• Tidak ada hasil yang ditemukan

Internalisasi Mahasiswa UIN Syarif Hidatullah Jakarta Fakultas Ilmu

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

B. Internalisasi Mahasiswa UIN Syarif Hidatullah Jakarta Fakultas Ilmu

Pemberitaan Kisruh RAPBD DKI 2015

A.Internalisasi

Internalisasi merupakan pemahaman atau penafsiran yang langsung dari suatu peristiwa objektif sebagai pengungkapan suatu makna. Bagaimana individu memahami atau memaknai suatu peristiwa objektif secara subjektif bagi individu itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara, didapat internalisasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam merespon pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Internalisasi

Internalisasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Informan Komentar

RO

E.... dari kisruh yang kemaren.. Yang aku dapet

itu.. dari pemberitaan-pemberitaan itu apaya... Em... ini sih, ini.. kalo misalkan diliat-liat ya

dari yang di review-review nih, kayaknya sih

kita masyarakat sendiri ya.. kurang banyak tau

tentang RAPBD itu sendiri. E... alokasinya buat kemana-kemana aja, terus pas udah digunain

juga, digunainnya untuk apa aja. Bisa dibilang dari adanya kisruh ini, kita nih sebagai masyarakat, terutama warga Jakarta juga kan bisa tau tuh, gimana kurang transparannya selama ini kan mengenai ran.. mengenai tentang rancangan sampai penggunaan dana APBD DKI itu sendiri.

DTA

Ya.... kalau yang saya tangkap ya, yang saya pahami lah. Masih banyak celah di pemerintahan untuk para oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab menyelewengkan dana masyarakat. Masih banyak celah untuk koruptor

melakukan tindak pidana korupsi. Tapi ya, ini

sih bukan di DKI aja ya, di pemerintahan seluruh Indonesia pasti ada banyak proyek- proyek yang menjadi lahan korupsi yang dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Seperti pada proyek tutup buku lah,

daripada dananya sisa mendingan dihabiskan, dan lebih seringnya dihabiskan pada proyek- proyek yang tidak penting.

MON

Kalau menurut saya sih, hubungan antara legislatif dengan eksekutif itu, yang saya lihat dari permasalahan kemarin itu masih apa ya... e... ibaratnya garis instruksi dan kordinasinya itu masih kurang. Harusnya kan antara legislatif dengan eksekutif itu berjalan sesuai dengan ketentuannya.

MNR

Ya kalau untuk kesan dan pelajaran yang bisa ditangkap sih. Sebuah kota besar yang menjadi panutan orang-orang daerah untuk datang ke daerah besar yakni Jakarta. Ternyata pembahasan RAPBD-nya seperti ini, bagaimana dengan daerah-daerah terpencil. Hal ini seharusnya menjadi bahan pelajaran bagi daerah lain. Saya sebagai warga pendatang dan awam dengan masalah ini. Menjadi tahu menjadi pengetahuan baru, kalau pembahasan RAPBD itu banyak yang harus masyarakat ketahui. Yang dimana selama ini kan masyarakat awam atau tidak tahu mengenai hal itu.

PAN

Apa yaa.... yaaa.... buat aku sih adanya pemberitaan kisruh RAPBD DKI kemarin... cerminan buruknya pemerintahan kita. Berarti

kan aparatur negara kita nggak akur, sampe

terjadi kisruh. Apalagi kisruhnya mengenai RAPBD, sesuatu yang sangat krusial buat pemerintahan disebuah daerah. Coba aja kalo

aparatur negaranya akur, punya visi misi yang sama. Mungkin nggak akan terjadi kisruh yang berlarut-larut kayak kemaren. Dengan adanya kisruh RAPBD... itu juga kan merugikan

masyarakat luas. Aku baca disalah satu portal berita online waktu itu, kalo nggak salah sih

kompas.com. Karena APBD DKI 2015 belum disahkan, pelayanan di posyandu jadi terhambat. See? Pasti ada efek domino dari semua itu kan.

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat kita lihat adanya perbedaan internalisasi antara informan yang satu dengan yang lainnya. DTA memaknai pemberitaan kisruh RAPBD DKI merupakan bukti bahwa masih banyak celah untuk para oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan tindak pidana korupsi. Hal tersebut bukan hanya bisa terjadi di DKI Jakarta, namun di daerah-daerah lain pun memiliki peluang yang sama. Karena disetiap daerah memiliki proyek-proyek yang riskan untuk dijadikan lahan korupsi.

Berbeda dengan MNR, dia memahami pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015 sebagai bahan pelajaran bagi daerah-daerah lain, terutama daerah terpencil. Jika kota besar seperti DKI Jakarta saja mengalami hal seperti ini, bagaimana dengan kota-kota lainnya, begitu menurutnya. Berbeda lagi dengan MON, dia memaknai pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015 sebagai gambaran kurang harmonisnya hubungan antara legislatif dan eksekutif.

Hampir senada dengan MON, PAN memaknai pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015 sebagai cermin buruknya pemerintahan saat ini. Ketidakharmonisan antar sesama aparatur negara menyebabkan kericuhan pada perancangan APBD DKI 2015, yang menyebabkan kerugian bagi banyak pihak. Salah satunya adalah terhambatnya pelayanan posyandu,

menurutnya banyak efek domino yang akan terjadi karena kisruhnya RAPBD.

Lain halnya dengan RO, dia memahami pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015 sebagai akibat dari kurang transparannya pemerintah selama ini. Baik dalam perancangan APBD sampai penggunaannya. Menurutnya dengan adanya kisruh RAPBD DKI 2015 masyarakat dapat lebih memahami bagaimana prosedur dalam perancangan APBD di sebuah daerah. Khususnya bagi warga DKI Jakarta, yang belum lama ini perancangan APBD-nya terhambat karena kisruh yang berkepanjangan.

Perbedaan internalisasi yang dialami antara informan satu dan yang lainnya dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Seperti faktor pada saat proses eksternalisasi dan objektifikasi, ataupun faktor penyeleksian terpaan media massa yang diterima masing-masing informan. Semua itu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang memahami sebuah realitas sosial secara subjektif.

B.Ekternalisasi

Ekternalisasi adalah usaha pencurahan atau ekspresi diri manusia ke dalam dunia, baik dalam kegiatan mental maupun fisik.6 Eksternalisasi merupakan salah satu fase dari proses dialektika. Melalui proses dialektika ini, realitas sosial (pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015) terbentuk. Eksternalisasi terjadi pada tahap yang paling mendasar. Terjadi saat adanya interaksi antara pesan pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015 dengan individu melalui media massa.

Tabel 4.2 Eksternalisasi

Mahasiswa mengetahui adanya kisruh RAPBD DKI 2015

Informan Komentar

RO E... Tau kok, yang ada... perbedaan versi RAPBD antara DPRD sama Pemprov kan yah? DTA Iya, saya tahu.

MON

Iya saya tahu, emang karena pemberitaan itu sempat menjadi hot news di berbagai stasiun televisi.

MNR

Oh iya, saya tahu, tentang RAPBD, yang tentang dana-dana siluman itukan? Yang tentang Pemda DKI sama DPRD DKI.

PAN

Iyalah aku tau, siapa sih yang nggak tau kisruh itu. Kan beritanya banyak di media massa waktu itu.

Tabel 4.3 Eksternalisasi

Mahasiswa mengikuti pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015

Informan Komentar

RO E... Ngikutin sih, tapi... bukan karena aku nya memang tertarik sama dunia politik. Kebetulan, waktu itu kan. E... aku juga ada niat tuh buat

jadiin kisruh itu sebagai bahan penelitian aku. Terus jadi aku berusaha ngikutin

pemberitaannya. Tapi ya gituh ujung-ujungnya nggak jadi sih, hehehe (tertawa kecil).

DTA

Waktu itu cuma karena lagi booming jadi penasaran. Ngikutin paling cuma sekali dua kali

aja.

MON

Iya, emang cukup mengikuti. Karena emang

saat itu sedang menjadi headline diberbagai media massa. Kemudian juga apa yang menjadi

headline di media massa itu, cukup menarik perhatian bagi saya dalam mengikuti masalah yang ada diberita tersebut. Termasuk kemarin yang.. ya itu kisruh RAPBD DKI.

MNR Sebenarnya sih kalau untuk mengikuti dari awal

pembahasan ada sempat ngobrol-ngobrol juga

ya....taulah sedikit-sedikit.

PAN

Bisa dibilang sih ngikutin pada waktu itu, tapi bisa dibilang juga enggak. Aku cuma mau tau aja, soalnya beritanya booming banget kan

waktu itu. Cukup menarik perhatian lah.

Pada tabel 4.2 terlihat bahwa semua informan mengetahui pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015. Namun tidak semua informan mengikuti pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015. Hanya RO, MON dan PAN yang mengikuti pemberitaan kisruh RAPBD. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3. Pengetahuan dan keikutsertaan mahasiswa pada pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015 memperlihatkan telah terjadinya tahap eksternalisasi pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Seperti yang dikatakan Berger, eksternalisasi berlangsung ketika produk sosial tercipta didalam masyarakat, kemudian individu mengeksternalisasikan (penyesuaian diri) kedalam dunia sosiokulturalnya7. Pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015 telah menjadi sebuah produk sosial, karena pemberitaan tersebut telah menjadi bagian penting dalam masyarakat. Seperti yang dipaparkan para informan, kisruh RAPBD DKI 2015 saat itu sangat gencar diberitakan oleh media massa. Hal tersebut menjadikan pemberitaan kisruh RAPBD ini menarik perhatian banyak pihak, yang kemudian membuat pemberitaan ini dianggap penting untuk diketahui oleh masyarakat, termasuk mahasiswa. Sehingga mahasiswa berusaha mengeksternalisasikan (menyesuaikan diri) dengan ikut mengikuti pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015.

C.Objektifikasi

Objektifikasi, yaitu hasil yang telah dicapai, baik mental maupun fisik dari kegiatan eksternalisasi manusia tersebut. Hasil itu menghasilkan realitas objektif yang bisa jadi akan menghadapi si penghasil itu sendiri sebagai suatu faktisitas yang berada di luar dan berlainan dari manusia yang menghasilkannya.8 Yang dalam penelitian ini realitas objektif yang tercipta adalah realitas dalam memandang pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015 secara objektif.

Tabel 4.4 Objektifikasi

Mahasiswa menilai pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015 penting untuk diketahui publik

Informan Komentar

RO

Penting penting penting, penting lah gitu kan, karena kan dengan adanya pemberitaan tentang kisruh ini masyarakat gituh kan lebih memperhatikan kebijakan yang diambil pemerintah. Terus khususnya juga... khususnya

nih... terkait dengan transparansi RAPBD itu sendiri.

DTA

Menurut gue ya pemberitaan mengenai kisruh RAPBD ini pemberitaan yang penting, karena menyangkut dana, dana dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Apalagi untuk warga DKI Jakarta. Ya kan kita lihat sendiri ya dari pemberitaan mark up anggaran yang dilakukan oleh oknum-oknum itu banyak sekali. Contohnya, pada pengadaan UPS yang harganya kalau tidak salah 100jt atau 200jt, tapi di anggaran di mark up sampai 1 milyaran. Ya itu kan dana masyarakat ya itu jelas banget penting banget untuk warga DKI. Karena dana

yang di mark up itu kan sebenarnya bisa dialihkan untuk pembangunan daerah yang lebih penting.

MON

Ya sebenernya kan media itu, gunanya media itu untuk membangun opini publik. Tetapi karena ada permasalahan itu kan berarti ada dua kubu yang menjadi sorotan publik gituh. Entah DPRD-nya yang salah ataupun pihak Gubernurnya yang salah. Ya menurut saya sih

pemberitaan dari media itu ya... sangat berperan penting untuk membangun opini publik.

MNR

Oh iya, tentu. Tentu sangat penting. Ya kalau warga masyarakat selama ini tidak tahu tentang hal ini, ya.. adanya masalah ini sebenernya

masyarakat harus senang. Berarti masyarakat juga harus tau kemana dana pajak yang mereka keluarkan setiap tahunnya, dan apa yang sebenarnya terjadi antara legislatif dan eksekutif.

PAN

Penting lah, sangat penting bahkan. RAPBD itu kan elemen penting bagi keberlangsungan program-program di pemerintahan. Yang notabene menyangkut kepentingan publik bukan? Khususnya warga Jakarta. Dengan di

blow up nya permasalahan ini oleh media ke publik. Publik masyarakat jadi lebih memperhatikan tentang permasalahan RAPBD DKI ini. Contohnya aku, sebelum adanya pemberitaan mengenai kisruh ini. Aku mana tau kalo ternyata dalam perencanaan APBD itu memakan proses yang cukup rumit, dari sidang paripurna DPRD lalu diajukan dulu ke Kemendagri, dan lain sebagainya lah.

Tabel 4.5 Objektifikasi

Mahasiswa menilai pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015 penting untuk diketahui mahasiswa

Informan Komentar

RO

Sama pentingnya menurut aku, karena kan kita mahasiswa kan emang udah seharusnya lebih peduli sama apa-apa aja yang terjadi di pemerintahan sana.

DTA

Penting banget. Karena dana yang banyak di

mar k up itu dibagian pendidikan ya kalau saya tidak salah ingat. Dan saya sebagai mahasiswa merasa dirugikan oleh hal itu.

MON

Ya sebenernya kan media itu, gunanya media itu untuk membangun opini publik. Tetapi karena ada permasalahan itu kan berarti ada dua kubu yang menjadi sorotan publik gituh. Entah DPRD nya yang salah ataupun pihak Gubernur nya yang salah. Ya menurut saya sih pemberitaan dari media itu ya... sangat berperan penting untuk membangun opini publik.

MNR

Kalau untuk kepentingan sebagai mahasiswa ya.. sangat penting lah. Untuk menjadi pelajaran untuk menjadi lebih kritis untuk menghadapi setiap tahunnya. Kan RAPBD itu agenda setiap tahun, agenda rutin pemerintah setiap tahun. Ya sebagai mahasiswa kita juga harus tahu, harus kritis bagaimana mekanismenya, bagaimana alur-alurnya sehingga kita tidak hanya mengikuti apa yang ada atau apa yang kita lihat. Yang disajikan oleh pemberitaan.

PAN Ya sama pentingnya lah.

Dalam melihat pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015 secara objektif. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melihatnya sebagai pemberitaan yang penting untuk diketahui publik dan mahasiswa. Pentingnya pemberitaan untuk diketahui oleh publik dan mahasiswa

dikarenakan pokok permasalahan dari pemberitaan ini merupakan hal yang sangat krusial. Yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang notabene merupakan elemen penting bagi keberlangsungan program-program di pemerintahan.

Yang mana dana dari APBD bersumber dari rakyat, seperti yang dikatakan MNR bahwa masyarakat harus tahu kemana dana pajak yang mereka keluarkan setiap tahunnya. Walau bagaimanapun, kekacauan saat perancangan APBD tersebut sangat penting untuk diketahui publik dan mahasiswa, karena menyangkut kepentingan orang banyak.

Selain itu, seperti yang diungkapkan RO, dengan diketahuinya permasalahan ini oleh publik, membuat permasalahan ini menjadi pusat perhatian. Sehingga masyarakat lebih memperhatikan kebijakan- kebijakan yang diambil oleh pemerintah di masa yang akan datang khususnya mengenai transparansi penggunaan APBD.

D.Selective Attention

Dalam menerima sebuah informasi setiap individu mengalami proses selective attention. Selective attention adalah proses dimana individu cenderung memerhatikan dan menerima terpaan media massa yang sesuai dengan pendapat dan minatnya.9 Latar belakang kesuaian pendapat, minat, sikap dan kepercayaan yang dimiliki sebelumnya juga mempengaruhi.

Seseorang memiliki kemampuan untuk menyeleksi pesan-pesan yang menarik perhatiannya. Keanggotaan pada kelompok sosial, seperti

agama, partai, suku, serta kemampuan sebuah informasi dalam membangun citra hubungan dengan orang lain juga mempengaruhi.10

Tabel 4.7 Selective Attention

Latar belakang dari sisi ketertarikan dengan politik, keanggotaan pada organisasi, dan pembangunan citra hubungan.

Informan Komentar

RO ... bukan karena aku nya memang tertarik sama dunia politik...

DTA Sama sekali enggak. (Tidak tertarik dengan dunia politik)

MON

Kalau dari awal semester 1 sih emang sudah aktif di organisasi intra, itu HMJ KPI. Maupun di organisasi eksternal, yaitu HMI. Kegiatannya yaitu biasanya kalau sehabis kuliah, sore hari nya langsung ikut organisasi

kayak rapat buat acara, dan lain lain. Terus karena saya ikut HMJ, saya jadi kenal banyak teman-teman jurusan lain gituh.

MNR

Kalau tertarik nggak tertarik sama dunia politik sih tergantung mood ya. Soalnya kalau, tapi kalau untuk fokus memahami atau apa... me.... apa ya.. untuk update terus di pemberitaan politik enggak enggak terlalu minat juga sih.

PAN

...nggak juga sih. Bukan karena aku tertarik sama politik. Ya.... yang tadi aku bilang, karena pemberitaannya booming banget, di media sosial juga kan happening banget, sampe ada “meme meme lucu” tentang Haji Lulung, terus ada hashtag #saveahok dan #savehajilulung. Jadi.... ya.... menarik perhatian aja. Karena banyak orang yang ngomongin, jadi aku nggak

mau ketinggalan berita dong...

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yang telah diwawancara semuanya merupakan anggota dari sebuah organisasi, 3 diantaranya

10 Nuruddin, Pengantar Komunikasi Massa (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h.

mengikuti organisasi eksternal kampus. Penulis ketahui dari MNR, bahwasanya memang organisasi yang dia ikuti bergerak dibidang politik. Darisini dapat terlihat latar belakang keanggotaan pada kelompok sosial turut mempengaruhi ketertarikan seseorang dalam sebuah informasi yang hendak diterimanya. Pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015 lalu termasuk dalam ranah politik, namun hal tersebut tidak menyurutkan minat mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mengikuti pemberitaan walaupun sebagian dari mereka menyatakan tidak tertarik dengan dunia politik.

Dengan booming nya pemberitaan mengenai kisruh RAPBD DKI 2015 ini, membuat pengetahuan seseorang akan berita ini akan membangun citra hubungan dengan orang lain. Tiga dari lima informan yang diwawancarai peneliti mengaku mengetahui berita ini karena gencarnya pemberitaan yang dilakukan media. Saat ini seseorang cenderung ingin diterima keberadaannya dalam lingkungan sosial. Jika lingkungan sosial nya membicarakan mengenai kisruh ini, mau tidak mau mereka yang ingin diterima keberadaannya harus ikut mengetahui isu ini. Seperti yang diakui oleh PAN bahwa dia tidak ingin “ketinggalan” berita. Hal tersebut mengindikasikan bahwasanya mereka ingin diterima dilingkungan sosial, yang mana lingkungan sosial saat itu sedang tertarik pada kisruh RAPBD ini. Sehingga pengetahuan mereka akan pemberitaan kisruh RAPBD ini akan membangun citra hubungan dengan orang lain.

Selain selective attention, adapula selective perception. Yakni keadaan dimana individu secara sadar dan aktif mencari informasi yang bisa memperkuat keyakinannya.

Tabel 4.8 Selective Perception

Mahasiswa berusaha mencari informasi dari berbagai sumber

Informan Komentar

RO

Iya iya iya iya.. waktu itu aku.. cari-cari terus. Tapi kebanyakan dari online. Kan soalnya paling gampang aku akses kan online. Kalo TV sekilas-sekilas aja paling, kan yang penting tau tuh kalo misalkan ada beritanya masuk TV, kalo cetak cuma liat ada di headline koran- koran. Kan yang namanya kalo udah jadi

headline kan berarti berita nya penting tuh.

Udah jadi agenda media, terus yang seterusnya jadi agenda publik deh.

DTA Enggak si.

MON

Kalau untuk mencari tahu secara khusus si

enggak, soalnya saat itu memang sedang menjadi headline di media massa. Otomatis terpaan dari pemberitaan itu cukup banyak yang saya dapatkan, tanpa harus saya mencari tahu informasi mengenai masalah tersebut secara khusus, gituh kak.

MNR

Ya.... gimana ya... usaha sih ada. Kalo saya

nggak usaha, mana mungkin saya mengetahui pemberitaan ini. Tapi.... kalo usaha yang niat banget seperti itu, sih enggak.

PAN Enggak, aku cuma cari dari media online aja.

Ternyata hampir semua mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak mencari pemberitaan mengenai kisruh ini dari berbagai sumber. Hanya RO yang mencari pemberitaan mengenai kisruh ini secara khusus dari berbagai sumber, hal ini dikarenakan RO memerlukan

informasi untuk memperkuat keyakinannya untuk menjadikan kisruh RAPBD DKI menjadi objek penelitiannya.

Namun, ketidakaktifan mahasiswa untuk mencari informasi mengenai berita ini dari berbagai sumber, tidak membuat mereka minim pengetahuan mengenai isu ini. Kemudahan mengakses informasi menggunakan media online membuat mahasiswa tetap mengetahui banyak informasi mengenai isu ini. Hal tersebut dapat dilihat dari

retention atau ingatan mahasiswa akan informasi-informasi yang disampaikan media massa pada saat itu.

F. Selective Retention

Selective retention atau pengingatan selektif adalah kecenderungan seseorang untuk mengingat kembali suatu informasi yang dipengaruhi oleh keinginan, kebutuhan, sikap dan faktor-faktor psikologis lain.11 Seseorang cenderung hanya mengingat pesan yang sesuai dengan pendapat dan kebutuhan dirinya. Ingatan selektif mengasumsikan bahwa orang tidak akan mudah lupa atau sangat mengingat pesan-pesan yang sesuai sikap atau kepercayaan yang sudah dimiliki sebelumnya.12

Tabel 4.9 Selective Retention

Ingatan mahasiswa akan pemberitaan kisruh RAPBD DKI 2015

Informan Komentar

RO

E.... banyak deh kayaknya, e.... diantaranya aja nih ya... yang aku inget. Yang aku persis tau sih yang itu... yang... pertama itu kan ada... pemberitaan tentang Pemprof DKI yang

ngajuin RAPBD DKI 2015, yang bukan dari hasil sidang paripurna DPRD. Nah, mulai dari

11Werner J. Severindan James W. Tankard. TeoriKomunikasi: SejarahMetodedanTerapan di Dalam Media Massa Edisi ke-5, h. 93.

situ tuh... muncul deh, selisih paham, antara DPRD sama Pemprof DKI yang... tentang RAPBD DKI. Terus.. e... yang ujung-ujungnya

itu berlanjut dengan pemberitaan-pemberitaan tentang adanya... itu loh.. argumen yang dari kedua belah pihak. Yang... untuk mempertahankan... yang satu mempertahankan RAPBD versi nya masing-masing. Terus.. yang argumen... kedua.. e.. terus... udah tuh kan ya..

Mulai dari pemberitaan adanya dana siluman menurut Pemprof DKI yang RAPBD 2015 yang versi DPRD, terus.. e... DPRD balik serang kan, e... dengan... yang cara dia mengajukan hak angket tentang... yang... etika Pak Ahok itu. Terus sama kesalahan nya karena mengajukan RAPBD yang bukan dari hasil sidang paripurna.

DTA

Ya waktu itu si headline nya, masalah anggaran siluman yang Pak Ahok yang bentrok sama ketua DPRD nya apa kalo gak salah, Pak Haji Lulung. Emm.... apa si.... Jadi, ga sesuai gituh daftar anggaran yang udah di rapatin sama yang dilihat oleh Pak Ahok, jadi kayak ada penambahan dana yang tidak diperlukan dan aneh. Yang tidak dibahas tapi tiba-tiba muncul.

MON

Yang saya tahu sih sebenernya permasalahan yang ada di DPRD kemarin itu mengenai, dana