• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III................................................................................................................... 35

E. Instrumen Penelitian

Penyusunan instrumen penelitian ini berdasarkan pada metode yang dipilih. Oleh karena itu, instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Kemudian dikembangkan menurut metode yang digunakan yaitu wawancara. Berikut merupakan tabel kisi-kisi intrumen penelitian:

Sumber

Adapun perhitungan analisis persepsi siswa tentang pembelajaran online, dihitung berdasarkan:

Keterangan:

Banyak Siswa : Banyak siswa yang memilih Ya/Tidak Seluruh Siswa : Seluruh siswa yang diwawancarai F. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan penelitian dan mendapatkan data di lapangan, langkah selanjutnya adalah menganalisa data melalui proses klasifikasi data, pengkategorisasian data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pada tahap ini, data diolah dan dianalisis sehingga dapat menggambarkan dan menyimpulkan temuan untuk menjawab permasalahan yang diajukan oleh penelitian. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data yaitu:59

1. Data Reduction

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Reduksi data pada penelitian ini adalah untuk memilah dari semua data yang ditemukan, kemudian mengambil data yang sesuai dengan penelitian.

2. Data Display

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Penyajian data pada

59 Sugiyono, Op.Cit., h. 247-252.

penelitian ini adalah setelah data telah melewati tahap reduksi data, maka dilakukanlah penyajian data hasil penelitian.

3. Verification

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

41 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil SMPIT Ash-Shibgoh

a. Nama Sekolah : SMPIT Ash-Shibgoh

b. NPSN : 20614721

c. Bentuk Pendidikan : SMPIT d. Status Sekolah : Swasta e. Status Kepemilikan : Yayasan

f. No. SK Pendirian : 001/YASH-SKP/II/2007 g. Tanggal SK : 2007-02-01

h. SK Izin Operasional : 421.3/034/Dispend/2009 i. Tanggal SK : 2009-01-27

j. Alamat : Jl. Raya Serang KM. 12 RT. 05/02 k. Desa/Kelurahan : Bitung Jaya

l. Kecamatan : Cikupa

m. Kabupaten/Kota : Kab. Tangerang n. Provinsi : Prov. Banten

o. RT/RW : 05/02

p. Akreditasi : A

q. No. SK Akreditasi : 100/BAP-S/M-SK/XI/2016 r. Tanggal SK : 26-11-2016

s. No. Sertifikat ISO : Belum Bersertifikat t. Luas Tanah : 780 m²

u. Daya Listrik : 2,300

v. Fax : 02122028272

w. Email : smpi.ashShibgoh@gmail.com x. Website : http://ashShibgoh.sch.id

2. Visi dan Misi SMPIT Ash-Shibgoh

Agar tercapainya tujuan dari suatu lembaga, dapat tertuang dalam visi misi sekolah. Adapun visi misi SMPIT Ash-Shibgoh adalah sebagai berikut:

a. Visi

“Mencetak insan Qur’ani, menguasai IPTEK, dan berwawasan global”.

Visi yang terdapat pada sekolah SMPIT Ash-Shibgoh menunjukkan bahwasannya sekolah ingin membentuk peserta didik yang memiliki keeratan secara jasmani dan rohaninya kepada Al-Qur`an yang menjadi kitab suci bagi umat islam, serta menjadi pribadi muslim yang baik, cerdas dan berwawasan luas.

b. Misi

1) Mewujudkan lingkungan belajar yang Islami dan menyenangkan.

2) Melahirkan insan berkarakter Al-Quran

3) Menumbuhkembangkan siswa sesuai potensi dan bakatnya 4) Menumbuhkan pribadi berjiwa leadership dan enterpreneurship.

5) Menghantarkan siswa mampu berinteraksi dengan kemajuan teknologi, menguasai sains dan bahasa Internasional.

6) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pendidikan berkelas internasional

7) Mewujudkan kemandirian finansial untuk pengembangan mutu pendidikan berkelas internasional60

Adanya misi yang tertera di atas adalah suatu usaha-usaha sekolah dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Misi juga merupakan suatu langkah yang dilakukan sekolah supaya bisa mengimplementasikan visi

60 Profil SMPIT Ash-Shibgoh diakses pada web resmi https://www.ashshibgoh.sch.id/ pada 11 November 2020 pukul 13.03 WIB

dengan baik dan benar. Maka dari itu, visi dan misi sekolah merupakan suatu aspek yang saling berkaitan guna mendapatkan hasil yang diinginkan, dengan begitu maka harus diterapkan kepada seluruh warga sekolah.

3. Keadaan Siswa SMPIT Ash-Shibgoh

Siswa yang berada di sekolah SMPIT Ash-Shibgoh berjumlah 159 siswa laki-laki dan perempuan dengan jenjang pendidikan kelas 7, kelas 8, dan kelas 9. Berikut adalah tebel data siswa di SMPIT Ash-Shibgoh:

Tingkat Jumlah

Kelas 7 47

Kelas 8 69

Kelas 9 43

Total 159

Tabel 4.3 Data Siswa SMPIT Ash-Shibgoh

4. Keadaan Guru SMPIT Ash-Shibgoh

Guru yang mengajar di SMPIT Ash-Shibgoh sebanyak 8 guru dengan status guru tetap yayasan dan 1 guru berstatus sebagai guru honorer. Berikut tabel data guru di SMPIT Ash-Shibgoh:

Status Jumlah

PNS 0

GTT 0

GTY (Guru Tetap Yayasan) 8

Honor 1

Total 9

Tabel 4.4 Data Guru SMPIT Ash-Shibgoh

5. Struktur Organisasi SMPIT Ash-Shibgoh

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sumber; http://ashShibgoh.sch.id

Ketua : H. Hendra Mulia

Sekertaris : Sri Puji Astuti, S.Pd

Bendahara : Juniawan

Wakil Bidang Pendidikan : Feni Pratiwi, S.Pd Wakil Bidang Sosial : Ity Yulia Darwin, M.Pd Wakil Bidang HRD : Surma, S.T.,M.M Wakil Bidang Penjamin Mutu : Sulaimah,S.Pd Wakil Bidang Sarana Prasarana : Abdul Wahab, S.Pd

B. Deskripsi Data

Setelah peneliti melakukan pengambilan data dengan menggunakan teknik wawancara, pada tahap selanjutnya yaitu dibagia pembahasan hasil penelitian ini, penulis akan menjelaskan terkait hasil dari data-data yang

penulis dapatkan. Adapun pihak yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah peserta didik dari sekolah SMPIT As-Shibgoh.

1. Minat

Lin & Huang dalam jurnal ini mengatakan bahwasannya minat adalah suatu rasa lebih suka, rasa ketertarikan, perhatian, fokus, ketekunan, usaha, pengetahuan, keterampilan, motivasi, pengatur perilaku, dan hasil interaksi seseorang atau individu dengan konten atau kegiatan tertentu.61

Hal yang diteliti pada aspek minat diantaranya intensitas tugas yang diberikan guru terhadap, persepsi siswa terkait pelaksanaan pembelajaran online pada masa pandemi covid-19 di SMPIT Ash-Shibgoh, minat siswa tentang belajar online, kejenuhan siswa terhadap metode belajar online dan perbandingan antusias siswa dalam kegiatan belajar pada sebelum dan sesudah pandemi. Berikut tabel hasil wawancara terhadap siswa pada aspek minat:

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Seimbang Tidak

1 Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru memberikan banyak tugas?

2 (13,33%) 9 (60%) 4 (26,67%)

2 Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau tugas oleh guru.

Bagaimana anda

menyikapi hal tersebut?

Beristirahat Meminta tambahan waktu pengumpulan tugas

10 (66,7%) 5 (33,3%)

3 Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran

Baik Tidak Baik 15 (100%) 0 (0%)

61 Siti, Nurhasanah, Dkk. Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. Vol. 1. No. 1. 2016, h. 130

online di SMPIT As-Shibgoh selama ini?

4 Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online saat ini?

4 (26,67%) 4 (26,67%) 7 (46,67%)

5 Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar online?

15 (100%) 0 (0%)

6 Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih

bersemangat mengikuti kegiatan belajar di kelas?

15 (100%) 0 (0%)

Tabel 4.5 Tabel Hasil Wawancara

Pertanyaan pertama pada aspek minat adalah “Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru memberikan banyak tugas?”. Terdapat 2 siswa dengan 13,33 % yang menyatakan terbebani terhadap tugas yang diberikan oleh guru, hal ini sesuai dengana jawaban Syalwa sebagai siswi kelas 7, yang menyatakan “iyasih, kayak kebanyakan tugas gitu, pusing kebanyakan tugas jadinya”.62 Namun terdapat 4 siswa dengan 26,67% yang menyatakan tidak terbebani, hal ini dipertegas oleh Syafana sebagai salah satu siswi kelas 9 yang mengatakan “tidak terlalu sih, merasa terbebani kalau dalam satu hari deadlinenya sama, jadi bingung mau ngerjain yang mana”63. Adapun 9 siswa atau 60% siswa seimbang antara ya dan tidak terbebani dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya tugas yang diberikan ada yang sudah pahami, namun ada beberapa pelajaran yang masih sulit dipahami siswa salah satu contohnya adalah matematika. Hal ini diperkuat oleh Ulya sebagai

62 Hasil wawancara dengan siswi kelas 7 SMPIT Ash-shibgoh, Syalwa pada 31 Oktober pukul 18.16 WIB

63 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Syafana pada 31 Oktober pukul 14.17 WIB

siswi kelas 9 yang menyatakan “kadang iya kadang engga, tergantug ngerti apa engga ama tugasnya”.64

Pertanyaan kedua yakni “Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?” Terdapat 10 siswa dengan 66,7% siswa mengatasi permasalahan intensitas tugas yang diberikan guru dengan beristirahat sejenak guna me refresh pikiran siswa tersebut, kemudian terdapat 5 siswa dengan 33,3% menyikap permasalahan tersebut dengan meminta perpanjangan waktu pengumpulan tugas kepada guru yang memberikan tugas tersebut.

Pertanyaan ketiga yakni “Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran pnline di SMPIT As-Shibgoh selama ini??”.

Pada aspek ini 15 siswa dengan 100% menyatakan bahwasannya pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT Ash-Shibgoh sudah baik, hal ini dapat dilihat dari kinerja guru yang selalu mendorong serta membantu siswa untuk tetap menjaga kualitas belajar dengan ketika kegiatan belajar online dilakukan, kemudian adanya potongan SPP juga merupakan bentuk dukungan pihak sekolah untuk mengikuti arahan pemerintah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di rumah masing-masing, tujuan potongan tersebut adalah siswa diharapkan dapat mengalokasikan biaya pendidikannya untuk membeli kuota data internet. Adapun bantuan kuota dari pihak sekolah untuk mengurangi beban pengeluaran biaya dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar online selama masa pandemi.

Pertanyaan keempat yakni “Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online saat ini?”. Terdapat 4 siswa dengan 26.67% menyukai sistem belajar online yang diterapkan pada

64 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Ulya pada 31 Oktober pukul 19.50 WIB

masa pandemi, namun terdapat 7 siswa atau 46,67% tidak menyukai sistem belajar online yang diterapkan pada masa pandemi, serta 4 siswa dengan 26,67% menyatakan suka dan tidak suka dikarenakan beberapa faktor diantaranya pada aspek suka yaitu, bisa mengerjakan tugas tanpa harus terkekang oleh dimensi ruang dan waktu, dan dapat lebih fokus dalam mengerjakan tugas serta memahami materi. Pada aspek tidak sukanya yaitu rasa jenuh yang dialami karena tidak bertemu teman-teman untuk berkomunikasi secara langsung, serta penerapan belajar online yang intensitas waktunya sudah terlalu lama sehingga menimbulkan rasa jenuh. Adapun pernyataan dari Araf sebagai siswa kelas 7 yang berkaitan dengan hal tersebut yaitu “suka iya engga suka juga iya, sukanya karena lebih santai buat ngerjain tugas, kalo ga sukanya susah buat temenan karena komunikasinya susah”.65

Pertanyaan kelima yakni “Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar online?”. Terdapat 15 siswa dengan 100% merasa bosan dengan kegiatan belajar online yang diterapkan sekolah, hal tersebut dikarenakan jangka waktu penerapan belajar online yang sudah terlalu lama menjadi sebab munculnya rasa jenuh pada peserta didik.

Pertanyaan keenam yakni “Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan belajar di kelas?”.

Terdapat 15 siswa dengan 100% menyatakan lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.

65 Hasil wawancara dengan siswi kelas 7 SMPIT Ash-shibgoh, Araf pada 1 November pukul 09.19 WIB

2. Perhatian

Suryabrata dalam jurnal ini mengatakan bahwasannya perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek, atau banyak sedikit kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan.66

Hal yang diteliti pada pada aspek perhatian diantaranya media penunjang yang dimiliki siswa dalam mengikuti kegiatan belajar online, aspek pendukung pada media belajar yang dimiliki yaitu jaringan internet, perbandingan antara pemberian tugas dan pemberian materi kepada siswa saat kegiatan belajar online dilakukan, peranan belajar online saat masa pandemi terhadap kualitas belajar siswa, dan peranan belajar online terhadap siswa dalam memahami materi secara mudah. Berikut tabel hasil wawnacara terhadap siswa pada aspek perhatian:

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Seimbang Tidak 1 Apakah anda memiliki media

penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop, komputer)?

15 (100%) 0 (0%)

2 Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?

15 (100%) 0 (0%)

3 Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau materi selama belajar daring dilakukan?

Tugas Seimbang Materi 9 (60%) 2 (13,33%) 4 (26,67%)

4 Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19 membantu dalam peningkatan kualitas belajar?

3 (20%) 12 (80%)

66 Dessy, Indah, Dkk. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar.

Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran. Vol. 2. No. 3. 2019, h. 371

5 Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam memahami materi secara mudah?

4 (26,67%) 3 (20%) 8 (53,33%)

Tabel 4.6 Tabel Hasil Wawancara

Pertanyaan pertama yakni “Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop, komputer)?”. Terdapat 15 siswa degan 100% memiliki hand phone, laptop, atau komputer sebagai media penunjang untuk mengikuti kegiatan belajar online yang diterapkan oleh pihak sekolah

Pertanyaan kedua yakni, “Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?”. Terdapat 15 siswa dengan 100%

memiliki jaringan internet yang dapat tersambung kepada media penunjang dalam mengikuti kegiatan belajar online yang diterapkan oleh pihak sekolah.

Pertanyaan ketiga yakni “Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau materi selama belajar daring dilakukan?”. Terdapat 9 siswa dengan 60% menyatakan bahwa guru lebih sering memberikan tugas kepada siswa saat kegiatan belajar online dilakukan. Adapun pernyataan dari Annisa sebagai salah satu siswi kelas 7 yang terkait adalah “tugas, iya jadi ga seimbang, jadi tiba-tiba udah dikasih tugas aja, terus juga anak-anaknya pada protes soal tugasnya udah dikasih padahal belum diajarin materinya”.67 Namun, terdapat 4 siswa dengan 26,67% menyatakan bahwa intensitas pemberian materi dari guru kepada siwa lebih tinggi pada saat belajar online dilakukan, hal ini sesuai dengan pernyataan dari Viona sebagai salah satu siswi kelas 9 yaitu “lebih banyak ngasih materi”.68

67 Hasil wawancara dengan siswi kelas 7 SMPIT Ash-shibgoh, Annisa pada 31 Oktober pukul 19.30 WIB

68 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Viona pada 31 Oktober pukul 18.40 WIB

Kemudian, terdapat 2 siswa dengan 13,33% menyatakan bahwa pemberian tugas dan pemberian materi yang diberikan oleh guru kepada siswa adalah seimbang. Hal ini ditujukkan dengan pernyataan Nabila sebagai salah satu siswi kelas 9 yaitu “sebagian ada yang materi sebagian ada yang tugas, seimbang jadinya ka”69

Pertanyaan keempat yakni “Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19 membantu dalam peningkatan kualitas belajar?”. Terdapat 3 siswa dengan 20%

menyatakan bahwasannya kegiatan belajar online yang diterapkan sekolah dapat membantu siswa untuk meningkatkan kulitas belajar siswa pada masa pandemi. Adapun salah satu pernyataan dari Nabila sebagai salah satu siswi kelas 9 yaitu, “iya ka, jadi lebih sering ngeliat video di youtube tentang pelajaran”.70 Namun, terdapat 12 siswa dengan 80% menyatakan bahwasannya kegiatan belajar online tidak membantu dalam meningkatkan kualitas belajar siswa., adapun salah satu pernyataan dari Alya sebagai siswi kelas 9 yaitu “engga, karena ada beberapa yang gabisa dipahami, tapi kalo secara langsung bisa langsung paham, terus lama juga respon gurunya”71. Sebagian besar siswa merasa kurang ada peningkatan kualitas belajar selama kegiatan belajar online berlangsung.

Pertanyaan kelima yakni “Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam memahami materi secara mudah?”. Terdapat 4 siswa dengan 26,67% menyatakan bahwa belajar online dapat membantu untuk memahami materi secara muda, salah satu pernyataan terkait hal ini berasal dari Safeera sebagai siswi kelas

69 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Nabila pada 31 Oktober pukul 15.52 WIB

70 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Nabila pada 31 Oktober pukul 15.52 WIB

71 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Alya pada 31 Oktober pukul 16.19 WIB

9 dengan menyatakan “pemahaman materinya sih cepet masuk di aku, karena ada platform media belajar gitu dan materi yang dikasih itu masuk cepet ke otak aku, platform yang aku pake itu genius dan ruang guru”.72 Namun, terdapat 8 siswa dengan 53,33% menyatakan belajar online tidak membantu siswa untuk memahami materi secara mudah, hal ini sesuai dengan salah satu pernyataan dari Meysa sebagai salah satu siswi kelas 9 yaitu “agak susah sih, soalnya kalo kita dikasih video dan kita ga ngerti sama video itu kita harus cari video lain yang sama yang mudah dipahami, agak ribet jadinya”73. Adapun 3 siswa dengan 20% menyatakan bahwa peran belajar online dalam membantu untuk memahami materi secara mudah dapat dilihat dari sumber belajar yang diberikan oleh guru kepada siswanya, pernyataan dari Bisma sebagai salah satu siswa kelas 8 terkait hal tersebut adalah “kalo saya tergantung sama link youtube, kalo channel youtube nya gampang dimengerti jadi gampang”.74

3. Objek

Objek penelitian ini adalah penunjang kegiatan belajar online seperti guru, hand phone, dan internet. Guru memiliki peran yang besar dalam suksesnya belajar online pada masa pandemi covid-19 ini.

Kemudian, media belajar seperti hand phone juga sangat berperan dalam melaksanakan kegiatan belajar online, karena dapat memudahkan mobilitas siswa dalam mengerjakan tugas serta memahami materi yang diberikan oleh guru. Adapun internet yang berperan sebagai pendukung untuk mengikuti prosedur belajar online

72 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Safeera pada 31 Oktober pukul 14.31 WIB

73 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Meysa pada 31 Oktober pukul 14.50 WIB

74 Hasil wawancara dengan siswi kelas 8 SMPIT Ash-shibgoh, Bisma pada 31 Oktober pukul 16.14 WIB

yang telah ada sebagaimana mestinya. Hal yang diteliti pada aspek objek ini diantaranya terkait motivasi yang diberikan guru apakah dapat meningkatkan kualitas belajar atau tidak, pemahaman penyampaian materi oleh guru kepada siswa, selain itu peneliti juga melihat dari persepsi siswa terkait besar kecilnya peran internet dalam proses pembelajaran online Covid-19 ini, bentuk tugas yang berikan, penguasaan guru terhadap materi yang diajarkan, dan penyampaian materi oleh guru secara sistemaris. Berikut tabel hasil wawancara persepsi siswa pada aspek objek:

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Seimbang Tidak 1 Menurut pendapat anda, apakah

guru setiap mata pelajaran mendorong anda (baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?

15 (100%) 0 (0%)

2 Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?

3 (20%) 3 (20%) 9 (60%)

3 Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring saat ini?

15 (100%) 0 (0%)

4 Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat

belajar online? Foto Video

5 Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang disampaikan?

15 (100%) 0 (0%)

6 Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan sistematis/urut?

15 (100%) 0 (0%)

Tabel 4.7 Tabel Hasil Wawancara

Pertanyaan pertama adalah “Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda (baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?”, terdapat 15 siswa atau 100% siswa merasa bahwa guru setaip mata pelajaran mendorongnya dalam meningkatkan kualitas belajar. Dari hasil wawancara ini dapat dilihat bahwasannya setiap guru selalu mendorong siswanya untuk meningkatkan kualitas belajarnya dengan berbagai macam cara yaitu menjaga semangat belajar siswa, memotivasi siswa yang merasa jenuh dengan kegiatan belajar online, serta membantu siswa untuk lebih memahami materi serta tugas.

Pertanyaan kedua yakni “Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?”. Terdapat 3 siswa atau 20% siswa menyatakan bahwa materi yang disampaikan guru saat masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami, salah satu pernyataan yang terkait dengan hal tersebut berasal dari Amel sebagai siswi kelas 9 yaitu “insyaallah bisa dipahami, gurunya bisa ngajarinnya juga, bisa gampang dipahami itu tergantung dari video yang dikasih ke siswanya, tergantung gurunya juga jadinya”.75

Namun, berbanding terbalik dengan tanggapan 9 siswa dengan rerata 60% merasa penyampaian materi oleh guru tidak mudah dipahami dikarenakan banyak guru yang metode belajarnya hanya mengirimkan video dari salah satu channel youtube dan langsung diberikan tugas tanpa diberikan secara mendalam oleh beberapa guru.

75 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Amel pada 31 Oktober pukul 19.37 WIB

Hal ini yang menyebabkan sulitnya siswa dalam menjawab soal yang diberikan diantaranya karena siswa tersebut tidak diberikan penjelasan yang lebih mendalam, kecuali jika guru langsung menjelaskan terkait materi yang dijelaskan, terlebih adanya pernyataan dari salah satu siswa yaitu Daffa siswa kelas 7 menyatakan “agak-agak susah sih, karena ga langsung gitu guru ngajarinnya”.76 Selanjutnya, ada 3 siswa menyatakan seimbang antara memahami materi dengan tidak memahami materi, hal ini dikarenakan siswa tidak memahami pembelajaran jika guru hanya memberikan tugas dan materi melalui channel youtube saja tanpa dijelaskan sedangkan jika guru menjelaskan langsung melalui aplikasi zoom atau aplikasi lain siswa dapat lebih memahami. Adapun pernyataan salah satu siswa yaitu Ulya siswi kelas 9 menyatakan “ada yang gampang ada juga yang engga,, tergantung materinya”.77

Hal ini yang menyebabkan sulitnya siswa dalam menjawab soal yang diberikan diantaranya karena siswa tersebut tidak diberikan penjelasan yang lebih mendalam, kecuali jika guru langsung menjelaskan terkait materi yang dijelaskan, terlebih adanya pernyataan dari salah satu siswa yaitu Daffa siswa kelas 7 menyatakan “agak-agak susah sih, karena ga langsung gitu guru ngajarinnya”.76 Selanjutnya, ada 3 siswa menyatakan seimbang antara memahami materi dengan tidak memahami materi, hal ini dikarenakan siswa tidak memahami pembelajaran jika guru hanya memberikan tugas dan materi melalui channel youtube saja tanpa dijelaskan sedangkan jika guru menjelaskan langsung melalui aplikasi zoom atau aplikasi lain siswa dapat lebih memahami. Adapun pernyataan salah satu siswa yaitu Ulya siswi kelas 9 menyatakan “ada yang gampang ada juga yang engga,, tergantung materinya”.77

Dokumen terkait