) Kesesuaian SK, KD, dan Indikator,( 3) Kesesuaian pemilihan metode pembelajaran, (4) Penggunaan bahasa dan tata tulis baku, (5) Kesesuaian antara penilaian dengan indikator yang dirumuskan. Berikut ditampilkan hasil validasi silabus oleh para ahli yang telah dirangkum dalam tabel:

Tabel 3.7 Hasil Validasi Silabus Validator Komponen Penilaian Rata-rata 1 2 3 4 5 I 5 4 4 4 4 4.2 II 5 4 4 2 4 3.8 III 5 5 4 4 4 4.4 Rata-rata 5 4.3 4 3.3 4 4.1

Tabel 3.7 menunjukkan hasil validasi perangkat pembelajaran silabus oleh para ahli. Data di atas menjelaskan rata-rata skor yang diperoleh dari validator I adalah 4,2, rata-rata skor dari validator II yaitu 3,8 dan rata-rata dari validator III adalah 4,4. Rata-rata secara keseluruhan dari ketiga validator diperoleh skor sebesar 4,1. Sehingga silabus yang telah dibuat layak untuk diujicobakan dalam penelitian. Berdasarkan kriteria yang disepakati oleh peneliti dan kelompok studi dimana jika rata- rata nilai validasi di bawah 3 maka peneliti akan melakukan revisi, maka untuk validasi di atas peneliti tidak melakukan revisi terhadap silabus yang telah dibuat.

2. Validitas RPP

Validasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan digunakan dalam penelitian dilakukan oleh para ahli. Para ahli yang melakukan validasi antara lain validator I adalah salah satu dosen

validator II adalah kepala sekolah SD Negeri Plaosan 2 dan validator III adalah guru kelas II SD Negeri Plaosan 2.

Komponen penilaian RPP meliputi: 1) Kejelasan rumusan, 2) Kelengkapan cakupan rumusan indikator, 3) Kesesuaian dengan kompetensi dasar, 4) Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai, 5) Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, 6) Keruntutan dan sistematika materi, 7) Kesesuian materi dengan alokasi waktu, 8) Kesesuaian sumber belajar/metode pembelajaran dengan standar kompetensi (tujuan) yang ingin dicapai, 9) Kesesuaian sumber belajar/metode pembelajaran dengan materi pembelajaran, 10) Kesesuaian sumber belajar/metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik, 11) Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi (tujuan) pembelajaran, 12) Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran, 13) Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik, 14) Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai, 15) Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses akhir, tindak lanjut), 16) Kelengkapan instrumen (soal, rubrik, kunci jawaban), 17) Ketepatan ejaan, 18) Ketepatan pilihan kata, 19) Kebakuan struktur kalimat, 20) Bentuk huruf dan angka baku. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh peneliti mencakup indikator-indikator dalam Kompetensi Dasar (KD) 1.3 Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan. Berikut hasil validasi RPP oleh ahli.

Tabel 3.8 Hasil Validasi RPP Komponen Penilaian Validator Rata-rata I II III 1 5 5 4 4.7 2 4 4 5 4.3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4.3 6 2 2 4 2.7 7 4 4 5 4.3 8 4 4 4 4 9 5 5 5 5 10 2 2 4 2.7 11 2 2 4 2.7 12 4 4 4 4 13 2 2 5 3 14 4 4 4 4 15 5 5 5 5 16 5 5 5 5 17 2 2 4 2.7 18 4 4 4 4 19 2 2 4 2.7 20 4 4 5 4.3 Rata-rata 3.6 3.6 4.4 3.9

Tabel 3.8 menunjukkan hasil validasi RPP oleh tiga ahli. Data di atas menjelaskan rata-rata skor yang diperoleh dari validator I adalah 3,6, rata-rata skor yang diperoleh dari validator II adalah 3,6 dan rata-rata skor yang diperoleh dari validator III adalah 4,4. Rata-rata secara keseluruhan dari ketiga validator tersebut adalah 3,9. Berdasarkan kriteria yang disepakati oleh peneliti dan kelompok studi dimana jika rata-rata nilai validasi di bawah 3 maka peneliti akan melakukan revisi, maka untuk validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di atas peneliti tidak melakukan revisi terhadap RPP yang telah dibuat. Sehingga Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh peneliti sudah layak untuk diujicobakan dan digunakan dalam penelitian.

3. Validitas Bahan Ajar

Validasi selanjutnya adalah bahan ajar. Para ahli yang melakukan validasi antara lain validator I adalah salah satu dosen Universitas Sanata Dharma sebagai ahli dalam bidang Matematika, validator II adalah kepala sekolah SD Negeri Plaosan 2 dan validator III adalah guru kelas II SD Negeri Plaosan 2. Komponen penilaian bahan ajar meliputi: 1) Materi ajar dengan kompetensi yang akan dicapai, 2) Kesesuaian materi ajar dengan karakteristik peserta didik, 3) Materi ajar cakupannya luas dan memadai, 4) Pengorganisasian materi ajar runtut dan sistematik, 5) Kesesuaian alokasi waktu dengan kesesuaian materi ajar, 6) Penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Berikut ditampilkan hasil validasi bahan ajar:

Tabel 3.9 Hasil Validasi Bahan Ajar

Validator Komponen Penilaian Rata-rata

1 2 3 4 5 6

I 4 4 2 4 2 4 3.3

II 4 4 4 4 2 4 3.7

III 5 5 5 4 5 4 4.7

Rata-rata 4.3 4.3 3.7 4 3 4 3.9

Tabel 3.9 menunjukkan hasil validasi bahan ajar oleh tiga validator ahli. Rata-rata skor yang diperoleh dari validator I adalah 3,3, rata-rata skor yang diperoleh dari validator II adalah 3,7, rata-rata skor yang diperoleh dari validator III adalah 4,7. Rata-rata secara keseluruhan dari ketiga validator tersebut diperoleh skor 3,9. Berdasarkan kriteria yang disepakati oleh peneliti dan kelompok studi dimana jika rata-rata nilai validasi di bawah 3 maka peneliti akan melakukan revisi, maka untuk

validasi di atas peneliti tidak melakukan revisi terhadap bahan ajar yang telah dibuat. Sehingga bahan ajar yang telah dibuat layak untuk diujicobakan dalam penelitian.

4. Validitas LKS

Validasi selanjutnya adalah validasi lembar kerja siswa (LKS) yang dibuat oleh peneliti. Para ahli yang melakukan validasi antara lain validator I adalah salah satu dosen Universitas Sanata Dharma sebagai ahli dalam bidang Matematika, validator II adalah kepala sekolah SD Negeri Plaosan 2 dan validator III adalah guru kelas II SD Negeri Plaosan 2. Komponen penilaian LKS meliputi: 1) Kelengkapan unsur LKS, 2) Kesesuaian indikator/tujuan pembelajaran dengan LKS, 3) Rumusan petunjuk pengerjaan LKS sederhana dan mudah dipahami siswa, 4) LKS membantu siswa dalam memahami materi ajar, 5) LKS menunjukkan keruntutan kegiatan belajar, 6) Tampilan LKS menarik dan indah, 7) Penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Berikut ditampilkan hasil validasi lembar kerja siswa:

Tabel 3.10 Hasil Validasi LKS

Validator Komponen Penilaian Rata-rata

1 2 3 4 5 6 7 I 2 5 4 4 4 4 4 3.9 II 2 4 5 4 4 5 4 4 III 4 4 4 4 4 4 4 4 Rata-rata

Tabel 3.10 menunjukkan hasil validasi lembar kerja siswa oleh tiga validator. Data di atas menjelaskan rata-rata skor yang diperoleh dari validator I adalah 3,9, rata-rata skor yang diperoleh dari validator II adalah 4, rata-rata skor yang diperoleh dari validator III adalah 4. Rata-rata secara keseluruhan dari ketiga validator tersebut diperoleh skor 4. Berdasarkan kriteria yang disepakati oleh peneliti dan kelompok studi dimana jika rata- rata nilai validasi di bawah 3 maka peneliti akan melakukan revisi, untuk validasi di atas peneliti tidak melakukan revisi terhadap LKS yang telah dibuat. Sehingga LKS yang telah dibuat layak untuk diujicobakan dalam penelitian.

5. Validitas Soal Evaluasi

Validasi selanjutnya adalah validasi soal evaluasi yang dibuat oleh peneliti. Para ahli yang melakukan validasi antara lain validator I adalah salah satu dosen Universitas Sanata Dharma sebagai ahli dalam bidang Matematika, validator II adalah kepala sekolah SD Negeri Plaosan 2 dan validator III adalah guru kelas II SD Negeri Plaosan 2. Komponen penilaian soal evaluasi meliputi: 1) Kesesuaian indikator dengan butir soal, 2) Kalimat yang digunakan sederhana dan tidak berlebihan, 3) Bahasa jelas, baku, dan sederhana, 4) Keluasan cakupan soal, 5) Pilihan jawaban tidak mengandung ambiguitas, 6) Urutan alternatif jawaban logis, 7) Soal tidak berisi jebakan yang tidak ada jawabannya, 8) Pertanyaan tidak

mengandung kunci jawaban. Berikut ditampilkan hasil validasi soal evaluasi oleh ahli:

Tabel 3.11 Hasil Validasi Soal Evaluasi

Validator Komponen Penilaian Rata-rata

1 2 3 4 5 6 7 8

I 4 5 4 4 4 4 4 5 4.3

II 4 5 4 4 4 4 4 5 4.3

III 5 4 4 5 4 4 5 5 4.5

Rata-rata 4.3 4.7 4 4.3 4 4 4.3 5 4.3

Tabel 3.11 menunjukkan hasil validasi soal evaluasi oleh para ahli. Data pada tabel di atas menjelaskan rata-rata skor yang diperoleh dari validator I adalah 4,3, rata-rata skor yang diperoleh dari validator II adalah 4,3, rata-rata skor yang diperoleh dari validator III adalah 4,5. Rata-rata secara keseluruhan dari ketiga validator tersebut diperoleh skor 4,3. Berdasarkan kriteria yang disepakati oleh peneliti dan kelompok studi dimana jika rata-rata nilai validasi di bawah 3 maka peneliti akan melakukan revisi, maka untuk validasi di atas peneliti tidak melakukan revisi terhadap soal evaluasi yang telah dibuat. Sehingga soal evaluasi yang telah dibuat layak untuk diujicobakan dalam penelitian.

6. Validitas Lembar Observasi Keaktifan

Validasi lembar observasi keaktifan divalidasi oleh ahli yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi dan berprofesi sebagai dosen di Unversitas Sanata Dharma. Berikut ditampilkan hasil validasi lembar

Tabel 3.12 Hasil Validasi Lembar Observasi Keaktifan

No Komponen Penilaian Validasi 1

1 Kelengkapan lembar observasi 5

2 Kesesuaian anatara indicator dengan deskripsi 5

3 Kalimat tidak bermakna ganda 5

4 Kualitas perilaku yang dituntut dalam indikator mencerminkan

keutuhan perkembangan keaktifan

5

5 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 5

Rata rata 5

Tabel 3.12 menunjukkan hasil validasi lembar observasi keaktifan. Berdasarkan kriteria yang disepakati oleh peneliti dan kelompok studi dimana jika rata-rata nilai validasi di bawah 3 maka peneliti akan melakukan revisi sedangkan bila di atas 3 peneliti tidak melakukan revisi, maka untuk validasi lembar observasi keaktifan siswa di atas peneliti tidak melakukan revisi terhadap lembar observasi keaktifan siswa yang telah dibuat karena nilai yang diperoleh memiliki rata-rata 5. Lembar observasi keaktifan siswa yang telah divalidasi oleh ahli psikologi tersebut sudah siap dan layak digunakan oleh peneliti untuk mengamati dan menilai keaktifan siswa selama proses pembelajaran.

3.8.1.2 Validitas Konstruk

Validitas konstruk merupakan derajat yang menunjukkan suatu tes mengukur sebuah konstruk sementara (Sukardi, 2003: 123). Suatu instrument dikatakan memiliki derajat yang tinggi apabila tes tersebut sesuai dengan hal yang akan diukur serta mampu mengukur sebuah konstruk tertentu. Pengujian validitas yang dilakukan dengan melihat kesesuaian konstruksi butir yang ditulis dengan kisi-kisinya (Purwanto,

2007: 134). Peneliti melakukan uji validitas soal evaluasi siklus I di kelas III dengan jumlah 21 siswa pada SD Negeri Plaosan 1 dan 22 siswa pada SD Negeri Plaosan 2. Jadi total siswa yang mengerjakan soal uji validitas siklus I tersebut adalah 43 siswa. Sedangkan pada uji validitas soal siklus II pada siswa kelas III terdapat 22 siswa SD Negeri Plaosan 1 dan 22 siswa SD Negeri Plaosan 2 yang mengerjakan soal tersebut. Jadi total siswa yang mengerjakan soal uji validitas siklus II tersebut adalah 44 siswa.

Taraf validitas dinyatakan dalam suatu koefisien validitas yang dihitung dengan teknik korelasi point biserial. Sugiyono (2011: 613) menuliskan bahwa nilai product moment pada r tabel memiliki taraf signifikan 5%. Jadi untuk r tabel pada uji validitas soal evaluasi siklus I dengan jumlah siswa 43 adalah 0,301. Sedangkan r tabel pada uji validitas soal evaluasi siklus II dengan jumlah siswa 44 adalah 0,297. Sedangkan r hitung diperoleh dari perhitungan menggunakan SPSS 20 untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh data. Soal dikatakan valid bila r hitung lebih besar dari r tabel. Berikut hasil penghitungan menggunakan SPPS 20:

Tabel 3.13 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I

No r hitung r tabel Keterangan Tindak lanjut

1 0.652 ** 0.301 valid Dipakai (soal no.1)

2 0.364* 0.301 valid Tidak Dipakai

3 0.622** 0.301 valid Dipakai (soal no.2)

4 0.508** 0.301 valid Dipakai (soal no.3)

5 0.620** 0.301 valid Dipakai (soal no.4)

6 0.648** 0.301 valid Dipakai (soal no.5)

7 0.695** 0.301 valid Dipakai (soal no.6)

8 0.564** 0.301 valid Dipakai (soal no.7)

9 0.454** 0.301 valid Tidak Dipakai

10 0.693** 0.301 valid Dipakai (soal no.8)

11 0.458** 0.301 valid Tidak Dipakai

12 0.617** 0.301 valid Dipakai (soal no.9)

13 0.521** 0.301 valid Dipakai (soal no.10)

14 -0.059 0.301 Tidak valid Tidak Dipakai

15 0.563** 0.301 valid Dipakai (soal no.11)

16 0.519** 0.301 valid Tidak Dipakai

17 0.617** 0.301 valid Dipakai (soal no.12)

18 0.585** 0.301 valid Dipakai (soal no.13)

19 0.334* 0.301 valid Tidak Dipakai

20 0.727** 0.301 valid Dipakai (soal no.14)

21 0.794** 0.301 valid Dipakai (soal no.15)

22 0.514** 0.301 valid Tidak Dipakai

23 0.562** 0.301 valid Tidak Dipakai

24 0.617** 0.301 valid Dipakai (soal no.16)

25 0.453** 0.301 valid Tidak Dipakai

26 0.521** 0.301 valid Tidak Dipakai

27 0.585** 0.301 valid Dipakai (soal no.17)

28 0.483** 0.301 valid Dipakai (soal no.18)

29 0.373* 0.301 valid Dipakai (soal no.19)

30 0.427** 0.301 valid Dipakai (soal no.20)

Tabel 3.13 merupakan tabel hasil validasi soal evaluasi siklus I. Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 30 soal pilihan ganda yang diujikan oleh peneliti. Uji validitas soal evaluasi siklus I diujikan kepada 43 siswa sehingga digunakan r tabel sebesar 0,301. Dalam mencari r

hitung peneliti menggunakan SPSS 20. Pada SPSS 20 terdapat tanda yang menandakan soal tersebut valid atau tidak valid tanda tersebut dinamakan simbol asterik (**). Simbol asterik satu (*) menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat pada taraf signifikansi 0,05. Sedangkan jika simbol asterik dua (**) soal tersebut juga valid namun jika dilihat dengan taraf signifikansi 0,01. Soal juga dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung ≥ r tabel).

Pada tabel dapat diketahui bila dari 30 butir soal yang diujikan tersebut terdapat satu soal yang tidak valid yaitu nomor soal 14 dengan r hitung 0,059. Sedangkan 29 butir yang lain dinyatakan valid. Jika dihitung persentasenya maka sejumlah 96,7% soal dinyatakan valid. Dari jumlah soal yang valid tersebut peneliti hanya menggunakan 20 soal valid yang sudah mewakili setiap indikator yang telah dibuat untuk digunakan dalam soal evaluasi pada siklus I.

Kemudian dilakukan validasi soal evaluasi siklus II. Soal evaluasi siklus II terdiri dari 25 butir soal pilihan ganda. Soal-soal tersebut dikerjakan oleh 44 siswa dan dihitung menggunakan SPSS 20. Sementara hasil validasi soal siklus II terlihat pada tabel 3.14 berikut ini:

Tabel 3.14 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II

No r hitung r tabel Keterangan Tindak lanjut

1 0.458** 0,297 valid Dipakai (soal no.1)

2 0.765** 0,297 valid Dipakai (soal no.2)

3 0.694** 0,297 valid Dipakai (soal no.3)

4 0.625** 0,297 valid Dipakai (soal no.4)

5 0.155 0,297 Tidak valid Tidak Dipakai

6 0.448** 0,297 valid Dipakai (soal no.5)

7 0.499** 0,297 valid Dipakai (soal no.6)

8 0.378* 0,297 valid Dipakai (soal no.7)

9 0.479** 0,297 valid Dipakai (soal no.8)

10 0.554** 0,297 valid Tidak Dipakai

11 0.559** 0,297 valid Tidak Dipakai

12 0.525** 0,297 valid Dipakai (soal no.9)

13 0.200 0,297 Tidak valid Tidak Dipakai

14 0.039 0,297 Tidak valid Tidak Dipakai

15 0.469** 0,297 valid Dipakai (soal no.10)

16 0.330* 0,297 valid Dipakai (soal no.11)

17 0.568** 0,297 valid Dipakai (soal no.12)

18 0.421** 0,297 valid Dipakai (soal no.13)

19 0.586** 0,297 valid Dipakai (soal no.14)

20 0.659** 0,297 valid Dipakai (soal no.15)

21 0.764** 0,297 valid Dipakai (soal no.16)

22 0.735** 0,297 valid Dipakai (soal no.17)

23 0.610** 0,297 valid Dipakai (soal no.18)

24 0.641** 0,297 valid Dipakai (soal no.19)

25 0.381* 0,297 valid Dipakai (soal no.20)

Tabel 3.14 menunjukkan hasil validasi soal siklus II yang terdiri atas 25 soal pilihan ganda. Uji validitas soal evaluasi siklus I diujikan kepada siswa yang berjumlah 44 siswa, sehingga digunakan r tabel sebesar 0,297. Dalam mencari r hitung peneliti menggunakan SPSS 20. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menghitung r hitung dari masing-masing soal. Pada SPSS 20 terdapat tanda yang menandakan soal tersebut valid atau tidak valid tanda tersebut dinamakan simbol asterik (**). Simbol asterik satu (*) menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat

pada taraf signifikansi 0,05. Sedangkan jika simbol asterik dua (**) soal tersebut juga valid namun jika dilihat dengan taraf signifikansi 0,01.

Soal dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung ≥ r tabel). Dari 25 soal yang diujikan terdapat 3 soal yang tidak valid, yaitu nomor soal 5, 13 dan 14 masing-masing soal tersebut memiliki r hitung 0,155, 0,200 dan 0,039. Dari 25 butir soal diperoleh 22 butir soal yang valid yaitu soal bernomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 dan 25. Sementara untuk digunakan sebagai soal evaluasi siklus II peneliti hanya menggunakan 20 soal. Peneliti menggunakan 20 butir soal dari soal yang valid tersebut dan telah mewakili indikator yang telah dibuat sehingga siap untuk digunakan sebagai soal evaluasi siklus II. Berikut kisi-kisi soal evaluasi siklus I setelah divalidasi dan dipilih 20 butir soal yang mewakili tiap indikator sebagai soal evaluasi pada Siklus I:

Tabel 3.15 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I setelah di Validasi

Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 2

Mata Pelajaran : Matematika

Semester : Gasal (1)

Standar Kompetensi : 3. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan

sampai 500

Kompetensi Dasar : 1.3 Menentukan nilai tempat ratusan puluhan dan satuan

Siklus I Komponen Indikator Bobot

%

Jumlah soal

Nomor Soal

1.3.1 Mengenal nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan pada bilangan-bilangan

50% 10 3, 4, 5, 12, 15,

20, 21, 24, 29, 30

Tabel 3.15 menunjukkan kisi-kisi soal evaluasi siklus I setelah divalidasi. Dari 29 butir soal yang valid dipilih 20 butir soal yang digunakan sebagai soal evaluasi siklus I. Keduapuluh soal tersebut sudah mewakili indikator yang telah dibuat. Adapun bobot untuk indikator 1.3.1 Mengenal nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan pada bilangan-bilangan adalah 50% atau sejumlah 10 butir soal yaitu soal nomor 3, 4, 5, 12, 15, 20, 21, 24, 29 dan 30. Sedangkan untuk indikator 1.3.2 Menentukan nilai tempat suatu angka pada bilangan 3 angka juga memiliki bobot 50% dengan jumlah soal 10 butir soal yaitu 1, 6, 7, 8, 10, 13, 17, 18, 27 dan 28. Pada soal evaluasi siklus II digunakan indikator menentukan nilai tempat suatu angka pada bilangan 3 angka dan menguraikan lambang bilangan menurut nilai tempatnya. Berikut kisi-kisi soal evaluasi siklus II setelah divalidasi:

Tabel 3.16 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II setelah di Validasi

Satuan Pendidikan : SD Negeri Plaosan 2

Mata Pelajaran : Matematika

Semester : Gasal (1)

Standar Kompetensi : 4. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan

sampai 500

Kompetensi Dasar : 1.3 Menentukan nilai tempat ratusan puluhan dan satuan

Siklus II Komponen Indikator Bobot

%

Jumlah soal

Nomor Soal

1.3.5Menentukan nilai tempat suatu angka

pada bilangan 3 angka

55 % 11 1, 3, 6, 7, 12, 18,

19, 20, 21, 24, 25 1.3.6 Menguraikan lambang bilangan menurut

nilai tempatnya

45% 9 2, 4, 8, 9, 15, 16,

17, 22, 23

Tabel 3.16 menunjukkan kisi-kisi soal evaluasi siklus II setelah dilakukan validasi. Dari 22 butir soal yang valid, peneliti menggunakan 20

butir soal sebagai soal evaluasi siklus II. Bobot soal yang mewakili indikator 1.3.5 Menentukan nilai tempat suatu angka pada bilangan 3 angka adalah 55% atau sejumlah 11 butir soal yaitu soal nomor 1, 3, 6, 7, 12, 18, 19, 20, 21, 24, 25. Sedangkan untuk indikator 1.3.6 Menguraikan lambang bilangan menurut nilai tempatnya memiliki bobot 45% atau sejumlah 9 butir soal yaitu soal nomor 2, 4, 8, 9, 15, 16, 17, 22, 23.

Dokumen terkait