• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

Bagan 3.3.2 Prosedur Pengembangan Buku Cerita Tentang Tradisi Nglarung Tahap I

3.4 INSTRUMEN PENELITIAN

Peneliti menyusun tiga instrumen yaitu instrumen pra-penelitian untuk anak, instrumen validasi prototipe, dan instrumen uji coba prototipe berupa refleksi anak. 3.4.1 Instrumen Pra-Penelitian untuk Anak

Peneliti menyusun instrumen pra-penelitian untuk anak dengan menyusun kisi-kisi. Penyusunan kisi-kisi diawali dengan menentukan empat aspek, yaitu definisi tradisi nglarung, tujuan nglarung, kegiatan-kegiatan pada tradisi nglarung , dan upaya mengenalkan budaya Jawa menggunakan buku cerita tentang tradisi nglarung.

39

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Pra-Penelitian untuk Anak

No Aspek Nomor

Item Pernyataan

1. Definisi tradisi nglarung

1 dan 11 1. Tradisi nglarung adalah kegiatan budaya yang dilakukan masyarakat nelayan setiap satu tahun sekali pada bulan Sura dengan menghanyutkan sesuatu/ sesaji ke dalam air (sungai atau laut) (olah pikir).

2. Pada tradisi nglarung, para nelayan merefleksikan diri untuk menambah motivasi nelayan dalam mengarungi kehidupan (olah pikir).

2. Tujuan nglarung pada umumnya

2 1. Tujuan dari tradisi nglarung adalah untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas hasil laut yang didapat para nelayan (olah hati). 3. Kegiatan-kegiatan pada tradisi nglarung 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10

1. Sebelum melaksanakan tradisi nglarung para nelayan menghias perahu (olah pikir).

2. Setelah menghias perahu, para nelayan membersihkan lingkungan pantai (kinestetik/ olahraga).

3. Setelah membersihkan lingkungan, nelayan bergotong royong memasang tenda di tepi pantai (olah rasa dan karsa).

4. Menjelang pelaksanaan tradisi nglarung para nelayan bersama-sama membuat tempat sesaji (olah rasa dan karsa). 5. Para nelayan menyiapkan kelengkapan sesaji di mana segala

macam sesaji tidak boleh basi dan harus baru (olah rasa dan karsa).

6. Para nelayan mendoakan sesaji yang akan dilarung yang dipimpin oleh pemuka agama (olah hati).

7. Para nelayan dengan gigih mendorong perahu yang digunakan untuk melarung (kinestetik/ olahraga).

8. Para nelayan melarung sesaji di tengah laut dan memperebutkan sesaji (kinestetik/ olahraga).

4. Upaya mengenalkan budaya jawa menggunakan buku cerita

12 dan 13 1. Perlu buku yang berisi penjelasan tentang “nglarung”.

2. Buku tentang nglarung sebaiknya berupa buku cerita bergambar.

Saran atau komentar:

Setelah menentukan empat aspek, peneliti mengembangkan menjadi 13 pernyataan dan diberi pilihan jawaban “ya” dan “tidak” sehingga menjadi kuesioner pra -penelitian yang mudah dipahami anak. Bentuk instrumen pra--penelitian untuk anak dapat dilihat pada tabel 2.

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

Ya Tidak

1. Tradisi nglarung adalah kegiatan budaya yang dilakukan masyarakat nelayan setiap satu tahun sekali pada bulan Sura dengan menghanyutkan sesuatu/ sesaji ke dalam air (sungai atau laut).

2. Tujuan dari tradisi nglarung adalah untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas hasil laut yang didapat para nelayan.

3. Sebelum melaksanakan tradisi nglarung para nelayan menghias perahu.

4. Setelah menghias perahu, para nelayan membersihkan lingkungan pantai.

5. Setelah membersihkan lingkungan, nelayan bergotong royong memasang tenda di tepi pantai.

6. Menjelang pelaksanaan tradisi nglarung para nelayan bersama-sama membuat tempat sesaji.

7. Para nelayan menyiapkan kelengkapan sesaji di mana segala macam sesaji tidak boleh basi dan harus baru.

8. Para nelayan mendoakan sesaji yang akan dilarung yang dipimpin oleh pemuka agama.

9. Para nelayan dengan gigih mendorong perahu yang digunakan untuk melarung.

10. Para nelayan melarung sesaji di tengah laut dan memperebutkan sesaji.

11. Pada tradisi nglarung, para nelayan merefleksikan diri untuk menambah motivasi nelayan dalam mengarungi kehidupan.

12. Saya perlu buku yang berisi penjelasan tentang tradisi nglarung. 13. Buku tentang tradisi nglarung sebaiknya berupa buku cerita

bergambar.

3.4.2 Instrumen Validasi Prototipe

Peneliti menyusun instrumen validasi prototipe yang digunakan oleh dosen (validator) untuk menilai kualitas dan kelayakan prototipe buku cerita tentang tradisi nglarung. Instrumen validasi terdiri dari tiga aspek yaitu bahasa, format penulisan, dan isi. Ketiga aspek tersebut dikembangkan menjadi delapan pernyataan kemudian penilaian dengan cara mencentang nilai/skor dan memberikan kritik serta saran pada

41

kolom saran. Kriteria skor 5= sangat baik, skor 4=baik, skor 2=tidak baik, dan skor 1= sangat tidak baik.

Tabel 3. Instrumen Validasi Prototipe

No. Item yang dinilai Skor Saran

1 2 4 5

1. Bahasa

a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.

b. Susunan kalimat dapat dipahami oleh anak-anak. 2. Format penulisan

a. Sesuai dengan kaidah penulisan buku cerita dan mewarnai.

b. Menggunakan kepustakaan yang sesuai dengan

teori kebudayaan Jawa yaitu “nglarung” yang

diintegrasikan dengan pendidikan karakter kebangsaan.

3. Isi

a. Memuat cerita tentang salah satu tradisi Jawa. b. Memuat nilai-nilai pendidikan karakter yang

terdapat dalam cerita tentang tradisi “nglarung”.

c. Memuat gambar-gambar yang berkaitan dengan alur cerita tentang tradisi “nglarung”.

d. Memuat gambar-gambar yang menarik untuk anak usia 9-10 tahun.

Total Skor

3.4.3 Instrumen Uji Coba prototipe

Peneliti menyusun instrumen berupa kisi-kisi instrumen uji coba prototipe dan instrumen uji coba prototipe berupa refleksi terhadap pemahaman tentang tradisi nglarung melalui buku cerita untuk diisi oleh anak usia 9-10 tahun setelah menggunakan prototipe

Kisi-kisi instrumen uji coba prototipe yang peneliti susun, diambil dari empat aspek sesuai dengan karakter individu yaitu karakter yang bersumber dari olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa.

No. Aspek Indikator No. Pernyataan 1 Olah hati - Pemacu motivasi dalam bekerja

- Memohon keselamatan dan kesejahteraan dalam mengarungi hidup

8 6 2 Olah pikir - Sebagai ungkapan syukur para nelayan kepada

Tuhan atas hasil tangkapan ikan

- Sebagai persembahan kepada penguasa laut selatan, Kanjeng Ratu Kidul

1

2 3 Olah raga - Membersihkan lingkungan pantai, menghias

perahu, dan berebut sesaji

3, 4, 7 4 Olah rasa dan karsa - Bergotong royong untuk membuat sesaji 5

Dari keempat aspek tersebut, peneliti menyusun enam indikator sesuai dengan kebiasaan dan nilai-nilai yang ada dalam tradisi nglarung. Setelah selesai menyusun indikator, peneliti membuat sepuluh pernyataan yang nantinya akan diisi oleh anak dengan pilihan jawaban “Ya” atau “Tidak”.

Tabel 5. Instrumen Uji Coba prototipe berupa refleksi untuk anak

Pernyataan Ya Tidak

Setelah membaca buku “Cerita Tradisi Nglarung”, saya memahami:

1. Tujuan nglarung untuk mengucap syukur nelayan atas hasil tangkapan ikan. 2. Makna nglarung untuk memberikan sesaji kepada penguasa laut.

3. Perlunya para nelayan bekerja sama dengan cara menghias perahu yang akan digunakan untuk melarung.

4. Para nelayan bergotong royong membersihkan lingkungan pantai sebelum mereka melakukan upacara nglarung.

5. Para nelayan bersama-sama membuat sesaji yang akan mereka letakkan di dalam perahu yang digunakan untuk melarung.

6. Sebelum sesaji dilarung, para nelayan berdoa bersama untuk memohon keselamatan.

7. Para nelayan bersama-sama mendorong perahu ke laut untuk melarung sesaji dan masyarakat berebut sesaji tersebut.

8. Sesaji yang didapat nelayan dengan cara berebut dibawa pulang untuk memotivasi mereka bekerja dengan penuh semangat.

9. Buku cerita nglarung membantu saya mengerti arti dari tradisi nglarung. 10. Buku cerita nglarung mendorong saya untuk menghormati tradisi nglarung.

43

Dokumen terkait