• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Instrumen Penelitian

Instrumen tes ini diberikan kepada kedua kelas sample, yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun instrument tes yang diberikan kepada kedua kelas tersebut adalah instrument tes yang sama. Instrumen ini sebagai ukuran untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran model pembelajaran Metaphorical Thinking (kelas eksperimen) dan siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional (kelas kontrol) sebagai bentuk posttest. Instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini adalah instrumen tes kemampuan komunikasi matematis siswa yang berbentuk uraian sebanyak 4 butir soal. Instrumen tes kemampuan komunikasi matematis siswa yang diberikan adalah instrument tes pada penelitian iniyaitu soal mengenai materi bangun ruang sisi datar yang diajarkan dan instrument ini disusun berdasarkan dengan tiga indikator kemampuan komunikasi matematis siswa yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu menyajikan pernyataan matematika secara tertulis dan gambar, menyatakan peristiwa sehari-hari, dan menarik kesimpulan dari pernyataan.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Insrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

No Kompetensi Dasar Materi

Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Indikator Soal No. Butir Soal 1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus,balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya Kubus/ balok Menyajikan pernyataan matematika secara tertulis dan gambar. Menggunakan sifat-sifat balok dalam soal 1 2. Menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma dan limas Kubus/ balok Menarik kesimpulan dari pernyataan. Menerapkan konsep luas permukaan balok dalam menyimpulkan suatu masalah yang berkaitan. 4 Prisma Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa matematika. Menggunakan konsep luas permukaan prisma dalam kehidupan sehari-hari. 2 3. Menghitung volume kubus, balok, prisma dan limas

Limas Menyajikan pernyataan matematika secara tertulis dan gambar. Menggunakan konsep volume limas dalam soal. 3

Perolehan data kemampuan komunikasi matematis siswa memerlukan adanya penskoran terhadap jawaban siswa untuk tiap butir soal. Kriteria penskoran yang digunakan dalam penelitian ini seperti disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2

Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matemtis Siswa Indikator Reaksi terhadap Soal Skor

Menyajikan pernyataan matematika secara tertulis dan gambar.

Dapat menyajikan pernyataan matematika ke dalam gambar

dan tulisan dengan benar. 6

Dapat menyajikan pernyataan matematika ke dalam gambar dengan benar, menyelesaikan masalah dengan benar, namun perhitungan salah.

5

Tidak menyajikan pernyataan matematika ke dalam bentuk gambar, namun dapat menyelesaikan soal dengan benar dan perhitungan benar.

4

Tidak menyajikan pernyataan matematika ke dalam bentuk gambar, namun dapat menyelesaikan soal dengan benar dan perhitungan salah.

3

Dapat menyajikan pernyataan matematika ke dalam gambar benar dan salah dalam menyelesaikan masalah. 2 Tidak menyajikan pernyataan matematika ke dalam bentuk gambar, dan salah dalam menyelesaikan soal. 1

Tidak menjawab soal. 0

Menarik kesimpulan dari pernyataan.

Dapat menyelesaikan soal menggunakan konsep dengan benar, perhitungan benar, dan dapat menarik kesimpulan dengan benar.

5

Dapat menyelesaikan soal menggunakan konsep dengan benar, perhitungan benar, namun salah dalam menarik kesimpulan.

4

Dapat menyelesaikan soal menggunakan konsep dengan benar, perhitungan salah, namun kesimpulan benar. 3 Dapat menyelesaikan soal menggunakan konsep dengan benar, namun perhitungan salah, dan kesimpulan salah. 2 Tidak dapat menyelesaikan soal menggunakan konsep

dengan benar. 1

Tidak menjawab soal 0

Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa matematika.

Dapat menyelesaikan soal menggunakan konsep dengan

benar dan dengan perhitungan benar. 3

Dapat menyelesaikan soal menggunakan konsep dengan

benar namun salah dalam perhitungan. 2

Tidak dapat menyelesaikan soal menggunakan konsep

dengan benar. 1

Tidak menjawab soal 0

Jumlah Skor 20

Sebelum instrumen tes kemampuan komunikasi matematis siswa digunakan, dilakukan uji validitas terlebih dahulu kepada siswa. Proses uji validitas yang digunakan yaitu uji validitas empiris yang dilakukan pada tanggal 6 April 2016 yang diberikan kepada siswa kelas IX-1 MTs Negeri 5 Tangerang

yang berjumlah 26 siswa yang sebelumnya telah mendapatkan materi bangun ruang sisi datar. Tes uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrument tes tersebut telah memenuhi syarat yang baik, yakni dengan menguji validitas, reabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran. Uji persyaratan tersebut meliputi:

1. Uji Validitas

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini, untuk menghitung validitas menggunakan rumus Product Moment Person memakai angka kasar sebagai berikut:2

= ∑ −() ()

{ ∑ −() }{ ∑ −() } Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan

N : Jumlah responden X : Skor item

Y : Skor total

Setelah diperoleh harga , dilakukan pengujian validitas dengan membandingkan harga dan . Harga dapat diperoleh dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedomnya atau derajat kebebasannya, dengan rumus =2 pada taraf signifikansi = 0,05. Harga tersebut adalah 0,404. Kriteria pengujiannya adalah jika ≥ , maka soal tersebut valid dan jika < maka soal tersebut tidak valid.

Dari hasil analisa data uji instrumen dapat disimpulkan bahwa dari 4 soal yang diujikan diketahui bahwa < sehingga keempat soal tersebut dinyatakan valid .

2Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. 2 (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Cet. 2, h.87.

2. Uji Reliabilitas

Suatu alat ukur memiliki reliabilitas yang baik jika alat ukur itu memiliki konsistensi yang handal walau dikerjakan oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun. Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat kekonsistenan suatu soal. Reliabilitas yang diuji pada instrumen ini menggunakan rumus Alpha:3

=

(1) 1

Keterangan

r11 : reliabilitas instrumen

n : banyaknya butir pernyataan yang valid

2

i

: jumlah varians skor tiap-tiap item 2

t

: varians total

Kriteria koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:4 0,80 < ≤ 1,00 : Derajat reliabilitas sangat baik 0,60 < ≤ 0,80 : Derajat reliabilitas baik 0,40 < ≤ 0,60 : Derajat reliabilitas cukup 0,20 < ≤ 0,40 : Derajat reliabilitas rendah

0,00 < ≤ 0,20 : Derajat reliabilitas sangat rendah

Reliabilitas instrumen pada penelitian ini adalah 0,624 dan dikategorikan memiliki derajat reabilitas sedang. Artinya, instrumen memiliki kekonsistenan yang sedang dalam mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa.

3. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sebuah soal untuk membedakan antara siswa yang menjawab dengan benar (berkemampuan tinggi) dengan siswa

3

Suharsimi, op.cit., h.122. 4

yang menjawab salah (berkemampuan rendah). Perhitungan daya pembeda soal dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus :5

==

Keterangan :

D : indeks daya beda

: jumlah skor siswa kelompok atas : jumlah skor siswa kelompok bawah : skor maksimum siswa kelompok atas : skor maksimum siswa kelompok bawah

Kriteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut:6

0,00 < D ≤ 0,20 = jelek 0,20 < D ≤ 0,40 = cukup 0,40 < D ≤ 0,70 = baik 0,70 < D ≤ 1,00 = baik sekali

Rekapitulasi hasil perhitungan uji daya pembeda instrument disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Rekapitulasi Hasil Daya Pembeda

No. Butir soal Daya Pembeda

D Kriteria

1 0.205 Cukup

2 0.333 Cukup

3 0.410 Baik

4 0.415 Baik

Dari hasil analisa data uji instrument dapat disimpulkan pada aspek daya pembeda terdapat 2 soal yang kriterianya cukup dan 2 soal yang kriterianya baik. 5 Ibid., h. 228. 6 Ibid, h.232.

4. Uji Tingkat Kesukaran

Cara mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut :7

=

Keterangan :

P : Indeks kesukaran

B : jumlah skor maksimal siswa yang menjawab benar Js : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria untuk indeks tingkat kesulitan adalah sebagai berikut :8 0,71 ≤ p ≤ 1,00 = soal kategori mudah

0,31 ≤ p ≤ 0,70 = soal kategori sedang 0,00 ≤ p ≤0,30 = soal kategori sukar

Rekapitulasi hasil perhitungan uji taraf kesukaran instrumen disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Rekapitulasi Hasil Uji Taraf Kesukaran

No. Butir soal Taraf kesukaran

P Kriteria

1 0.744 Mudah

2 0.423 Sedang

3 0.603 Sedang

4 0.500 Sedang

Dari hasil analisa data uji instrument dapat disimpulkan tingkat kesukaran perbutir soal dapat dikategorikan 1 soal mudah dan 3 soal sedang.

7

Ibid., h.223. 8

Tabel 3.5

Rekap Data Hasil Uji Analisis Butir Soal

No. Butir

Soal

Validitas Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda Reliabilitas Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria 1

0.622 Valid 0.744 Mudah 0.205 Cukup

=

0.624 Sedang 2 0.691 Valid 0.423 Sedang 0.333 Baik

3 0.868 Valid 0.603 Sedang 0.410 Baik 4 0.597 Valid 0.500 Sedang 0.415 Baik

Dokumen terkait