• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI 1. Intensitas Membaca

a. Pengertian Intensitas

Kata Intensitas berasal dari bahasa Inggris yaitu intensity yang berarti kekebalan intensitas (Echol,1986:326). Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kata intensitas dapat diartikan sebagai suatu kesungguhan yang pada akhirnya akan menghasilkan hal-hal yang memuaskan.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensitas

1) Perhatian atau konsentrasi, menurut Suryabarata, perhatian adalah: a) Pemusatan tenaga psikis tertuju pada objek

b) Banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas yang dilakukan (dilaksanakan) (Suryabarata,1995:19).

2) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada hal-hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. (Slamet, 1995:180)

3) Keaktifan adalah keaktifan atau kontinuitas berarti kesinambungan dalam mengikuti suatu aktivitas sehingga keaktifan sangat berpengaruh terhadap hasil yang dikehendaki.

4) Motivasi adalah pemberian akan penumbuhan motif atau hal-hal yang menjadi motif. Jelasnya motivasi adalah motif atau hal yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu bila kebutuhan untuk mencapai tujuan terasa sangat mendesak.

c. Pengertian Membaca

Pada dasarnya semua aktifitas memerlukan minat, karena dengan membaca itulah seseorang akan bertindak. Begitu pula dalam hal membaca memerlukan adanya minat yang tinggi agar dalam membaca dapat mudah memahami isi bacaannya, sehingga akan menambah pengetahuan bagi si pembacanya. Adapun pengertian membaca adalah melihat serta memahami dari apa yang tertulis (Moeliono,1993:62).

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca

Dalam membaca melibatkan beberapa faktor yang harus diperhatikan seperti mengingat, memahami, membedakan, membandingkan, menemukan, menganalisa serta mengorganisasi yang pada akhirnya mampu menerapkan apa yang terkandung dalam bacaannya. Keberhasilan membaca ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1) Faktor internal yang meliputi: minat, motifasi, intelektual, intelegensi, sikap, bakat dan tujuan

2) Faktor eksternal yang meliputi: sarana, bacaan, lingkungan, latar di belakang, sosial ekonomi, kebiasaan membaca, dan kondisi dalam membaca (Hadi,1987:112).

e. Manfaat membaca

Membaca merupakan aktivitas yang menyenangkan sekaligus mencerahkan. Membaca membantu kitalebih berwawasan, sukses dan hidup lebih baik. Tetapi ternyata kegemaran membaca belum dimiliki

mayoritas orang karena mereka belum mengetahui manfaat dari membaca. Berikut ini manfaat dari membaca:

1) Membaca membangun pondasi yang kuat untuk dapat mempelajari dan memahami berbagai disiplin ilmu sekaligus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2) Senang membaca meningkatkan kecerdasan verbal dan linguistic karena membaca menperkaya kosa kata.

3) Membaca mencegah rabun mata karena membaca melatih dan mengaktifkan otot-otot mata.

4) Membaca mencegah kepikunan karena melibatkan tingkat konsentrasi lebih besar, mengaktifkan dan menyegarkan pikiran. 5) Membaca membantu meningkatkan kecerdasan, serta

meningkatkan, dan menyegarkan pikiran.

6) Membaca membantu meningkatkan rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan memanajemen emosi, dan meningkatkan kemampuan melakukan interaksi sosial positif di mana pun dan kapan pun.

7) Membaca membentuk karakter dan kepribadian.

8) Membaca menjadikan kita lebih dewasa, lebih arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan (Honggowongso,2009).

2. Asmaul Husna

a. Pengertian

Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah s.w.t. yang terkandung di dalam Al-Qur’an dimana pada tiap-tiap nama tersebut mengandung khasiatnya masing-masing (http://Tanbihul Ghafilin.tripod.com/asmaulhusna.htm). Secara bahasa Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang terbaik (Nasution,2009:81). Sejalan dengan itu, Hafidh juga menyatakan bahwa Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang bagus-bagus (hafidh,2003:1).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Asmaul Husna adalah nama-nama yang terbaik yang hanya disandarkan pada Allah s.w.t. dan di dalamnya terkandung keistimewaan-keistimewaan yang begitu dahsyat. Hanya Allah yang memiliki nama-nama tersebut dan sifat-sifatnya itu bukanlah sifat yang sama dengan manusia, karena tidak ada satu makhluk yang setara dengan Dirinya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ihklas berikut ini:

öNs9ur

` ä3tƒ

¼ã&©!

#·qàÿà2

7‰ ym r&

ÇÍÈ

Artinya:

“Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”

b. Fungsi dan Keistimewaan Asmaul Husna

Menurut Hafidh, fungsi dari asmaul Husna adalah sebagai alat untuk berdo’a (Hafidh, 2003:1). Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Asmaul Husna merupakan salah satu bacaan yang digunakan dalam berzikir, dalam rangka mendekatkan diri manusia kepada Allah s.w.t. yang merupakan sarana manusia dalam berdo’a. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-A’rof 180

¬! ur

âä!$oÿôœ F{ $#

4Óo_ó¡ çtø:$#

çnqãã ÷Š$$sù

$pkÍ5

(

(#râ‘sŒur

tûïÏ%©!$#

šc r߉ Ås ù=ãƒ

þ’Îû

¾ÏmÍ´¯»yJ ó™ r&

4

tb ÷rt“ôf ã‹y™

$tB

(#qçR%x.

tb qè=yJ ÷ètƒ

ÇÊÑÉÈ

Artinya:

“ hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”(Depag,1989:252).

Menurut Hafidh keistimewaan Asmaul Husna adalah do’a yang efisien. Karena mudah dibaca, pendek, ringan, tetapi sudah komplit dan menyeluruh menyangkut urusan dunia dan akhirat, serta memperoleh jaminan surga (Hafidh,2003:1).

Karena dari segi bacaannya yang bersifat efisien itulah, maka Asmaul Husna ini merupakan salah satu bacaan zikir dan do’a yang cocok bagi semua kalangan, baik itu orang kaya, miskin, dewasa dan anak-anak.

Dan Allah akan senantiasa melimpahkan rahmatNya bagi siapa saja yang dengan rutin dan ikhlas menyebut Asmanya.

Selain itu, Asmaul Husna juga mempunyai kedahsyatan yang hebat bagi siapa saja yang berkenan malafalkannya dengan tulus dan ikhlas. Dalam hal ini Hafidh mengemukakan 8 kedahsyatan sebagai berikut:

1) Hati menjadi tenang

2) Iman makin bertambah kuat

3) Hidup makin gairah, makin semangat untuk membangun dunia dan mencari bekal di akhirat

4) Selalu mendapat pertolongan dan perlindungan dari Allah s.w.t. 5) Hilang rasa gelisah, susah, stress, dan putus asa

6) Akhlak makin baik menuju akhlakul karimah 7) Dicintai Allah s.w.t

8) Semangat belajar meningkat dan sifat malas hilang (Hafidh,2003:1-2).

Jika Hafidh menyatakan 1 keistimewaan dan 8 kedahsyatan Asmaul Husna seperti di atas, Shihab menjelaskan keistimewaan Asmaul Husna lebih rinci sebagai berikut ini:

No Asmaul Husna Keistimewaan

1

ﷲا

Akan terkabul segala keinginannya

2

ﻦﻤﺣﺮﻟا

Hati menjadi tenang

3

ﻢﯿﺣﺮﻟا

mempunyai daya tarik yang besar

4

ﻚﻠﻤﻟا

Mendatangkan keberkahan dan kekayaan

5

سوﺪﻘﻟا

Terhindar dari sifat sombong, dengki dan iri hati 6

مﻼﺴﻟا

Terhindar dari segala penyakit dan marabahaya

7

ﻦﻣﺆﻤﻟا

Aman dari segala macam gangguan dan ancaman 8

ﻦﻤﯿﮭﻤﻟا

Terhindar sifat lupa, mudah menghafal pelajaran 9

ﺰﯾﺰﻌﻟا

Aman dari segala macam gangguan

10

رﺎﺒﺠﻟا

Musuh-musuh akan tunduk dan patuh

11

ﺮﺒﻜﺘﻤﻟا

Bicara menjadi lancar dan musuh-musuh akan tunduk 12

ﻖﻟﺎﺨﻟا

Mencerdaskan fikiran

13

ئرﺎﺒﻟا

Terhindar dari kesulitan

14

رﻮﺼﻤﻟا

Dimudahkan dalam memiliki keturunan 15

رﺎﻔﻐﻟا

Mendapat ampunan dari Allah s.w.t.

16

رﺎﮭﻘﻟا

Terhindar dari sifat tamak dan kemewahan dunia 17

بﺎھﻮﻟا

Dilepaskan dari segala kesulitan

18

قازﺮﻟا

Dimudahkan rizkinya

19

حﺎﺘﻔﻟا

Dibukakan pintu hatinya 20

ﻢﯿﻠﻌﻟا

Diberikan kema’rifatan hati

21

ﺾﺑﺎﻘﻟا

Terhindar dari ancaman orang-orang dhalim 22

ﻂﺳﺎﺒﻟا

Dimudahkan dalam mencari rizki

23

ﺾﻓﺎﺨﻟا

Dikabulkan hajatnya

24

ﻊﻓاﺮﻟا

Terjaganya harta dari pencuri, perampok,dan penipuan

25

ﺰﻌﻤﻟا

Menumbuhkan kewibawaan

26

لﺬﻤﻟا

Dimudahkan dalam menagih hutang

27

ﻊﯿﻤﺴﻟا

Diberikan pendengaran yang baik

28

ﺮﯿﺼﺒﻟا

Bertambah cerdas otaknya dan hatinya akan terbuka 29

ﻢﻜﺤﻟا

Dibukakan pintu hatinya sehingga mudah menerima

ilmu agama

30

لﺪﻌﻟا

Memiliki sifat adil dan bijaksana

31

ﻒﯿﻄﻠﻟا

Dimudahkan dalam berdagang

32

ﺮﯿﺒﺨﻟا

Dimudahkan untuk bertemu dengan seseorang yang dirindukan

33

ﻢﯿﻠﺤﻟا

Terpelihara dari pangkatnya, jabatan atau kedudukannya

35

رﻮﻔﻐﻟا

Diterimanya taubat dan terkabulkanya do’a 36

رﻮﻜﺸﻟا

Mudah dikabulkan hajatnya

37

ﻰﻠﻌﻟا

Menambah kecerdasan otak

38

ﺮﯿﺒﻜﻟا

Terpelihara dari kedudukan dan jabatan 39

ﻆﯿﻔﺤﻟا

Terhindar dari ancaman binatang buas 40

ﺖﯿﻘﻤﻟا

Terlepas dari rasa haus dan lapar 41

ﺐﯿﺴﺤﻟا

Memperkkuat jabatan atau kedudukan

42

ﻞﯿﻠﺠﻟا

Memperoleh perubahan yang lenih baik dalam hidupnya 43

ﻢﯾﺮﻜﻟا

Akan mendapat kemudahan dan kemuliaan dunia dan

akhirat

44

ﺐﯿﻗﺮﻟا

Terpeliharanya harta benda dari pencurian

45

ﺐﯿﺠﻤﻟا

Do’anya mudah dikabulkan

46

ﻊﺳاﻮﻟا

Terhindar dari keesulitan

47

ﻢﯿﻜﺤﻟا

Mudah menghafal dan menerima pelajaran dari guru, dosen atau kyai

48

دودﻮﻟا

Menambah keharmonisan rumah tangga 49

ﺪﯿﺠﻤﻟا

Akan mendapat perhatian dari keluarga

50

ﺚﻋﺎﺒﻟا

Hati menjadi terang dan mendapatkan ilmu serta hikmah 51

ﺪﯿﮭﺸﻟا

Kenakalan anak menjadi hilang

52

ﻖﺤﻟا

Diberi keteguhan iman

53

ﻞﯿﻛﻮﻟا

Terhindar dari marabahaya seperti hujan badai dan 54

ىﻮﻘﻟا

Mendapatkan ketahanan tubuh dan terhindar dari sifat

pemalas

55

ﻦﯿﺘﻤﻟا

Terhindar dari kekejaman orang dhalim

56

ﻰﻟﻮﻟا

Terjaga dan terpelihara dari jabatan dan kedudukan 57

ﺪﯿﻤﺤﻟا

Memiliki mental yang baik dan terpuji

58

ﻰﺼﺤﻤﻟا

Menjadi umat yang selalu dekat dengan Allah s.w.t. 59

ئﺪﺒﻤﻟا

Segala rencana akan terkabulkan

60

ﺪﯿﻌﻤﻟا

Mengembalikan sesuatu yang dicari atau yang hilang 61

ﻰﯿﺤﻤﻟا

Diberi kemulilaan dunia dan akhirat dan berjiwa dinamis 62

ﺖﯿﻤﻤﻟا

Memperoleh kemenangan dari musuh atau lawan

63

ﻲﺤﻟا

Memperoleh penerang sinar tauhid

65

ﺪﺟاﻮﻟا

Diberi keteguhan hati dan kokoh pendirian 66

ﺪﺟﺎﻤﻟا

Mudah mengingat pelajaran

67

ﺪﺣاﻮﻟا

Dimudahkan dalam memiliki keturunan

68

ﺪﻤﺼﻟا

Menjadi orang yang sedikit amarahnya meski berat tanggungannya

69

ردﺎﻘﻟا

Terkabulnya sesuatu yang diinginkan dan dicita-citakan 70

رﺪﺘﻘﻤﻟا

Hajatnya mudah dikabulkan Allah s.w.t.

71

مﺪﻘﻤﻟا

Segala usaha akan cepat berhasil 72

ﺮﺧﺆﻤﻟا

Menjadikan kuat dalam beribadah 73

لوﻷا

Tidak terkalahkan oleh musuh 74

ﺮﺧﻷا

Akan dibukakan pintu rizki 75

ﺮھﺎﻈﻟا

Terhindar dari kesulitan

76

ﻦﻃﺎﺒﻟا

Memperoleh kemudahan dalam menghadapi masalah 77

ﻲﻟاﻮﻟا

Akan dibukakan pintu ma’rifat dalam hatinya

78

ﻲﻟﺎﻌﺘﻤﻟا

Akan mempeeroleh kemudahan saat bertemu dengan para pejabat

79

ﺮﺒﻟا

Hajatnya akan terkabulkan dengan cepat 80

باﻮﺘﻟا

Dosa-dosanya diampuni oleh Allah 81

ﻢﻘﺘﻨﻤﻟا

Terhindar dari aniaya orang dhalim

82

ﻮﻔﻌﻟا

Allah berkenan memberikan maaf atas segala kesalahannya

83

فوؤﺮﻟا

Akan disenangi banyak teman 84

ﻚﻠﻤﻟا ﻚﻟﺎﻣ

Memperkuat kedudukan seseorang

85

و لﻼﺠﻟا وذ

ماﺮﻛﻹا

Do’anya akan lekas terkabul

86

ﻂﺴﻘﻤﻟا

Akan mempunyai sifat adil dan bijak

87

ﻊﻣﺎﺠﻟا

Anggota keluarga yang hilang akan segera kemballi 88

ﻰﻨﻐﻟا

Segala usaha akan cepat berkembang

89

ﻰﻨﻐﻤﻟا

Hartanya akan bermanfaat di dunia dan akhirat 90

ﻊﻧﺎﻤﻟا

Terhindar dari hal-hal yang membahayakan 91

رﺎﻀﻟا

Akan segara sembuh dari penyakit

92

ﻊﻓﺎﻨﻟا

Dihilangkan dari kesusahan dan disembuhkan dari penyakit

94

ئدﺎﮭﻟا

Akan selalu memperoleh petunjuk 95

ﻊﯾﺪﺒﻟا

Sesuatu yang direncanakan akan berhasil 96

ﻲﻗﺎﺒﻟا

Memperlancar segala usaha yang dilakukan 97

ثراﻮﻟا

Usahanya akan membawa kesuksesan yang

manggembirakan 98

ﺪﯿﺷﺮﻟا

Otak menjadi cerdas

99

رﻮﺒﺼﻟا

Diberi kesabaran hati (Shihab,2010:16-50).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa dalam setiap Asmaul Husna terkandung keistimewaan yang begitu dahsyat diantaranya sebagai berikut:

1) Hati menjadi tenang

2) Iman makin bertambah kuat

3) Hidup makin gairah, makin semangat untuk membangun dunia dan mencari bekal di akhirat

4) Selalu mendapat pertolongan dan perlindungan dari Allah s.w.t. 5) Hilang rasa gelisah, susah, stress, dan putus asa

6) Akhlak makin baik menuju akhlakul karimah 7) Dicintai Allah s.w.t

8) Otak menjadi cerdas

9) Semangat belajar meningkat dan sifat malas hilang 10) Disembuhkan dari segala maacam penyakit

11) Terhindar dari bencana dan malapetaka 12) Dilimpahkan kakayaan dan segala karunia 13) Do’a cepat dikabulkan Allah

14) Akan menaikkan derajat bagi pembacanya 15) Ahli surga

c. 99 Asmaul Husna dan Terjemahnya

1 Ar Rahman

ﻦﻤﺣﺮﻟا

Yang Maha Pengasih 2 Ar Rahiim

ﻢﯿﺣﺮﻟا

Yang Maha Penyayang 3 Al Malik

ﻚﻠﻤﻟا

Yang Maha

Merajai/Memerintah 4 Al Quddus

سوﺪﻘﻟا

Yang Maha Suci 5 As Salaam

مﻼﺴﻟا

Yang Maha Memberi

Kesejahteraan 6 Al Mu`min

ﻦﻣﺆﻤﻟا

Yang Maha Memberi

Keamanan

7 Al Muhaimin

ﻦﻤﯿﮭﻤﻟا

Yang Maha Pemelihara 8 Al `Aziiz

ﺰﯾﺰﻌﻟا

Yang Memiliki Mutlak

Kegagahan

9 Al Jabbar

رﺎﺒﺠﻟا

Yang Maha Perkasa 10 Al Mutakabbir

ﺮﺒﻜﺘﻤﻟا

Yang Maha Megah, Yang

Memiliki Kebesaran 11 Al Khaliq

ﻖﻟﺎﺨﻟا

Yang Maha Pencipta 12 Al Baari`

ئرﺎﺒﻟا

Yang Maha Melepaskan

(Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan) 13 Al Mushawwir

رﻮﺼﻤﻟا

Yang Maha Membentuk

Rupa (makhluknya) 14 Al Ghaffaar

رﺎﻔﻐﻟا

Yang Maha Pengampun 15 Al Qahhaar

رﺎﮭﻘﻟا

Yang Maha Memaksa 16 Al Wahhaab

بﺎھﻮﻟا

Yang Maha Pemberi Karunia 17 Ar Razzaaq

قازﺮﻟا

Yang Maha Pemberi Rejeki 18 Al Fattaah

حﺎﺘﻔﻟا

Yang Maha Pembuka Rahmat 19 Al `Aliim

ﻢﯿﻠﻌﻟا

Yang Maha Mengetahui

(Memiliki Ilmu)

20 Al Qaabidh

ﺾﺑﺎﻘﻟا

Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)

21 Al Baasith

ﻂﺳﺎﺒﻟا

Yang Maha Melapangkan (makhluknya)

22 Al Khaafidh

ﺾﻓﺎﺨﻟا

Yang Maha Merendahkan (makhluknya)

23 Ar Raafi`

ﻊﻓاﺮﻟا

Yang Maha Meninggikan (makhluknya)

24 Al Mu`izz

ﺰﻌﻤﻟا

Yang Maha Memuliakan (makhluknya)

(makhluknya)

26 Al Samii`

ﻊﯿﻤﺴﻟا

Yang Maha Mendengar 27 Al Bashiir

ﺮﯿﺼﺒﻟا

Yang Maha Melihat 28 Al Hakam

ﻢﻜﺤﻟا

Yang Maha Menetapkan 29 Al `Adl

لﺪﻌﻟا

Yang Maha Adil

30 Al Lathiif

ﻒﯿﻄﻠﻟا

Yang Maha Lembut 31 Al Khabiir

ﺮﯿﺒﺨﻟا

Yang Maha Mengenal 32 Al Haliim

ﻢﯿﻠﺤﻟا

Yang Maha Penyantun 33 Al `Azhiim

ﻢﯿﻈﻌﻟا

Yang Maha Agung 34 Al Ghafuur

رﻮﻔﻐﻟا

Yang Maha Pengampun 35 As Syakuur

رﻮﻜﺸﻟا

Yang Maha Pembalas Budi

(Menghargai) 36 Al `Aliy

ﻰﻠﻌﻟا

Yang Maha Tinggi 37 Al Kabiir

ﺮﯿﺒﻜﻟا

Yang Maha Besar 38 Al Hafizh

ﻆﯿﻔﺤﻟا

Yang Maha Memelihara 39 Al Muqiit

ﺖﯿﻘﻤﻟا

Yang Maha Pemberi

Kecukupan

40 Al Hasiib

ﺐﯿﺴﺤﻟا

Yang Maha Membuat Perhitungan

41 Al Jaliil

ﻞﯿﻠﺠﻟا

Yang Maha Mulia 42 Al Kariim

ﻢﯾﺮﻜﻟا

Yang Maha Mulia 43 Ar Raqiib

ﺐﯿﻗﺮﻟا

Yang Maha Mengawasi 44 Al Mujiib

ﺐﯿﺠﻤﻟا

Yang Maha Mengabulkan 45 Al Waasi`

ﻊﺳاﻮﻟا

Yang Maha Luas

46 Al Hakiim

ﻢﯿﻜﺤﻟا

Yang Maha Maka Bijaksana 47 Al Waduud

دودﻮﻟا

Yang Maha Mengasihi 48 Al Majiid

ﺪﯿﺠﻤﻟا

Yang Maha Mulia

49 Al Baa`its

ﺚﻋﺎﺒﻟا

Yang Maha Membangkitkan 50 As Syahiid

ﺪﯿﮭﺸﻟا

Yang Maha Menyaksikan 51 Al Haqq

ﻖﺤﻟا

Yang Maha Benar 52 Al Wakiil

ﻞﯿﻛﻮﻟا

Yang Maha Memelihara 53 Al Qawiyyu

ىﻮﻘﻟا

Yang Maha Kuat 54 Al Matiin

ﻦﯿﺘﻤﻟا

Yang Maha Kokoh 55 Al Waliyy

ﻰﻟﻮﻟا

Yang Maha Melindungi 56 Al Hamiid

ﺪﯿﻤﺤﻟا

Yang Maha Terpuji 57 Al Muhshii

ﻰﺼﺤﻤﻟا

Yang Maha Mengkalkulasi 58 Al Mubdi`

ئﺪﺒﻤﻟا

Yang Maha Memulai 59 Al Mu`iid

ﺪﯿﻌﻤﻟا

Yang Maha Mengembalikan

Kehidupan

61 Al Mumiitu

ﺖﯿﻤﻤﻟا

Yang Maha Mematikan 62 Al Hayyu

ﻲﺤﻟا

Yang Maha Hidup 63 Al Qayyuum

مﻮﯿﻘﻟا

Yang Maha Mandiri 64 Al Waajid

ﺪﺟاﻮﻟا

Yang Maha Penemu 65 Al Maajid

ﺪﺟﺎﻤﻟا

Yang Maha Mulia 66 Al Wahiid

ﺪﺣاﻮﻟا

Yang Maha Tunggal 67 Al Ahad

ﺪﺣﻻا

Yang Maha Esa

68 As Shamad

ﺪﻤﺼﻟا

Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta

69 Al Qaadir

ردﺎﻘﻟا

Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan 70 Al Muqtadir

رﺪﺘﻘﻤﻟا

Yang Maha Berkuasa 71 Al Muqaddim

مﺪﻘﻤﻟا

Yang Maha Mendahulukan 72 Al Mu`akkhir

ﺮﺧﺆﻤﻟا

Yang Maha Mengakhirkan 73 Al Awwal

لوﻷا

Yang Maha Awal

74 Al Aakhir

ﺮﺧﻷا

Yang Maha Akhir 75 Az Zhaahir

ﺮھﺎﻈﻟا

Yang Maha Nyata 76 Al Baathin

ﻦﻃﺎﺒﻟا

Yang Maha Ghaib 77 Al Waali

ﻲﻟاﻮﻟا

Yang Maha Memerintah 78 Al Muta`aalii

ﻲﻟﺎﻌﺘﻤﻟا

Yang Maha Tinggi 79 Al Barri

ﺮﺒﻟا

Yang Maha Penderma 80 At Tawwaab

باﻮﺘﻟا

Yang Maha Penerima Tobat 81 Al Muntaqim

ﻢﻘﺘﻨﻤﻟا

Yang Maha Pemberi Balasan 82 Al Afuww

ﻮﻔﻌﻟا

Yang Maha Pemaaf

83 Ar Ra`uuf

فوؤﺮﻟا

Yang Maha Pengasuh

84 Malikul Mulk

ﻚﻠﻤﻟا ﻚﻟﺎﻣ

Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)

85 Dzul Jalaali Wal

Ikraam

ماﺮﻛﻹا و لﻼﺠﻟا وذ

Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

86 Al Muqsith

ﻂﺴﻘﻤﻟا

Yang Maha Pemberi Keadilan 87 Al Jamii`

ﻊﻣﺎﺠﻟا

Yang Maha Mengumpulkan 88 Al Ghaniyy

ﻰﻨﻐﻟا

Yang Maha Kaya

89 Al Mughnii

ﻰﻨﻐﻤﻟا

Yang Maha Pemberi Kekayaan 90 Al Maani

ﻊﻧﺎﻤﻟا

Yang Maha Mencegah

91 Ad Dhaar

رﺎﻀﻟا

Yang Maha Penimpa Kemudharatan

92 An Nafii`

ﻊﻓﺎﻨﻟا

Yang Maha Memberi Manfaat 93 An Nuur

رﻮﻨﻟا

Yang Maha Bercahaya

(Menerangi, Memberi Cahaya) 94 Al Haadii

ئدﺎﮭﻟا

Yang Maha Pemberi Petunjuk

95 Al Baadii

ﻊﯾﺪﺒﻟا

Yang Indah Tidak Mempunyai Banding

96 Al Baaqii

ﻲﻗﺎﺒﻟا

Yang Maha Kekal 97 Al Waarits

ثراﻮﻟا

Yang Maha Pewaris 98 Ar Rasyiid

ﺪﯿﺷﺮﻟا

Yang Maha Pandai 99 As Shabuur

رﻮﺒﺼﻟا

Yang Maha Sabar

3. Konsentrasi

a. Pengertian

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, konsentrasi adalah pemusatan fungsi jiwa terhadap suatu masalah atau objek (Djamarah,2002:15). Sejalan dengan Syaiful Bahri, The Liang Gie juga menyatakan bahwa konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal yang tidak berhubungan dengan pelajaran itu (Gie,1995:142). Sementara itu Abu Ahmadi menjelaskan bahwa konsentrasi berarti mencari unsur-unsur persamaan dan menunjukkan adanya saling hubungan antara macam-macam bahan pengajaran maupun mengerjakanya secara metodik (Ahmadi,1993:36).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran dengan usaha mencari unsur-unsur persamaan yang saling terkait antara pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lainnya sehingga didapatkan pemahaman dan kesatuan yang jelas dalam pembelajaran.

b. Tehnik Menciptakan Konsentrasi

Konsentrasi merupakan kebiasaan yang harus dimiliki bagi mereka yang ingin dapat melakukan pekerjaannya dengan baik sehingga tercapai

keinginan untuk hidup sukses dan bagi mereka yang ingin berhasil dalam belajar. Namun konsentrasi inilah yang menjadi kendala bagi mereka. Mereka sering mengeluhkan betapa sulitnya untuk menciptakan konsentrasi. Sejenak konsentrasi ini hadir namun tidak dalam jangka waktu yang lama.

Kemamapuan kosentrasi dapat hilang manakala hal-hal yang menjemukan, tuntutan-tuntutan alam yang tidak lagi menarik. Manakala seorang anak mulai tidak memperhatikan, melamun atau bentuk pengalihan perhatian karena tidak merasa tertarik apa yang sedang dipelajari. Oleh karena itu sangat diperlukan bagaimana tehnik menciptakan konsentrasi.

Dalam hal ini, The liang gie mengemukakan 10 strategi menciptakan konsentrasi yaitu:

1) mempunyai sikap yang positif

2) membatasi peralihan-peralihan perhatian 3) menggunakan tehnik laba-laba

4) mengabaikan suara di sekitarnya

5) melengkapi semua perlengkapan studinya 6) menggunakan asas tidak ada tempat lagi

7) hendaknya menggunakan teehnik peniadaan gangguan

8) hendaknya tidak menggantungkan diri pada kekuatan kemauan 9) tidak melawan rasa lapar

Meskipun sebenarnya 10 Strategi di atas ditujukan pada mahasiswa, namun hal itu juga dapat diterapkan bagi para pelajar dalam usahanya menciptakan konsentrasi.

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, ada 7 usaha mengembangkan kemampuan konsentrasi yaitu:

1) harus berminat terhadap materi pelajaran 2) harus mempunyai ruang khusus untuk belajar

3) meja belajar hendaknya bersih dari segala benda yang tidak bersangkut paut dengan mata pelajaran yang sedang dipelajari 4) hilangkan unsur-unsur kecil yang selalu mengganggu pikiran

sehingga terbebas daari gangguan-gangguan kecil yang selalu mengganggu

5) alat tulis dan kertas merupakan alat yang sangat berguna untuk membantu menciptakan konsentrasi

6) adakan istirahat sebentar jika sudah terasa jemu dan letih agar pikiran jernih kembali

7) usahaka badan selalu sehat (Djamarah,2002:17-18).

Berdasarkan dua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa ada 11 dalam usaha menciptakan konsentrasi yaitu:

1) tumbuhkan minat terhadap mata pelajaran

2) tumbuhkan pikiran atau sikap positif terhadap studi

3) fokus terhadap mata pelajaran dengan berusaha menghapus pikiran yang beraneka ragam

4) abaikan suara disekitar yang dapat mengganggu konsentrasi 5) manfaatkan alat tulis untuk membangun konsentrasi

6) istirahat jika sudah merasa lelah 7) tidak menahan rasa lapar

8) berusaha melemgkapi segala perlenngkapan studi 9) belajar dalam kondisi yang sehat

10) atur wakttu untuk belajar

11) berdo’a atau memohon kepada Allah S.w.t. c. Bentuk-Bentuk Konsentrasi

Mengenai bentuk-bentuk konsentrasi, Abu Ahmadi menyatakan bahwa ada 3 bentuk konsentrasi yaitu:

1. Konsentrasi organisatorik

Konsentrasi ini berarti menarik berbagai sekolah yang sejenis dalam satu bentuk kelompok pokok. Dengan kata lain konsentrasi ini berhubungan dengan sekolah. Berhubungan dengan guru, ialah pengajaran kepada sejumlah anak selama dalam waktu tertentu ( 1 tahun ) berada dalam tangan 1 orang guru. Guru ini di sebut dengan guru kelas atau guru bidang studi (Ahmadi, 1993:37). Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi organisatorik ini adalah bentuk konsentrasi yang berhubungan dengan sekolah dan tenaga pengajar.

2. Konsentrasi Metodik

Konsentrasi ini berarti, murid menerima bahan pelajaran dalam satu keseluruhan yang tersusun. Dalam didaktik konsentrasi itu terdapat dalam metode pusat minat, pengajaran proyek, pengajaran totalitas, pengajaran unit. Karena konsentrasi itu, maka rencana pelajaran lebih mempunyai sifat rencana pekerjaan daripada rencana isi bahan (Ahmadi,1993:38). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa konsentrasi metodik ini merupakan salah satu konsentrasi yang lebih menekankan pada sebuah pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya dengan tujuan agar siswa mudah memahami secara langsung mengenai isi dari pembelajaran yang sebenarnya.

3. Konsentrasi bahan pengajaran a. Konsentrasi bahan pelajaran

Pada konsentrasi ini, diperlukan adanya pembatasan terhadap bahan pelajaran. Dalam hal ini, Ahmadi menyatakan bahwa kebanyakan rencana pelajaran berisikan bahan terlalu banyak. Untuk kepentingan konsentrasi, maka tiap-tiap usaha penambahan isi rencana pelajaran harus dicegah (Ahmadi,1993:38).

b. Konsentrasi rencana pelajaran

Pada konsentrasi ini, diperlukan saling keterkaitan antara pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lain. Dalam hal ini,

Ahmadi mengemukakan bahwa konsentrasi ini berusaha menunjukkan dalam rencana pelajaran adanya titik persamaan dan hubungan riil dalam bahan pelajaran antara berbagai mata pelajaran (Ahmadi,1993:38).

Berdasarkan ungkapan ahli di atas, ternyata tidak hanya peserta didik yang membutuhkan konsentrasi dalam rangka menyerap materi pelajaran. Namun sekolah juga dianjurkan supaya terdapat konsentrasi bahan pelajaran yang dapat dipertanggung jawabkan.

Disamping itu, diketahui juga bahwa antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya terdapat adanya hubungan atau unsur-unsur persamaan. Hal itu harus kita wujudkan dalam pengajaran supaya kesatuan dalam isi antar mata pelajaran tersebut dapat tampak jelas. Maka dari itu diperlukan konsentrasi untuk menjamin kesatuan pendidikan.

4. Hubungan Intensitas Membaca Asmaul Husna dengan Konsentrasi Siswa

Asmaul Husna merupakan salah satu bacaan yang berfungsi sebagai alat berdo’a. Dan bagi siapa saja yang tulus dan ikhlas dalam melantunkan Asma Allah tersebut niscaya akan dimudahkan jalan untuk mencapai kesuksesan karena Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada mereka. Termasuk para pelajar yang dengan ikhlas dan

khusyu’ dalam melantunkan Asmanya niscaya akan diberikan kemudahan dalam belajar baik belajar di rumah maupun di sekolah.

Belajar merupakan aktifitas yang membutuhkan konsentrasi. Tanpa adanya konsentrasi, siswa tidak mungkin mendapatkan suatu kesatuan yang jelas dari apa yang disampaikan guru dalam proses pembelajaran.

Namun demikian konsentrasilah yang menjadi kendala baik itu bagi siswa ataupun bagi guru. Mereka bingung bagaimana cara agar anak didiknya dapat berkonsentrasi sehingga dihasilkan hasil pembelajaran yang maksimal. Berbagai cara mereka tempuh seperti memberi humor dan permainan disela-sela pembelajaran dengan tujuan agar peserta didik tidak jemu, mengganti metode pembelajaran, sampai memberikan sanksi pada mereka yang tidak memperhatikan pembelajaran agar tidak mengganggu konsentrasi teman lainnya. Namun demikian tetaplah sulit menciptakan konsentrasi bagi peserta didik.

Maka dari itu, para dewan guru kemudian mengajak para peserta didik untuk berdo’a bersama dengan membaca asmaul husna sebelum pembelajaran dimulai dengan tujuan agar Allah memberikan kemudahan bagi mereka dalam belajar sehingga siswa dapat berkosentrasi dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung dan akhirnya didapatkan hasil pembelajaran yang maksimal.

Salah satu keistimewaan atau keutamaan dari Asmaul Husna

Dokumen terkait