• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pita pengukur

berupa meteran Butterfly®, yang digunakan untuk mengukur lingkar pinggang dan panggul responden. Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa responden

dilakukan oleh Laboratorium RSUD Kabupaten Temanggung menggunakan

Sysmex Chemix-180 (Jepang), seri : 5830-0605.

I. Tata Cara Penelitian 1. Observasi awal

Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang jumlah

penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung serta lokasi

di rumah sakit yang tepat untuk melakukan wawancara, pengisian informed consent dan pengukuran antropometri pada responden saat dilakukan pegambilan data.

2. Permohonan izin dan kerjasama

Permohonan izin ditujukan kepada Bagian Penelitian dan Pengembangan

kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearence. Permohonan ijin ini dilakukan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan

sampel darah manusia serta hasil penelitian dapat dipublikasikan. Permohonan

kerjasama diajukan kepada Laboratorium RSUD Kabupaten Temanggung yang

mengambil dan mengolah darah responden. Kemudian dilakukan penawaran

kerjasama dengan responden yang bersedia mengikuti penelitian dan bersedia

menandatangani informed consent.

3. Pembuatan informed consent dan leaflet

a. Informed consent. Penggunaan informed consent diajukan sebagai pernyataan tertulis yang menyatakan kesediaan responden dalam

penelitian. Informed consent yang digunakan dalam penelitin ini harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian

Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada

Yogyakarta. Pada informed consent, responden yang bersedia mengikuti penelitian diminta untuk mengisi data seperti nama, dan alamat kemudian

menandatangani informed consent, setelah diberi penjelasan oleh peneliti terkait penelitian yang akan dilakukan.

b. Leaflet. Penggunaan leaflet ditujukan untuk memberi informasi kepada responden mengenai gambaran umum penjelasan tentang penelitian.

Leaflet yang diberikan berbentuk selebaran kertas berukuran A4. Judul

leaflet yang diberikan kepada responden adalah “Korelasi Pengukuran

Tekanan Darah pada Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kabupaten

Temanggung”. Isi leaflet meliputi penjelasan singkat mengenai pentingnya pengukuran antropometri (BMI, skinfold thickness, lingkar pinggang dan lingkar panggul) dan pemeriksaan laboratorium yaitu profil lipid, kadar

glukosa darah puasa, dan tekanan darah sebagai suatu metode deteksi dini

berbagai masalah kesehatan khususnya mengenai komplikasi DM tipe 2.

4. Pencarian calon responden dan penawaran kerjasama kepada calon responden penelitian

Sebelum dilakukannya pencarian calon responden, peneliti mengurus

perijinan di Litbang RSUD Kabupaten Temanggung. Pencarian calon responden

dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan menunggu penyandang diabetes

melitus tipe 2 yang melakukan chek-up di RSUD Kabupaten Temanggung. Calon responden yang dipilih adalah calon responden yang telah memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi peneliti. Apabila calon responden tersebut tidak berpuasa

maka peneliti meminta calon responden tersebut untuk berpuasa terlebih dahulu

(8-10 jam) dan jika calon responden tersebut berkenan calon responden tersebut

diminta datang kembali ke RSUD Kabupaten Temanggung. Selain itu peneliti juga membuat undangan permohonan yang ditujukan kepada penandang DM tipe2

untuk datang ke RSUD Kabupaten Temanggung. Undangan tersebut peneliti

sebarkan kepada penyandang DM tipe 2 di Puskesmas serta Dinas Kesehatan di

Kabupaten Temanggung. Sebelum dilakukan pengambilan data, peneliti

memberikan penjelasan terkait dilakukannya penelitian kepada calon responden.

penelitian, informasi terkait pengukuran antropometri dan manfaatnya, serta

kaitannya dengan kadar glukosa darah puasa, tekanan darah dan profil lipid. Hal

ini diharapkan dapat mendorong calon responden untuk ikut terlibat dalam

penelitian ini. Media sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah leaflet yang berjudul “Korelasi Pengukuran Antropometri Terhadap Profil Lipid, Kadar

Glukosa Darah Puasa dan Tekanan Darah pada Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD

Kabupaten Temanggung” yang berisi informasi tentang pengukuran antropometri

serta manfaatnya untuk mengetahui distribusi lemak di dalam tubuh, dan berisi

informasi tentang pemeriksaan di laboratorium untuk mengetahui profil

kesehatan. Informasi yang terdapat di dalam leaflet ini disusun secara singkat serta dilengkapi gambar dan ilustrasi sehingga mudah untuk dipahami. Apabila

calon responden bersedia untuk mengikuti penelitian ini, maka calon responden

diminta untuk mengisi dan menandatangani informed consent.

5. Validitas dan reabilitas instrumen penelitian

Suatu instrument penelitian dikatakan valid apabila instrument tersebut

dapat mengukur variabel yang seharusnya (yang diinginkan oleh peneliti).

Instrument penelitian yang reliabel adalah instrumen penelitian yang

menghasilkan data yang sama ketika digunakan beberapa kali untuk menukur

objek yang sama dalam suatu waktu (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

2008). Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah pita pengukur yang

telah tervalidasi. Validasi dan uji realiabilitas instrumen penelitian dilakukan

dengan mengukur lingkar pinggang dan lingkar panggul satu individu sebanyak

(coefficient of variation) yang diperoleh untuk pengukuran pria adalah 0,065 % untuk lingkar pinggang dan 0,453% untuk rasio lingkar pinggang panggul.

Sedangkan pada pengukuran wanita CV yang diperoleh sebesar 0,069 % untuk

pengukuran lingkar pinggang dan 0,603% untuk pengukuran rasio lingkar

pinggang-panggul. Instrumen penelitian dikatakan reliabel dan mempunyai presisi

yang baik bila nilai CV ≤ 5% (Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, 2011).

6. Pengambilan darah dan pengukuran antropometri

Pengambilan darah responden yang telah menandatangani informed consent dan telah berpuasa 8-10 jam sebelum dilakukannya pengambilan darah serta tidak sakit pada saat pengambilan data. Pengambilan darah dilakukan oleh

Laboratorium RSUD Kabupaten Temanggung. Pengukuran antropometri dilakukan

langsung oleh peneliti yang meliputi pengukuran lingkar pinggang dan lingkar

panggul. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan dalam posisi berdiri dan diukur

menggunakan pita pengukur yang diletakan pada titik tengah antara tulang rusuk

terbawah dan tepi atas tulang panggul. Pengukuran lingkar panggul dilakukan

dalam posisi berdiri dan diukur menggunakan pita pengukur yang diposisikan pada

lingkar terbesar dari panggul. Pada saat dilakukannya pengukuran lingkar pinggang

dan lingkar panggul, responden berdiri dengan posisi kaki yang rapat, lengan pada

kedua posisi tubuh, menggunakan pakaian yang tipis dan dalam kondisi akhir

ekspirasi normal. Pita pengukur pada posisi horizontal, sejajar dengan lantai dan

7. Pembagian hasil pemeriksaan darah dan pengukuran antropometri

Hasil pemeriksaan darah dan pengukuran antropometri dibagikan secara

langsung oleh peneliti kepada masing-masing responen. Hasil pemeriksaan

dimasukkan dalam amplop dan peneliti memberikan penjelasan secara langsung

kepada responden agar responden dapat memahami hasil pemeriksaan darah dan

antropometri.

8. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan mengelompokkan data sejenis,

yaitu menyusun data dan menggolongkannya dalam kategori-kategori dan

kemudian dilakukan intepretasi data. Cara pengolahan data dilakukan secara

statistik.

Dokumen terkait