• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen Penelitian

Dalam dokumen HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA (Halaman 40-48)

BAB III : METODE PENELITIAN

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Tes.

Tes adalah suatu pertanyaan, tugas, atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi, yang setiap butir pertanyaaan mempunyai jawaban, dan memberikan implikasi bahwa setiap butir tes menuntut jawaban dari orang yang di tes (Uno, 2011, hal. 71).

Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan

yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes tergantung dari petunjuk yang diberikan misalnya: melingkari salah satu huruf di depan pilihan jawaban, menerangkan, mencoret jawaban yang salah, melakukan tugas atau suruhan, menjawab secara lisan, dan sebagainya (Arikunto, 2007, hal. 53).

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar biologi siswa dengan tipe pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal.

Tes yang digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas agar ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sesuai, sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian menggunakan validitas tes secara rasional yaitu validitas kontruksi dan validitas isi.

“Validitas kontruksi adalah uji validitas dengan meminta pendapat para ahli tentang instrumen yang telah disusun, mungkin para ahli akan memberikan keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Sedangkan validitas isi adalah uji validitas dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan” (Sugiyono, 2013, hal. 125).

Secara teknis pengujian validitas kontruksi dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen.

Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen, maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis (Sugiyono, 2013, hal. 127).

1. Hasil belajar

a. Definisi Konseptual

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa, tingkah laku sebagai hasil belajar mencakup bidang kognitif, efektif dan psikomotorik. Hasil belajar juga merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap, apresiasi, kemampuan, dan keterampilan.

Hasil belajar merupakan perubahan keseluruhan dari sisi pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa yang tidak dapat dipisahkan karena ketiga hal tersebut merupakan hasil akhir dari proses pembelajaran yang dilakukan siswa.

b. Definisi Operasional

Hasil belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang diperoleh dari berbagai pengalaman dan proses belajar. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar biologi siswa kelas XI MIA di MAN 1 Muaro Jambi dalam ranah kognitif. Hasil belajar biologi siswa dilihat dari kemampuan pemahaman siswa setelah selesai proses pembelajaran. Dan hasil belajar Biologi siswa diperoleh melalui tes pilihan ganda yang dibuat dengan 5 pilihan jawaban yang terdiri dari 4 jawaban salah dan 1 jawaban benar.

Soal-soal tersebut dibuat berdasarkan kompetensi dasar dan dijabarkan menjadi indikator-indikator pencapaian pembelajaran materi Sel.

Dari soal-soal tersebut maka akan diperoleh hasil belajar biologi siswa.

Namun sebelum tes dilakukan atau diberikan kepada siswa maka terlebih dahulu soal harus melalui beberapa tes yaitu uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda .

Skor yang diperoleh dari hasil belajar biologi siswa berupa angka (nilai) setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan model SFAE (Student Facilitator And Explaining) dan yang tidak menggunakan SFAE (Student Facilitator And Explaining) di kelas XI MAN 1 Muaro Jambi.

Kemudian di evaluasi dengan menggunakan soal-soal yang valid yang berbentuk pilihan ganda.

2. Model SFAE (Student Facilitator and Explaining) a. Definisi konseptual

Menurut Taniredja (2014) “Model pembelajaran Student Facilitator And Explaining adalah model pembelajaran dimana siswa/

peserta didik dapat mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya” (Firmansyah, 2017, hal. 7).

Sedangkan menurut Destianah (2017, hal. 17) “Model kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining adalah model yang sangat efektif untuk melatih peserta didik berbicara untuk menyampaikan ide dan gagasannya”.

b. Definisi operasional

Berdasarkan uraian dari teori-teori model belajar SFAE dapat di simpulkan bahwa SFAE adalah strategi belajar yang berpedoman pada premis, yang menggambarkan bahwa keberhasilan siswa dan kemahiran seorang siswa untuk belajar sendiri, mengerti apa yang dipelajari dan bisa memonitor belajarnya sendiri. Karena pada prinsipnya model SFAE adalah strategi yang berbasis pada intelektualitas siswa yang dibinanya secara mandiri sesuai dengan kemampuan.

Menurut Suyatno (2009, hal. 126), langkah-langkah Model Student Facilitator And Explaining yang harus dilakukan dalam menerapkan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining yaitu:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2) Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi

3) Memberikan kesempatan siswa / peserta untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui baga/ peta konsep maupun lainnya 4) Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa

5) Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu 6) Penutup

c. Kisi-kisi Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan adalah hasil tes. Untuk tes hasil belajar biologi siswa dalam bentuk pilihan ganda dengan lima pilihan (a, b, c, d dan e). Kisi-kisi soal tes hasil belajar pada pokok bahasan sistem gerak pada manusia dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Uji Coba Kompetensi

Dasar Indikator Aspek Yang Di Amati Jumlah

C1 C2 C3

Menganalisis hubungan antara jaringan penyusun organ pada sistem gerak daam kaitannya dengan

bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia

a. Menyebutkan struktur dan fungsi

rangka dan

mengidentifikasi bentuk-bentuk rangka

1,2,

3,7 5,6 4 7

b. Menjelaskan proses pembentukan tulang dan perkembangan serta pentumbuhan pada tulang

8,9 2

c. Menyebutkan struktur otot dan persendian

12,13, 14,15, 16,18

6

d. Mengidentifikasi kelainan/penyakit pada sistem gerak manusia

10,20 19 11,17 5

Jumlah 20

d. Teknik Kalibrasi Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan adalah hasil tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010, hal. 193).

Dari hasil uji coba dilakukan analisis soal. Analisis yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Uji Validitas Soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Untuk mengukur validitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi poin biserial (rpbi) (Arikunto, 2010, hal. 211).

Rumus untuk mencari Angka Indeks Korelasi Poin Biserial (rpbi) adalah sebagai berikut:

rpbi=

Keterangan:

𝑟 = Angka Indeks Korelasi Poin Biserial

𝑀 = Mean (Nilai rata-rata hitung) skor yang dicapai oleh peserta tes (teste) yang menjawab betul, yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan.

𝑀 = Mean skor total, yang berhasil dicapai oleh seluruh peserta tes (teste).

𝑆𝐷 = Deviasi standar total (Deviasi dari standar skor total)

p = Proporsi peserta tes (teste) yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan

q = Proporsi peserta tes yang menjawab salah terhadap butir soal.(Sudijono, 2014, hal. 258)

Untuk interpretasi validitas soal dengan membandingkan rhitung dan rtabel, df = N-n, dan α = 0,05, maka kaidah keputusannya adalah:

Jika rhitung ≥ rtabel, maka soal dinyatakan valid Jika rhitung ≤ rtabel, maka soal dinyatakan tidak valid

2) Uji Reliabilitas

Rabilitas menunjukkan pada pengertian bahwa suatu cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Relibilitas disini yaitu ketepatan atau keajengan dalam menilai apa yang dinilai. Adapun rumus yang digunakan adalah:

𝑟 2 1 + 𝑟 Keterangan:

ri = Reabilitas internal seluruh instrument rb = Korelasi product moment

Dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reabilitas tes (r11) pada umumnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

jika r11 ≥ rtabel berarti reliable (digunakan), dan

jika r11 ≤ rtabel berarti tidak reliable (Riduwan, 2010, hal. 107).

3) Tingkat Kesukaran (TK)

Tingkat kesukaran (difficully index) didefinisikan sebagai proporsi siswa peserta tes yang menjawab benar (Purwanto, 2005, hal. 99). Definisi itu dapat dinytakan dengan sebuah rumus dimana TK adalah jumlah peserta yang menjawab benar dibagi dengan jumlah peserta.

Untuk menghitung taraf kesukaran (difficulty level) soal dari suatu tes digunakan rumus sebagai berikut.

JS P  B

Keterangan:

P = proporsi angka indek kesukaran item

B = banyak testee yang dapat menjawab dengan betul JS = Jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar.

Secara keseluruhan pembagian rentang TK diatur sebagai berikut (Purwanto, 2005, hal. 100).

Tabel 3.4 Rentang Tingkat Kesukaran

Rentang TK Kategori

0,00-0,19 0,20 – 0,39 0,40 – 0,59 0,60 – 0,79 0,80 – 1,00

Sangat Sukar Sukar Sedang Mudah Sangat Mudah

4) Daya Beda (DB)

Daya beda (discriminating power) atau yang desingkat dengan DB adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2010, hal. 226).

Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk pilihan ganda adalah dengan menggunakan rumus berikut ini:

D= − = 𝑃 -𝑃 Dimana:

D = Daya pembeda

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya pserta kelompok bawah

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar (Arikunto, 2010, hal. 226).

Menurut Arikunto lebih lanjut butir-butir soal yang baik adalah soal yang mempunyai data pembeda 0,4 sampai 0,7 dan Arikunto mengklasifikasikan daya pembeda sebagai berikut:

D = 0,00 – 0,20 : Jelek D = 0,20 – 0,40 : Cukup D = 0,40 – 0,70 : Baik

D = 0,70 – 1,00 : Baik sekali (Arikunto, 2010, hal. 232).

F. Teknik Analisis Data

Dalam dokumen HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA (Halaman 40-48)

Dokumen terkait