BAB I PENDAHULUAN
H. Sistimatika Penulisan
1. Intensitas Membaca
intensitas membaca asmaul Husna tingkat tinggi mendapat nilai antara 24-30 sebayak 28 siswa mencapai 35%, dan untuk kategori sedang mendapat nilai antara 17-23 sebanyak 52 siswa mencapai 65%, dan untuk kategori rendah mendapat nilai antara 10-16 namun tidak ada siswa yang masuk dalam kategori ini. (2) Konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di MTs NU Salatiga kelas VIII tahun ajaran 2010/2011 adalah bervariasi, yaitu kategori konsentrasi tinggi mendapat nilai antara 24-30 sebayak 38 siswa mencapai 47,5%, dan untuk kategori sedang mendapat nilai antara 17-23 sebanyak 42 siswa mencapai 52,5 %, dan untuk kategori rendah mendapat nilai antara 10-16 namun tidak ada siswa yang masuk dalam kategori ini. (3) Setelah dianalisis dengan menggunakan rumus sistem korelasi product moment dan diperoleh nilai rxy sebesar 0,248 kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan N = 80, maka diperoleh r pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,286, maka berarti bahwa nilai rtabel lebih besar dari nilai rxy
(0,286>0,248).
Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di MTs. NU Salatiga kelas VIII tahun ajaran 2010/2011.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN LOGO ... ii
HALAMAN JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 4 D. Hipotesis Penelitian ... 5 E. Kegunaan Penelitian ... 6 F. Definisi Operasional ... 6 G. Metode Penelitian ... 10 H. Sistimatika Penulisan ………..19
BAB II LANDASAN TEORI
1. Intensitas Membaca ... 20
A. Pengertian Intensitas ... 20
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensitas ... 20
C. Pengertian Membaca ... 21
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca ... 21
E. Manfaat Membaca ... 21
2. Asmaul Husna ... 22
A. Pengertian Asmaul Husna ... 22
B. Fungsi dan Keistimewaan Asmaul Husna ... 23
C. Asmaul Husna dan Terjemahnya ... 30
3. Konsentrasi ... 33
4. A. Pengertian Konsentrasi ... 33
5. B. Tehnik Menciptakan Konsentrasi ... 33
6. C. Bentuk-bentuk Konsentrasi ... 36
7. Hubungan antara Intensitas Membaca Asmaul Husna dengan Konsentrasi ... 38
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs. NU Salatiga ... 41
1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs. NU Salatiga ... 41
2. Letak Geografis MTs NU Salatiga ... 42
4. Visi dan Misi MTs NU Salatiga ... 44
5. Struktur Organisasi MTs. NU Salatiga ... 47
6. Keadaan Guru dan Karyawan MTs NU Salatiga ... 48
7. Keadaan Siswa MTs NU Salatiga ... 49
8. Sarana dan Prasarana MTs NU Salatiga ... 50
B. Penyajian Data ... 51
1. Daftar Responden……….51
2. Jawaban Angket Intensitas Membaca Asmaul Husna……….55
3. Jawaban Angket Tentang Konsentrasi……… 59
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama ... 64
B. Analisis Kedua………..70
C. Analisis Ketiga………..77
D. Analisis Uji Hipotesis………82
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... .84 B. Rekomendasi ... 85 B. Saran ... .85 C. Penutup………..86 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN- LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Populasi Penelitian
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Angket Intensitas Membaca Asmaul Husna Siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga
Tabel 3. Kisi-kisi Angket Tentang Konsentrasi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Siswa kelas VIII MTs NU salatiga
Tabel 4. Keadaan Guru dan Karyawan MTs NU Salatiga Tabel 5. Keadaan Siswa MTs NU Salatiga
Tabel 6. Data Gedung dan Tanah MTs NU Salatiga Tabel 7. Daftar Responden
Tabel 8. Daftar Jawaban Angket Intensitas Membaca Asmaul Husna Tabel 9. Daftar Jawaban angket Tentang Konsentrasi
Tabel 10. Daftar Analisis Hasil Jawaban Angket Tentang Intensitas Membaca Asmaul Husna
Tabel 11. Interval dan Presentase Intensitas Membaca Asmaul Husna Pada awal Pembelajaran
Tabel 12. Daftar Analisis Hasil Jawaban Angket Tentang Konsentrasi Tabel 13. Interval dan Presentase Konsentrasi Siswa dalam Mengikuti
Pembelajaran
Tabel 14. Koefisien Korelasi Tentang Intensitas Membaca Asmaul Husna Terhadap Konsentrasi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran .1 Angket Penelitian Lampiran .2 Daftar SKK
Lampiran .3 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran .4 Surat Keterangan Penelitian Lampiran .5 Tabel r Product Moment
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tidak ada yang patut manusia sembah kecualli Allah s.w.t. Karena hanya Dialah yang Maha Ada dan hanya satu, tidak punya sekutu dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Dia ada dengan sendirinya yang pertama dan tanpa permulaan. Dia kekal abadi dan tanpa akhir.
Yang Maha Ada ini mempunyai kekuasaan mutlak. Dia mampu menciptakan dan mengadakan segala sesuatu. Salah satu contohnya yaitu manusia, yang merupakan satu-satunya mahluk yang paling sempurna dan mempunyai kedudukan yang paling mulia di muka bumi ini.
Dengan menyadari hal di atas, diharapkan manusia mampu memahami hubungan yang sangat penting antara Sang Pencipta dengan sesuatu yang diciptakanNya. Karena dengan mengetahui korelasi ini, niscaya manusia akan mampu mengetahui penciptanya serta kewajibannya sebagai seorang mahluk, yaitu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dimana salah satu perintah-Nya yaitu agar manusia senantiasa beribadah dan selalu mengingat nama Allah dalam keadaan apapun baik suka maupun duka.
Namun realita yang terjadi tidak demikian, manusia ingat akan eksistensi Tuhannya manakala mereka dilanda musibah, tertimpa kesusahan, dan mendapat masalah. Seperti halnya para siswa, mereka akan berbondong-bondong bermujahadah bersama, berzikir menyebut Asma-Nya ketika mereka
akan menghadapi Ujian Nasional. Bahkan ada sebagian dari mereka meskipun dalam keadaan susah, mereka tetap tidak mau minta pertolongan kepada Allah, padahal sebenarnya Allah sangat pencemburu jika ada seorang hamba minta kepada selainNya ( Subarno,1996:2).
Sebenarnya Allah telah memberikan mediator-mediator yang mudah bagi umatNya agar mereka senantiasa ingat dan menyerahkan segala sesuatu kepadaNya. Salah satunya yaitu dengan berzikir dan selalu menyebut Asma-Nya. Karena dengan mediator ini selain iman bertambah kuat, hati juga akan merasa tenang dan mantab, hidup makin gairah, hilang rasa gelisah dan gundah, selain itu sifat malas akan hilang sehingga semangat akan bertambah (Hafidh,2003:1). Begitu juga bagi para pelajar diharapkan agar mereka mau berzikir agar semangat belajar mereka semakin bertambah.
Asmaul Husna adalah salah satu bacaan dalam berzikir, agar manusia senantiasa ingat kepadaNya. Bacaan ini cocok sekali bagi siapa saja, baik orang pangkat, rakyat, kaya, miskin, tua, dewasa bahkan anak-anak yang masih dalam usia sekolah. Orang yang sudah rajin beribadah maupun yang masih malas-malasan beribadah. Orang yang suci dan banyak dosa dan sebagainya (Al Hafidh,2003: iv).
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan membangun pribadi siswa yang lebih baik, mencetak manusia menjadi insan yang berakhlak mulia. Maka untuk mencapai tujuan tersebut, para pendidik harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang religious dan menyenangkan,
Sehingga siswa tidak akan pernah merasa bosan dan termotivasi serta semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Proses pembelajaran di sekolah akan berjalan dengan baik ketika anak didik dalam kondisi memperhatikan, tenang dan penuh konsentrasi. Kondisi demikianlah yang didambakan oleh guru. Karena jika kondisi anak didik dalam keadaan tidak tenang, maka guru akan kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga materi pelajaran tidak dapat ditangkap oleh peserta didik secara umum.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang penulis peroleh pada saat PPL, kondisi pembelajaran yang terjadi di MTs NU Salatiga terutama kelas VIII tahun ajaran 2010/2011 adalah salah satu contoh pembelajaran yang memerlukan perhatian khusus. Mengingat guru yang mengajar pada MTs NU tersebut mengalami sedikit kendala baik pada pembelajaran maupun tugas-tugas yang di berikan kepada anak didik. Contoh permasalahan yang terjadi adalah sebagian anak sering berbicara sendiri dengan temannya saat pembelajaran berlangsung, mengantuk dan tertidur di kelas dan tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Sehingga hal ini akan mengganggu konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Maka dari itu, dewan guru selain membentuk peraturan-peraturan yang tegas, mereka juga mengharuskan kepada seluruh siswa untuk berdo’a, berzikir bersama dengan membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran, dengan tujuan agar Allah senantiasa memberikan rahmatNya kepada siswa MTs NU Salatiga terutama pada siswa kelas VIII. Sehingga siswa selalu
termotivasi untuk belajar, tenang dalam belajar, dan terciptalah suasana belajar yang nyaman dan siswa dapat berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan latar belakng di atas, penulis mencoba mengadakan penelitian secara ilmiah dengan judul “PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL HUSNA PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs. NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul di atas, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011? 2. Bagaimanakah konsentrasi siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga tahun
ajaran 2010/2011 dalam mengikuti pembelajaran?
3. Adakah pengaruh intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran?
C. Tujuan Penelitian
Di dalam suatu penelitian, pasti selalu memiliki tujuan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011.
2. Untuk mengetahui bagaimana konsentrasi siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011 dalam mengikuti pembelajaran.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran terutama pada siswa kelas VIII MTs NU Salatiga.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Suryabarata,1995:69). Adapun menurut Arikunto, hipotesis adalah kebenaran yang masih di bawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang sudah disertai dengan bukti-bukti (Arikunto, 2005:45).
Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara mengenai jawaban atas rumusan masalah yang masih perlu dibuktikan di lapangan atau masih perlu diuji melalui penelitian.
Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah: “Ada pengaruh yang signifikan antara intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran”. Artinya, semakin tinggi intensitas siswa membaca Asmaul
Husna pada awal pembelajaran maka semakin tinggi tingkat konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
E. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun secara teoritik, yaitu:
1. Manfaat Teoritik
Bagi siswa, dapat menjadi acuan untuk meningkatkan intensitas siswa dalam membaca Asmaul Husna. Bagi pendidik. dapat menjadi acuan untuk senantiasa menciptakan suasana pembelajaran yang religius dan menyenangkan yaitu dengan membaca Asmaul Husna.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi para pendidik dalam upaya meningkatkan konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Apabila ternyata ada hubungan yang signifikan, hal ini berarti pendidik dapat memperoleh pemahaman tentang arti pentingnya melafalkan Asmaul Husna pada awal pembelajaran yang ternyata mempunyai pengaruh yang positif terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga para pendidik diharapkan mampu mambangkitkan semangat siswa untuk selalu melafalkan Asmaul Husna.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman terhadap judul sekripsi ini, maka penulis akan menegaskan istilah-istilah sebagai berikut:
1. Pengaruh Intensitas Membaca Asmaul Husna
Secara rinci setiap kata tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (benda, orang dan sebagainya) yang berkuasa atau berkekuatan gaib (Departemen Pendidikan Nasional, 2007 :865). Kata pengaruh di sini adalah adanya kekuatan atau daya atau akibat dari intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b. Intensitas
Intensitas adalah keadaan tingkat atau ukuran intensnya (Departemaen Pendidikan Nasional, 2007:438) . Intensitas yang di maksud dalam penelitian ini adalah tingkat keseringan dan tingkat keseriusan siswa dalam membaca Asmaul Husna.
c. Membaca
Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 83). Adapun membaca yang penulis maksud dalam penelitian ini yaitu siswa mampu melisankan dan memahami isi atau kandungan dari Asmaul Husna.
d. Asmaul Husna
Asmaul Husna berasal dari gabungan dua kata yaitu Asma dan Husna. Dalam kamus bahasa Arab, Asma berasal dari kata ism (ءﺎﻤﺳا- ﻢﺳا) yang berarti nama (Yunus,1989:42). Husna berasal dari kata Ahsan yang berarti terbaik ( ﻦﺴﺣ-ﻦﺴﺣا ) (Yunus,1989:35).
Nasution mendefinisikan bahwa Asmaul Husna adalah nama-nama terbaik yang disandarkan pada sifat- sifat Allah s.w.t. (Nasution, 2009: 81). Senada dengan definisi di atas, Alhafidh mendefinisikan Asmaul Husna sebagai nama-nama Allah yang bagus-bagus (Alhafidh, 2003:1). Berdasarkan definisi di atas, maka yang dimaksud Asmaul Husna dalam penelitian ini adalah nama-nama terbaik Allah S.w.t.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka yang dimaksud dengan pengaruh intensitas membaca Asmaul Husna dalam penelitian ini adalah daya atau sesuatu yang timbul akibat dari tingkat keseringan dan keseriusan siswa dalam melisankan nama-nama terbaik Allah yaitu Asmaul Husna.
Adapun indikator intensitas membaca Asmaul Husna dalam penelitian ini adalah:
1) Keajegan
2) Membaca secara tartil
3) Membaca dan paham maknanya
2. Konsentrasi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran
Secara rinci setiap kata di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan perhatian atau pikiran terhadap suatu hal (Departeman Pendidikan Nasional, 2007:5880).
b. Siswa
Siswa adalah seorang anak yang mencari ilmu pengetahuan dan pengalaman di sekolah formal untuk mempersiapkan masa depan menuju hidup lebih baik dan sejahtera (Baratha, 1995:371).
Adapun menurut penulis, siswa adalah seorang anak yang mencari ilmu pengetahuan maupun pengalaman di sekolah formal untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian ini siswa yang dimaksud adalah siswa kelas VIII MTs NU Salatiga.
c. Mengikuti
Mengikuti dalam peneltian ini berarti turut belajar atau mendengarkan juga memperhatikan (mendengarkan, melihat, membaca dan sebagainya) (Departemen Pendidikan Nasional, 2007:422).
d. Pembelajaran.
Pembelajaran berasal dari kata belajar yang berarti berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian (Poerwadarminto, 2006: 121). Proses pembelajaran merupakan proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru. Tetapi melibatkan berbagai
kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik. Pembelajaran pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik dalam situasi pendidikan (Tabrani, 1985:5).
Berdasarkan definisi di atas, yang dimaksud konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dalam penelitian ini adalah pemusatan perhatian siswa kelas VIII MTs NU Salatiga yang turut dalam prosees belajar mengajar dengan tujuan untuk memperoleh kepandaian.
Indikator dari konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran pada penelitian ini adalah:
1) Disiplin
2) Memperhatikan materi pelajaran 3) Menjaga ketenangan
4) Mengikuti pelajaran dari awal hingga akhir 5) Selalu mengerjakan tugas
6) Memiliki catatan lengkap
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuntitatif. Dipilihnya pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini dengan alasan untuk menguji ada atau tidaknya keterkaitan antara dua variabel yang tersebut dalam judul penelitian di atas.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dari penelitian ini adalah MTs NU Salatiga yang dilaksanakan pada tahun 2010/2011
3. Populasi
Populasi adalah kenyataan yang hendak digeneralisasikan (Hadi, 2000:701). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto yaitu Keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006:130). Senada dengan definisi di atas, Sugiyono menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulanya (Sugiyono, 2009:117).
Dari beberapa definisi di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulanya.
Populasi dalam penelitian ini adalah para siswa kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 80 siswa. Berikut ini adalah sebaran sub populasi pada setiap kelas:
Tabel 1.1
Daftar Populasi Penelitian
No Kelas Populasi Tiap Kelas
1 VIII A 41
2 VIII B 39
Jumlah 2 80
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto,2005:100)
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistimatika fenomena-fenomena yang diselidiki (Suryabarata,1995:136). Senada dengan definisi tersebut, Arikunto menyatakan bahwa observasi adalah suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata (Arikunto,2006:156). Metode ini penulis gunakan untuk mendapat data yang mudah diamati secara langsung tentang keadaan geografis dan situasi secara umum di MTs NU Salatiga.
b. Metode Angket atau kuosioner
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Arikunto,2005:102). Senada dengan itu, Sukandarrumidi menyatakan bahwa angket adalah tehnik pengumpulan data dengan cara mengirimkan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi (Sukandarrumidi, 2004: 78).
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis (Arikunto, 2006:158). Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2006:158). Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh keterangan atau data tentang gambaran umum MTs NU Salatiga, yang meliputi Sejarah berdirinya, visi, misi, keadaan guru, karyawan dan siswa, maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini yang bersifat dokumentasi yang penulis butuhkan.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto,2005:101).
Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Angket
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Arikunto,2005:102). Senada dengan itu, Sukandarrumidi menyatakan bahwa angket adalah tehnik pengumpulan data dengan cara mengirimkan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi (Sukandarrumidi, 2004: 78).
Dalam penelitian ini, angket yang penyusun persiapkan ada dua yaitu angket pertama untuk mengetahui bagaimana intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011. Angket kedua untuk mengetahui bagaimana konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011. Kedua angket yang diberikan kepada siswa /responden tersebut bersifat tertutup (closed
form). Artinya siswa tinggal memilih jawaban yang telah disediakan
yang dianggap paling sesuai dengan pribadinya dan tidak diberi kesempatan untuk menyusun kalimat jawaban sendiri.
Penyusun membuat kedua angket tersebut dengan cara menurunkan indikator masing-masing variabel ke dalam beberapa pertanyaan atau soal. Adapun jumlah soal dari masing-masing angket
adalah 10 soal. Sedangkan untuk mengetahui berapa jumlah soal dari masing-masing indikator serta bagaimana sebaran soalnya, akan penyusun uraikan pada tabel berikut:
Tabel 1.2
Kisi-Kisi Instrumen Angket Intensitas Membaca Asmaul Husna Siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011
No Indikator Jumlah Soal Sebaran Soal
1 Keajegan 5 1-5
2 Membaca secara tartil 1 6 3 Membaca dan paham
maknanya
2 7-8
4 Membaca secara khusuk 2 9-10
Tabel 1.3
Kisi-Kisi Angket Tentang Konsentrasi Siswa Dalam Mengiukti Pembelajaran Siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011
No Indikator Jumlah Soal Sebaran Soal
1 Disiplin 3 11-13
2 Selalu memperhatikan materi pelajaran
2 14-15
3 Menjaga ketenangan 2 16-17 4 Mengikuti pelajaran dari awal hingga
akhir
5 Selalu mengerjakan tugas 1 19 6 Memiliki catatan lengkap 1 20
Pemberian skor untuk kedua angket tersebut sesuai skala likert, masing-masing jawaban ( A, B, C, ) mempunyai skor berturut-turut: 3,2,1.Karena jumlah soal, baik angket pertama maupun angket kedua masing-masing berjumlah 10, maka skor maksimum yang mungkin tercapai oleh responden adalah 30, dan skor minimalnya adalah 10. Adapun kedua angket tersebut terdapat dalam lampiran.
b. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi, dimana saat pelaksanaanya nanti, peneliti datang secara langsung ke lokasi penelitian. Dengan tujuan untuk mendapatkan data-data yang mudah diamati secara langsung tentang keadaan geografis dan situasi secara umum di MTs Nu salatiga.
Pedoman observasi ini peneliti gunakan pada saat melakukan observasi pendahuluan serta pada saat peneliti menyebarkan angket. c. Dokumentasi
Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh keterangan atau data tentang gambaran umum MTs NU Salatiga, yang meliputi sejarah berdirinya, visi, misi, keadaan guru, karyawan dan siswa, maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini yang bersifat dokumentasi misalnya: arsip, catatan-catatan yang diperlukan penulis.
6. Anlisis Data
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana disrtibusi masing-masiang variabel digunakan rumus :
P =
x
100% Keterangan : P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah subyekUntuk menganalisis data akan digunakan metode analisis kuantitatif yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Adapun rumus statistik yang digunakan adalah rumus product moment, sebagai berikut:
∑
(∑ )(∑ )
∑ ( ) ∑ (∑ )
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y
X : variabel pengaruh
Y : Variabel terpengaruh
X2 : Product dari X
Y2 : Product dari Y
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi ini akan penulis susun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
Yang berisi tentang : Latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, sistematika penulisan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang :
A. Asmaul Husna : pengertian Asmaul Husna, fungsi dan keistimewaan Asmaul husna, 99 Asmaul husna dan terjemahnya
B. Konsentrasi : pengertian konsentrasi, tehnik menciptakan konsentrasi dan bentuk-bentuk konsentrasi
C. Pengaruh intensitas membaca asmaul husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN