• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

5. Instrument Penelitian dan Pengukuran Validitas dan Reliabilitas 31

5.1 Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuisioner yang dimodifikasi oleh peneliti dengan mengacu kepada tinjauan pustaka. Instrumen penelitian terdiri dari tiga bagian yaitu kuisioner data demografi, kuisioner dukungan keluarga dan kuisioner kualitas hidup.

a. Kuisioner Data Demografi

Kuisioner data demografi digunakan untuk mengkaji data demografi keluarga pasien hemodialisa yang meliputi usia, jenis kelamin, status, agama,

suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, penghasilan perbulan, penyakit penyerta, dan lamanya hemodialisa

b. Kuisioner Dukungan Keluarga

Kuisioner dukungan keluarga bertujuan untuk mengidentifikasi dukungan keluarga terhadap pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hamodialisa. Kuisioner ini sebagian diambil dari penelitian sebelumnya yaitu “Dukungan Keluarga Terhadap Pasien yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan” (Julianta, 2008) dan sebagian lagi dibuat oleh peneliti sesuai dengan tinjauan pustaka. Kuisioner dukungan keluarga ini terdiri dari 20 pertanyaan, dimana masing-masing komponen dukungan keluarga terdiri dari 4 pertanyaan yaitu dukungan instrumental (No 1-4), dukungan informasional (No 5-8), dukungan emosional (No 9-12), dukungan pengharapan (No 13-16) dan dukungan harga diri (No 17-20) . Kuisioner yang berasal dari penelitian sebelumnya yaitu nomor 1, 3, 4, 6, 7, 10, 11, 12, 16, 18, 19 dan 20. Sedangkan kuisioner yang dibuat peneliti sesuai tinjauan pustaka yaitu nomor 2, 5, 8, 9, 13, 14, 15 dan 17. Penilaian menggunakan skala likert yang terbagi mejadi dua bagian yaitu penyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif dengan 4 pilihan jawaban yaitu sangat sering (SS) bernilai 4, sering (S) bernilai 3, jarang (J) bernilai 2, dan tidak pernah (TP) bernilai 1. Pernyataan negatif dengan 4 pilihan jawaban sangat sering SS) bernilai 1, sering (S) bernilai 2, jarang (J) bernilai 3, dan tidak pernah (TP) bernilai 4. Kuisioner pernyataan positif yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18,1 9 dan 20. kuisioner pernyataan

negatif yaitu nomor 11 dan 12. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 20 dan nilai tertinggi adalah 80.

Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana (1992), p = rentang/banyak kelas dimana p merupakan panjang kelas, dengan rentang (nilai tertinggi dikurang nilai terendah) yaitu sebesar 60 dan banyak kelas dibagi atas 3 kategori kelas untuk dukungan keluarga, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 20. Dengan p = 20 dan nilai terendah 20 sebagai batas bawah kelas pertama, maka dukungan keluarga pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUP HAM dikategorikan atas kelas sebagai berikut :

20 - 40 = dukungan keluarga kurang 41 - 60 = dukungan keluarga cukup 61– 80 = dukungan keluarga baik

Untuk kuesioner masing-masing komponen dukungan keluarga (instrumental, informasional, emosional, pengharapan dan harga diri) nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 16 dan nilai terendah adalah 4. Maka dukungan untuk masing-masing komponen dukungan keluarga tersebut dapat dikategorikan dengan interval sebagai berikut :

4 - 8 = Dukungan keluarga kurang 9 - 12 = Dukungan keluarga cukup 13 – 16 = Dukungan keluarga baik

c. Kuisioner kualitas hidup

Kuisioner kualitas hidup bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa. Kuisioner ini dimodifikasi dari WHOQOL-SRPB Field-Test Instrument (Saxena, 2002), The World Health Organization Quality of Life (WHOQOL)-BREF (Anonimous, 2004) dan WHOQOL User Manual

Division of menthal Health (Anonimous, 1998). Kuisioner asli dalam

penelitian ini yaitu dalam bentuk bahasa asing dan proses translation dilakukan oleh peneliti sendiri. Kuisioner ini terdiri dari 25 pertanyaan yang akan mewakili setiap komponen kualitas hidup yaitu komponen kesehatan (No. 21-35), komponen kepemilikan (No. 36-40) dan komponen harapan (No. 41-45). Kuisioner yang dimodifikasi dari WHO yaitu nomor 21, 22, 26, 28, 29, 33, 34, 39, 40, 41, 42, 43, 44 dan 45, sedangkan kuisioner nomor 23, 24, 25, 27, 30, 31, 32, 35, 36, 37 dan 38 dibuat oleh peneliti sesuai dengan tinjauan pustaka. Kategori jawaban yaitu sangat sering (SS), sering (S), jarang (J), dan tidak pernah (TP). Penilaian menggunakan skala likert yang terbagi mejadi dua bagian yaitu penyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif dengan 4 pilihan jawaban yaitu sangat sering (SS) bernilai 4, sering (S) bernilai 3, jarang (J) bernilai 2, dan tidak pernah (TP) bernilai 1. Pernytaan negatif dengan 4 pilihan jawaban sangat sering SS) bernilai 1, sering (S) bernilai 2, jarang (J) bernilai 3, dan tidak pernah (TP) bernilai 4. Kuisioner pernyataan positif yaitu nomor 21, 22, 23, 24, 25, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38,

39, 40, 42, 43, 44, dan 45. Kuisioner pernyataan negatif yaitu nomor 26, 27, 28, 29,dan 41. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 25 dan nilai tertinggi adalah 100.

Dengan menggunakan rumus statistik menurut Sudjana (1992), p= rentang/banyak kelas dimana p merupakan panjang kelas, dengan rentang (nilai tertinggi dikurang nilai terendah) yaitu sebesar 75 dan banyak kelas dibagi atas 3 kategori kelas untuk kualitas hidup maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 25. Dengan p = 25 dan nilai terendah 25 sebagai batas bawah kelas pertama, maka kualitas hidup dikategorikan atas kelas sebagai berikut :

25 – 50 = Kualitas hidup rendah 51 – 75 = kualitas hidup sedang 76 – 100 = Kualitas hidup tinggi

Untuk kuesioner masing-masing komponen kualitas hidup (kesehatan kepemilikan dan harapan) nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 20 dan nilai terendah adalah 4. Maka dukungan untuk masing-masing komponen dukungan keluarga tersebut dapat dikategorikan dengan interval sebagai berikut :

4 - 9 = Kualitas hidup rendah 10 – 14 = Kualitas hidup sedang 15 – 20 = Kualitas hidup tinggi

5.2 Validitas dan Reliabilitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini divalidasi oleh dosen keperawatan yang ahli dibidangnya yaitu Iwan Rusdi, S.Kp, M.Ns.

Test reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti sejauh mana alat tersebut tetap konsisten bila dilakukan beberapa kali dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoadmodjo, 2005). Uji reliabilitas dilakukan sebelum mengumpulkan data kepada 10 subjek yang sesuai dengan kriteria subjek studi kemudian peneliti menilai responnya. Uji reliabilitas dilakukan di Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Medan terhadap pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa. Instrumen yang diuji yaitu kuisioner dukungan keluarga (20 pertanyaan) dan kuisioner kualitas hidup (25 pertanyaan). Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki reliabilitas labih dari 0,70 (Polit & Hungler, 1995). Peneliti menggunakan komputer untuk analisis crobach’s alpha pada item berkala. Hasil uji reliabilitas dengan crobach’s alpha pada 10 responden, didapat nilai reliabilitasnya untuk variabel dukungan keluarga sebesar 0,725 dan nilai reliabilitas untuk variabel kualitas hidup sebesar 0,752.

Dokumen terkait