• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6 Instrumen Pengumpulan Data

Pada penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti menggunakan instrumen pengumpulan data yang berbeda-beda. Tujuan dari penggunaan instrumen yang berbeda ini adalah untuk memperkuat data satu sama lain sehingga membentuk keterkaitan hasil yang diharapkan. Berikut disajikan jenis-jenis instrumen pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti pada tabel III.2.

Tabel III.2 Instrumen Pengumpulan Data

No. Variabel Indikator Penilaian Jenis Pengumpulan Teknik Data Instrumen Pengumpulan Data 1. Keaktifan Belajar - Bertanya kepada guru dan atau teman - Mengemukakan pendapat dalam berdiskusi - Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

Non tes Observasi Langsung Lembar observasi 2. Prestasi Belajar - Siswa dapat mencapai KKM - Siswa dapat mencapai nilai rata-rata kelas Tes Non tes

Tes tertulis Soal pilihan ganda dan penilaian aspek kognitif produk, afektif dan psikomotorik Data yang terlihat pada tabel III.2 menunjukkan bahwa peneliti melakukan penelitian untuk mengukur variabel keaktifan dan presatasi belajar siswa. Pada penilaian keaktifan, data diperoleh melalui kegiatan observasi langsung untuk melakukan penilaian secara non tes terhadap proses pembelajaran di kelas dengan lembar observasi yang telah disusun sebelum penelitian dilakukan. Pada variabel prestasi belajar, peneliti mengumpulkan data melalui jenis penilaian tes secara tertulis. Instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai prestasi belajar siswa

dengan soal evaluasi pilihan ganda dan rubrik penilaian aspek kognitif produk, afektif dan psikomotorik.

3.6.1 Tes

Menurut Mardapi (2008:67), “tes diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban, atau sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes”. Sedangkan menurut Arifin (2009:118), ”tes merupakan suat teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik”.Abdul Jabar & Arikunto (2008) menyatakan bahwa “tes tertulis adalah tes yang tertulis dan dijawab secara tertulis pula. Kekuatan tes tertulis adalah kemampuan memilih kata-kata, kekayaan informasi, kemampuan berbahasa, kemampuan memadukan ide-ide, dan proses berpikir peserta tes dapat dilihat dengan nyata” (hal.114).

Teknik pengumpulan data melalui tes yang dilakukan peneliti dalam penelitiannya bertujuan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Karangwuni 1 terhadap mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi beserta pengalaman menggunakannya dan mengenal masalah sosial di daerahnya. Peneliti menggunakan tes tertulis dalam penelitiannya. Penyusunan kisi-kisi soal pada siklus 1 dan siklus 2 masing-masing berjumlah 35 butir soal berbentuk pilihan

ganda. Skor untuk soal pilihan ganda yaitu 1 jika jawaban siswa benar dan 0 jika jawaban siswa salah.

3.6.2 Non Tes

Menurut Masidjo (2010:58-59), “perubahan tingkah laku yang lebih berhubungan dengan apa yang dapat dikerjakan yang dapat diamati dengan indera-indera, yang bersifat konkret dapat diukur dengan alat pengukur non tes. Karena perubahan tingkah laku yang berhubungan dengan apa yang dapat dikerjakan yang dapat diamati lebih bersifat konkret, situasi pengukurannya sangat tergantung pada situasi di mana perubahan tingkah laku individu itu muncul atau menggejala. Oleh karenanya, situasi pengukuran yang seragam sukar dipersiapkan”. Berkaitan dengan pendapat ahli tersebut, peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengukur unsur keaktifan belajar dan rubrik penilaian aspek kognitif produk, afektif dan psikomotorik untuk mengukur sumbangan prestasi belajar siswa. Berikut ini dijelaskan tentang instrumen pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti.

3.6.2.1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mencatat semua kegiatan siswa dalam pembelajaran melalui tally atau turus. Lembar observasi dan rubrik penilaian digunakan setiap pertemuan pada masing-masing siklus. Lembar observasi yang digunakan oleh peneliti disusun berdasarkan indikator-indikator keaktifan belajar dari teori ahli yang meliputi Dimyati & Mudjiono (2006:44), Suyono & Hariyanto (2011:239-240) dan Sudjana (2009:61). Berikut lembar observasi yang digunakan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel III.3

Tabel III.3 Lembar Observasi Keaktifan

No. Nama Siswa

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

Bertanya jawab kepada guru dan

atau teman

Mengemukakan pendapat dalam

berdiskusi

Mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru 1. RDWN 2. ARF 3. NCO 4. FRY 5. ISA 6. BTG 7. Riki 8. TFK 9. SAD 10. LEO 11. AGM 12. SLS 13. NUR 14. TRA 15. DST 16. ARI 17. PSP 18. FNY

Tabel III.3 merumuskan indikator keaktifan siswa menjadi tiga. Pada indikator 1 terbagi menjadi tiga kegiatan siswa yang perlu diukur meliputi bertanya kepada guru bila tidak memahami persoalan, bertanya kepada siswa lain bila tidak memahami persoalan dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Indikator 2 mengukur kegiatan siswa dalam hal mengemukakan gagasan secara spontan dan melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru. Pada indikator terakhir yaitu indikator 3, kegiatan yang perlu diamati adalah partisipasi siswa dalam mengerjakan tugas dan mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan.

3.6.2.2 Rubrik Penilaian

Peneliti menyusun rubrik pada setiap pertemuan dan masing-masing terdiri dari aspek penilaian kognitif produk, afektif dan psikomotorik. Rubrik digunakan peneliti untuk menilai kegiatan siswa dalam rangka mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Rubrik penilaian aspek kognitif produk digunakan untuk menilai hasil pekerjaan siswa berdasarkan hasil diskusi kelompok. Nilai untuk setiap siswa sama dalam satu kelompok. Rubrik penilaian kognitif produk memiliki standar kriteria penilaian khusus karena tugas yang diberikan pada tiap pertemuan berbeda bentuknya. Di lain hal, rubrik penilaian aspek afektif digunakan untuk mengukur kegiatan siswa dalam bekerja sama dalam mengerjakan tugas bersama kelompok dan nilai antarsiswa berbeda satu sama lain. Selanjutnya, rubrik penilaian aspek psikomotorik digunakan untuk menilai proses presentasi dan kegiatan menyusun kartu efek domino jenis-jenis masalah sosial.

Nilai yang diperoleh setiap siswa pada aspek penilaian psikomotorik berbeda satu dengan yang lain. Pada rubrik penilaian afektif dan psikomotorik memiliki standar kriteria penilaian yang disamakan untuk tiap pertemuan pada siklus 1 dan siklus 2. Hal ini dilakukan untuk menilai ketercapaian indikator pada setiap proses pembelajaran yang telah ditentukan oleh peneliti dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penilaian masing-masing rubrik dirangkumkan menjadi satu di akhir pertemuan setiap siklus. Nilai akhir prestasi siswa meliputi rata-rata penilaian kognitif dari evaluasi soal dan aspek kognitif produk kemudian hasil rata aspek kognitif tersebut dihitung kembali untuk memperoleh

rata-rata prestasi belajar siswa dengan melibatkan aspek afketif dan psikomotorik dengan rubrik. Rubrik penilaian yang digunakan peneliti dapat dilihat pada lampiran 3.

Dokumen terkait