METODOLOGI PENELITIAN
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Tes yang digunakan adalah tes uraian yaitu berupa 15 soal-soal tentang pemahaman konsep yang berguna untuk mengukur pemahaman konsep matematika siswa pada materi aritmatika social. Tes kemampuan pemahaman konsep matematika yang diberikan sesuai dengan indikator pemahaman konsep matematika yaitu translasi : (1) menyatakan ulang sebuah konsep, (2) memberikan contoh dan bukan contoh, (3) menyajikan konsep alam berbagai konsep, interpretasi : mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsep, ekstrapolasi : (1) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep, (2) mengaplikasikan konsep pada pemecahan masalah, yang disesuiakan dengan kurikulum SMP Negeri 1 Pagedangan.
Menurut hasil diskusi dengan beberapa teman peneliti yang sebelumnya sudah melakukan penelitian tentang pemahaman konsep yaitu saudari Nina Novianti (P. Matematika 2007), Dita Mulwanasari ( P. Matematika 2007), dan Shinta Kharunnisa (P. Matematika 2007) , maka di didapat kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep matematika siswa pada materi Aritmatika Sosial, kisi-kisinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Pemahaman Konsep Matematika No Indikator Pemahaman
Konsep (Bloom)
Indikator Kompetensi Dasar No Butir Soal
1. Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari
Menentukan besar harga penjualan, harga pembelian, keuntungan dan kerugian.
1
2. Kemampuan
mngklasififikasikan objk-objek berdasarkan sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsep
menentukan harga pembelian, keuntungan dan kerugian.
Menentukan persentase untung dan rugi
Menentukan harga penjualan dan harga pembelian dari persentase untung atau rugi
Menggunakan konsep diskon, bruto, netto dan tara dalam kehidupan sehari-hari
Menggunakan konsep bunga tabungan dan pajak dalam kehidupan sehari-hari 2 3 4 5 10 3. Kemampuan memberikan
contoh dan non contoh dari konsep
Menggunakan konsep diskon, bruto, netto dan tara dalam kehidupan sehari-hari
6
4. Kemampuan menerapkan konsep secara algoritma
Menggunakan konsep bunga tabungan dan pajak dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menyatakan ulang sebuah konsep
Menggunakan konsep perbandingan.
11, 12
6. Menyajikan konsep dalam bentuk representase matematika Menyelesaikan masalah menggunakan perbandingan senilai. 15 7. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep
Menggunakan konsep diskon, bruto, netto dan tara dalam kehidupan sehari-hari
8
.8. Mengaplikasikan konsep pada pemecahan masalah
Menggunakan konsep bunga tabungan dan pajak dalam kehidupan sehari-hari.
Menggunakan konsep skala dan perbandingan dalam menyelesaikan masalah
9
13
Seperti pada penelitian ilmiah lainnya, maka instrumen penelitian ini perlu diuji validitas dan reliabilitas agar layak digunakan sebagai alat pengumpulan data.
1. Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevaliditasan atau keshahihan suatu instrumen.3 Suatu instrumen dikatakan valid apabila tes tesebut mengukur apa yang sebenarnya diukur. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur validitasnya adalah dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment, yaitu:4
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), ed. Revisi VII, cet. 13, h. 168
4
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } Keterangan:
Rxy = koefisien korelasi n = banyak siswa
X = jumlah skor butir instrumen Y = jumlah skor total
XY =jumlah hasil kali skor X dengan Y untuk setiap responden X2
= jumlah kuadrat skor butir soal Y2
= jumlah kuadrat skor total
Untuk mengetahui valid atau tidaknya soal, maka rhitung dibandingkan dengan rtabel product moment dengan taraf signifikasi 5% (α = 0,05). Adapun
kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Jika rxy≥ rtabel, maka soal dinyatakan valid Jika rxy < rtabel, maka soal dinyatakan tidak valid.
Di bawah ini adalah hasil mengenai uji validitas instrumen, Adapun hasil perhitungan selengkapnya mengenai uji validitas instrumen dapat dilihat pada lampiran 11:
Tabel 3.3
No. r Hitung r Tabel Keterangan No. r Hitung r Tabel Keterangan 1 0.45 0.361 Valid 9 0.644 0.361 Valid 2 0.265 0.361 Invalid 10 0.642 0.361 Valid
Rekapitulasi Uji Validitas Instrument
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrument yang terdapat pada table di atas, dari 15 butir soal yang diujicobakan diperoleh 9 butir soal yang valid dan 6 butir soal yang tidak valid. Dari 9 soal itu meliputi ; 1 soal (soal no. 3) mewakili indikator menentukan besar harga penjualan, harga pembelian, keuntungan dan kerugian, 3 soal (soal no. 7,5 dan 8)mewakili indiksator menggunakan konsep diskon, bruto, netto dan tara dalam kehidupan sehari-hari. 2 soal (soal no. 9 dan 10) mewakili indikator menggunakan konsep bunga dan pajak dalam kehidupan sehari-hari, 1 soal (soal no. 12) mewakili indikator konsep skala dalam menyelesaikan masalah, dan 2 soal (soal no. 14 dan 15) mewakili indikator menyelesaikan masalah menggunakan perbandingan senilai.
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.5 Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha, yaitu:6
∑ ∑ ∑ Keterangan: 5 Ibid., h. 178 6
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), ed. Revisi, cet. 9, h. 100
3 0.588 0.361 Valid 11 0.351 0.361 Invalid 4 0.305 0.361 Invalid 12 0.442 0.361 Valid 5 0.371 0.361 Valid 13 0.091 0.361 Invalid 6 0.405 0.361 Valid 14 0.401 0.361 Valid 7 0.242 0.361 Invalid 15 0.415 0.361 Valid 8 0.151 0.361 Invalid
R11 : reliabilitas instrumen
K : jumlah burit soal atau item yang valid v : jumlah varians butir soal
t : varians total
Tabel 3.4
Kriteria koefisiensi Reliabilitas
Interval Kriteria 0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,70 ≤ r < 0,80 Tinggi 0,40 ≤ r < 0,70 Sedang 0,20 ≤ r < 0,40 Rendah r < 0,20 Sangat rendah ( ) = 0,61
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen penelitian di atas, diperoleh nilai 0,61. Hasil perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 13. Karena nilai 0,60 terdapat pada kriteria 0,40 < r ≤ 0,70, maka instrumen penelitian
tersebut dapat disimpulkan memiliki kriteria koefisien reliabilitas yang sedang, yang artinya tes yang digunakan memiliki ketetapan jika digunakan.
Uji taraf kesukaran soal dengan menghitung indeks besarannya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui soal-soal mudah, sedang, dan sukar. Untuk mengetahui indeks kesukaran dapat menggunakan rumus sebagai bertikut:7
Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : jumlah siswa yang menjawab soal tes dengan benar JS : jumlah total siswa
Tabel 3.5
Indeks Taraf Kesukaran
Nilai P Keterangan
0,00 – 0,30 Soal sulit 0,31 – 0,70 Soal sedang 0,71 – 1,00 Soal mudah
Adapun hasil rekapitulasi perhitungan mengenai taraf kesukaran dapat dilihat pada tabel berikut:
7
Tabel 3.6 Taraf Kesukaran No. P B JS Keterangan 1 0.42 63 150 sedang 2 0.68 102 150 sedang 3 0.81 122 150 mudah 4 0.81 122 150 mudah 5 0.57 85 150 sedang 6 0.36 54 150 sedang 7 0.79 118 150 mudah 8 0.87 130 150 mudah 9 0.49 73 150 sedang 10 0.73 109 150 mudah 11 0.33 50 150 sedang 12 0.8 120 150 mudah 13 0.71 107 150 mudah 14 0.43 64 150 sedang 15 0.71 107 150 mudah
Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal instrumen di atas, lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15, dari 15 soal yang yang
diujicobakan diperoleh 8 soal dengan tingkat kesulitan “ mudah” dan 7 soal
dengan tingkat kesukaran “sedang”.
4. Uji Daya Pembeda
Uji daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu soal dalam membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal dapat digunakan rumus:8
8
Keterangan:
DP : indeks daya pembeda soal JA : banyaknya siswa kelompok atas JB : banyaknya siswa kelompok bawah
BA : banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar BB : banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.7
Indeks Daya Pembeda Daya beda soal Keterangan
0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik sekali
Adapun hasil rekapitulasi perhitungan mengenai daya beda dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Daya Pembeda
Berikut adalah rekapitulasi hasil validitas, taraf kesukaran dan daya pembeda : No. DB Keterangan No. DB Keterangan
1 0,21 Cukup 9 0,41 Baik 2 0,22 Cukup 10 0,34 Cukup 3 0,2 Cukup 11 0,30 Cukup 4 0,02 Jelek 12 0,16 Jelek 5 0,24 Cukup 13 0,13 Jelek 6 0,06 Jelek 14 0,33 Cukup 7 0,06 Jelek 15 0,26 Cukup 8 0,41 Baik
No. Soal Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
1 Invalid Sedang Cukup Tidak digunakan 2 Invalid Sedang Cukup Tidak digunakan
3 Valid Mudah Cukup Digunakan
4 Invalid Mudah Jelek Tidak digunakan
5 Valid Sedang Cukup Digunakan
6 Invalid Sedang Jelek Tidak digunakan
7 Valid Mudah Jelek Digunakan
8 Valid Mudah Baik Digunakan
9 Valid Sedang Baik Digunakan
10 Valid Mudah Cukup Digunakan
11 Invalid Sedang Cukup Tidak digunakan
12 Valid Mudah Jelek Digunakan
13 Invalid Mudah Jelek Tidak digunakan
14 Valid Sedang Cukup Digunakan
15 Valid Mudah Cukup Digunakan
Dari hasil perhitungan daya pembeda soal di atas, ditemukan bahwa dari 15 soal yang diujikan, 8 soal memiliki daya pembeda “cukup”, 2 soal memiliki
daya pembeda yang “baik”, dan 5 soal memiliki daya pembeda “jelek”. Jika soal
yang memiliki daya pembeda yang jelek dan soal tersebut tidak valid maka soal tidak digunakan.