• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

D. Teknik d an Sumber Data

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar matematika siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Tes hasil belajar aspek kognitif yaitu tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang diberikan. Tes yang diberikan berupa tes tertulis. Sedangkan tes hasil belajar aspek psikomotorik yaitu observasi terhadap keterampilan siswa dalam menggunakan media pembelajaran. Dan tes hasil belajar aspek afektif yaitu observasi terhadap sikap siswa selama pembelajaran. Tes ini terlebih dahulu diuji cobakan di kelas VI untuk diketahui validitas dan reliabilitasnya.

a. Uji Validitas Instrumen Tes

Validitas adalah ketepatan suatu alat ukur hasil belajar, sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat ukur hasil belajar peserta didik.4 Tes dibuat valid apabila tes tersebut benar-benar dapat mengungkap aspek yang diselidiki secara tepat, dengan kata lain harus memiliki tingkat ketepatan yang tinggi dalam mengungkap aspek yang hendak diukur.

Pengujian validitas dilakukan menggunakan Product Moment. Yang dihitung dengan menggunakan software excel. Adapun rumus uji validitas yaitu:

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

= koefisien antara variabel X dan variabel Y

banyak siswa = skor item

4

= skor total

tabel = r ( α,dk) = r (α, n-2)

Untuk menentukan kriteria uji instrumen, jika: a. rhitung ≤ rtabel maka butir item tidak valid b. rhitung > rtabel maka butir item valid

Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan n = 40. Taraf signifikan 5% diperoleh rtabel = 0,32, jadi item soal dikatakan valid jika rhitung > 0,32. Pada pengujian yang terdiri dari 10 butir soal essai, semua soal dalam kategori valid karena rhitung > 0,32. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah ketelitian suatu alat ukur atau instrumen.5 Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik. Karena tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk essai, maka untuk menguji reliabilitas soal tes menggunakan Cronbach Alfa, yang dihitung dengan menggunakan software excel. Adapau rumus uji reliabilitas yaitu:

Keterangan:

= reliabilitas yang dicari

n = banyaknya butir pertanyaan (soal) ∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item

= varians total

5

Tabel 3.2

Kriteria Klasifikasi Reliabilitas

0,8 < r11 ≤ 1,0 Sangat Baik

0,6 < r11 ≤ 0,8 Baik

0, 4< r11 ≤ 0,6 Cukup

0,2 < r11 ≤ 0,4 Rendah

0,0 < r11 ≤ 0,2 Sangat Rendah

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas diperoleh nilai r11 = 0,61. Dan berdasarkan kriteria klasifikasi reliabilitas nilai r11 = 0,61 berada diantara kisaran 0,6 < r11 ≤ 0,8 maka dari 10 soal yang valid memiliki derajat realibilitas baik. Perhitungan lengkapnya terdapat pada lampiran 7.

c. Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal

Uji tingkat kesukaran butir soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.6 Taraf sukar butir ini bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang sesuai dengan kriteria perangkat soal yang haruskan untuk mengukur tingkat kesukaran. Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus indeks kesukaran sebagai berikut:

TK

=

Keterangan:

TK = tingkat kesukaran

SA = jumlah skor kelompok atas SB = jumlah skor kelompok bawah

N = jumlah siswa kelompok bawah dan kelompok atas

6

Tabel 3.3

Kreterian Taraf Kesukaran

P ≤ 0.0 Sangat Sukar

0,0 < IK ≤ 0,3 Sukar

0,3 < IK ≤ 0,7 Sedang

0,7 < IK ≤ 1.0 Mudah

Berdasarkan hasil perhitungan taraf kesukaran dari 10 soal yang valid nomor 2 memiliki taraf kesukaran soal sukar. Nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 memiliki taraf kesukaran soal sedang. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.

d. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah.7 Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah:

B A B B A A P P J B J B DP     Keterangan:

DP = Daya pembeda butir soal

BA = Jumlah jawaban benar kelompok atas BB = Jumlah jawaban benar kelompok bawah JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyak peserta kelompok bawah

7

Tabel 3.4

Kriteria Klasifikasi Daya Pembeda

DP ≤ 0,0 Sangat Jelek

0,0 < DP ≤ 0,2 Jelek

0,2 < DP ≤ 0,4 Cukup

0,4 < DP ≤ 0,7 Baik

0,7 < DP ≤ 1,0 Sangat Baik

Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda dari 10 soal yang valid diklasifikasikan daya pembeda untuk soal nomor 2 termasuk dalam kategori baik, soal nomor 8 dan 9 dalam kategori cukup. Dan soal nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, dan 10 termasuk dalam kategori jelek. Soal yang termasuk dalam kategori jelek tetap digunakan karena soal tersebut termasuk pada kategori soal valid. Butir soal yang termasuk kategori jelek hanya saja tidak dapat membedakan kemampuan peserta tes yang menguasai materi (siswa berkemampuan tinggi) dan peserta tes yang tidak menguasai materi (siswa berkemampuan rendah).8 Selain itu, narasi soal cukup menyulitkan siswa dalam memahami dan menjawabnya. Adapun perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 9.

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran dari tiap butir soal. Dapat dibuat rekapitulasi analisis butir soal sebagai berikut: diperoleh 7 butir soal dengan daya beda jelek, 2 butir soal dengan daya beda cukup, dan 1 butir soal dengan daya beda baik. Dari 10 soal yang telah diuji coba diperoleh seluruh soal valid, dengan reliabilitas 0,61. Meskipun sebagian soal termasuk dalam kategori jelek tetapi peneliti menggunakan seluruh soal karena seluruh soal tersebut termasuk dalam kategori valid.

Adapun rekapitulasi hasil uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda dari 10 butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.5 sebagai berikut:

8

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Nomor Soal Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Kesimpulan

1 Valid Sedang Jelek Dipakai

2 Valid Sukar Baik Dipakai

3 Valid Sedang Jelek Dipakai

4 Valid Sedang Jelek Dipakai

5 Valid Sedang Jelek Dipakai

6 Valid Sedang Jelek Dipakai

7 Valid Sedang Jelek Dipakai

8 Valid Sedang Cukup Dipakai

9 Valid Sedang Cukup Dipakai

10 Valid Sedang Jelek Dipakai

Dokumen terkait