• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Tes

Instrumen tes digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa dan keterampilan proses sains siswa. Instrumen tes penguasaan konsep yang digunakan adalah soal pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban yang memuat indikator-indikator penguasaan konsep pada aspek kognitif menurut Anderson yaitu C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan), dan C4 (menganalisis). Sementara instrumen tes keterampilan proses sains yang digunakan adalah soal berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban yang memuat indikator-indikator keterampilan proses sains mengamati, mempredikasi, mengkomunikasikan, menerapkan konsep, dan merencanakan percobaan. Tes penguasaan konsep dan keterampilan proses sains dilakukan dua kali yaitu pada pre-test dan post-test. Instrumen tes penguasaan konsep dan keterampilan proses sains dapat dilihat pada lampiran C.2

Langkah-langkah untuk menyusun instrumen tes yaitu :

a. Menyusun kisi-kisi untuk penyusunan instrumen penelitian, dalam hal ini soal IPA materi pesawat sederhana kelas VIII.

b. Menyusun instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. c. Melakukan judgment terhadap instrumen penelitian yang telah dibuat kepada

Gun GUN Ginanjar, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Smp Pada Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Melakukan revisi dan melakukan judgment ulang.

e. Melakukan uji coba unstrumen untuk mengetahui reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda instrumen tes.

f. Menganalisis reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda instrumen tes.

Adapun teknik analisis instrumen tes yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda dilakukan dengan penjabaran sebagai berikut.

a. Validitas

Pengujian validitas soal dilakukan dengan pengujian validitas konstruk (construct validity). Pengujian validitas konstruk, menurut Sugiyono (2013 : 177) dapat digunakan pendapat dari ahli (judgement experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Pengujian validitas soal dilakukan dengan melihat kesesuaian antara indikator penguasaan konsep dan keterampilan proses sains dengan isi instrumen. Pengujian validitas isi dilakukan dengan melihat kesesuaian antara isi instrumen dengan materi yang diajarkan. Validitas soal dapat dihitung dengan menggunakan Pearsons Product Moment dengan angka kasar, sebagai berikut:

r

xy

=

∑ ∑ ∑

√{ ∑ } { ∑ } Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = jumlah benar per item

Y = jumlah skor total N = Jumlah subjek

Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan validitas soal digunakan kriteria sebagai berikut.

48

Gun GUN Ginanjar, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Smp Pada Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Kriteria Validitas Soal

Nilai rxy Kriteria 0,80 – 1.00 Sangat tinggi 0,60 – 0,80 Tinggi 0,40 – 0,60 Cukup 0,20 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat rendah (Arikunto, 2010 : 75) b. Reliabilitas

Pengujian reliabilitas soal dilakukan dengan cara test-retest. Menurut Sugiyono (2013 : 184) instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan test-retest dilakukan dengna cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Nilai reliabilitas ditentukan dengan mencari koefisien reliabilitas. Untuk menghitung tingkat reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan rumus KR-20, sebagai berikut:

Keterangan :

= reliabilitas tes secara keseluruhan

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)

∑ = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item

Gun GUN Ginanjar, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Smp Pada Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menginterpretasikan reliabilitas digunakan dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kriteria Tingkat Reliabilitas

Nilai rxy Kriteria 0,80 – 1.00 Sangat tinggi 0,60 – 0,80 Tinggi 0,40 – 0,60 Cukup 0,20 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat rendah (Arikunto, 2010 : 75) c. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2001 : 211). Untuk menentukan daya pembeda soal digunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan :

D : Daya pembeda

: Banyaknya peserta kelompok atas : Banyaknya peserta kelompok bawah

: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Nilai DP kemudian diinterpretasikan berdasarkan kriteria daya pembeda soal pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4

50

Gun GUN Ginanjar, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Smp Pada Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai DP Kriteria

0,00 – 0,20 Jelek

0,20 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Bak sekali Negatif Semua tidak baik

(Arikunto, 2010 : 218)

d. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dalam proporsi yang besarnya antara 0,00 sampai dengan 1,00. Untuk menentukan tingkat kesukaran soal dpat digunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan :

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar = jumlah seluruh siswa peserta tes

Setelah menghitung indeks kesukaran, kemudian indeks kesukaran diinterpretasikan berdasarkan tabel 3.5

Tabel 3.5

Kriteria tingkat Kesukaran

Indeks kesukaran Kriteria

0,1 – 0,30 Sukar

0,30 – 0,70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

(Arikunto, 2010 : 210)

e. Hasil Analisis Uji Coba Intrumen

Setelah dilakukan analisis uji instrumen, didapatkan hasil seperti ditunjukkan pada Tabel 3.6. Pengolahan analisis instrumen dapat dilihat pada lampiran D.2.

Gun GUN Ginanjar, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Smp Pada Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6

52

Gun GUN Ginanjar, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Smp Pada Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7

rxy Kriteria DP Kriteria TK Kriteria

1 0,64 Tinggi 0,65 Baik 0,63 Sedang Dipakai

2 0,52 Sedang 0,50 Baik 0,55 Sedang Dipakai

3 0,54 Sedang 0,60 Baik 0,45 Sedang Dipakai

4 0,63 Tinggi 0,60 Baik 0,50 Sedang Dipakai

5 0,55 Sedang 0,55 Baik 0,53 Sedang Dipakai

6 0,56 Sedang 0,50 Baik 0,50 Sedang Dipakai

7 0,48 Sedang 0,50 Baik 0,38 Sedang Dipakai

8 0,52 Sedang 0,50 Baik 0,68 Sedang Dipakai

9 0,65 Tinggi 0,70 Baik 0,48 Sedang Dipakai

10 0,66 Tinggi 0,60 Baik 0,65 Sedang Dipakai

11 0,69 Tinggi 0,70 Baik 0,45 Sedang Dipakai

12 0,65 Tinggi 0,70 Baik 0,53 Sedang Dipakai

13 0,59 Sedang 0,60 Baik 0,63 Sedang Dipakai

14 0,54 Sedang 0,50 Baik 0,63 Sedang Dipakai

15 0,47 Sedang 0,50 Baik 0,63 Sedang Dipakai

16 0,58 Sedang 0,50 Baik 0,65 Sedang Dipakai

17 0,54 Sedang 0,50 Baik 0,40 Sedang Dipakai

18 0,63 Tinggi 0,50 Baik 0,75 Mudah Dipakai

19 0,48 Sedang 0,50 Baik 0,55 Sedang Dipakai

20 0,42 Sedang 0,40 Cukup 0,65 Sedang Dipakai

21 0,5 Sedang 0,50 Baik 0,73 Mudah Dipakai

22 0,73 Tinggi 0,70 Baik 0,68 Sedang Dipakai

23 0,52 Sedang 0,50 Baik 0,63 Sedang Dipakai

24 0,58 Sedang 0,50 Baik 0,65 Sedang Dipakai

25 0,43 Sedang 0,50 Baik 0,53 Sedang Dipakai

26 0,1 Sangat Rendah 0,10 Jelek 0,23 Sukar Tidak Dipakai

27 0,11 Sangat Rendah 0,05 Jelek 0,58 Sedang Tidak Dipakai

28 0,07 Sangat Rendah 0,10 Jelek 0,35 Sedang Tidak Dipakai

29 0,2 Sangat Rendah 0,10 Jelek 0,80 Mudah Tidak Dipakai

30 0,07 Sangat Rendah 0,10 Jelek 0,50 Sedang Tidak Dipakai

Reliabilitas Kriteria

0,90 Sangat Tinggi

Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

Gun GUN Ginanjar, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Smp Pada Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Analisis Uji Instrumen KPS

Dokumen terkait