• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI PENDAPATAN DAERAH

Dalam dokumen PEMERINTAH KOTA BEKASI TAHUN 2015 (Halaman 75-80)

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

1. INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan Daerah merupakan penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar yang merupakan hak pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Penerimaan Pendapatan Daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.

Terkait upaya intensifikasi dan ekstensifikasi, maka pengertian dari intensifikasi adalah sebuah usaha untuk memaksimalkan penerimaan pendapatan daerah yang sudah ada menjadi lebih meningkat, sebagai upaya pencapaian target penerimaan dalam 1 (satu) tahun anggaran. Sedangkan pengertian

ekstensifikasi adalah sebuah upaya pengembangan dari proses yang sudah ada, termasuk menambah jenis objek pajak baru, sepanjang dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan. Pengertian ekstensifikasi pendapatan daerah juga dapat diartikan sebagai penyempurnaan proses pelayanan penerimaan pajak daerah dan/atau upaya penyempurnaan peraturan-peraturan yang akan berdampak pada peningkatan penerimaan pendapatan daerah di tahun-tahun selanjutnya.

Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah hanya dapat dilakukan pada jenis penerimaan pendapatan daerah dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) terutama pajak daerah. Sedangkan kontribusi PAD dari retribusi daerah sangat bergantung dari tingkat permintaan pelayanan masyarakat secara langsung, meskipun untuk beberapa jenis retribusi dapat dilakukan intensifikasi dari kualitas pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bekasi. Untuk kontribusi PAD dari jenis Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD, maupun kontribusi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah adalah bersifat statis atau tidak dapat dilakukan intervensi upaya intensifikasi dan ekstensifikasi, walaupun terus meningkat dari tahun ke tahun sebagai dampak peningkatan penyertaan modal dan lain-lain hal.

Berdasarkan gambaran dan uraian diatas, maka pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap penerimaan Pendapatan Daerah, terutama yang diperoleh dari kontribusi PAD khususnya Pajak Daerah sepanjang tahun anggaran 2014 adalah: a. Pelaksanaan intensifikasi melalui 25 (dua puluh lima) kegiatan,

yaitu :

 Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana PBB dan BPHTB, yang menunjang pelayanan secara langsung penerimaan pajak BPHTB dan PBB;

 Kegiatan Pengadaan Sarana Pendukung Penilaian OP (Total Station GPS dan Distometer), yaitu pengadaan alat ukur untuk pendataan pajak PBB dan BPHTB (WP Non standard contoh : Apartemen);

 Kegiatan Penyempurnaan ZNT Objek Pajak, yaitu kegiatan yang berupaya meningkatkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) berdasarkan analisa pasar;

 Kegiatan Penilaian Individual OP Perkantoran dan Shoping Market, yaitu upaya peningkatan pajak daerah melalui pendataan terhadap objek pajak yang besar;

 Melakukan Kegiatan Operasi Sisir PBB, yakni upaya peningkatan pelayanan pembayaran PBB oleh masyarakat di hari libur.

 Kegiatan Verifikasi Lapangan atas PBB dan BPHTB, yaitu upaya pencocokan data untuk meningkatkan PBB dan BPHTB dalam rangka mengecheck nilai pasar terhadap transaksi;

 Kegiatan Peningkatan dan Pengelolaan Sistem Aplikasi PBB dan BPHTB, yaitu kegiatan penunjang melalui aplikasi sistem guna meningkatkan penerimaan pajak daerah;

 Kegiatan Peningkatan Kemampuan Petugas Pemungut PBB, yaitu upaya meningkatkan kompetensi petugas pemungut PBB guna meningkatkan PAD dari sektor PBB;  Kegiatan Peningkatan Pelayanan PBB dan BPHTB, yaitu

upaya meningkatkan kompetensi aparatur pelayanan guna meningkatkan pelayanan PBB dan BPHTB dalam rangka meningkatkan penerimaan PBB dan BPHTB;

 Kegiatan Diklat Peningkatan Kompetensi Pengelolaan Sistem PBB P-2 (ABT), yaitu upaya meningkatkan kemampuan petugas aparatur terhadap penggunaan komputer dalam rangka pengelolaan sistem PBB P-2;

 Kegiatan Pengelolaan Retribusi dan Benda Berharga / Barang Koasi, yaitu upaya meningkatkan PAD dari sektor Retribusi Daerah melalui pengendalian pengunaan benda berharga/barang koasi;

 Kegiatan Rekonsiliasi Koordinasi dan Monitoring Peningkatan Penerimaan Pendapatan Daerah Dana Bagi Hasil Sektor Dana Perimbangan, yaitu upaya meningkatkan penerimaan Dana Bagi Hasil Sektor Dana Perimbangan melalui rekonsiliasi dengan Provinsi dan Departemen Keuangan;

 SIMPATDA (Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Asli Daerah) adalah upaya untuk tertib administratif dan efektifitas pengelolaan pendapatan asli daerah;

 Kegiatan Pemeriksaan Pajak Daerah, yaitu tindak lanjut dari kegiatan pelatihan pemeriksaan pajak, guna upaya penegakan Peraturan Daerah tentang pajak-pajak daerah dan optimalisasi penerimaan pajak daerah;

 Kegiatan Pendampingan Konsultasi dan Keberatan Pajak Daerah yaitu upaya meningkatkan pelayanan terhadap WP melalui konsuling terhadap WP dengan melibatkan pendamping yakni tenaga ahli;

 Kegiatan Pendampingan dan Pelatihan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual (ABT), yaitu upaya pengenalan terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Acrual yang akan dilaksanakan pada tahun 2015;  Kegiatan Optimalisasi Sisdur dan Evaluasi Pengawasan

Pajak dan Retribusi Daerah, yaitu upaya meningkatkan pajak daerah melalui menegakan regulasi tentang pajak daerah;

 Kegiatan Review dan Evaluasi Kebijakan/Regulasi Pajak Daerah, yaitu upaya peningkatan pajak daerah melalui

review regulasi yang sudah tidak cocok dengan kondisi sekarang;

 Kegiatan Pengendalian dan Penggalian Potensi Pajak Daerah, yaitu upaya meningkatkan penerimaan pajak daerah melalui upgrade pendataan potensi;

 Kegiatan Sinergitas Rencana Pendapatan Asli Daerah, yaitu upaya peningkatan penerimaan PAD melalui terbentuknya Forum Group Diskusi PAD antar SKPD Penghasil di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi guna peningkatan target pendapatan daerah;

 Kegiatan Monitoring dan Rekonsiliasi Laporan Penerimaan Pendapatan Daerah, yaitu upaya pencocokan data penerimaan untuk meningkatkan PAD;

 Kegiatan Pengembangan Sistem Database Pelaporan Pendapatan Daerah Kota Bekasi, yaitu upaya untuk meningkatkan pajak daerah melalui aplikasi sistem terhadap database pajak daerah;

 Kegiatan Pelaksanaan Peningkatan Pajak Daerah, yaitu kegiatan intensifikasi penerimaan pajak daerah melalui serangkaian aktvitas sosialisasi, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada wajib pajak. Melalui sosialisasi maka segala peraturan dan ketentuan atas pajak daerah akan memasyarakat, baik kepada masyarakat secara luas, maupun kepada para wajib pajak, agar sadar dan taat dalam memenuhi kewajiban pembayaran pajak daerah;

 Memberikan penghargaan kepada SKPD penghasil yang mencapai target dan WP yang patuh terhadap ketentuan pajak daerah;

 Memberikan motivasi kepada pegawai dalam bentuk pemberian insentif dan melalui kegiatan Capacity Building. b. Pelaksanaan ekstensifikasi melalui 4 (empat) kegiatan, yaitu :

 Kegiatan Pembuatan Model Prognosa atas Pajak Hotel dan Restoran, yaitu upaya ekstensifikasi sebagai pengembangan proses analisis terhadap potensi pajak hotel dan restoran, dengan melakukan permodelan terhadap variabel-variabel pendorong pertumbuhan ekonomi, guna memberikan ramalan/dugaan secara sistematis terkait potensi penerimaan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah;  Kegiatan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Layanan

Pajak Online Kota Bekas, adalah upaya ekstensifikasi dari sisi pembayaran pajak daerah dengan sistem online;

 Kegiatan Penyusunan Kajian Pengembangan Potensi atas Pajak Parkir dan Retribusi Parkir Kota Bekasi, yaitu upaya ekstensifikasi terhadap pajak parkir melalui kajian guna pengembangan potensi;

 Pendataan dan Penilaian PBB adalah upaya ekstensifikasi untuk memperoleh data potensi PBB yang riil.

2. TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH TAHUN

2014

Tabel III.1

TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN

Dalam dokumen PEMERINTAH KOTA BEKASI TAHUN 2015 (Halaman 75-80)

Dokumen terkait