• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Bentuknya dapat berupa: tes tertulis, angket, wawancara, dokumentasi dan observasi (Suparno, 2007: 56). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dibagi menjadi 2 yaitu instrument proses belajar dan instrument pengumupulan data.

1. Instrumen Proses Belajar

Instrumen pada proses belajar yang digunakan oleh peneliti adalah Lembar Kerja Siswa (LKS), LKS berisi tentang petunjuk penggunaan simulasi PhET tentang gaya apung dan hukum Archimedes. LKS yang digunakan memuat tujuan, dasar teori, langkah percobaan penggunaan PhET, tabel data percobaan, pertanyaan untuk bahan diskusi dan kesimpulan.

Selain LKS, juga digunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dibuat untuk membantu peneliti selama proses mengajar di kelas agar sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Lembar kerja siswa dapat dilihat pada lampiran 10 dan Rencana Pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 6 dan 7.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini berupa tes, angket dan wawancara.

a. Tes

Tes dapat berupa lembar kerja atau sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dari subjek penelitian. Lembar instrumen berupa tes ini berisi soal-soal tes yang terdiri atas butir-butir soal. Setiap butir soal mewakili satu jenis variabel yang diukur (Trianto, 2011: 264).

Intrumen yang berbentuk tes, dapat terdiri dari dua kelompok yaitu test standard dan test buatan sendiri (Suparno, 2007: 57). Pada penelitian ini digunakan test buatan sendiri yaitu test berbentuk essay. Test essay berbentuk pertanyaan dengan jawaban bebas. Keuntungan model tes ini adalah siswa dapat bebas mengeluarkan gagasannya, sehingga dapat dimengerti sejauh mana siswa memahami persoalan (Suparno, 2007: 59)

Dalam penelitian ini soal tes yang digunakan berupa pretest dan posttest. Soal dibuat berdasarkan kisi-kisi yang berpedoman pada tingkatan menurut Taksonomi Bloom (lihat tabel 3.1).

43

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest

No. Aspek Indikator Soal Jawaban 1. Kognitif Siswa dapat

menjelaskan konsep pengaruh gaya apung terhadap berat benda. Berdasarkan gambar di atas, jika kamu

mengangkat atau memindahkan sebuah balok kayu melalui darat atau air, manakah kira-kira yang lebih berat baloknya?

Lebih berat saat di darat, hal ini terjadi karena saat balok ditimbang di dalam air, benda akan mengalami gaya apung sehingga menjadi lebih ringan saat ditimbang di dalam air.

2. Kognitif Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruh i gaya apung. a) Sebuah benda terapung pada zat cair yang massa jenisnya 800 kg/m3. Jika ¼ bagian benda tidak tercelup dalam zat cair tersebut maka massa jenis benda adalah… b) Berat sebuah benda

di udara 5 N. Apabila benda ditimbang di dalam air (massa jenis air = 1000 kg/m3) beratnya menjadi 3,2 N. Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2 maka massa jenis benda adalah…

a). Dik: ρf = 800 kg/m3

V benda yang tidak tercelup dalam zat cair = ¼

V benda tercelup dalam zat cair = ¾ Vb= 1 Ditanya : ρb? Jawaban: 𝜌 𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟 𝜌 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 = 𝑉 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑉 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑙𝑢𝑝 800 𝑘𝑔/𝑚3 𝜌 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 = 1 3/4 𝜌 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 = (34) (800 𝑘𝑔/𝑚3 𝜌 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 = 600 𝑘𝑔/𝑚3

b). Dik: Berat benda di udara = berat benda (W): 5 Newton Berat benda di dalam

air : 3,2 Newton Massa jenis air : 1000

kg/m3 Percepatan gravitasi = 10 m/s2 Massa benda = m = w/g : 5 N / 10 m/s2 = 0,5 kg

Dit : Massa jenis benda?

Jawab :

Massa jenis benda= massa benda / volume benda Berat benda di dalam

air lebih kecil karena adanya gaya apung. Gaya apung= berat benda di udara- berat benda di dalam zat cair. Gaya apung = 5 Newton – 3,2

Newton = 1,8 Newton

Rumus gaya apung : ∑ F = ρ.g. V 1,8 N = (1000 kg/m3 ) (10 m/s 2 ). V 1,8 N = (10.000 kg/m2 s2 ) V V = 0,00018 m3 Massa jenis benda=

massa benda / volume benda

45

Massa jenis benda = 0,5 kg/ 0,00018 m3 = 2780 kg/ m3

3. Kognitif Siswa dapat menjelaskan hubungan massa jenis terhadap peristiwa Terapung, Melayang, dan Tenggelam. a) Sebuah kantong plastik berisi penuh air bermassa 1 kg dimasukkan ke dalam danau yang massa jenisnya 1g/cm3. Bagaimana kondisi kantong plastik yang berisi air penuh?

b) Zat cair A dan B masing-masing memiliki massa jenis 1000 kg/m3

dan 800 kg/m3 . Jika suatu benda yang massa jenisnya 900 kg/m3 dimasukkan ke dalam kedua zat tersebut secara bergantian, maka apa yang akan terjadi?

a). Kondisi plastik tersebut akan melayang karena syarat benda melayang adalah masa jenis kantong plastik berisi air = massa jenis danau

b). benda terapung pada zat A dan tenggelam pada zat B. Hal ini karena massa jenis zat cair A > massa jenis benda dan massa jenis zat cair B < massa jenis benda 4. Psikomo torik Siswa dapat merancang percobaan sederhana terkait dengan konsep gaya apung dan hukum Archimedes Rancanglah sebuah contoh nyata yang menunjukkan adanya penerapan konsep gaya apung dan hukum archimedes

Sesuai jawaban siswa. Namun jawaban tersebut sesuai dengan salah satu percobaan tentang gaya apung dan hukum Archimedes. Misalnya dengan menggunakan telur yang dicelupkan secara bergantian pada

tiga wadah berisikan air garam dengan

konsentrasi yang berbeda untuk

menentukan peristiwa pada telur tersebut berkaitan dengan massa jenis.

5. Afektif Siswa dapat memberikan tanggapan terhadap metode pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Tulislah kesanmu setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan simulasi PhET.

Sesuai jawaban siswa Apakah siswa setuju atau tidak dengan adanya penerapan simulasi PhET.

b. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2007: 61). Dalam penelitian bentuk angket yang digunakan adalah angket terbuka, yaitu responden dapat menjawab dengan kalimatnya sendiri. Angket ini berupa pendapat responden terhadap pembelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian angket diselipkan dalam soal pretest maupun soal postest. Soal angket terdapat pada soal nomor terakhir untuk pretest maupun postest. Angket ini berisi pendapat siswa mengenai setuju atau tidaknya penerapan metode belajar yang akan dilaksanakan.

47

c. Wawancara

Wawancara adalah semacam kuesioner lisan, suatu dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Wawancara dibedakan dalam pelaksanaan yaitu wawancara bebas, wawancara terpimpin dan wawancara bebas terpimpin (Suparno, 2007: 62).

Penelitian ini menggunakan wawancara yang dilakukan secara terpimpin/ terstruktur dimana pewawancara membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terpimpin. Adapun contoh daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa kelas treatment adalah sebagai berikut:

1. Apakah kamu bisa mengerjakan soal pretest dengan baik? 2. Apa yang kamu ketahui tentang Hukum Archimedes? 3. Apakah kamu pernah mendengar tentang simulasi PhET? 4. Apa kesan pertamamu setelah mendengar bahwa pembelajaran

akan berlangsung dengan menggunakan simulasi PhET? Berikan alasanmu!

5. Bagaimana tanggapanmu mengenai pembelajaran dengan menggunakan simulasi PhET?

6. Apakah kamu memahami materi hukum Archimedes setelah mengikuti pembelajaran menggunakan simulasi PhET? Berikan alasannya!

7. Apakah kamu bisa mengerjakan soal posttest dengan baik setelah mengikuti pembelajaran menggunakan simulasi PhET? Berikan alasanmu!

Dokumen terkait