• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil dari data perhitungan dan analisia data yang telah dilakukan, penulis menginterpretasikan hasil perhitungan diatas dengan menggunakan:

1. Interpretasi Secara Kasar / Sederhana

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai koefisien korelasi rxy . yaitu 0,5 9 jika diperhatikan maka angka indeks korelasi yang diperoleh tidak bertanda negatif, ini berarti korelasi antara variabel X (kegiatan ekstra-kurikuler) dan variabel Y (prestasi belajar siswa) terdapat hubungan yang search, dengan istilah lain terdapat korelasi yang positif. Kemudian nilai tersebut diinterpretasikan dengan card sederhana yaitu dengan memberikan interpretasi terhadap angka koefisien Korelasi Product Moment.

Apabila, diperhatikan besamya rxy yang telah diperoleh (0,59) temyata terletak antara 0,40 - 0,70, berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.

2. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai "r" Product Moment

Pertama:. merumuskan hipotesa alternatif (Ha) yaitu; Ada atau terdapat korelasi positif yang signifikan atau meyakinkan antara variabel X dan variabel Y.

Kedua : mencari degree of freedom (df) atau derajat bebas (db) adapun rumusnya sebagai berikut:

df = N-nr keterangan:

df = degree of freedom N = Number of cases

nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan

Penelitian ini mengambil sampel 63 orang siswa yang diambil secara acak dari kelas VIII dan IX. Variabel yang dikorelasikan

sebanyak dua buah yaitu kegiatan ekstrakurikuler dengan hasil belajar siswa, jadi nr 2. Dengan rumus diatas, maka diperoleh nilai df = 63 – 2 = 61.

Ketiga : berkonsultasi pada tabel r product inoinent. Apabila rxy sarna besar atau lebih besar dari pada r tabel atau rt, maka hipotesa altematif (Ha) diterima, karena teruji kebenarannya. Nat-nun apabila r„), lebih kecil dari pada r tabel atau rt, rnaka hipotesa alternatif (Ha) ditolak karena tidak teruji kebenarannya.

Dengan mellhat tabel r Product JWnient, maka dapat diketahui bahwa dengan df sebesar 61 diperoleh "r tabel" pada taraf signifikansi 5% = 0,250 dan pada taraf signifikansi 1% = 0,325.

Keempat : membandingkan besarnya rx y dengan rtabel. Nilai rx y yang diperoleh adalah 0,59 , sedangkan nilai rtabel masing-masing pada taraf signifikansi 5%= 0,250, dan pada taraf signifikansi 1%= 0,325. Ternyata nilai "r hitung" 0,59 lebih besar daripada nilai r tabel, baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Maka hipotesa altematif (Ha) diterima. Sehingga dapat disimpulkan kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh siswa berpengaruh terhadap prastasi belajar mereka didalam kelas.

Selanjutnya untuk, mencari dan mengetahui seberapa besar kontribusi variabel (kegiatan ekstrakurikuler) terhadap variabel y (prestasi belajar siswa), maka dipergunakan rumus sebagai berikut:

KD .= r2 x 100%

Keterangan:

KD = Koefisien Determination (kontribusi variabel x terhadap variabel y)

R = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

KD = r2X 100y

K D = 0.592 X 100%

KD = 0.35 x 100% KD = 35%

bahwa variabel X (kegiatan ekstrakurikuler) tersebut bptpengaruh terhadap variabel Y (prestasi belajar siswa) sebesar 35%.

Dengan demikian dapat diketahui, walaupun kegiatan ekstrakurikuler yang ada pada SMP Muhammadiyah Parakan tergolong aktif, akan tetapi kegiatan ekstrakurikuler tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di dalam kelas. Rendahnya kontribusi kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa dikarenakan materi yang diberikan dalam kegiatan ekstrakurikuler kurang atau bahkan tidak menarik sehingga mereka merasa jenuh dan tidak tertarik mengikuti materi yang diberikan (lihat tabel 30). Sehingga berdampak kurangnya kontribusi materi yang diberikan kepada kegiatan belajar mereka di dalam kelas. Hal ini dapat diketahui dari se ba gia d re sponde r ya ng m e nyata ka n bahwa m ate ri dalam ke gia ta n ekstrakurikuler jarang menunjang materi pelajaran di dalam kelas (lihat tabel 28).

Selain faktor materi yang diberikan, ternyata kegiatan ekstrakurikuler tidak mampu meningkatkan intensitas belajar siswa, hal ini dapat diketahui lebih dari setengah responden menyatakan bahwa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tidak membuat mereka semakin raj in belajar (lihat tabel 31).

Selain kedua faktor diatas, rendahnya pengawasan dari pembina juga dianggap berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Lemahnya kontrol dari penibina, kegiatan dapat dilihat dari jawaban responden yang sebagian besar menyatakan bahwa jarang sekali pembina ekstrakurikuler memberikan teguran kepada peserta kegiatan? n yang tidak mematuhi aturan ketika kegiatan berlangsung (lihat tabel 37). Hal ini dapat inenyebabkan kurang efektifnya kegiatan ekstrakurikuler dalam menjalankan fungsinya yaitu sebagai kegiatan penunjang yang diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap perkeinbangan akademik pesertanya.

Dengan demikian ada banyak faktor yang membuat kegiatan ekstrakurikuler di SMP Muhammadiyah Parakan tidak berjalan optimal sebagaimana tujuan awalnya yaitu sebagai kegiatan tambahan yang diharapkan dapat menyalurkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki, juga diharapkan mampu menambah wawasan pengetahuan mengenai materi yang eras kaitannya dengan pelajaran di dalam kelas sehingga dapat dicapai prestasi seoptimal mungkin. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah:

a. Kurang menariknya pengemasan materi yang diberikan oleh pembina kegiatan, sehingga membuat para pesertanya merasa jenuh dalarn kegiatan. Kemudian berdampak pada kurangnya kontribusi materi yang diberikan kepada kegiatan belajar mereka di dalam kelas.

b. Kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan tidak mampu merangsang dan menjadikan para pesertanya untuk lebih giat belajar terutama di rumah.

c. Lemahnya kontrol dan kurang tegasnya para pembina kegiatan dalam memberikan sanksi kepada para peserta yang lalai sewaktu kegiatan berlangsung, sehingga membuat kegiatan ekstrakurikuler kurang maksimal.

79

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari basil penelitian dan analisa yang telah penulis uraikan dalam Bab IV mengenai pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan tergolong aktif dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler, hal ini berdasarkan begitu banyaknya kegiatan yang ada, yaitu : Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pramuka / Hizbul Whatan, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Tapak Suci, Marawis, Rohis, Komputer Club, English Club, dan KIR. Kegiatan ini dibimbing oleh pembina yang ahli di bidangnya, dan dilaksanakan diluar waktu belajar siswa. Sedangkan prestasi belajar siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan tergolong dalam kategori cukup baik, hal ini dilihat dari nilai rata-rata sebesar 70.

Walaupun kegiatan ekstrakurikuler tergolong aktif di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan, akan tetapi pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa hanya dalam kategori.cukup atau sedang atau hanya berpengaruh sebesar 35%, sedangkan 65% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Hal ini disebabkan oleh:

1. Kurang menariknya pengemasan materi yang diberikan.

2. Kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan tidak mampu merangsang dan menjadikan para pesertanya untuk lebih giat belajar terutama di rumah. 3. Lemahnya kontrol dan kurang tegasnya para pembina kegiatan dalam

memberikan sanksi kepada para peserta yang lalai sewaktu kegiatan berlangsung.

B. Saran

Terdorong oleh rasa tanggung jawab penulis sebagai calon guru, penulis mencoba memberikan saran kepada pihak sekolah ditempat pen elitian yang sekiranya berguna, saran tersebut adalah:

1. Karena kegiatan ekstrakurikuler mempunyai peranan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas, disarankan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam setiap 'kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

2. Bagi pembina ekstrakurikuler, hendaknya selalu memberikan suport (semangat) kepada siswa untuk aktif dalam mengikuti kegiatan. Serta bertindak tegas dalam menjalankan kegiatan ekstrakurikuler. Dan hendaknya untuk terus melakukan inovasi dalam memberikan materi dan d a l a m m e l a k s a na k a n l a t i ha n a ga r m e n i n gk a t k a n m i n a t d a n mengurangi kebosanan dalam berlatih siswa.

3. Kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan lancar dan sesuai fungsinya, yaitu sebagai kegiatan penunjang belajar sisiwa di luar kelas, apabila didukung faktor pembina yang berkualitas dan memiliki kecakapan di bidangnya, kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai, dana yang cukup untuk berbagai kegiatan serta peserta didik yang memiliki minat yang tinggi untuk berlatih. Jadi hendaknya sekolah mengadakan pendidikan pelatihan bagi pembina agar kemampuan, kecakapan bidang kegiatan masing -masing tidak tertinggal dan dapat mengikuti perkembangan zaman.

81

Al i m ron, M. Pe can K egi at an Ekst rak urik ul er Ke pramitk aan dal am Pengembangan Bakat Kepemimpinan Sisiva SLIP Dahlia, Pondok Pucung-Pondok Aren (2008)

Arikunto, Suharsimi. Manaiemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Asnavvri, Jamal Ma'mun. Jurus-junis Belajar Efektif uniuk SMP dan SMA.

Jogjakarta: Diva Press, 2009.

Bahruddin dan Ersa Nur Wahyuni. Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta: Ar.- Ruzz Media, 2009.

Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelqjaran. Jakarta: Rineka Cipta: 2005.

Departemen Agatha RI, Panduan Penyelenggaraan Pesantren Kilat. Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam, 2005

Departemen Agama RI. Ekstra Kurikuler Pendidikan Agamaa Islam pada Sekolah Umum dan Madrasah. Jakarta: Ditjen Kelembagaan Agama Islam: 2004.

Departemen Agama RI. Panduan Pengembangan: UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di Madrasah. Jakarta: Direktorat Jendral Kelambagaan Agama Islam, 2005.

Departemen Agama RI. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di Madrasah Ibtidaiyah. Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama R.I: 1995.

Dimyati dan M Udj iono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009. Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2008. .Hamalik, 06m I ar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Hasan, Fuad. Dasal-dasarKependidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Indrakusuma, Amir Daien. Pengantar 11mu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, 1973.

Kawis Bestir Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: PT. Binatama Raya, 2007.

Kwmiaslh-, Uun. "Pelaksanaan Program Ek-strakurikider clan Hubungannya dengan Prestasi Belajar Siswa'j'V1IN Kampung Tengah Krainat fat ". i Skripsi Sl Fakultas Ilmu Tarbi-vah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri .1ak-arta, 2006

Muhaimin dkk. Pengembangan Model Kurikulum Tingk-at Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah & Madrasah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Narbuko, Cholid. dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi. Aksara, 1999.

Nashar. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran.

Jakarta: Delia Press, 2004.

Nasution, S. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Ngajenan, Mohamad. Kamus Etimologi Bahasa Indonesia. Semarang: Dahara Prize, 1986.

Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,. t.t. Sabri, M. Alisuf. Ihnu Pendidikan. Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999.

Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana: 2009.

Sevilla, Consuelo G., dkk. Pengantar Metode Penelitian. Penerjemah Alimuddin Tuwu. Jakarta: UI-Press, 1993.

Siti Memah. "Minot Sisiva Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler di Mrs al-Jauharotun-naqivvah Arang Barat Cilegon Banters. " Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009,

Slameto. Belajar dan Faktor-fak-tor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 1995.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

Sudjana, Nana. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan; Kompetensi dan Praktinya. Jakarta: PT. Bum] Aksara, 2003

Sunarto, "Pengertian Prestasi Belajar," Artikel diakses pada 06 Nopember 2010 dari http://sttnartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/ Suryosubroto, B. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta,

2009.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

Undang-Undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Tahun 2003). Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Usman, Moh. Uzer. Meijadi Gw-u Professional. Bandung: -PT Remaja Rosdakarya, 2001.

Z, Zurinal dan Wandi Sayuti. Ilinu Pendidikan: Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Nama Siswa : ____________________________________________________ NIS : ____________________________________________________ Kelas : ____________________________________________________ Semester : ____________________________________________________ Tahun Pelajaran : ____________________________________________________ No Pertanyaan Alternatif Jawaban Selalu Sering

Kadang-kadang

Tidak Pernah 1 Saya sangat senang mengikuti

kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah.

2 Saya aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler

berdasarkan keinginan sendiri.

3 Kegiatan belajar saya terganggu karena mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

4 Pembimbing ekstrakurikuler mernbimbing dan mengajarkan kegiatan dengan sabar.

5 Saya mendengarkan dan

memperhatikan arahan guru/ kaka pembimbinng ketika menjelaskan materi ekstrakurikuler

6 Menurut saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler meningkatkan Prestasi belajar di kelas

7 Saya menaati peratutan dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

8 Saya aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler karena takut diberi sanksi.

9 Dalam kegiatan ekstrakurikuler, kakak

pembimbing masa bodoh dan tidak memberikan arahan.

11 Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler membuat saya semakin rajin belajar 12 Saya diberikan teguran ketika tidak

mematuhi aturan dalam kegiatan ekstrakurikuler

13 Saya tidak bersemangat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. 14 Saya aktif mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah

15 Pembimbing ekstrakurikuler banyak member nasehat yang baik kepada siswanya

16 Sejak saya mengikuti keg iatan ekstrakurikuler pergaulan saya menjadi tidak baik

17 Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karma ingin mendapatkan nilai dari guru

18 Kegiatan ekstrakurikuler yang saya ikuti

dilakukan diluar'waktu belajar.

19 Pembibing ekstrakurikuler di sekolah membiarkan saya bercanda dalam kegiatan.

20 Materi yang diberikan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menambah pengetahuan

21 Pengetahuan yang saya peroleh dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menun.jang pelajaran di kelas.

22 Pengetahuan saya bertambah setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. 23 Siswa yang lalai dalam kegiatan

ekstrakurikuler diberikan sanksi 24 Pembimbing mengarahkan kegiatan

ekstrakurikuler sehingga berjalan dengan baik

26 Setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, bakat yang saya miliki mulai berkembang

27 Saya tidak aktif mengikuti kegiatan di sekolah

28 Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah membuat saya malas untuk belajar dirumah.

29 Pembimbing ekstrakurikuler memberi motivasi agar giat berlatih .

30 Pembimbing ekstrakurikuler memberi tabu kesalahan dalam kegiatan dengan kasar (membentak-bentak)

14 Saya aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

15 Pembimbing ekstrakurikuler banyak member nasehat yang baik kepada siswanya

16 Sejak saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pergaulan saya menjadi tidak baik

17 Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karma ingin mendapatkan nilai dari guru

18 Kegiatan ekstrakurikuler yang saya ikuti

dilakukan diluar'waktu belajar.

19 Pembibing ekstrakurikuler di sekolah membiarkan saya bercanda dalam kegiatan.

20 Materi yang diberikan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menambah pengetahuan

21 Pengetahuan yang saya peroleh dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menun.jang pelajaran dikelas.

ekstrakurikuler diberikan sanksi 24 Pembimbing mengarahkan kegiatan

ekstrakurikuler sehingga berjalan dengan baik

25 Menurut saya materi yang disampaikan dalam kegiatan ekstrakurikuler tidak menarik.

26 Setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, bakat yang saya miliki mulai berkembang

27 Saya tidak aktif mengikuti kegiatan di sekolah

28 Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah membuat saya malas untuk belajar dirumah.

29 Pembimbing ekstrakurikuler memberi motivasi agar giat berlatih .

30 Pembimbing ekstrakurikuler memberi tabu kesalahan dalam kegiatan dengan kasar (membentak-bentak)

Dokumen terkait