• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mendapatkan informasi tentang intensitas mengakses pesan dakwah kontekstual dan minat belajar Alquran. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup.

1. Minat Belajar Alquran a. Definisi Konseptual

Minat belajar adalah sebagai sebuah keinginan seseorang untuk mengetahui, mencari dan mempelajari yang diinginkannya atas dasar suka dengan suatu aktivitas tertentu yang menimbulkan perasaan senang, keterlibatan, perhatian dan ketertarikan dalam belajar.

b. Definisi Operasional

Minat belajar Alquran adalah usaha pengikut Instagram @quranreview untuk mencari, memahami, dan mempelajari Alquran dengan indikator perasaan senang, ketertarikan, perhatian belajar dan keterlibatan dalam belajar Alquran.

c. Kisi-kisi Instrumen

Berikut adalah tabel kisi-kisi instrumen minat belajar Alquran:

Tabel 3. 1

Kisi-Kisi Instrumen Minat Belajar Alquran

Variabel Indikator Nomor Butir

Minat Belajar Alquran (Y) A. Perasaan Senang 15,16 B. Ketertarikan 17,18,19 C. Perhatian Belajar 20,21 D. Keterlibatan 22,23,24,25

Untuk metode pengukuran menggunakan skala Likert yang digunakan dalam survei perilaku. Survei tersebut memperkenankan jawaban dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Skala Likert dirancang untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen pertanyaan memiliki gradasi sangat positif sampai sangat negatif. Umumnya skala Likert mengandung pilihan jawaban: sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju. Skor yang diberikan adalah 5,4,3,2,1. Skala Likert dapat disusun dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan, dan bentuk pilihan ganda atau tabel ceklis.52 Maka jawaban dalam penelitian ini sebagai berikut:

52Azuar Juliandi dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Konsep dan

Tabel 3. 2

Ketentuan Skala dan Skor pada Instrumen Minat Belajar Alquran Skala Skor Tidak Pernah 1 Pernah 2 Kadang-Kadang 3 Sering 4 Selalu 5 d. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas instrumen terhadap objek yang akan diteliti lebih lanjut. Dalam perhitungan uji validitas dari sebuah instrumen menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson. Adapun rumusnya sebagai berikut:53

= .∑ !"(∑ ) (∑ !) #[%.∑ &"(∑ )&][%.∑ !&"(∑ !)&]

53Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset

Penelitian Kuantitatif Penelitian di bidang Teknik, Pendidikan dan Eksperimen,...63.

Keterangan:

= Koefisien korelasi antara skor butir dan skor total

N = Jumlah subjek penelitian

∑ ( = Jumlah skor butir ∑ ) = Jumlah skor total

∑ () = Jumlah perkalian antara skor butir dengan skor total ∑ ( = Jumlah kuadrat skor butir

∑ ) = Jumlah kuadrat skor total

Apabila instrumen penelitian memiliki rhitung > rtabel maka dikatakan valid. Dalam penelitian ini dilakukan uji instrumen kepada 20 responden yang memiliki kriteria khusus yaitu, pengikut akun Instagram @quranreview. Setelah dilakukan uji coba instrumen dengan 12 pernyataan kepada 20 responden, dihasilkan 11 pernyataan valid dan dua pernyataan tidak valid.

Tabel 3. 3

Hasil Uji Validitas Variabel Minat Belajar Alquran Item

Pernyataan

r-hitung r-tabel Keterangan

1 0,541 0,468 Valid 2 0,339 0,468 Tidak Valid 3 0,694 0,468 Valid 4 0,5484 0,468 Valid 5 0,5452 0,468 Valid 6 0,6302 0,468 Valid 7 0,644 0,468 Valid 8 0,628 0,468 Valid 9 0,808 0,468 Valid 10 0,811 0,468 Valid 11 0,785 0,468 Valid 12 0,892 0,468 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2021.

Demikian dari data hasil uji validitas di atas pada instrumen penelitian variabel Y terdapat 11 pernyataan yang valid. Untuk itu 11 pernyataan tersebut yang akan dilanjutkan pada tahap uji reliabilitas.

e. Uji Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur

yang sama. Untuk itu agar mendapatkan hasil yang konsisten dari instrumen penelitian yang berasal dari kuesioner maka dapat mengacu pada nilai Cronbach Alpha (*), di mana suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel apabila memiliki Cronbach Alpha (*) > 0,7, rumus dari uji reliabilitas adalah sebagai berikut:54 = +, − 1. /1 − , ∑ 0 1 02 3 Keterangan: = Reliabilitas instrumen 02 = Varians total

, = Banyak butir pertanyaan atau soal ∑ 0 1 = Jumlah varian butir

Tabel 3. 4

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Minat Belajar Alquran Cronbach’s Alpha N of Items

0,881 11

Sumber: Data primer yang diolah, 2021.

Dari hasil uji reliabilitas pada 11 pernyataan menghasilkan nilai Cronbach Alpha (*) 0,881 hal ini instrumen dikatakan reliabel karena 0,881 > 0,7.

54Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset

Penelitian Kuantitatif Penelitian di bidang Teknik, Pendidikan dan Eksperimen,....75.

2. Intensitas Mengakses Pesan Dakwah Kontekstual a. Definisi Konseptual

Intensitas mengakses pesan dakwah kontekstual adalah suatu ukuran secara kuantitatif seseorang dalam mengakses pesan dakwah kontekstual baik kontekstual secara materi dakwah maupun alat (media dakwah) dengan indikator lamanya waktu, pengulangan, perhatian dan penghayatan dalam mencari informasi tersebut.

b. Definisi Operasional

Intensitas mengakses pesan dakwah kontekstual adalah perilaku pengikut Instagram @quranreview dalam mengakses konten dakwah di Instagram @quranreview dengan indikator perhatian, penghayatan, durasi, dan frekuensi seperti berapa lama waktu yang digunakan dalam mengakses, memahami pesan yang disampaikan dan memberikan komentar pada kiriman yang diunggah akun Instagram @quranreview.

c. Kisi-kisi Instrumen

Berikut adalah tabel kisi-kisi instrumen intensitas mengakses pesan dakwah kontekstual:

Tabel 3. 5

Kisi-Kisi Instrumen Mengakses Pesan Dakwah Kontekstual

Variabel Indikator Nomor Butir

Intensitas mengakses pesan dakwah kontekstual (X) A. Perhatian 1,2,3,4 B. Penghayatan 5,6,7 C. Durasi 8,9,10 D. Frekuensi 11,12,13,14

Untuk metode pengukuran menggunakan skala Likert yang digunakan dalam survei perilaku. Survei tersebut memperkenankan jawaban dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Skala Likert dirancang untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen pertanyaan memiliki gradasi sangat positif sampai sangat negatif. Umumnya skala Likert mengandung pilihan jawaban: sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju. Skor yang diberikan adalah 5,4,3,2,1. Skala Likert dapat disusun dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan, dan bentuk pilihan ganda atau tabel ceklis.55 Maka jawaban dalam penelitian ini sebagai berikut:

55Azuar Juliandi dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Konsep dan

Tabel 3. 6

Ketentuan Skala dan Skor pada Instrumen Intensitas Mengakses Pesan Dakwah Kontekstual

Skala Skor Tidak Pernah 1 Pernah 2 Kadang-Kadang 3 Sering 4 Selalu 5 d. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas instrumen terhadap objek yang akan diteliti lebih lanjut. Dalam perhitungan uji validitas dari sebuah instrumen menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson. Adapun rumusnya sebagai berikut:56

= .∑ !"(∑ ) (∑ !) #[%.∑ &"(∑ )&][%.∑ !&"(∑ !)&]

56Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset

Penelitian Kuantitatif Penelitian di bidang Teknik, Pendidikan dan Eksperimen,.... 63.

Keterangan:

= Koefisien korelasi antara skor butir dan skor total

N = Jumlah subjek penelitian

∑ ( = Jumlah skor butir ∑ ) = Jumlah skor total

∑ () = Jumlah perkalian antara skor butir dengan skor total ∑ ( = Jumlah kuadrat skor butir

∑ ) = Jumlah kuadrat skor total

Apabila instrumen penelitian memiliki rhitung > rtabel maka dikatakan valid. Dalam penelitian ini dilakukan uji instrumen kepada 20 responden yang memiliki kriteria khusus yaitu, pengikut akun Instagram @quranreview. Setelah dilakukan uji coba instrumen dengan 16 pernyataan kepada 20 responden, dihasilkan 14 pernyataan valid dan dua pernyataan tidak valid.

Tabel 3. 7

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Intensitas Mengakses Pesan Dakwah Kontekstual

Item Pernyataan

r-hitung r-tabel Keterangan

1 0,6905 0,468 Valid 2 0,778 0,468 Valid 3 0,718 0,468 Valid 4 0,394 0,468 Tidak valid 5 0,633 0,468 Valid 6 0,839 0,468 Valid 7 0,898 0,468 Valid 8 0,679 0,468 Valid 9 0,894 0,468 Valid 10 0,902 0,468 Valid 11 0,202 0,468 Tidak valid 12 0,792 0,468 Valid 13 0,853 0,468 Valid 14 0,859 0,468 Valid 15 0,796 0,468 Valid 16 0,912 0,468 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2021.

Demikian dari hasil uji validitas di atas pada instrumen penelitian variabel X terdapat 14 pernyataan yang valid. Untuk

itu 14 pernyataan tersebut yang akan dilanjutkan pada tahap uji reliabilitas.

e. Uji Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Untuk itu agar mendapatkan hasil yang konsisten dari instrumen penelitian yang berasal dari kuesioner maka dapat mengacu pada nilai Cronbach Alpha (*), di mana suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel apabila memiliki Cronbach Alpha (*) > 0,7, rumus dari uji reliabilitas adalah sebagai berikut:57 = +, − 1. /1 − , ∑ 0 1 02 3 Keterangan: = Reliabilitas instrumen 02 = Varians total

, = Banyak butir pertanyaan atau soal ∑ 0 1 = Jumlah varian butir

57Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset

Penelitian Kuantitatif Penelitian di bidang Teknik, Pendidikan dan Eksperimen,...., 75.

Tabel 3. 8

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Mengakses Pesan Dakwah Kontekstual

Cronbach’s Alpha N of Items

0,957 14

Sumber: Data primer yang diolah, 2021.

Dari hasil uji reliabilitas pada 14 pernyataan menghasilkan nilai Cronbach Alpha (*) 0,957 hal ini instrumen dikatakan reliabel karena 0,957 > 0,7.

I. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan topik penelitian, maka teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:58

1. Pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden seperti, angket atau kuesioner (questioner) menurut Suharsimi Arikunto ialah penyelidikan mengenai suatu masalah yang banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu formulir daftar pertanyaan, diajukan secara tertulis kepada sejumlah objek untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan (respon) tertulis seperlunya. Namun

58Asep Saepul Hamdi, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam

pada penelitian ini, peneliti menggunakan cara penyeberan kuesioner melalui media sosial dalam bentuk google form kepada responden yang telah ditentukan.

2. Pengumpulan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari lembaga yang berpengaruh dengan penelitian, buku pustaka dan sebagainya seperti, studi kepustakaan, arsip, jurnal dan data-data yang menunjang untuk melengkapi sumber data primer.

Dokumen terkait