• Tidak ada hasil yang ditemukan

Internal Process

Dalam dokumen LAKIP TA 2016 (Halaman 67-71)

AKUNTABILITAS KINERJA

PEMROGRAMAN DAN PENGANGGARAN

4) Jembatan Merah Putih

4.1.2 Internal Process

Target perspektif internal process sebesar 100%, dengan realisasi melebihi target sebesar 104,14% dengan kategori sangat memuaskan. Dengan demikian capaian kinerja internal process adalah sebesar 30,97 (bobot 29,74% secara keseluruhan). Capaian dari perspektif tersebut didukung oleh tujuh sasaran strategis dengan rincian sebagai berikut:

Tabel IV.9. Capaian Kinerja dari Perspektif Internal Process

No Sasaran Strategis/ Indikator

Kinerja Satuan Target Realisasi Kinerja Bobot

Total Kinerja

SS.5 Meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman, dan penganggaran

Tingkat keterpaduan kebijakan, perencanaan, pemrograman terhadap penganggaran pembangunan bidang PUPR

% 85 77,04 90,63 0,50 0,46

SS.6 Meningkatnya ketahanan air

Tingkat dukungan ketahanan air

nasional % 35 42,9 122,57 27,81 34,08

SS.7 Meningkatnya penyediaan dan pembiayaan perumahan

Tingkat pemenuhan perumahan yang layak huni bagi rumah tangga berpenghasilan rendah

% 85 84,17 99,02 9,68 9,59

SS.8 Meningkatnya kemantapan jalan nasional Tingkat kemantapan jalan nasional % 91 89,38 98,21 41,46 40,72

SS.9 Meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur permukiman

Tingkat kualitas dan cakupan

pelayanan infrastruktur permukiman % 83 75,73 91,24 18,70 17,07 SS.10 Meningkatnya kapasitas dan kualitas konstruksi nasional

Tingkat pengendalian pelaksanaan

konstruksi nasional % 78 90,44 115,94 1,51 0,75

SS.11 Meningkatnya pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kebijakan dan rencana program dan anggaran pembangunan bidang PUPR

Tingkat pengendalian pelaksanaan program dan anggaran pembangunan bidang PUPR

% 54 75,36 139,56 0,34 0,47

INTERNAL PROCESS (%) 104,14

Capaian ini menunjukkan hasil kerja keras seluruh personil Kementerian PUPR di pusat dan di daerah pada 8 (delapan) unit organisasi yaitu Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Inspektorat Jenderal, dan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.

IV-15

Penjelasan capaian masing-masing sasaran strategis tersebut di atas adalah sebagai berikut: 4.1.2.1 Meningkatnya Keterpaduan Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran Sasaran Me i gkat a keterpadua pere a aa , pe rogra a , da pe ga ggara dengan indikator Ti gkat keterpadua ke ijaka , pere a aa , pe rogra a terhadap

pe ga ggara pe a gu a ida g PUPR dihitung dengan melakukan agregasi pada realisasi indikator sasaran program Me i gkat a keterpadua pere a aa ,

pemrograman, dan penganggaran , sehingga diperoleh hasil realisasi sebesar 77,04% dari target 85%. Capaian kinerja indikator tersebut sangat memuaskan dengan nilai 90,63% yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.

Dengan mengukur keterpaduan kebijakan perencanaan, pemrograman terhadap penganggaran pembangunan infrastruktur PUPR, maka diketahui efektivitas perencanaan dan pemrograman Kementerian PUPR yang ditujukan untuk memadukan pembangunan infrastruktur semua sektor di bidang PUPR antar sektor, antar daerah, dan antar pemerintahan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung kawasan serta fungsional lingkungan fisik terbangun yang terpadu dalam dukungan fungsi, lokasi, besaran, kesiapan pembangunan, dan waktu.

Tabel IV.10. Capaian Keterpaduan Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Kinerja

1) Tingkat keterpaduan kebijakan, perencanaan, pemrograman terhadap penganggaran pembangunan bidang PUPR

% 85 77,04 90,63

Agregat pencapaian sasaran program Meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman, dan penganggaran yaitu:

. = +

Keterangan:

No Indikator Kinerja Program Target

(%)

Capaian (%)

Kinerja (%)

IKP 1 Tingkat keterpaduan perencanaan dengan pelaksanaan (deviasi) dalam kawasan, antar kawasan, dan antar WPS

85,00 80,39 94,58

IKP 2 Tingkat sinkronisasi program (waktu, fungsi, lokasi, besaran) - disparitas kebutuhan dengan pemrograman

IV-16

Sasaran strategis dan sasaran program tersebut di atas di dukung melalui tercapainya output- output utama sebagai berikut:

Gambar 4.5. Pembangunan Output Utama sebagai Dukungan Keterpaduan Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran

4.1.2.2 Meningkatnya Ketahanan Air

Sasaran strategis Meningkatnya Ketahanan Air diukur dengan indikator kinerja Tingkat dukungan ketahanan air asio al dengan capaian sebesar 42,90% dari target yang telah ditetapkan di dalam Perjanjian Kinerja yaitu 35%. Capaian kinerja indikator tersebut sangat memuaskan dengan nilai 122,57% yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Tabel IV.11. Capaian Ketahanan Air

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Kinerja

1) Tingkat dukungan ketahanan air nasional

% 35 42,90 122,57

Perhitungan kinerja Sasaran Strategis: Ti gkat dukungan ketahanan air nasional , merupakan rata-rata persentase capaian indikator program yang mendukungnya:

 Pemenuhan kebutuhan air baku untuk kehidupan sehari-hari.

 Peningkatan kapasitas tampung per kapita.

 Peningkatan layanan infrastruktur pengendali daya rusak.

Target persentase Sasaran Strategis tingkat ketahanan air merupakan rata-rata dari total prosentase capaian masing-masing sasaran program yang mendukungnya, sebagai berikut:

= ( , + , + , ) = , %

7 Rencana

Induk

Pengembangan Infrastruktur PUPR Dokumen Keterpaduan Perencanaan dan Sinkronisasi Program

35 WPS

Rencana

Strategis

Kementerian PUPR Tahun 2015-2019

IV-17

Tabel IV.12. Pengukuran Tingkat Dukungan Ketahanan Air Nasional Indikator Sasaran Strategis Base line 2016 Variabel Pengukuran Sasaran Program Indikator Kinerja Program Satuan Base line Capaian Target Capaian 2015 2016 Tingkat dukungan ketahanan air nasional (%) 28,95 35 42,90 Pemenuhan kebutuhan air baku untuk kehidupan sehari-hari Meningkatnya layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku 1)Peningkatan debit layanan sarana dan

prasarana penyediaan air baku,

2) Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan

prasarana penyediaan air baku

seperti semula, 3) Terjaganya fungsi dan debit layanan

sarana dan prasarana penyediaan air baku

Tambah M3/det 51,44 8,74 6,15 Menjadi M3/det 60,18 66,33 Persen % 66,35 70,71 73,77 Peningkatan kapasitas tampung per kapita Meningkatnya kapasitas tampung sumber- sumber air 1)Peningkatan kapasitas tampung sumber air, 2) Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air, 3) Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air

Tambah Juta m3 12.679 1.025 16,73 Menjadi Juta m3 13.704 13.721 Persen % 2,5 2,67 2,67 Peningkatan layanan infrastruktur pengendali daya rusak air Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air

Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya

rusak air Tambah Ha 36.199 69.725 16.083,11 Meningkatnya upaya konservasi SDA Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonversi pada kawasan prioritas Menjadi Ha 105.924 122.007,11 Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan SDA Peningkatan indeks RBO Persen % 18 45,84 52,27

Sumber: Data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, 2016

Sasaran strategis di atas di dukung oleh 5 sasaran program, antara lain: 1) Meningkatnya layanan sarana dan prasarana air baku; 2) Meningkatnya kapasitas tampung sumber-sumber air; 3) Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air; 4) Meningkatnya keterpaduan tata kelola SDA; 5) Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air. Sasaran program tersebut didukung dengan pembangunan output utama, yang telah terlaksana di tahun 2016 sebagai berikut:

IV-18

Gambar 4.6. Pembangunan Output Utama untuk Dukungan Ketahanan Air Nasional

Berikut beberapa keberhasilan di tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Dalam dokumen LAKIP TA 2016 (Halaman 67-71)

Dokumen terkait