• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

D. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Tes kemampuan pemecahan masalah terdiri dari dua bagian, yaitu pretes dan postes. Pretes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang konsep yang akan diajarkan sebelum mengikuti pembelajaran. Pretes diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam waktu yang bersamaan sebelum treatment dilakukan. Sedangkan tes akhir (postes) diberikan dengan maksud untuk mengukur peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberlakukannya treatment (perlakuan). Tes kemampuan pemecahan masalah yang digunakan adalah berbentuk essai dengan tujuan agar siswa dapat memahami permasalahan yang ada pada soal serta melihat langkah-langkah penyelesaian soal yang dilakukan oleh siswa dalam menjawab setiap permasalahan yang ada. Adapun jumlah soal yang diberikan pada pretes dan postes yaitu berjumlah 4 soal essai.

Sebelum dilakukan penelitian, soal yang akan diberikan kepada siswa perlu diuji terlebih dahulu kevalidannya. Untuk mengetahui validitas instrument tes, maka perlu dilakukan pertimbangan (judgement) dari para ahli atau orang yang

21

Siti Herlina,2015

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS V

SDN UMBUL TENGAH 1 KOTA SERANG

dianggap ahli dalam hal ini. Adapun validator yang menguji kevalidan instrument tes ini adalah dosen pembimbing dan guru kelas V SDN Umbul tengah 1.

a. Validitas Tes

Arikunto (2010, hlm. 211) menyatakan bahwa “suatu instrument dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Suatu instrument juga dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

tepat”. Instrument atau alat evaluasi yang dimaksud dalam hal ini adalah soal-soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Untuk mengetahui validitas muka dan validitas isi, dilakukan dengan pertimbangan (judgement) dari para ahli atau orang yang dianggap ahli dalam hal ini, salah satunya adalah dosen pembimbing. Pada penelitian ini validitas soal dimulai oleh validator yang merupakan dosen pembimbing dan wali kelas V SDN Umbul Tengah 1. Adapun kriteria dalam pengujian validitas soal ini terdiri dari dua yaitu validitas soal pretes dan postes. 1) Validitas Muka

Suherman (2001, hlm. 132) mengatakan bahwa “validitas muka yaitu

keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas pengertianya atau tidak menimbulkan tafsiran lain”. Jadi, suatu soal dapat dikatakan valid dari

segi validitas muka apabila soal tersebut memiliki kejelasan dari segi bahasa atau redaksional sehingga maksud dari soal tersebut dapat dipahami oleh siswa.

Untuk mendapatkan soal yang sesuai dengan validitas muka, pembuatan soal dilakukan dengan bimbingan dari pembimbing dan dilakukan berdasarkan pertimbangan (judgement) dari orang yang dianggap ahli dalam hal ini, diantaranya adalah dosen pembimbing dan wali kelas V SDN Umbul tengah 1. 2) Validitas Isi

Validitas isi membuktikan tentang ketepatan atau kesesuaian tes tersebut ditinjau dari materi yang diajukan, kesesuaian materi soal dengan indikator, kesesuaian butir soal dengan tingkatan kognitif siswa, dan kesesuaian materi dengan tujuan yang ingin dicapai atau dalam hal ini adalah aspek kemampuan pemecahan masalah matematis. Sama halnya dengan validitas muka, dalam pengujiannya dilakukan berdasarkan judgement dari pembimbing dan guru kelas SDN Umbul Tengah 1. Adapun hasil pertimbangannya yaitu sebagai berikut.

22

Siti Herlina,2015

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS V

SDN UMBUL TENGAH 1 KOTA SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Hasil Pertimbangan Validitas Muka

No. Soal Valid (1) atau Tidak Valid (0)

Komentar dan Saran Perbaikan

1. (0)

Perbaiki redaksi yang ada pada soal agar mudah dipahami oleh siswa serta tambahkan gambar pada setiap soalnya agar lebih jelas dan menarik.

2. (0) 3. (0) 4. (0)

Tabel 3.2

Hasil Pertimbangan Validitas Isi

No. Soal Valid (1) atau Tidak Valid (0)

Komentar dan Saran Perbaikan

1. (1)

Isi soal sudah sesuai dengan materi dan indikator kemampuan pemecahan masalah

2. (1) 3. (1) 4. (1)

Berdasarkan hasil pertimbangan tersebut di atas, dapat dilihat bahwasanya untuk validitas muka masih terdapat kesalahan disetiap soal/ Akan tetapi untuk validitas isi sudah baik. Maka, atas hasil pertimbangan tersebut, untuk soal-soal yang masih salah dilakukan perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan validator, sehingga soal menjadi valid.

b. Reliabilitas Tes

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 221) reliabilitas merupakan suatu instrument yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

23

Siti Herlina,2015

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS V

SDN UMBUL TENGAH 1 KOTA SERANG

instrument tersebut sudah baik. Artinya, Apabila datanya digunakan beberapa kali untuk objek yang sama, maka akan mengasilkan data yang sama pula. Karena itu, koefisien reliabilitas menyatakan derajat keterandalan alat evaluasi, dinotasikan dengan r11. Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas bentuk uraian dikenal dengan rumus Alpha (Riduwan, 2008, hlm. 125-126) sebagai berikut.

( ) ( )

Keterangan:

= Nilai reliabilitas = Jumlah item

= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha yaitu sebagai berikut:

1) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:

Dimana,

= Varians skor tiap-tiap item

= Jumlah kuadrat item

= Jumlah item dikuadratkan N = Jumlah responden

2) Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus:

Dimana,

= Jumlah varians semua item

= Varians item ke-1, 2, 3…n

3) Menghitung varians total dengan rumus:

24

Siti Herlina,2015

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS V

SDN UMBUL TENGAH 1 KOTA SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana,

= Varians total

= Jumlah kuadrat X total

= Jumlah item X total dikuadratkan N = Jumlah responden

4) Masukkan nilai Alpha kedalam rumus Alpha.

Hasil data yang diperoleh dari instrument tes pada penelitian ini tidak dihitung secara manual, melainkan diolah dengan menggunakan bantuan program software Anates.

Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi yang dapat digunakan dibuat oleh Guilford (Suherman, hlm. 156) yang disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.3

Interpretasi Derajat Reliabilitas Nilai Interpretasi

Derajat reliabilitas sangat rendah

0,20 ≤ Derajat reliabilitas rendah

0,40 ≤ Derajat reliabilitas sedang

0,60 ≤ Derajat reliabilitas tinggi

0,80 ≤ Derajat reliabilitas sangat tinggi

Berikut adalah instrument tes awal (pretes) dan tes akhir (postes) yang sudah divaliditas oleh dosen matematika UPI, yaitu Bapak Andika Arisetyawan, M.Pd dan Guru Kelas V SDN Umbul Tengah 1 Bapak Sandi Bayu, S.Pd.

25

Siti Herlina,2015

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS V

SDN UMBUL TENGAH 1 KOTA SERANG

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Pretest Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester :V/2

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar Indikator Tingkat Kesulitan K1 K2 K3 Jumlah Bobot Essai Essai Essai

5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan 5.3.1 Pemilihan dan penerapan strategi untuk menyelesaikan masalah matematika dan atau di luar matematika. Mudah 1 (2) 1 10 Sedang Sukar 5.3.2 Membuat model

matematika dari suatu

permasalahan dan menyelesaikannya. Mudah 1 10 Sedang 1 (3) Sukar 5.3.3 Menerapkan matematika

secara otentik dan bermakna.

Mudah 1 10 Sedang 1 (1) Sukar 5.3.4 Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal serta memeriksa kebenaran jawaban. Mudah 1 10 Sedang Sukar 1 (4) Jumlah 1 2 1 4 40

26

Siti Herlina,2015

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS V

SDN UMBUL TENGAH 1 KOTA SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Table 3.5

Instrumen Soal Pretes

NO INDIKATOR SOAL PRETES

1 Menerapkan

matematika secara

otentik dan

bermakna.

Ibu memiliki 2 kg gula. Gula tersebut akan digunakan untuk membuat 60 buah kue donat. Berapa kg gula yang dibutuhkan Ibu untuk membuat 1 buah kue donat?

2 Pemilihan dan penerapan strategi untuk menyelesaikan masalah matematika dan atau di luar

matematika Ibu Lilis memiliki bagian kue brownis. Ibu ingin membagi kue tersebut kepada kedua anaknya dengan bagian sama besar.

Berapa bagian roti yang didapat oleh masing-masing anak Ibu Lilis?

3 Membuat model matematika dari suatu permasalahan dan

menyelesaikannya. Kakak ingin membuat bros dari kain bekas. Untuk satu bros memerlukan kain sepanjang meter. Berapa banyak bros yang dapat kakak buat, jika kain bekas yang dimilikinya adalah meter?

4 Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal serta memeriksa kebenaran jawaban.

Ibu Diah membeli beras 6 kg. Setiap hari ibu Diah menanak nasi untuk keluarganya sebanyak . Beras tersebut dapat memenuhi kebutuhan ibu Diah dan keluarganya selama 5 hari. Periksa kembali apakah benar beras tersebut dapat habis selama 5 hari?

27

Siti Herlina,2015

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS V

SDN UMBUL TENGAH 1 KOTA SERANG

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Instrumen Postes Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester :V/2

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar Indikator Tingkat Kesulitan K1 K2 K3 Jumlah Bobot Essai Essai Essai

5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan 5.3.1 Pemilihan dan penerapan strategi untuk menyelesaikan masalah matematika dan atau di luar matematika. Mudah 1 (2) 1 10 Sedang Sukar 5.3.2 Membuat model

matematika dari suatu permasalahan dan menyelesaikannya. Mudah 1 10 Sedang 1 (1) Sukar 5.3.3 Menerapkan matematika secara otentik dan bermakna.

Mudah 1 10 Sedang 1 (3) Sukar 5.3.4 Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai

permasalahan asal serta memeriksa kebenaran jawaban Mudah 1 10 Sedang Sukar 1 (4) Jumlah 1 2 1 4 40

28

Siti Herlina,2015

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS V

SDN UMBUL TENGAH 1 KOTA SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7

Instrumen Soal Postes

NO INDIKATOR

Dokumen terkait