BAB III METODOLOGI PENELITIAN
F. Instrumen Penelitian
Sebelum dilakukannya penelitian, peneliti harus mempersiapkan sejumlah alat yang disebut instrumen, dan dapat digunakan untuk dapat menunjang penelitian, serta untuk menjawab pertanyaan dan menguji hipotesis.6 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan nontes.
1. Instrumen tes
Instrumen yang digunakan berupa tes hasil belajar. Tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dalam peningkatan pemahaman terhadap materi. Tes hasil belajar diberikan berupa soal pilihan ganda (PG) sebanyak 9 soal dengan 5 pilihan jawaban, dengan memperhatikan Kompetensi dasar, yaitu : menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke
6 S. Margono,
dalam filum berdasarkan pengamatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan.
Penjabaran konsep untuk materi Animalia dijabarkan menjadi butir-butir soal memperhatikan ranah kognitif yang mengacu taksonomi Bloom yaitu: pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi konsep (C3), dan analisa (C4), evaluasi (C5), dan membuat/create (C6). Selain menggunakan tes berupa soal pilihan gada, instrumen lain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu LKS yang sesuai dengan model pembelajaran pada materi animalia. Adapun kisi-kisi instrument tes dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Penulisan Instrumen Tes Objektif
Indikator Ranah Kognitif Jumlah
soal yang digunakan
Persen-tase
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsikan ciri umum dunia hewan. 1, 3, 39 4 31*, 40 - - - 1 12%
Menjelaskan dasar klasifikasi dunia hewan.
2, 9, 11
5, 6 7, 8 - - - 0 0%
Menyebutkan ciri ciri umum invertebrata dan vertebrata.
13, 36 12, 35* , 43 14 41, 42* - - 2 22% Mengklasifikasikan hewan invertebrata dan vertebrata berdasarkan struktur anatomi dan morfologinya. 15, 18, 34 16 - 46, 47, 48 10 - 0 0%
Menggambarkan siklus hidup terkait hewan invertebrata. - - 17, 20, 24*, 44 - 25* , 26* 29 3 33%
Indikator Ranah Kognitif Jumlah soal yang digunakan Persen-tase C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menjelaskan habitat, dan cara reproduksi, berbagai hewan invertebrata dan vertebrata
45 - - 19,
22, 38
23 - - 0%
Menganalisis peranan invertebrata dan vertebrata yang berperan dalam kehidupan - 21, 30, 37 - - - 27* , 28, 32* , 33* , 49, 50 3 33% Jumlah 0 1 2 1 2 3 9 - Persentase 0% 12 % 22% 12% 22 % 33 % - 100%
Ket: No* = soal valid
2. Instrumen Non Tes a. Angket
Angket digunakan untuk melihat seberapa besar penerimaan peserta didik terhadap model pembelajaran yang diterapkan. Angket yang digunakan ini disebarkan kepada tiga kelas eksperimen, dengan berbentuk skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial.7 Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukung sikap yang dapat diukur dengan pilihan empat alterantif jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skor setiap jawaban dapat dilihat pada tabel 3.3:
7 Riduwan,
Belajar Mudah Penelitan Guru-Karyawan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 87
Tabel 3.3 Skor Tiap Jawaban Angket
No Alternative Jawaban Pernyataan
Positif Negatif 1 SS 4 1 2 S 3 2 3 TS 2 3 4 STS 1 4 b. Lembar observasi
Selain penggunaan angket, penelitian ini juga menggunakan lembar observasi yang bertujuan untuk mengamati aktivitas yang dilakukan guru selama pembelajaran berlangsung. Observasi adalah metode atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenali tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.8
Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel untuk memudahkan dalam membaca data, selanjutnya dianailisi secara desktiptif untuk mengetahu aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan penelitian ini melibatkan observer. dimana observer disini adalah guru mata pelajaran IPA kelas X. Guru sebagai observer disini akan menilai peneliti dalam kegiatan pembelajaran, dimana observer memberikan tanda ceklist pada kolom, sesuai dengan kegiatan yagn dilakukan oleh peneliti selama kegiatan pembelajarn berlangsung. Untuk setiap jawaban diberikan skor agar dapat dijelaskan secara deskriptif kegiatan pembelajaran. Pemberian skor diberikan pleh observer dengan skor terendah 0 dan tertinggi 1. Skor setiap pertemuan dijumlahkan kemudian dihitung rata-ratanya.
8 M. Ngalim Purwanto,
Prinsip-Prinsip Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 149
F. Kalibrasi Instrumen
Instrumen yang dinyatakan layak untuk dijadikan sebagai instrumen dalam pengumpulan data, didapatkan dengan perhitungan analisis instrumen menggunakan program aplikasi Anates. Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menguji kelayakan soal adalah sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.Validitas soal uji dapat dilakuakn menggunakan validitas eksternal dengan rumus korelasi product moment, sebagai berikut:9
∑ − ∑ ∑
√ ∑ − ∑ ∑ � − ∑ Keterangan:
rxy = Angka indeks korelasi “t” product moment ∑XY = Jumlah hasil penelitian antara skor X dan skor Y ∑X = Jumlah seluruh skor X
∑Y = Jumlah seluruh skor Y N = Banyaknya sampel
Uji validitas instrumen juga dapat menggunakan Anates versi 4.0.5, dengan menggunakan anates 4.0 didapatkan 9 soal yang valid dari 14 soal yang diajukan. Hasil uji validitas instrumen soal dengan menggunakan anates dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Statistik
Jumlah soal 50
Jumlah siswa 41
No soal yang valid 24,25,26, 27,31, 32, 33, 35, 42
Jumlah soal yang valid 9
9 Suharsimi Arikunto,
b. Uji Reabilitas
Reabilitas (keterpercayaan) merupakan tes yang memiliki kemampuan untuk mengasilkan pengukuran yang tepat, tidak berubah jika digunakan secara berulang-ulang pada sasaran yang sama dan dapat dikatakan bahwa tes tersebut reliabel.10 Reliabilitas suatu instrumen tes dapat menggunakan rumus Kuder Rrichardson 20 (KR - 20) sebagai berikut11
r11 = � − ∑ �² Keterangan: r11 : Reliabilitas instrumen k : Jumlah butir soal p : Proposisi jawaban betul
q : Proposisi jawaban salah (q = 1-p) S² : Standar deviasi kuadrat dari skor total
Hasil perhitungan dengan rumus diatas kemudian di konsultasikan dengan r tabel product moment. Jika nilai rhitung lebih besar dari pada rtabel maka soal dianggap reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan menggunakan Anates versi 4.0.5 dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Statistik
rhitung 0.53
Kesimpulan Tingkat reliabilitas sedang
c. Taraf Kesukaran Butir Soal
Uji taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui soal itu termasuk kategori mudah, sedang atau sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal digunakan indeks tingkat kesukaran dengan rumus:12
10 Sunarti, dan Selly Rahmawati,
Penilaian dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Andi Offset, 2014), h. 98
11
Ibid., h. 109
12 Nana Sudjana,
Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandunng: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 137
Keterangan:
I : Indeks kesukaran untuk tiap butir soal
B : Banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar N : Jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Hasil uji taraf kesukaran instrumen hasil belajar dengan menggunakan Anates versi 4.0.5 dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen
Kategori Soal Jumlah Soal Nomor Soal
Sangat sukar 1 35
Sukar 2 26, 31
Sedang 2 24, 25
Mudah 1 27
Sangat mudah 3 32,33,42
d. Daya Beda Soal
Analisis daya beda soal merupakan pengkajian butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan peserta didik yang tergolong mampu (tinggi prestasinya), dengan peserta didik yang kurang prestasinya. Daya beda dapat dihitung menggunakan rumus:13
� − −
Keterangan:
J : Jumlah peserta tes
JA : Banyaknya peserta kelompok atas JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
13 Arikunto
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Hasil perhitungan daya pembeda soal, ditemukan bahwa dari 9 soal yang digunakan, 4 soal memiliki daya pembeda “jelek”, 2 soal memiliki daya beda “cukup”, 2 soal memiliki daya beda “baik”, dan 1 soal memiliki daya beda “baik sekali”