• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.3. Interprestasi Data

Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana tema berita, sumber berita dan nada berita serta representasi agenda media pada Surat Kabar Harian Media Indonesia dan Republika khususnya dalam pemberitaan mengenai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih sesudah dan sebelum dilantik.

Isu-isu yang dapat menjadi agenda media merupakan bukti bahwa Isu-isu tersebut dianggap penting oleh media. Selain itu peneliti juga ingin melihat orientasi dari representasi di dalam berita-berita di media cetak dan caranya dalam menyampaikan isu yang ada. Untuk dapat melihat hal tersebut, peneliti menginterpretasikan sejumlah hasil analisis isi yang terkait dengan konsep dan aspek lingkungan sebagai berikut.

Salah satu alat ukur dalam mengidentifikasi agenda media adalah dengan melihat tema yang ditonjolkan oleh media. Dari kategori tema-tema yang ada, Media Indonesia pada pemberitaan tiga hari sebelum pelantikan berorientasi pada tema menagih janji Anies-Sandi dan kinerja gubernur terdahulunya. Sedangkan Republika berorientasi pada tema harapan kepada Anies-Sandi dan menagih janji Anies-Sandi. Sedangkan tiga hari sesudah pelantikan, Republika mengangkat isu mengenai kinerja Anies-Sandi dan harapan kepada Anies-Sandi. Sedangkan Media Indonesia mengangkat isu mengenai masih seputar menagih janji kampanye Anies-Sandi, namun tidak lagi fokus membahas mengenai kinerja gubernur terdahulunya, malah terbalik 180 derajat dari sebelum pelantikan, yakni mengangkat isu kinerja Anies-Sandi dan harapan kepada Gubernur baru DKI Jakarta tersebut. Dengan lebih mengangkat satu isu dan tidak mengangkat isu-isu yang lainnya, berarti surat kabar dalam hal ini menganggap bahwa isu tersebutlah yang paling penting untuk diberitakan dibandingkan dengan isu-isu lainnya. Dan pada Surat Kabar Media Indonesia terdapat perubahan agenda, mungkin pada saat setelah pelantikan dianggap penting untuk mengangat berita mengenai kinerja Anies-Sandi dan harapan masyarakat kepada gubernur baru DKI Jakarta.

Dari sumber yang ditampilkan dalam berita-berita tersebut, Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih dan pemerintah merupakan pihak yang paling banyak dikutip baik dalam Media Indonesia maupun Republika. Anies-Sandi dan pemerintah selalu mendapat tempat dalam setiap pemberitaan. Dalam berita-berita tersebut Anies-Sandi selalu ditampilkan pendapatnya mengenai janji-janji saat kampanye, dan kinerja Anies-Sandi. Dan pemeritah selalu ditampilkan mengenai kinerja Anies-Sandi dan harapan terhadap gubernur baru. Sesuai dengan fungsinya, surat kabar sudah mestinya bisa menjadi pengawas kerja pemimpin daerah dan pemerintah.

Berita mengenai Gubernur DKI Jakarta Terpilih di Media Indonesia dan Republika tidak diperlakukan dengan sama, hal ini tentu akan berpengaruh pada representasi agenda media itu sendiri. Di Republika berita mengenai Anies-Sandi sering sekali menjadi berita utama, bahkan headline halaman depan, dan dengan porsi berita yang cukup panjang. Sedangkan di Media Indonesia, berita mengenai Anies-Sandi tidak begitu panjang layaknya di Republika, berita straight news menjadi berita yang banyak ditemui. Besarnya porsi pemberitaan di Republika menjadi bukti bahwa pihak redaksi memang mengagendakan isu tersebut.

Dari hasil analisis ketiga kategori tersebut, baik tema berita, nada berita, dan sumber berita, Media Indonesia dan Republika sama-sama memiliki kecenderungan pemberitaan positif terhadap pemberitaan mengenai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno baik sebelum maupun sesudah pelantikan. Republika frekuensi nada berita positif sebelum pelantikan sebesar 100% dan sesudah pelantikan 96,5%, memang dalam riset terdahulu yakni riset

Chevy Damara yang berjudul Teknik Analisis Isi Berita Basuki Tjahaja Purnama Sebelum dan Sesudah Pilkada DKI Jakarta Putaran II pemberitaan pada Surat Kabar Republika memiliki kecenderung kepada pasangan Anies–Sandi. Republika masih tetap mempertahankan kecenderungan tersebut. Selaras dengan visi-misi Republika yang merupakan media pro terhadap muslim.

Sedangkan Media Indonesia, dalam riset terdahulu tersebut, lebih cenderung kepada Basuki Tjahaja Purnama. Hal tersebut jelas dilatar belakangi dengan silsilah kepemilikan Media Indonesia itu sendiri, karena media tidak dapat dipisahkan oleh pemiliknya, begitu juga dengan Media Indonesia yang merupakan media dengan pemilik Surya Paloh yang juga Pimpinan Umum Partai Nasdem, dimana pada saat perhelatan Pilkada DKI Jakarta 2017 Partai Nasdem merupakan salah satu pendukung petahana, yakni Ahok. Pada penelitian Chevy Damara, pemberitaan Media Indonesia cenderung menyuguhkan pemberitaan posistif tentang Ahok dengan frekuensi 72,7%. Namun hal tersebut tidak terjadi dalam riset ini. Pemberitaaan pelantikan Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno baik sebelum dan sesudah pelantikan Media Indonesia memberitakan dengan nada pemberitaan positif. Hal ini selaras dengan teory agenda setting dimana media dapat mengatur sendiri agendanya. Dimana isu yang dianggap media penting maka penting juga untuk khalayak. Redaksi media sebagai gatekeeper bebas memilih mana saja berita yang akan naik cetak, dengan pertimbangan kepentingan media itu sendiri.

Walaupun terdapat rambu-rambu kode etik jurnalistik sebagai pedoman wartawan untuk menyiarkan berita berdasarkan fakta secara seimbang,

sesungguhnya tidak ada versi yang benar-benar objektif. Kecenderungan yang terjadi pada Media Indonesia dan media Republika mengartikan bahwa kedua media tersebut tidak menghiraukan atau tidak menjalankan Surat Keputusan (SK) Dewan Pers Nomor 03/SK-DP/III/2006 tentang Kode Etik Jurnalistik sebagai pengganti Kode Etik Wartawan Indonesia. Wartawan Indonesia diwajibkan menetapkan dan menaati Kode Etik Jurnalistik. Dimana pada pasal 1, berbunyi Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beritikat buruk. Dalam artian, independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers. Dan dalam pasal 3, wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.

Pers nasional memang tidak akan bisa lepas dari afiliasi politik, bisnis, maupun golongan. Keterpaksaan itu memang merupakan hal yang sulit untuk dihindari. Namun demikian untuk masyarakat sosial sudah tiba saatnya pers mampu berperan objektif. Keberpihakan pers bukan kepada siapa tetapi kepada kebenaran dan keadilan (Suroso, 2001: 171). Pers tidak lagi mengabdi kepada rakyat dan bangsa berdasarkan Pancasila independen, dan objektif. Tigline Republika, “Inspirasi Untuk Perubahan” dan Media Indonesia “Jujur Bersuara” hanya dicatat dalam surat kabar dan menjadi slogan semata, tidak dipraktekkan dalam pemberitaannya. Media massa bukan sesuatu yang bebas, independen,

tetapi memiliki keterkaitan dengan realitas sosial. Jelasnya, ada berbagai kepentingan yang bermain dalam media massa.

Pada dasarnya kecenderungan pemberitaan terjadi karena media massa tidak berada di ruang vakum. Media sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan konflik dan fakta yang kompleks dan beragam. Media dalam hubungannya dengan kekuasaan menempati posisi strategis, terutama karena beranggapan akan kemampuannya sebagai sarana legitimasi. Bahkan media merupakan arena pergulatan antara ideologi yang saling berkompetisi. Media sebagai ruang di mana berbagai ideologi direpresentasikan. Ini berarti di satu sisi media bisa menjadi sarana penyebaran ideologi penguasa, alat legitimasi dan kontrol atas wacana publik. Di media massa juga berselubung kepentingan kapitalisme pemilik modal. Dalam kondisi dan posisi seperti ini media massa tidak mungkin berdiri di tengah-tengah, dia akan bergerak dinamis diantara besaran-besaran kepentingan yang sedang bermain. Kenyataan inilah yang menyebabkan kecenderungan di media massa adalah sesuatu yang sulit dihindari.

Oleh sementara orang, media acap disebut The Four Estate atau kekuatan ke-4 dalam kehidupan sosial ekonomi dan politik. Hal ini terutama disebabkan oleh suatu persepsi tentang peran yang dapat dimainkan oleh media dalam kaitannya dengan pengembangan kehidupan sosial-ekonomi dan politik masyarakat. Sebagai suatu alat untuk menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak hal, yang mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik, antara lain, karena

media juga dapat berkembang menjadi kelompok penekan atau suatu ide atau gagasan, dan bahkan suatu kepentingan atau citra yang ia representasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris. Sehubungan dengan hal tersebut, sebenarnya media berada pada posisi yang mendua, dalam pengertian bahwa ia dapat memberikan pengaruh pengaruh ‘positif’ maupun ‘negatif’ tentu saja, atribut-atribut normatif bersifat sangat relatif, tergantung pada dimensi kepentingan yang diwakilinya. Di dalam masyarakat modern manapun media memainkan peran penting untuk perkembangan politik masyarakatnya. Pers kerap disebut sebut sebagai salah satu pilar demokrasi kebebasan berekspresi dan menyampaikan informasi merupakan dasar penting untuk sistem demokratis.

Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kecenderungan pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih di Media Indonesia dan Republika baik sesudah maupun sebelum dilantik dengan demikian maka hipotesis H0 diterima dan Ha ditolak.

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis tema berita, dapat diketahui Surat Kabar Media Indonesia dilihat dari tema pemberitaan dua minggu sebelum pelantikan tema yang paling dominan yakni kinerja gubernur sebelumnya (Jokowi, Ahok, Djarot) dengan 47,6% dan menagih janji Anies-Sandi 23,8%. Pada dua minggu setelah pelantikan Gubernur DKI Jakarta, tema pemberitaan Media Indonesia ada yang berubah. Media Indonesia tak lagi fokus pada pemberitaan sebelum pelantikan, namun malah memberitakan kinerja Anies-Sandi dan harapan terhadap Anies-Sandi memiliki porsi yang cukup besar yakni,16,1% dan 15,2%.

2. Berdasarkan hasil analisis sumber berita, Media Indonesia lebih banyak memperoleh sumber berita dari pemerintah, mantan Gubernur Djarot Saeful Hidayat, dan gubernur terpilih. Berita dengan sumber pemberitaan Gubernur terpilih, Anies-Sandi 15,2%, pemerintah 23,9%. Dan Republika lebih banyak memperoleh sumber pemberitaan dari Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies-Sandi, pemerintahan dan Tim Sinkronisasi masing-msing 17,1%. Sedangkan dua minggu sesudah pelantikan baik Media Indonesia atau pun Republika sama-sama mengambil Anies-Sandi dan Pemerintah menjadi sumber dominan. Dalam berita-berita tersebut Anies-Sandi selalu ditampilkan pendapatnya mengenai janji-janji saat

kampanye, dan kinerja Anies-Sandi. Dan pemeritah selalu ditampilkan mengenai kinerja Anies-Sandi dan harapan terhadap gubernur baru. Sesuai dengan fungsinya, surat kabar sudah mestinya bisa menjadi pengawas kerja pemimpin daerah dan pemerintah.

3. Hasil analisis terkait nada berita di Surat Kabar Media Indonesia dua minggu sebelum pelantikan nada berita positif 90%, dan berita netral 10%. Dengan mengangkat sumber berita pemerintah dan Djarot yang paling dominan sebanyak 23,9% dan 19,6%. Begitu pula terlihat dalam Republika, dua minggu sebelum pelantikan pilkada DKI Jakarta nada berita mengenai Gubernur DKI Jakarta 100% positif. Dan dua minggu setelah pelantikan frekuensi nada pemberitaan positif menjadi 96,5% dan netral 3,5%. Dimana Republika mengangkat sumber berita yaitu Anies-Sandi sendiri dan Pemerintahan.

4. Agenda media yakni media dapat mengatur sendiri agendanya. Dimana isu yang dianggap media penting maka penting juga untuk khalayak. Redaksi media sebagai gatekeeper bebas memilih mana saja berita yang akan naik cetak, dengan pertimbangan kepentingan media itu sendiri.dan dalam penelitian ini Media Indonesia merubah agendanya. Dari yang sebelumnya kontra terhadap Anies-Sandi, kini pemberitaannya cendrung kepada Anies-Sandi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis dapat mengemukakan saran sebagai berikut :

5.2.1. Saran Teoritis

Penulis sadar penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi kuantitatif yang bersifat objektif, untuk mengembangkan penelitian ini, bagi peneliti yang akan melakukan penelitian serupa dengan objek dan subjek seperti penelitian ini, maka hendaknya meneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Agar memperoleh hasil dari segi subjektif.

5.2.2. Saran Praktisi

Surat kabar Media Indonesia dan Republika sebagai surat kabar harian nasional yang cukup besar dan memiliki pembaca yang beragam harusnya dapat menjadi media massa yang netral dalam pemberitaan. Tidak memiliki kecenderungan pemberitaan, profesionalisme, dan Objektif.

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Assegaf, 2005.Teori Media Massa dalam Pemberitaan Surat Kabar. Bandung: Granit

Biagi, Shirly. 2010. Media/Impact: Pengantar Media Massa. Jakarta: Salemba Humanika

Djuroto, totok. 2004. Manajemen penerbitan pers. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori Teknik, Penelitian, Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Wisyatama

Eriyanto. 2005. Analisis Framing: Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LKiS

______. 2013. Analisis Isi.Jakarta : Kencana

Hamad, Ibnu. 2004. Realita Politik dalam Media Massa(Sebuah studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-Berita Politik).Jakarta ; Granit

Haryatmoko. 2007. Etika Komunikasi : Manipulasi Media, Kekerasan, dan Pornografi.Yogyakarta : Kansius

Haryanto. 2003. Metode Penelitian Komunikasi: Agenda Setting. Surakarta: FISIP Program Studi Komunikasi Massa UNS

Hidayat, 2007.Peran dan Fungsi Media Massa.Yogyakarta : Granit

Krippendrous, Klaus. 1993. Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodelogi. Jakarta : Rajawali Pers

Kriyantono, Rahmat. 2007. Teknik Praktek Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

_________________. 2010. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Granit

Leksono, Ninok. 2015. Standar Kompetensi Wartawan. Jakarta: Dewan Pers

Littlejohn, Stephen W. Theories of Human Communication. 2011. Jakarta: Salemba Humanika

Magoon, Kekla. 2010. Media Censorship. Menneapolis: Abdo Publishing

Manan, Bagir. 2012. Politik Publik Pers. Jakarta : Dewan Pers

.2014. Mengungkap Independensi Media. Jakarta: Dewan Pers

.2014. Meliput Pemilu 2014 Pelibatan Publik dan Indepedensi Redaksi. Jakarta : Dewan Pers

Nugroho, Bekti. 2011. Profesionalisme, Sejarah, dan Masa Depan Pers. Jakarta : Dewan Pers

Nurudin. 2013. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Grafindo Persada

Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sumandiria, AS Haris. 2008. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Featur.Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Sumadiria. 2005. Penilaian Unit Analisis Berita.Jakarta : Grafindo

Stanley J, Baran & Dennis K. Davis. 2000. Mass Communication Theory: Foundation, Ferment, and Feature . USA : Wadsworth

Tamburaka, Apriadi. 2013. Literasi Media : Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Thompson, John B. 1995. The Media and Modernity A Social Theory of the Media. California : Stanford University Press

Vivian, Jhon. Teori Komunikasi Massa. 2008. Jakarta: Prenada Media Group

Skripsi dan Jurnal

Damara,Chevy. 2017. Teknik Analisis Isi Berita Basuki Tjahaja Purnama

Sebelum dan Sesudah Pilkada Putaran Ke-II. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univeristas Sultan Ageng Tirtayasa

Pembayun, Jaduk Gilang. 2015. Konglemerasi Media dan Dampaknya Pada Pilpres 2014. Jurnal Interaksi Vol. 4 No. 2, Juli 2015. Megister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro

Sagita, Darwis. 2016. Prosding Seminar Nasional Komunikasi Publik dan Dinamika Masyarakat Nasional. Lampung : Magister Ilmu Komunnikasi Universitas Lampung

Wihono, Hari dkk. 2017. Berita Tentang Pemerintah Daerah. Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 15, Nomor 1, Januari-April 2017. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Sumber dari Internet

Haryadi, Malvyandie. Pilkada Serentak 2017: Digelar di 101 Daerah, Diikuti 310 Paslon dan Habiskan Dana APBD Rp 5,8 T. Diperoleh tanggal 15

Januari 2018, dari

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/10/14/pilkada-serentak-2017- digelar-di-101-daerah-diikuti-310-paslon-dan-habiskan-dana-apbd-rp-58-t

Komisi Pemilihan Umum. Hasil Hitungan TPS (Form 1) Provinsi Dki Jakarta.

Diperoleh tanggal 15 Januari 2018, dari

https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t1/dki_jakarta

Komisi Pemilihan Umum. Hasil Hitungan TPS (Form 1) Provinsi Dki Jakarta.

Diperoleh tanggal 15 Januari 2018, dari

https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/2/t1/dki_jakarta

Kementerian Dalam Negeri. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2007. Diperoleh

tanggal 15 Januari 2018, dari

http://otda.kemendagri.go.id/CMS/Images/DaftarSPM/UU%20Nomor%2 029%20Tahun%202007.pdf

Coding Sheet Penelitian Analisis Isi Berita Pelantikan Gubernur DKI Jakarta Sebelum dan Sesudah Dilantik

I. Peneliti

Nama : Eka Elviani Srilestari Konsentrasi : Jurnalistik

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Universitas : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

II. Petunjuk Penelitian

1. Coding sheet ini berfungsi sebagai alat pengumpul data sekaligus untuk laporan penelitian

2. Coding sheet ini berisi pertanyaan yang berhubungan dengan kategorisasi berita

3. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda checklist (V) pada kolom jawaban yang disediakan

4. Mohon anda mengisi dengan jawaban yang benar-benar sesuai dengan pemahaman Anda sendiri.

5. Atas kesediaannya saya ucapkan terimakasih

III.Variabel Penelitian A.Variabel Tema Berita

Variabel tema berita yakni pembahasan yang diambil oleh surat kabar dalam menentukan pembahasan yang akan dijadikan sebuah pemberitaan dalam sebuah surat kabar dalam hal ini diklasifikasikan menjadi 6 kategori;

1. Menagih janji kampanye Anies-Sandi, yakni tema berita yang membahas mengenai menagih janji kampanye Anies-Sandi.

2. Kasus yang melibatkan Sandiaga, yakni berita yang membahas mengenai kasus hukum yang melibatkan Sandiaga Uno.

3. Pidato Pertama Anies Baswedan, yaitu berita yang membahas mengenai pidato pertama Anies Baswedan

4. Kinerja Anies-Sandi, Berita yang membahas kinerja Gubernur-Wakil Gubernur DKI terpilih.

5. Harapan terhadap Anies-Sandi, berita yang membahas harapan kepada Anies-Sandi.

6. Kinerja gubernur terdahulunya, yaitu berita yang mengangkat tema mengenai kinerja Gubernur DKI terdahulu, seperti Joko Widodo, Basuki Cahaya Purnama, dan Djarot Saeful Hidayat.

B. Variabel Sumber Berita

Narasumber adalah orang, kelompok atau organisasi yang diwawancarai oleh wartawan dan dimasukkan dalam berita (ditulis secara jelas dalam berita). Jika ada orang atau kelompok yang diwawancarai, tetapi tidak disebut nama secara jelas dalam berita (misalnya dengan menyebut sumber anonim, seperti “menurut

sebuah sumber,” menurutsumber yang layak dipercaya”) tulislah kode

dengan angka pada tabel yang telah disediakan. 1. Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno 2. Pemerintah 3. Lembaga/organisasi 4. Masyarakat 5. Politisi 6. Penegak hukum 7. Mahasiswa/Intelektual

8. Tim Sukses/ Tim Sinkronisasi 9. Djarot Saepul Hidayat

C. Variabel Nada Berita

Identifikasilah dalam berita, apakah ada ahli atau lembaga yang dikutip dalam berita. Jika ada, apakah komentar, evaluasi dan penilaian bersifat positif atau negatif terhadap masing-masing pemberitaan tentang Anies-Sandi sebelum dan sesudah pelantikan Gubernur DKI Jakarta.

1. Positif. Komentar dari ahli dalam berita cenderung positif terhadap kandidat. Orientasi berita yang positif dapat dilihat dari adanya pujian, dukungan, penyampaian hal-hal yang positif mengenai berita Anies-Sandi.

2. Negatif. Komentar dari ahli dalam berita cenderung negatif terhadap kandidat. Orientasi berita yang negatif dapat dilihat dari adanya kritik, celaan, penyampaian hal-hal yang negatif mengenai kandidat (Kurang kompeten, kepribadian buruk, kelemahan) dalam berita.

3. Netral. Komentar dari ahli dalam berita adalah positif tetapi ada juga yang negatif terhadap kandidat.

Identitas Coder I

Nama : Alfiyanita Nur Islami

Tempat, Tanggal Lahir : Jepara, 26 Februari 1997 Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Komplek Taman Walet, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang

Pekerjaan :

− Mahasiswi semester 8 Konsentrasi Jurnalistik, Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

− Reporter okezone.com

Identitas Coder II

Nama : Rizal Fauzi

Tempat, Tanggal Lahir : Pandeglang, 23 Februari 1983 Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Komplek Citra Gading, Cipocok Jaya, Kota Serang

Pekerjaan :

− Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya

Coding Sheet Coder I A. Media Indonesia

1. Tema Berita Sebelum Pelantikan

No Judul Berita Tema Berita

1 2 3 4 5 6

1

Mobil Dinas DPRD Harus Dikembalikan V 2

DKI dan KPK Tekan MoU Pencegahan Korupsi V 3 Bola Raperda Reklamasi Kini Ada di DPRD V

4 Pemprov DKI Akan Tetap Mempertahankan Point Kewajiban Retribusi 15% dari Pengembang Dalam Raperda

V

5 Djarot Sisakan PR Kemacetan V

6

Bahas Reklamasi, DPRD Tunggu Gubernur Baru V 7

Sandiaga Mangkir Dari Panggilan Penyidik V 8

Mayoritas Fraksi Setuju Kontribusi 15% V

9 Penunukan Indra Dipertanyakan V

10

Anies Sandi Fokus Tuntaskan RAPBD 2018 V 11

Paak Djarot, Aku Padamu… V

12

Pelantikan Mepet, APBD 2018 Bakal Telat V

13 Anies-Sandi Harus Tegas V

14

Saatnya Mengawal Gubernur Baru V

15

Balai Kota Berbenah Sambut Pelayanan Baru V

16 Buktikan Janji V

17

18 Warga Menanti Mimpi Digenapi V

19 Serapan APBD Jadi Prioritas V

20

Warga DKI Belum Terjamin Sehat V

21

Pertahankan Sistem Agar Anggaran Tidak Berlubang V 22 Dimulai Jokowi, Diakhiri Djarot V

2. Tema Berita Sesudah Pelantikan

No Judul Berita Tema Berita

1 2 3 4 5 6

1 Jakarta Butuh Pemimpin Tegas V

2

Tiba Di Balaikota Disambut dan Ditagih V 3

Djarot Piknik, Anies Sertijab dengan Saefullah V 4 Anies-Sandi Dapat Rp.3,8 M Perbulan Buat

Operasional V

5 Bersama Kota Mitra Membangun Jakarta V 6

PR Buat Anies, Jakarta Masih Belum Sehat V

7 Pidato Anies Kontra Produktif V

8 Jangan Menebar Isu Dikotomi V

9 Kasus Tanah Yang Diduga Libatkkan Sandiaga

Mandek V

10

Anies – Sandi Berkukuh Pusat Sarankan Kaji Ulang V 11

Tradisi Terima Keluhan Warga Dilanjutkan V 12 Tunggu Pengubahan Rute Ok – Trip Baru Bisa

Dimulai V

13

Sudahi Polemik Pidato Anies Baswedan V 14

15 Anies – Sandi Diminta Penuhi 23 Janji Untuk

Warga Jakarta V

16

Rapat Paripurna DPRD Ganjal Star Anies V 17 Menanti Terobosan Anies Untuk Cegah Birokrat

Nakal V

18 Segeralah Bekerja Pak Gubernur V 19

Enam Proyek Infrakstruktur Terancam Molor V 20 Partner Bisnis Sandiaga Jadi Tersangka Penipuan V 21

Sikapi Reklamasi Sandi Mulai Melunak V 22

Oleh-Oleh Run To Work 100 Lubang Di Trotoar V 23

Perbanyak Ruang Interaksi Warga V

24 Pembangunan Jangan Distop V

25

Program Baru Belum Masuk KUA-PPAS V 26 Mendagri Perintahkan Anies Awali Komunkasi V 27

Puncak Macet Pemprov Minta Maaf V 28

Proyek MRT Di Haji Nawi Dilanjutkan V 29

Anies Diminta Luwes Sikapi Pihak Legislatif V 30 Ketua DPRD DKI Diminta Bijaksana V 31

Harapan Baru Dikampung Akuarium V 32

Kelurahan Tertua Mana Puskesmasnya V

33 Dikaji Air Jakarta Swakelola V

34

Jokowi – Anies Bahas 6 Agenda Minus Reklamasi V 35

Dokumen terkait