PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL HUSNA
PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI
SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN SISWA
KELAS VIII MTs. NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
NOFI KURNIAWATI
_______________________________
NIM: 11107009
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA 2011
PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL HUSNA
PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI
SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN SISWA
KELAS VIII MTs. NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
NOFI KURNIAWATI
_______________________________
NIM : 11107009
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA 2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 Eksemplar Kepada
Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamu’alaikum wr. Wb.
Setelah kami mengoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : NOFI KURNIAWATI NIM : 11107009
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL
HUSNA PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011)
untuk dapat dimunaqosyahkan.
Demikian atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.
Salatiga, 09 Agustus 2011 Pembimbing
Achmad Maimun. M.Ag. NIP. 19700510 199803 1 003 KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL HUSNA PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI SISWA DALAM
MENGIKUTI PEMBELAJARAN SISWA KELAS VIII MTs. NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011
DISUSUN OLEH NOFI KURNIAWATI
NIM: 111 07 009
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 15 Agustus 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Imam Sutomo, M.Ag
NIP 19580827 198303 1 002 Sekretaris Penguji : Dra. Nur Hasanah, M.Pd
NIP 196901101 994032 002 Penguji I : Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag
NIP 19570812 198802 2 001 Penguji II : Jaka Siswanta, M.Pd
NIP 19710219 200031 002 Penguji III : Achmad Maimun, M.Ag
NIP 19700510 199803 1 003
Salatiga, 15 Agustus 2011 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002 KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : NOFI KURNIAWATI NIM : 11107009
Judul Skripsi : PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL HUSNA PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN ( Studi Pada siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 09 Agustus 20011 Yang menyatakan
MOTTO
¨b Î*sù
yìtB
ÎŽô£ ãèø9$#
#·Žô£ ç„
ÇÎÈ
¨b Î)
yìtB
ÎŽô£ ãèø9$#
#ZŽô£ ç„
ÇÏÈ
karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
.PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Suamiku tercinta (Mas Badrus Salam) yang senantiasa memotivasi aku untuk selalu maju dan berjuang.
2. Anakku tersayang (Dek Della) yang menjadi motivator terbesar dalam hidupku.
3. Orang tuaku (Ibu Rusmi dan Bp. Syahlhan) yang telah membesarkan aku mengurus dan membimbing aku serta senantiasa mendo’akan untuk keberhasilanku.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah s.w.t. yang atas rahmat, taufik dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dangan lancar tanpa suatu halangan apapun. Selanjutnya sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada beliau Nabi Agung Muhammad saw sabagai pimpinan umat dan perantara menuju kabenaran Ilahi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi merasa tidak mampu tanpa bantuan orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dengan rasa hormat dan rendah hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bpk Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Ibu Drs. Siti Asdiqoh M.Si. selaku Ketua progdi PAI.
3. Bapak Achmad Maimun M.Ag. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberi pengarahan sampai terselesainya penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Muh Syamsul selaku kepala MTs NU Salatiga. 5. Seganap dosen dan karyawan STAIN Salatiga.
6. Ayah dan Bunda yang telah mengasuh dan membimbing penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.
7. Suami tersayang yang telah membantu dan mendorong penulis dalam penyusunan skripsi ini.
8. Anakku tercinta yang selalu menjadi motivaor penulis untuk segera menyelesaikan studi ini.
9. Seluruh keluarga tercinta yang telah meberikan bantuan dan motivasi demi terselesainya skripsi ini
10. Teman-teman seperjuangan PAI-A angkatan 2007.
11. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Atas segala apa yang mereka berikan, penulis tidak bisa memberikan imbalan,penulis hanya bisa berdo’a semoga amal kebaikan mereka dapat balasan dari Allah s.w.t. Sejauh kemampuan dan jangkauan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan skripsi ini.
Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih
Salatiga, 09 Agustus 2011
ABSTRAK
Skripsi berjudul: PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL HUSNA
PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN (Studi Pada Siswa kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011) ini dilaksanakan dengan tujuan: (1) Untuk mengetahui bagaimana
intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011. (2) Untuk mengetahui bagaimana konsentrasi siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011 dalam mengikuti pembelajaran. (3) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswadalam mengikuti pembelajaran terutama pada siswa kelas VIII MTs NU Salatiga.
Penelitian ini adalah penelitian populasi yang dilaksanakan di MTs NU Salatiga dengan subyek penelitian seluruh siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah 80 siswa. Data diperoleh melalui studi dokumentasi, angket dan observasi.
Analisa data diperoleh dengan tehnik statistik kuantitatif yang menggunakan rumus product moment, yaitu untuk menguji taraf signifikasi antara variabel pertama dengan variabel kedua pada siswa kelas VIII MTs NU Salatiga.
Kesimpulan hasil penelitian adalah: (1) Intensitas membaca Asmaul Husna siswa MTs NU Salatiga kelas VIII tahun ajaran 2010/2011 adalah bervarisi, yaitu kategori intensitas membaca asmaul Husna tingkat tinggi mendapat nilai antara 24-30 sebayak 28 siswa mencapai 35%, dan untuk kategori sedang mendapat nilai antara 17-23 sebanyak 52 siswa mencapai 65%, dan untuk kategori rendah mendapat nilai antara 10-16 namun tidak ada siswa yang masuk dalam kategori ini. (2) Konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di MTs NU Salatiga kelas VIII tahun ajaran 2010/2011 adalah bervariasi, yaitu kategori konsentrasi tinggi mendapat nilai antara 24-30 sebayak 38 siswa mencapai 47,5%, dan untuk kategori sedang mendapat nilai antara 17-23 sebanyak 42 siswa mencapai 52,5 %, dan untuk kategori rendah mendapat nilai antara 10-16 namun tidak ada siswa yang masuk dalam kategori ini. (3) Setelah dianalisis dengan menggunakan rumus sistem korelasi product moment dan diperoleh nilai rxy sebesar 0,248 kemudian
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan N = 80, maka diperoleh r pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,286, maka berarti bahwa nilai rtabel lebih besar dari nilai rxy
(0,286>0,248).
Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di MTs. NU Salatiga kelas VIII tahun ajaran 2010/2011.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN LOGO ... ii
HALAMAN JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 4 D. Hipotesis Penelitian ... 5 E. Kegunaan Penelitian ... 6 F. Definisi Operasional ... 6 G. Metode Penelitian ... 10 H. Sistimatika Penulisan ………..19
BAB II LANDASAN TEORI
1. Intensitas Membaca ... 20
A. Pengertian Intensitas ... 20
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensitas ... 20
C. Pengertian Membaca ... 21
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca ... 21
E. Manfaat Membaca ... 21
2. Asmaul Husna ... 22
A. Pengertian Asmaul Husna ... 22
B. Fungsi dan Keistimewaan Asmaul Husna ... 23
C. Asmaul Husna dan Terjemahnya ... 30
3. Konsentrasi ... 33
4. A. Pengertian Konsentrasi ... 33
5. B. Tehnik Menciptakan Konsentrasi ... 33
6. C. Bentuk-bentuk Konsentrasi ... 36
7. Hubungan antara Intensitas Membaca Asmaul Husna dengan Konsentrasi ... 38
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs. NU Salatiga ... 41
1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs. NU Salatiga ... 41
2. Letak Geografis MTs NU Salatiga ... 42
4. Visi dan Misi MTs NU Salatiga ... 44
5. Struktur Organisasi MTs. NU Salatiga ... 47
6. Keadaan Guru dan Karyawan MTs NU Salatiga ... 48
7. Keadaan Siswa MTs NU Salatiga ... 49
8. Sarana dan Prasarana MTs NU Salatiga ... 50
B. Penyajian Data ... 51
1. Daftar Responden……….51
2. Jawaban Angket Intensitas Membaca Asmaul Husna……….55
3. Jawaban Angket Tentang Konsentrasi……… 59
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama ... 64
B. Analisis Kedua………..70
C. Analisis Ketiga………..77
D. Analisis Uji Hipotesis………82
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... .84 B. Rekomendasi ... 85 B. Saran ... .85 C. Penutup………..86 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN- LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Populasi Penelitian
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Angket Intensitas Membaca Asmaul Husna Siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga
Tabel 3. Kisi-kisi Angket Tentang Konsentrasi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Siswa kelas VIII MTs NU salatiga
Tabel 4. Keadaan Guru dan Karyawan MTs NU Salatiga Tabel 5. Keadaan Siswa MTs NU Salatiga
Tabel 6. Data Gedung dan Tanah MTs NU Salatiga Tabel 7. Daftar Responden
Tabel 8. Daftar Jawaban Angket Intensitas Membaca Asmaul Husna Tabel 9. Daftar Jawaban angket Tentang Konsentrasi
Tabel 10. Daftar Analisis Hasil Jawaban Angket Tentang Intensitas Membaca Asmaul Husna
Tabel 11. Interval dan Presentase Intensitas Membaca Asmaul Husna Pada awal Pembelajaran
Tabel 12. Daftar Analisis Hasil Jawaban Angket Tentang Konsentrasi Tabel 13. Interval dan Presentase Konsentrasi Siswa dalam Mengikuti
Pembelajaran
Tabel 14. Koefisien Korelasi Tentang Intensitas Membaca Asmaul Husna Terhadap Konsentrasi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran .1 Angket Penelitian Lampiran .2 Daftar SKK
Lampiran .3 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran .4 Surat Keterangan Penelitian Lampiran .5 Tabel r Product Moment
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tidak ada yang patut manusia sembah kecualli Allah s.w.t. Karena hanya Dialah yang Maha Ada dan hanya satu, tidak punya sekutu dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Dia ada dengan sendirinya yang pertama dan tanpa permulaan. Dia kekal abadi dan tanpa akhir.
Yang Maha Ada ini mempunyai kekuasaan mutlak. Dia mampu menciptakan dan mengadakan segala sesuatu. Salah satu contohnya yaitu manusia, yang merupakan satu-satunya mahluk yang paling sempurna dan mempunyai kedudukan yang paling mulia di muka bumi ini.
Dengan menyadari hal di atas, diharapkan manusia mampu memahami hubungan yang sangat penting antara Sang Pencipta dengan sesuatu yang diciptakanNya. Karena dengan mengetahui korelasi ini, niscaya manusia akan mampu mengetahui penciptanya serta kewajibannya sebagai seorang mahluk, yaitu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dimana salah satu perintah-Nya yaitu agar manusia senantiasa beribadah dan selalu mengingat nama Allah dalam keadaan apapun baik suka maupun duka.
Namun realita yang terjadi tidak demikian, manusia ingat akan eksistensi Tuhannya manakala mereka dilanda musibah, tertimpa kesusahan, dan mendapat masalah. Seperti halnya para siswa, mereka akan berbondong-bondong bermujahadah bersama, berzikir menyebut Asma-Nya ketika mereka
akan menghadapi Ujian Nasional. Bahkan ada sebagian dari mereka meskipun dalam keadaan susah, mereka tetap tidak mau minta pertolongan kepada Allah, padahal sebenarnya Allah sangat pencemburu jika ada seorang hamba minta kepada selainNya ( Subarno,1996:2).
Sebenarnya Allah telah memberikan mediator-mediator yang mudah bagi umatNya agar mereka senantiasa ingat dan menyerahkan segala sesuatu kepadaNya. Salah satunya yaitu dengan berzikir dan selalu menyebut Asma-Nya. Karena dengan mediator ini selain iman bertambah kuat, hati juga akan merasa tenang dan mantab, hidup makin gairah, hilang rasa gelisah dan gundah, selain itu sifat malas akan hilang sehingga semangat akan bertambah (Hafidh,2003:1). Begitu juga bagi para pelajar diharapkan agar mereka mau berzikir agar semangat belajar mereka semakin bertambah.
Asmaul Husna adalah salah satu bacaan dalam berzikir, agar manusia senantiasa ingat kepadaNya. Bacaan ini cocok sekali bagi siapa saja, baik orang pangkat, rakyat, kaya, miskin, tua, dewasa bahkan anak-anak yang masih dalam usia sekolah. Orang yang sudah rajin beribadah maupun yang masih malas-malasan beribadah. Orang yang suci dan banyak dosa dan sebagainya (Al Hafidh,2003: iv).
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan membangun pribadi siswa yang lebih baik, mencetak manusia menjadi insan yang berakhlak mulia. Maka untuk mencapai tujuan tersebut, para pendidik harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang religious dan menyenangkan,
Sehingga siswa tidak akan pernah merasa bosan dan termotivasi serta semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Proses pembelajaran di sekolah akan berjalan dengan baik ketika anak didik dalam kondisi memperhatikan, tenang dan penuh konsentrasi. Kondisi demikianlah yang didambakan oleh guru. Karena jika kondisi anak didik dalam keadaan tidak tenang, maka guru akan kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga materi pelajaran tidak dapat ditangkap oleh peserta didik secara umum.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang penulis peroleh pada saat PPL, kondisi pembelajaran yang terjadi di MTs NU Salatiga terutama kelas VIII tahun ajaran 2010/2011 adalah salah satu contoh pembelajaran yang memerlukan perhatian khusus. Mengingat guru yang mengajar pada MTs NU tersebut mengalami sedikit kendala baik pada pembelajaran maupun tugas-tugas yang di berikan kepada anak didik. Contoh permasalahan yang terjadi adalah sebagian anak sering berbicara sendiri dengan temannya saat pembelajaran berlangsung, mengantuk dan tertidur di kelas dan tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Sehingga hal ini akan mengganggu konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Maka dari itu, dewan guru selain membentuk peraturan-peraturan yang tegas, mereka juga mengharuskan kepada seluruh siswa untuk berdo’a, berzikir bersama dengan membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran, dengan tujuan agar Allah senantiasa memberikan rahmatNya kepada siswa MTs NU Salatiga terutama pada siswa kelas VIII. Sehingga siswa selalu
termotivasi untuk belajar, tenang dalam belajar, dan terciptalah suasana belajar yang nyaman dan siswa dapat berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan latar belakng di atas, penulis mencoba mengadakan penelitian secara ilmiah dengan judul “PENGARUH INTENSITAS MEMBACA ASMAUL HUSNA PADA AWAL PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs. NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul di atas, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011? 2. Bagaimanakah konsentrasi siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga tahun
ajaran 2010/2011 dalam mengikuti pembelajaran?
3. Adakah pengaruh intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran?
C. Tujuan Penelitian
Di dalam suatu penelitian, pasti selalu memiliki tujuan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011.
2. Untuk mengetahui bagaimana konsentrasi siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011 dalam mengikuti pembelajaran.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran terutama pada siswa kelas VIII MTs NU Salatiga.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Suryabarata,1995:69). Adapun menurut Arikunto, hipotesis adalah kebenaran yang masih di bawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang sudah disertai dengan bukti-bukti (Arikunto, 2005:45).
Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara mengenai jawaban atas rumusan masalah yang masih perlu dibuktikan di lapangan atau masih perlu diuji melalui penelitian.
Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah: “Ada pengaruh yang signifikan antara intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran”. Artinya, semakin tinggi intensitas siswa membaca Asmaul
Husna pada awal pembelajaran maka semakin tinggi tingkat konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
E. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun secara teoritik, yaitu:
1. Manfaat Teoritik
Bagi siswa, dapat menjadi acuan untuk meningkatkan intensitas siswa dalam membaca Asmaul Husna. Bagi pendidik. dapat menjadi acuan untuk senantiasa menciptakan suasana pembelajaran yang religius dan menyenangkan yaitu dengan membaca Asmaul Husna.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi para pendidik dalam upaya meningkatkan konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Apabila ternyata ada hubungan yang signifikan, hal ini berarti pendidik dapat memperoleh pemahaman tentang arti pentingnya melafalkan Asmaul Husna pada awal pembelajaran yang ternyata mempunyai pengaruh yang positif terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga para pendidik diharapkan mampu mambangkitkan semangat siswa untuk selalu melafalkan Asmaul Husna.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman terhadap judul sekripsi ini, maka penulis akan menegaskan istilah-istilah sebagai berikut:
1. Pengaruh Intensitas Membaca Asmaul Husna
Secara rinci setiap kata tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (benda, orang dan sebagainya) yang berkuasa atau berkekuatan gaib (Departemen Pendidikan Nasional, 2007 :865). Kata pengaruh di sini adalah adanya kekuatan atau daya atau akibat dari intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b. Intensitas
Intensitas adalah keadaan tingkat atau ukuran intensnya (Departemaen Pendidikan Nasional, 2007:438) . Intensitas yang di maksud dalam penelitian ini adalah tingkat keseringan dan tingkat keseriusan siswa dalam membaca Asmaul Husna.
c. Membaca
Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 83). Adapun membaca yang penulis maksud dalam penelitian ini yaitu siswa mampu melisankan dan memahami isi atau kandungan dari Asmaul Husna.
d. Asmaul Husna
Asmaul Husna berasal dari gabungan dua kata yaitu Asma dan Husna. Dalam kamus bahasa Arab, Asma berasal dari kata ism (ءﺎﻤﺳا- ﻢﺳا) yang berarti nama (Yunus,1989:42). Husna berasal dari kata Ahsan yang berarti terbaik ( ﻦﺴﺣ-ﻦﺴﺣا ) (Yunus,1989:35).
Nasution mendefinisikan bahwa Asmaul Husna adalah nama-nama terbaik yang disandarkan pada sifat- sifat Allah s.w.t. (Nasution, 2009: 81). Senada dengan definisi di atas, Alhafidh mendefinisikan Asmaul Husna sebagai nama-nama Allah yang bagus-bagus (Alhafidh, 2003:1). Berdasarkan definisi di atas, maka yang dimaksud Asmaul Husna dalam penelitian ini adalah nama-nama terbaik Allah S.w.t.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka yang dimaksud dengan pengaruh intensitas membaca Asmaul Husna dalam penelitian ini adalah daya atau sesuatu yang timbul akibat dari tingkat keseringan dan keseriusan siswa dalam melisankan nama-nama terbaik Allah yaitu Asmaul Husna.
Adapun indikator intensitas membaca Asmaul Husna dalam penelitian ini adalah:
1) Keajegan
2) Membaca secara tartil
3) Membaca dan paham maknanya
2. Konsentrasi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran
Secara rinci setiap kata di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan perhatian atau pikiran terhadap suatu hal (Departeman Pendidikan Nasional, 2007:5880).
b. Siswa
Siswa adalah seorang anak yang mencari ilmu pengetahuan dan pengalaman di sekolah formal untuk mempersiapkan masa depan menuju hidup lebih baik dan sejahtera (Baratha, 1995:371).
Adapun menurut penulis, siswa adalah seorang anak yang mencari ilmu pengetahuan maupun pengalaman di sekolah formal untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian ini siswa yang dimaksud adalah siswa kelas VIII MTs NU Salatiga.
c. Mengikuti
Mengikuti dalam peneltian ini berarti turut belajar atau mendengarkan juga memperhatikan (mendengarkan, melihat, membaca dan sebagainya) (Departemen Pendidikan Nasional, 2007:422).
d. Pembelajaran.
Pembelajaran berasal dari kata belajar yang berarti berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian (Poerwadarminto, 2006: 121). Proses pembelajaran merupakan proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru. Tetapi melibatkan berbagai
kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik. Pembelajaran pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik dalam situasi pendidikan (Tabrani, 1985:5).
Berdasarkan definisi di atas, yang dimaksud konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dalam penelitian ini adalah pemusatan perhatian siswa kelas VIII MTs NU Salatiga yang turut dalam prosees belajar mengajar dengan tujuan untuk memperoleh kepandaian.
Indikator dari konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran pada penelitian ini adalah:
1) Disiplin
2) Memperhatikan materi pelajaran 3) Menjaga ketenangan
4) Mengikuti pelajaran dari awal hingga akhir 5) Selalu mengerjakan tugas
6) Memiliki catatan lengkap
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuntitatif. Dipilihnya pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini dengan alasan untuk menguji ada atau tidaknya keterkaitan antara dua variabel yang tersebut dalam judul penelitian di atas.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dari penelitian ini adalah MTs NU Salatiga yang dilaksanakan pada tahun 2010/2011
3. Populasi
Populasi adalah kenyataan yang hendak digeneralisasikan (Hadi, 2000:701). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto yaitu Keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006:130). Senada dengan definisi di atas, Sugiyono menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulanya (Sugiyono, 2009:117).
Dari beberapa definisi di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulanya.
Populasi dalam penelitian ini adalah para siswa kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 80 siswa. Berikut ini adalah sebaran sub populasi pada setiap kelas:
Tabel 1.1
Daftar Populasi Penelitian
No Kelas Populasi Tiap Kelas
1 VIII A 41
2 VIII B 39
Jumlah 2 80
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto,2005:100)
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistimatika fenomena-fenomena yang diselidiki (Suryabarata,1995:136). Senada dengan definisi tersebut, Arikunto menyatakan bahwa observasi adalah suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata (Arikunto,2006:156). Metode ini penulis gunakan untuk mendapat data yang mudah diamati secara langsung tentang keadaan geografis dan situasi secara umum di MTs NU Salatiga.
b. Metode Angket atau kuosioner
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Arikunto,2005:102). Senada dengan itu, Sukandarrumidi menyatakan bahwa angket adalah tehnik pengumpulan data dengan cara mengirimkan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi (Sukandarrumidi, 2004: 78).
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis (Arikunto, 2006:158). Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2006:158). Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh keterangan atau data tentang gambaran umum MTs NU Salatiga, yang meliputi Sejarah berdirinya, visi, misi, keadaan guru, karyawan dan siswa, maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini yang bersifat dokumentasi yang penulis butuhkan.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto,2005:101).
Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Angket
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Arikunto,2005:102). Senada dengan itu, Sukandarrumidi menyatakan bahwa angket adalah tehnik pengumpulan data dengan cara mengirimkan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi (Sukandarrumidi, 2004: 78).
Dalam penelitian ini, angket yang penyusun persiapkan ada dua yaitu angket pertama untuk mengetahui bagaimana intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011. Angket kedua untuk mengetahui bagaimana konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran siswa kelas VIII MTs NU Salatiga tahun ajaran 2010/2011. Kedua angket yang diberikan kepada siswa /responden tersebut bersifat tertutup (closed
form). Artinya siswa tinggal memilih jawaban yang telah disediakan
yang dianggap paling sesuai dengan pribadinya dan tidak diberi kesempatan untuk menyusun kalimat jawaban sendiri.
Penyusun membuat kedua angket tersebut dengan cara menurunkan indikator masing-masing variabel ke dalam beberapa pertanyaan atau soal. Adapun jumlah soal dari masing-masing angket
adalah 10 soal. Sedangkan untuk mengetahui berapa jumlah soal dari masing-masing indikator serta bagaimana sebaran soalnya, akan penyusun uraikan pada tabel berikut:
Tabel 1.2
Kisi-Kisi Instrumen Angket Intensitas Membaca Asmaul Husna Siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011
No Indikator Jumlah Soal Sebaran Soal
1 Keajegan 5 1-5
2 Membaca secara tartil 1 6 3 Membaca dan paham
maknanya
2 7-8
4 Membaca secara khusuk 2 9-10
Tabel 1.3
Kisi-Kisi Angket Tentang Konsentrasi Siswa Dalam Mengiukti Pembelajaran Siswa Kelas VIII MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011
No Indikator Jumlah Soal Sebaran Soal
1 Disiplin 3 11-13
2 Selalu memperhatikan materi pelajaran
2 14-15
3 Menjaga ketenangan 2 16-17 4 Mengikuti pelajaran dari awal hingga
akhir
5 Selalu mengerjakan tugas 1 19 6 Memiliki catatan lengkap 1 20
Pemberian skor untuk kedua angket tersebut sesuai skala likert, masing-masing jawaban ( A, B, C, ) mempunyai skor berturut-turut: 3,2,1.Karena jumlah soal, baik angket pertama maupun angket kedua masing-masing berjumlah 10, maka skor maksimum yang mungkin tercapai oleh responden adalah 30, dan skor minimalnya adalah 10. Adapun kedua angket tersebut terdapat dalam lampiran.
b. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi, dimana saat pelaksanaanya nanti, peneliti datang secara langsung ke lokasi penelitian. Dengan tujuan untuk mendapatkan data-data yang mudah diamati secara langsung tentang keadaan geografis dan situasi secara umum di MTs Nu salatiga.
Pedoman observasi ini peneliti gunakan pada saat melakukan observasi pendahuluan serta pada saat peneliti menyebarkan angket. c. Dokumentasi
Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh keterangan atau data tentang gambaran umum MTs NU Salatiga, yang meliputi sejarah berdirinya, visi, misi, keadaan guru, karyawan dan siswa, maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini yang bersifat dokumentasi misalnya: arsip, catatan-catatan yang diperlukan penulis.
6. Anlisis Data
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana disrtibusi masing-masiang variabel digunakan rumus :
P =
x
100% Keterangan : P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah subyekUntuk menganalisis data akan digunakan metode analisis kuantitatif yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh intensitas membaca Asmaul Husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Adapun rumus statistik yang digunakan adalah rumus product moment, sebagai berikut:
∑
(∑ )(∑ )
∑ ( ) ∑ (∑ )
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y
X : variabel pengaruh
Y : Variabel terpengaruh
X2 : Product dari X
Y2 : Product dari Y
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi ini akan penulis susun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
Yang berisi tentang : Latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, sistematika penulisan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang :
A. Asmaul Husna : pengertian Asmaul Husna, fungsi dan keistimewaan Asmaul husna, 99 Asmaul husna dan terjemahnya
B. Konsentrasi : pengertian konsentrasi, tehnik menciptakan konsentrasi dan bentuk-bentuk konsentrasi
C. Pengaruh intensitas membaca asmaul husna pada awal pembelajaran terhadap konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
Yang memuat tentang gambaran umum MTs NU Salatiga, Sejarah Berdirinya MTs NU Salatiga, letak geografis, Identitas MTs NU Salatiga, visi dan misi MTs NU Salatiga, Keadaan guru dan karyawan MTs NU salatiga, sarana dan prasarana, struktur
organisasi, data tentang responden, dan penyajian data tentang hasil angket yang diberikan.
BAB IV ANALISIS DATA
Berisi tentang analisis pertama yaitu tentang intensitaas membaca asmaul husna, dan analisis kedua yaitu konsentrasi, serta analisis ketiga yaitu penggabungan analisis pertama dan kedua.
BAB V PENUTUP
BAB II LANDASAN TEORI 1. Intensitas Membaca
a. Pengertian Intensitas
Kata Intensitas berasal dari bahasa Inggris yaitu intensity yang berarti kekebalan intensitas (Echol,1986:326). Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kata intensitas dapat diartikan sebagai suatu kesungguhan yang pada akhirnya akan menghasilkan hal-hal yang memuaskan.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensitas
1) Perhatian atau konsentrasi, menurut Suryabarata, perhatian adalah: a) Pemusatan tenaga psikis tertuju pada objek
b) Banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas yang dilakukan (dilaksanakan) (Suryabarata,1995:19).
2) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada hal-hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. (Slamet, 1995:180)
3) Keaktifan adalah keaktifan atau kontinuitas berarti kesinambungan dalam mengikuti suatu aktivitas sehingga keaktifan sangat berpengaruh terhadap hasil yang dikehendaki.
4) Motivasi adalah pemberian akan penumbuhan motif atau hal-hal yang menjadi motif. Jelasnya motivasi adalah motif atau hal yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu bila kebutuhan untuk mencapai tujuan terasa sangat mendesak.
c. Pengertian Membaca
Pada dasarnya semua aktifitas memerlukan minat, karena dengan membaca itulah seseorang akan bertindak. Begitu pula dalam hal membaca memerlukan adanya minat yang tinggi agar dalam membaca dapat mudah memahami isi bacaannya, sehingga akan menambah pengetahuan bagi si pembacanya. Adapun pengertian membaca adalah melihat serta memahami dari apa yang tertulis (Moeliono,1993:62).
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca
Dalam membaca melibatkan beberapa faktor yang harus diperhatikan seperti mengingat, memahami, membedakan, membandingkan, menemukan, menganalisa serta mengorganisasi yang pada akhirnya mampu menerapkan apa yang terkandung dalam bacaannya. Keberhasilan membaca ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1) Faktor internal yang meliputi: minat, motifasi, intelektual, intelegensi, sikap, bakat dan tujuan
2) Faktor eksternal yang meliputi: sarana, bacaan, lingkungan, latar di belakang, sosial ekonomi, kebiasaan membaca, dan kondisi dalam membaca (Hadi,1987:112).
e. Manfaat membaca
Membaca merupakan aktivitas yang menyenangkan sekaligus mencerahkan. Membaca membantu kitalebih berwawasan, sukses dan hidup lebih baik. Tetapi ternyata kegemaran membaca belum dimiliki
mayoritas orang karena mereka belum mengetahui manfaat dari membaca. Berikut ini manfaat dari membaca:
1) Membaca membangun pondasi yang kuat untuk dapat mempelajari dan memahami berbagai disiplin ilmu sekaligus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Senang membaca meningkatkan kecerdasan verbal dan linguistic karena membaca menperkaya kosa kata.
3) Membaca mencegah rabun mata karena membaca melatih dan mengaktifkan otot-otot mata.
4) Membaca mencegah kepikunan karena melibatkan tingkat konsentrasi lebih besar, mengaktifkan dan menyegarkan pikiran. 5) Membaca membantu meningkatkan kecerdasan, serta
meningkatkan, dan menyegarkan pikiran.
6) Membaca membantu meningkatkan rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan memanajemen emosi, dan meningkatkan kemampuan melakukan interaksi sosial positif di mana pun dan kapan pun.
7) Membaca membentuk karakter dan kepribadian.
8) Membaca menjadikan kita lebih dewasa, lebih arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan (Honggowongso,2009).
2. Asmaul Husna
a. Pengertian
Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah s.w.t. yang terkandung di dalam Al-Qur’an dimana pada tiap-tiap nama tersebut mengandung khasiatnya masing-masing (http://Tanbihul Ghafilin.tripod.com/asmaulhusna.htm). Secara bahasa Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang terbaik (Nasution,2009:81). Sejalan dengan itu, Hafidh juga menyatakan bahwa Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang bagus-bagus (hafidh,2003:1).
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Asmaul Husna adalah nama-nama yang terbaik yang hanya disandarkan pada Allah s.w.t. dan di dalamnya terkandung keistimewaan-keistimewaan yang begitu dahsyat. Hanya Allah yang memiliki nama-nama tersebut dan sifat-sifatnya itu bukanlah sifat yang sama dengan manusia, karena tidak ada satu makhluk yang setara dengan Dirinya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ihklas berikut ini:
öNs9ur
` ä3tƒ
¼ã&©!
#·qàÿà2
7‰ ym r&
ÇÍÈ
Artinya:“Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”
b. Fungsi dan Keistimewaan Asmaul Husna
Menurut Hafidh, fungsi dari asmaul Husna adalah sebagai alat untuk berdo’a (Hafidh, 2003:1). Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Asmaul Husna merupakan salah satu bacaan yang digunakan dalam berzikir, dalam rangka mendekatkan diri manusia kepada Allah s.w.t. yang merupakan sarana manusia dalam berdo’a. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-A’rof 180
¬! ur
âä!$oÿôœ F{ $#
4Óo_ó¡ çtø:$#
çnqãã ÷Š$$sù
$pkÍ5
(
(#râ‘sŒur
tûïÏ%©!$#
šc
r߉ Ås ù=ãƒ
þ’Îû
¾ÏmÍ´¯»yJ ó™ r&
4
tb ÷rt“ôf ã‹y™
$tB
(#qçR%x.
tb qè=yJ ÷ètƒ
ÇÊÑÉÈ
Artinya:
“ hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”(Depag,1989:252).
Menurut Hafidh keistimewaan Asmaul Husna adalah do’a yang efisien. Karena mudah dibaca, pendek, ringan, tetapi sudah komplit dan menyeluruh menyangkut urusan dunia dan akhirat, serta memperoleh jaminan surga (Hafidh,2003:1).
Karena dari segi bacaannya yang bersifat efisien itulah, maka Asmaul Husna ini merupakan salah satu bacaan zikir dan do’a yang cocok bagi semua kalangan, baik itu orang kaya, miskin, dewasa dan anak-anak.
Dan Allah akan senantiasa melimpahkan rahmatNya bagi siapa saja yang dengan rutin dan ikhlas menyebut Asmanya.
Selain itu, Asmaul Husna juga mempunyai kedahsyatan yang hebat bagi siapa saja yang berkenan malafalkannya dengan tulus dan ikhlas. Dalam hal ini Hafidh mengemukakan 8 kedahsyatan sebagai berikut:
1) Hati menjadi tenang
2) Iman makin bertambah kuat
3) Hidup makin gairah, makin semangat untuk membangun dunia dan mencari bekal di akhirat
4) Selalu mendapat pertolongan dan perlindungan dari Allah s.w.t. 5) Hilang rasa gelisah, susah, stress, dan putus asa
6) Akhlak makin baik menuju akhlakul karimah 7) Dicintai Allah s.w.t
8) Semangat belajar meningkat dan sifat malas hilang (Hafidh,2003:1-2).
Jika Hafidh menyatakan 1 keistimewaan dan 8 kedahsyatan Asmaul Husna seperti di atas, Shihab menjelaskan keistimewaan Asmaul Husna lebih rinci sebagai berikut ini:
No Asmaul Husna Keistimewaan
1
ﷲا
Akan terkabul segala keinginannya2
ﻦﻤﺣﺮﻟا
Hati menjadi tenang3
ﻢﯿﺣﺮﻟا
mempunyai daya tarik yang besar4
ﻚﻠﻤﻟا
Mendatangkan keberkahan dan kekayaan5
سوﺪﻘﻟا
Terhindar dari sifat sombong, dengki dan iri hati 6مﻼﺴﻟا
Terhindar dari segala penyakit dan marabahaya7
ﻦﻣﺆﻤﻟا
Aman dari segala macam gangguan dan ancaman 8ﻦﻤﯿﮭﻤﻟا
Terhindar sifat lupa, mudah menghafal pelajaran 9ﺰﯾﺰﻌﻟا
Aman dari segala macam gangguan10
رﺎﺒﺠﻟا
Musuh-musuh akan tunduk dan patuh11
ﺮﺒﻜﺘﻤﻟا
Bicara menjadi lancar dan musuh-musuh akan tunduk 12ﻖﻟﺎﺨﻟا
Mencerdaskan fikiran13
ئرﺎﺒﻟا
Terhindar dari kesulitan14
رﻮﺼﻤﻟا
Dimudahkan dalam memiliki keturunan 15رﺎﻔﻐﻟا
Mendapat ampunan dari Allah s.w.t.16
رﺎﮭﻘﻟا
Terhindar dari sifat tamak dan kemewahan dunia 17بﺎھﻮﻟا
Dilepaskan dari segala kesulitan18
قازﺮﻟا
Dimudahkan rizkinya19
حﺎﺘﻔﻟا
Dibukakan pintu hatinya 20ﻢﯿﻠﻌﻟا
Diberikan kema’rifatan hati21
ﺾﺑﺎﻘﻟا
Terhindar dari ancaman orang-orang dhalim 22ﻂﺳﺎﺒﻟا
Dimudahkan dalam mencari rizki23
ﺾﻓﺎﺨﻟا
Dikabulkan hajatnya24
ﻊﻓاﺮﻟا
Terjaganya harta dari pencuri, perampok,dan penipuan25
ﺰﻌﻤﻟا
Menumbuhkan kewibawaan26
لﺬﻤﻟا
Dimudahkan dalam menagih hutang27
ﻊﯿﻤﺴﻟا
Diberikan pendengaran yang baik28
ﺮﯿﺼﺒﻟا
Bertambah cerdas otaknya dan hatinya akan terbuka 29ﻢﻜﺤﻟا
Dibukakan pintu hatinya sehingga mudah menerimailmu agama
30
لﺪﻌﻟا
Memiliki sifat adil dan bijaksana31
ﻒﯿﻄﻠﻟا
Dimudahkan dalam berdagang32
ﺮﯿﺒﺨﻟا
Dimudahkan untuk bertemu dengan seseorang yang dirindukan33
ﻢﯿﻠﺤﻟا
Terpelihara dari pangkatnya, jabatan atau kedudukannya35
رﻮﻔﻐﻟا
Diterimanya taubat dan terkabulkanya do’a 36رﻮﻜﺸﻟا
Mudah dikabulkan hajatnya37
ﻰﻠﻌﻟا
Menambah kecerdasan otak38
ﺮﯿﺒﻜﻟا
Terpelihara dari kedudukan dan jabatan 39ﻆﯿﻔﺤﻟا
Terhindar dari ancaman binatang buas 40ﺖﯿﻘﻤﻟا
Terlepas dari rasa haus dan lapar 41ﺐﯿﺴﺤﻟا
Memperkkuat jabatan atau kedudukan42
ﻞﯿﻠﺠﻟا
Memperoleh perubahan yang lenih baik dalam hidupnya 43ﻢﯾﺮﻜﻟا
Akan mendapat kemudahan dan kemuliaan dunia danakhirat
44
ﺐﯿﻗﺮﻟا
Terpeliharanya harta benda dari pencurian45
ﺐﯿﺠﻤﻟا
Do’anya mudah dikabulkan46
ﻊﺳاﻮﻟا
Terhindar dari keesulitan47
ﻢﯿﻜﺤﻟا
Mudah menghafal dan menerima pelajaran dari guru, dosen atau kyai48
دودﻮﻟا
Menambah keharmonisan rumah tangga 49ﺪﯿﺠﻤﻟا
Akan mendapat perhatian dari keluarga50
ﺚﻋﺎﺒﻟا
Hati menjadi terang dan mendapatkan ilmu serta hikmah 51ﺪﯿﮭﺸﻟا
Kenakalan anak menjadi hilang52
ﻖﺤﻟا
Diberi keteguhan iman53
ﻞﯿﻛﻮﻟا
Terhindar dari marabahaya seperti hujan badai dan 54ىﻮﻘﻟا
Mendapatkan ketahanan tubuh dan terhindar dari sifatpemalas
55
ﻦﯿﺘﻤﻟا
Terhindar dari kekejaman orang dhalim56
ﻰﻟﻮﻟا
Terjaga dan terpelihara dari jabatan dan kedudukan 57ﺪﯿﻤﺤﻟا
Memiliki mental yang baik dan terpuji58
ﻰﺼﺤﻤﻟا
Menjadi umat yang selalu dekat dengan Allah s.w.t. 59ئﺪﺒﻤﻟا
Segala rencana akan terkabulkan60
ﺪﯿﻌﻤﻟا
Mengembalikan sesuatu yang dicari atau yang hilang 61ﻰﯿﺤﻤﻟا
Diberi kemulilaan dunia dan akhirat dan berjiwa dinamis 62ﺖﯿﻤﻤﻟا
Memperoleh kemenangan dari musuh atau lawan63
ﻲﺤﻟا
Memperoleh penerang sinar tauhid65
ﺪﺟاﻮﻟا
Diberi keteguhan hati dan kokoh pendirian 66ﺪﺟﺎﻤﻟا
Mudah mengingat pelajaran67
ﺪﺣاﻮﻟا
Dimudahkan dalam memiliki keturunan68
ﺪﻤﺼﻟا
Menjadi orang yang sedikit amarahnya meski berat tanggungannya69
ردﺎﻘﻟا
Terkabulnya sesuatu yang diinginkan dan dicita-citakan 70رﺪﺘﻘﻤﻟا
Hajatnya mudah dikabulkan Allah s.w.t.71
مﺪﻘﻤﻟا
Segala usaha akan cepat berhasil 72ﺮﺧﺆﻤﻟا
Menjadikan kuat dalam beribadah 73لوﻷا
Tidak terkalahkan oleh musuh 74ﺮﺧﻷا
Akan dibukakan pintu rizki 75ﺮھﺎﻈﻟا
Terhindar dari kesulitan76
ﻦﻃﺎﺒﻟا
Memperoleh kemudahan dalam menghadapi masalah 77ﻲﻟاﻮﻟا
Akan dibukakan pintu ma’rifat dalam hatinya78
ﻲﻟﺎﻌﺘﻤﻟا
Akan mempeeroleh kemudahan saat bertemu dengan para pejabat79
ﺮﺒﻟا
Hajatnya akan terkabulkan dengan cepat 80باﻮﺘﻟا
Dosa-dosanya diampuni oleh Allah 81ﻢﻘﺘﻨﻤﻟا
Terhindar dari aniaya orang dhalim82
ﻮﻔﻌﻟا
Allah berkenan memberikan maaf atas segala kesalahannya83
فوؤﺮﻟا
Akan disenangi banyak teman 84ﻚﻠﻤﻟا ﻚﻟﺎﻣ
Memperkuat kedudukan seseorang85
و لﻼﺠﻟا وذ
ماﺮﻛﻹا
Do’anya akan lekas terkabul
86
ﻂﺴﻘﻤﻟا
Akan mempunyai sifat adil dan bijak87
ﻊﻣﺎﺠﻟا
Anggota keluarga yang hilang akan segera kemballi 88ﻰﻨﻐﻟا
Segala usaha akan cepat berkembang89
ﻰﻨﻐﻤﻟا
Hartanya akan bermanfaat di dunia dan akhirat 90ﻊﻧﺎﻤﻟا
Terhindar dari hal-hal yang membahayakan 91رﺎﻀﻟا
Akan segara sembuh dari penyakit92
ﻊﻓﺎﻨﻟا
Dihilangkan dari kesusahan dan disembuhkan dari penyakit94
ئدﺎﮭﻟا
Akan selalu memperoleh petunjuk 95ﻊﯾﺪﺒﻟا
Sesuatu yang direncanakan akan berhasil 96ﻲﻗﺎﺒﻟا
Memperlancar segala usaha yang dilakukan 97ثراﻮﻟا
Usahanya akan membawa kesuksesan yangmanggembirakan 98
ﺪﯿﺷﺮﻟا
Otak menjadi cerdas99
رﻮﺒﺼﻟا
Diberi kesabaran hati (Shihab,2010:16-50).Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa dalam setiap Asmaul Husna terkandung keistimewaan yang begitu dahsyat diantaranya sebagai berikut:
1) Hati menjadi tenang
2) Iman makin bertambah kuat
3) Hidup makin gairah, makin semangat untuk membangun dunia dan mencari bekal di akhirat
4) Selalu mendapat pertolongan dan perlindungan dari Allah s.w.t. 5) Hilang rasa gelisah, susah, stress, dan putus asa
6) Akhlak makin baik menuju akhlakul karimah 7) Dicintai Allah s.w.t
8) Otak menjadi cerdas
9) Semangat belajar meningkat dan sifat malas hilang 10) Disembuhkan dari segala maacam penyakit
11) Terhindar dari bencana dan malapetaka 12) Dilimpahkan kakayaan dan segala karunia 13) Do’a cepat dikabulkan Allah
14) Akan menaikkan derajat bagi pembacanya 15) Ahli surga
c. 99 Asmaul Husna dan Terjemahnya
1 Ar Rahman
ﻦﻤﺣﺮﻟا
Yang Maha Pengasih 2 Ar Rahiimﻢﯿﺣﺮﻟا
Yang Maha Penyayang 3 Al Malikﻚﻠﻤﻟا
Yang MahaMerajai/Memerintah 4 Al Quddus
سوﺪﻘﻟا
Yang Maha Suci 5 As Salaamمﻼﺴﻟا
Yang Maha MemberiKesejahteraan 6 Al Mu`min
ﻦﻣﺆﻤﻟا
Yang Maha MemberiKeamanan
7 Al Muhaimin
ﻦﻤﯿﮭﻤﻟا
Yang Maha Pemelihara 8 Al `Aziizﺰﯾﺰﻌﻟا
Yang Memiliki MutlakKegagahan
9 Al Jabbar
رﺎﺒﺠﻟا
Yang Maha Perkasa 10 Al Mutakabbirﺮﺒﻜﺘﻤﻟا
Yang Maha Megah, YangMemiliki Kebesaran 11 Al Khaliq
ﻖﻟﺎﺨﻟا
Yang Maha Pencipta 12 Al Baari`ئرﺎﺒﻟا
Yang Maha Melepaskan(Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan) 13 Al Mushawwir
رﻮﺼﻤﻟا
Yang Maha MembentukRupa (makhluknya) 14 Al Ghaffaar
رﺎﻔﻐﻟا
Yang Maha Pengampun 15 Al Qahhaarرﺎﮭﻘﻟا
Yang Maha Memaksa 16 Al Wahhaabبﺎھﻮﻟا
Yang Maha Pemberi Karunia 17 Ar Razzaaqقازﺮﻟا
Yang Maha Pemberi Rejeki 18 Al Fattaahحﺎﺘﻔﻟا
Yang Maha Pembuka Rahmat 19 Al `Aliimﻢﯿﻠﻌﻟا
Yang Maha Mengetahui(Memiliki Ilmu)
20 Al Qaabidh
ﺾﺑﺎﻘﻟا
Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)21 Al Baasith
ﻂﺳﺎﺒﻟا
Yang Maha Melapangkan (makhluknya)22 Al Khaafidh
ﺾﻓﺎﺨﻟا
Yang Maha Merendahkan (makhluknya)23 Ar Raafi`
ﻊﻓاﺮﻟا
Yang Maha Meninggikan (makhluknya)24 Al Mu`izz
ﺰﻌﻤﻟا
Yang Maha Memuliakan (makhluknya)(makhluknya)
26 Al Samii`
ﻊﯿﻤﺴﻟا
Yang Maha Mendengar 27 Al Bashiirﺮﯿﺼﺒﻟا
Yang Maha Melihat 28 Al Hakamﻢﻜﺤﻟا
Yang Maha Menetapkan 29 Al `Adlلﺪﻌﻟا
Yang Maha Adil30 Al Lathiif
ﻒﯿﻄﻠﻟا
Yang Maha Lembut 31 Al Khabiirﺮﯿﺒﺨﻟا
Yang Maha Mengenal 32 Al Haliimﻢﯿﻠﺤﻟا
Yang Maha Penyantun 33 Al `Azhiimﻢﯿﻈﻌﻟا
Yang Maha Agung 34 Al Ghafuurرﻮﻔﻐﻟا
Yang Maha Pengampun 35 As Syakuurرﻮﻜﺸﻟا
Yang Maha Pembalas Budi(Menghargai) 36 Al `Aliy
ﻰﻠﻌﻟا
Yang Maha Tinggi 37 Al Kabiirﺮﯿﺒﻜﻟا
Yang Maha Besar 38 Al Hafizhﻆﯿﻔﺤﻟا
Yang Maha Memelihara 39 Al Muqiitﺖﯿﻘﻤﻟا
Yang Maha PemberiKecukupan
40 Al Hasiib
ﺐﯿﺴﺤﻟا
Yang Maha Membuat Perhitungan41 Al Jaliil
ﻞﯿﻠﺠﻟا
Yang Maha Mulia 42 Al Kariimﻢﯾﺮﻜﻟا
Yang Maha Mulia 43 Ar Raqiibﺐﯿﻗﺮﻟا
Yang Maha Mengawasi 44 Al Mujiibﺐﯿﺠﻤﻟا
Yang Maha Mengabulkan 45 Al Waasi`ﻊﺳاﻮﻟا
Yang Maha Luas46 Al Hakiim
ﻢﯿﻜﺤﻟا
Yang Maha Maka Bijaksana 47 Al Waduudدودﻮﻟا
Yang Maha Mengasihi 48 Al Majiidﺪﯿﺠﻤﻟا
Yang Maha Mulia49 Al Baa`its
ﺚﻋﺎﺒﻟا
Yang Maha Membangkitkan 50 As Syahiidﺪﯿﮭﺸﻟا
Yang Maha Menyaksikan 51 Al Haqqﻖﺤﻟا
Yang Maha Benar 52 Al Wakiilﻞﯿﻛﻮﻟا
Yang Maha Memelihara 53 Al Qawiyyuىﻮﻘﻟا
Yang Maha Kuat 54 Al Matiinﻦﯿﺘﻤﻟا
Yang Maha Kokoh 55 Al Waliyyﻰﻟﻮﻟا
Yang Maha Melindungi 56 Al Hamiidﺪﯿﻤﺤﻟا
Yang Maha Terpuji 57 Al Muhshiiﻰﺼﺤﻤﻟا
Yang Maha Mengkalkulasi 58 Al Mubdi`ئﺪﺒﻤﻟا
Yang Maha Memulai 59 Al Mu`iidﺪﯿﻌﻤﻟا
Yang Maha MengembalikanKehidupan
61 Al Mumiitu
ﺖﯿﻤﻤﻟا
Yang Maha Mematikan 62 Al Hayyuﻲﺤﻟا
Yang Maha Hidup 63 Al Qayyuumمﻮﯿﻘﻟا
Yang Maha Mandiri 64 Al Waajidﺪﺟاﻮﻟا
Yang Maha Penemu 65 Al Maajidﺪﺟﺎﻤﻟا
Yang Maha Mulia 66 Al Wahiidﺪﺣاﻮﻟا
Yang Maha Tunggal 67 Al Ahadﺪﺣﻻا
Yang Maha Esa68 As Shamad
ﺪﻤﺼﻟا
Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta69 Al Qaadir
ردﺎﻘﻟا
Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan 70 Al Muqtadirرﺪﺘﻘﻤﻟا
Yang Maha Berkuasa 71 Al Muqaddimمﺪﻘﻤﻟا
Yang Maha Mendahulukan 72 Al Mu`akkhirﺮﺧﺆﻤﻟا
Yang Maha Mengakhirkan 73 Al Awwalلوﻷا
Yang Maha Awal74 Al Aakhir
ﺮﺧﻷا
Yang Maha Akhir 75 Az Zhaahirﺮھﺎﻈﻟا
Yang Maha Nyata 76 Al Baathinﻦﻃﺎﺒﻟا
Yang Maha Ghaib 77 Al Waaliﻲﻟاﻮﻟا
Yang Maha Memerintah 78 Al Muta`aaliiﻲﻟﺎﻌﺘﻤﻟا
Yang Maha Tinggi 79 Al Barriﺮﺒﻟا
Yang Maha Penderma 80 At Tawwaabباﻮﺘﻟا
Yang Maha Penerima Tobat 81 Al Muntaqimﻢﻘﺘﻨﻤﻟا
Yang Maha Pemberi Balasan 82 Al Afuwwﻮﻔﻌﻟا
Yang Maha Pemaaf83 Ar Ra`uuf
فوؤﺮﻟا
Yang Maha Pengasuh84 Malikul Mulk
ﻚﻠﻤﻟا ﻚﻟﺎﻣ
Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)85 Dzul Jalaali Wal
Ikraam
ماﺮﻛﻹا و لﻼﺠﻟا وذ
Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86 Al Muqsith
ﻂﺴﻘﻤﻟا
Yang Maha Pemberi Keadilan 87 Al Jamii`ﻊﻣﺎﺠﻟا
Yang Maha Mengumpulkan 88 Al Ghaniyyﻰﻨﻐﻟا
Yang Maha Kaya89 Al Mughnii
ﻰﻨﻐﻤﻟا
Yang Maha Pemberi Kekayaan 90 Al Maaniﻊﻧﺎﻤﻟا
Yang Maha Mencegah91 Ad Dhaar
رﺎﻀﻟا
Yang Maha Penimpa Kemudharatan92 An Nafii`
ﻊﻓﺎﻨﻟا
Yang Maha Memberi Manfaat 93 An Nuurرﻮﻨﻟا
Yang Maha Bercahaya(Menerangi, Memberi Cahaya) 94 Al Haadii
ئدﺎﮭﻟا
Yang Maha Pemberi Petunjuk95 Al Baadii
ﻊﯾﺪﺒﻟا
Yang Indah Tidak Mempunyai Banding96 Al Baaqii
ﻲﻗﺎﺒﻟا
Yang Maha Kekal 97 Al Waaritsثراﻮﻟا
Yang Maha Pewaris 98 Ar Rasyiidﺪﯿﺷﺮﻟا
Yang Maha Pandai 99 As Shabuurرﻮﺒﺼﻟا
Yang Maha Sabar3. Konsentrasi
a. Pengertian
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, konsentrasi adalah pemusatan fungsi jiwa terhadap suatu masalah atau objek (Djamarah,2002:15). Sejalan dengan Syaiful Bahri, The Liang Gie juga menyatakan bahwa konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal yang tidak berhubungan dengan pelajaran itu (Gie,1995:142). Sementara itu Abu Ahmadi menjelaskan bahwa konsentrasi berarti mencari unsur-unsur persamaan dan menunjukkan adanya saling hubungan antara macam-macam bahan pengajaran maupun mengerjakanya secara metodik (Ahmadi,1993:36).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran dengan usaha mencari unsur-unsur persamaan yang saling terkait antara pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lainnya sehingga didapatkan pemahaman dan kesatuan yang jelas dalam pembelajaran.
b. Tehnik Menciptakan Konsentrasi
Konsentrasi merupakan kebiasaan yang harus dimiliki bagi mereka yang ingin dapat melakukan pekerjaannya dengan baik sehingga tercapai
keinginan untuk hidup sukses dan bagi mereka yang ingin berhasil dalam belajar. Namun konsentrasi inilah yang menjadi kendala bagi mereka. Mereka sering mengeluhkan betapa sulitnya untuk menciptakan konsentrasi. Sejenak konsentrasi ini hadir namun tidak dalam jangka waktu yang lama.
Kemamapuan kosentrasi dapat hilang manakala hal-hal yang menjemukan, tuntutan-tuntutan alam yang tidak lagi menarik. Manakala seorang anak mulai tidak memperhatikan, melamun atau bentuk pengalihan perhatian karena tidak merasa tertarik apa yang sedang dipelajari. Oleh karena itu sangat diperlukan bagaimana tehnik menciptakan konsentrasi.
Dalam hal ini, The liang gie mengemukakan 10 strategi menciptakan konsentrasi yaitu:
1) mempunyai sikap yang positif
2) membatasi peralihan-peralihan perhatian 3) menggunakan tehnik laba-laba
4) mengabaikan suara di sekitarnya
5) melengkapi semua perlengkapan studinya 6) menggunakan asas tidak ada tempat lagi
7) hendaknya menggunakan teehnik peniadaan gangguan
8) hendaknya tidak menggantungkan diri pada kekuatan kemauan 9) tidak melawan rasa lapar
Meskipun sebenarnya 10 Strategi di atas ditujukan pada mahasiswa, namun hal itu juga dapat diterapkan bagi para pelajar dalam usahanya menciptakan konsentrasi.
Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, ada 7 usaha mengembangkan kemampuan konsentrasi yaitu:
1) harus berminat terhadap materi pelajaran 2) harus mempunyai ruang khusus untuk belajar
3) meja belajar hendaknya bersih dari segala benda yang tidak bersangkut paut dengan mata pelajaran yang sedang dipelajari 4) hilangkan unsur-unsur kecil yang selalu mengganggu pikiran
sehingga terbebas daari gangguan-gangguan kecil yang selalu mengganggu
5) alat tulis dan kertas merupakan alat yang sangat berguna untuk membantu menciptakan konsentrasi
6) adakan istirahat sebentar jika sudah terasa jemu dan letih agar pikiran jernih kembali
7) usahaka badan selalu sehat (Djamarah,2002:17-18).
Berdasarkan dua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa ada 11 dalam usaha menciptakan konsentrasi yaitu:
1) tumbuhkan minat terhadap mata pelajaran
2) tumbuhkan pikiran atau sikap positif terhadap studi
3) fokus terhadap mata pelajaran dengan berusaha menghapus pikiran yang beraneka ragam
4) abaikan suara disekitar yang dapat mengganggu konsentrasi 5) manfaatkan alat tulis untuk membangun konsentrasi
6) istirahat jika sudah merasa lelah 7) tidak menahan rasa lapar
8) berusaha melemgkapi segala perlenngkapan studi 9) belajar dalam kondisi yang sehat
10) atur wakttu untuk belajar
11) berdo’a atau memohon kepada Allah S.w.t. c. Bentuk-Bentuk Konsentrasi
Mengenai bentuk-bentuk konsentrasi, Abu Ahmadi menyatakan bahwa ada 3 bentuk konsentrasi yaitu:
1. Konsentrasi organisatorik
Konsentrasi ini berarti menarik berbagai sekolah yang sejenis dalam satu bentuk kelompok pokok. Dengan kata lain konsentrasi ini berhubungan dengan sekolah. Berhubungan dengan guru, ialah pengajaran kepada sejumlah anak selama dalam waktu tertentu ( 1 tahun ) berada dalam tangan 1 orang guru. Guru ini di sebut dengan guru kelas atau guru bidang studi (Ahmadi, 1993:37). Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi organisatorik ini adalah bentuk konsentrasi yang berhubungan dengan sekolah dan tenaga pengajar.
2. Konsentrasi Metodik
Konsentrasi ini berarti, murid menerima bahan pelajaran dalam satu keseluruhan yang tersusun. Dalam didaktik konsentrasi itu terdapat dalam metode pusat minat, pengajaran proyek, pengajaran totalitas, pengajaran unit. Karena konsentrasi itu, maka rencana pelajaran lebih mempunyai sifat rencana pekerjaan daripada rencana isi bahan (Ahmadi,1993:38). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa konsentrasi metodik ini merupakan salah satu konsentrasi yang lebih menekankan pada sebuah pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya dengan tujuan agar siswa mudah memahami secara langsung mengenai isi dari pembelajaran yang sebenarnya.
3. Konsentrasi bahan pengajaran a. Konsentrasi bahan pelajaran
Pada konsentrasi ini, diperlukan adanya pembatasan terhadap bahan pelajaran. Dalam hal ini, Ahmadi menyatakan bahwa kebanyakan rencana pelajaran berisikan bahan terlalu banyak. Untuk kepentingan konsentrasi, maka tiap-tiap usaha penambahan isi rencana pelajaran harus dicegah (Ahmadi,1993:38).
b. Konsentrasi rencana pelajaran
Pada konsentrasi ini, diperlukan saling keterkaitan antara pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lain. Dalam hal ini,
Ahmadi mengemukakan bahwa konsentrasi ini berusaha menunjukkan dalam rencana pelajaran adanya titik persamaan dan hubungan riil dalam bahan pelajaran antara berbagai mata pelajaran (Ahmadi,1993:38).
Berdasarkan ungkapan ahli di atas, ternyata tidak hanya peserta didik yang membutuhkan konsentrasi dalam rangka menyerap materi pelajaran. Namun sekolah juga dianjurkan supaya terdapat konsentrasi bahan pelajaran yang dapat dipertanggung jawabkan.
Disamping itu, diketahui juga bahwa antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya terdapat adanya hubungan atau unsur-unsur persamaan. Hal itu harus kita wujudkan dalam pengajaran supaya kesatuan dalam isi antar mata pelajaran tersebut dapat tampak jelas. Maka dari itu diperlukan konsentrasi untuk menjamin kesatuan pendidikan.
4. Hubungan Intensitas Membaca Asmaul Husna dengan Konsentrasi Siswa
Asmaul Husna merupakan salah satu bacaan yang berfungsi sebagai alat berdo’a. Dan bagi siapa saja yang tulus dan ikhlas dalam melantunkan Asma Allah tersebut niscaya akan dimudahkan jalan untuk mencapai kesuksesan karena Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada mereka. Termasuk para pelajar yang dengan ikhlas dan
khusyu’ dalam melantunkan Asmanya niscaya akan diberikan kemudahan dalam belajar baik belajar di rumah maupun di sekolah.
Belajar merupakan aktifitas yang membutuhkan konsentrasi. Tanpa adanya konsentrasi, siswa tidak mungkin mendapatkan suatu kesatuan yang jelas dari apa yang disampaikan guru dalam proses pembelajaran.
Namun demikian konsentrasilah yang menjadi kendala baik itu bagi siswa ataupun bagi guru. Mereka bingung bagaimana cara agar anak didiknya dapat berkonsentrasi sehingga dihasilkan hasil pembelajaran yang maksimal. Berbagai cara mereka tempuh seperti memberi humor dan permainan disela-sela pembelajaran dengan tujuan agar peserta didik tidak jemu, mengganti metode pembelajaran, sampai memberikan sanksi pada mereka yang tidak memperhatikan pembelajaran agar tidak mengganggu konsentrasi teman lainnya. Namun demikian tetaplah sulit menciptakan konsentrasi bagi peserta didik.
Maka dari itu, para dewan guru kemudian mengajak para peserta didik untuk berdo’a bersama dengan membaca asmaul husna sebelum pembelajaran dimulai dengan tujuan agar Allah memberikan kemudahan bagi mereka dalam belajar sehingga siswa dapat berkosentrasi dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung dan akhirnya didapatkan hasil pembelajaran yang maksimal.
Salah satu keistimewaan atau keutamaan dari Asmaul Husna adalah meghilangkan rasa putus asa sehingga semangat belajar bertambah.
Semangat itulah yang dapat dijadikan modal utama baik bagi pendidik maupun peserta didik untuk menciptakan konsentrasi.
Dalam hal ini ada tiga macam konsentrasi yaitu konsentrasi organisatorik yaitu konsentrasi yang berhubungan dengan sekolah dan tenaga pengajar, konsentrasi metodik yaitu konsentrasi yang lebih menekankan pada sebuah pekerjaan yang telah direncanakan dengan tujuan agar siswa lebih mudah memahami secara langsung isi dari pembelajaran, kemudian yang ketiga yaitu konsentrasi bahan pengajaran. Konsentrasi ini berhubungan dengan konsentrasi bahan pelajaran dan rencana pelajaran .
Dilihat dari manfaat atau keistimewaan Asmaul Husna dan macam konsentrasi seperti yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa intensitaas membaca Asmaul Husna lebih berhubungan dengan konsentrasi organisatorik dan konsentrasi metodik karena kedua konsentrasi ini erat kaitannya tenaga tenaga pengajar dan peserta didik.
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs. NU Salatiga
1. Sejarah singkat berdirinya MTs. NU Salatiga
MTs NU Salatiga merupakan sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Imroatul Wal Madaris (YAIMAM). MTs NU Salatiga berdiri pada tahun 1959 dengan NSS 212337301001 dan berdiri pada tanah hak milik seluas 4697 m2. MTs NU Salatiga didirikan oleh tokoh agama yaitu K.H. Khumaidi yang dibantu oleh tokoh-tokoh Islam pada waktu itu antara lain :
1) K.H. Zubair
2) K.H. Badrudin Honggowongso 3) K.H. Ghufron
4) K.H. Kasmuni 5) K.H. Zainudin
Hingga tahun 1964 MTs NU Salatiga belum memiliki gedung sendiri, sehingga pelaksanaan belajar mengajar dilaksanakan di rumah bapak K.H. Badruddin Honggowongso yaitu di jalan Taman Makam Pahlawan No.02 Salatiga.
Melalui usaha beberapa tokoh dan pengurus YAIMAM selama 8 tahun, MTs NU Salatiga berhasil membangun gedung dan dari Kanwil Departemen Agama Jawa Tengah memberikan ijin pendirian sekolah