B. Deskripsi Data
1. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan oleh siswa
Untuk memperoleh data kegiatan ekstrakurikuler, penulis me.mbuat angket yang terdiri dari 30 pertanyaan yang hares dijawab oleh siswa yang berisi seputar kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan.
Penelitian dilakukan pada sampel sebanyak 63 orang siswa yang terdiri dari siswa kelas VIII dan kelas IX SMP Muhammadiyah Parakan sebagai responden, dan dalam waktu 45 merit responden dapat mengisi angket tersebut dengan baik. Mengingat tugas responden hanya memberikan tanda check list pada salah satu jawaban "selalu", "sering", "kadang-kadang", dan "tidak pernah".
Data-data tersebut diolah dalam bentuk tabel dan kemudian dianalisis sebagai berikut:
a. Minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler
Ada tidaknya minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kegiatan dilihat dari indikator-indikator minat. Petunjuk yang pertama adalah perasaan yang timbul dari diri siswa ketika mengikuti kegiatan ini. Perasaan senang merupakan ekspresi dari adanya minat maka sebaliknya perasaan tidak senang menandakan tidak ada minat.
Tabel 9
Sangat senang mengikuti kegitan ekstrakurikuler
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase 1 Selalu 40 63% Sering 18 29% Kadang-kadang 5 8% Tidak Pernah 0 0% N 63 100%
Dapat dilihat bahwa mayoritas siswa senang dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, hal ini dapat diketahui dari Jawaban siswa sebesar. 63% menjawab.selalu senang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, sebagiqn lagi menjawab Sering sebesar 29%, dan yang menjawab kadangkadang sebanyak 8%, Berta tidak ada siswa yang menjawab tidak pernah senang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Deegan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa merasa senang dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
Tabel 10
Aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan keinginan sendiri
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 44 70%
Sering 9 14%
Kadang-kadang 10 16%
Tidak Pernah 0 0%
Selanjutnya, ketika ditanya apakah mereka aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan keinginan sendiri, sebanyak 70% responden menjawab selalu, 14% menjawab sering, 16% menjawab kadang-kadang, dan tidak ada responden yang menjawab tidak pemah. Dengan demikian berarti kebanyakan siswa aktif dalam kegiatan. ekstrakurikuler berdasarkan keinginan sendiri.
Tabel 11
Aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler karena takut diberi sanksi
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase 1 Selalu 10 16% Sering 7 11% Kadang-kadang 10 16% Tidak Pemah 36 57% N 63 100%
Selanjutnya ketika ditanya apakah keaktifan mereka tersebut disebabkan takut diberi sanksi, 57% menjawab tidak pemah, 16% menjawab kadang-kadang, 11% menjawab sering, dan 16% menjawab selalu.
Dengan demikian dapat ditafsirkan meskipun ada siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dikarenakan takut diberikan sanksi tetapi mayoritas aktif karena berdasarkan kesadaran dan keinginan mereka sendiri.
Tabel 12
T i d a k b e r s e m a n g a t m e n g i k u t i k e g i a t a n ekstrakurikuler di sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 3 5%
Sering 2
Kadang-kadang 23 36%
Tidak Pernah 35 55%
Selnjutnya, ada tidaknya minat siswa pada kegiatan ekstrakurikuler dapat terlihat dari semagat mereka ketika melakukan kegiatan. Ketika diajukan pertanyaan apakah tidak bersemangat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, hanya 5% yang menjawab Selalu tidak bersemangat, selainnya menjawab sering,sebanyak 3%, kadang-kadang 36%, dan tidak pemah menjawab 55%. Berdasarkan persentase diatas dapat disimpulkan hanya sedikit siswa yang tidak bersemangat dan selebihnya bersemangat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Tabel 13
Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karena hanya ingin mendapatkan nilai dari guru
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 12 19%
Sering 5 8%
Kadang-kadang 12 19%
Tidak Pernah 34 54%
N 63 100%
Karena mengikuti kegiatan ekstrakurikuler merupakan keinginan sendiri maka tidak heran ketika ditanya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hanya ingin mendapatkan nilai dari guru, maka mayoritas responder atau
sekitar 54% menjawab tidak pernah, 19% menjawab kadang-kadang, hanya 8% menjawab sering, dan 19% menjawab selalu. Dengan demikian dapat diketahui bahwa mendapatkan nilai dari guru bukanlah tujuan dari mayotitas siswa mengikuti kegiatan. ekstrakurikuler.
Berdasarkan jawaban dari beberapa indikator pertanyaan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat sisw a kepada kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangatlah tinggi. Hal ini berdasarkan bahwa
mayoritas siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bukan karma takut diberikan sanksi ataupun ingin mendapat kan nilai dari guru.
Hal diatas sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan Yayat Hayati Nufus, M.Pd.I. yang juga selaku pembina Ikatan Pelajar Muhammadiyah, beliau menyatakan bahwa minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler sangatlah besar, yaitu sekitar 80% siswa SMP Muhammadiyah Parakan ikut aktif melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Dan tidak ada siswa yang mengikuti kegiatan dikarenakan ingin mendapatkan nilai, hal ini dikarenakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak menjadi pertimbangan guru dalam memberikan nilai mata pelajaran tertentu di dalam kelas, tetapi penilaian tetaplah objektif berdasarkan hasil belajar mereka.3
b. Waktu kegiatan ekstrakurikuler Tabel 14
K e g i a t a n e k s t r a k u r i k u l e r y a n g d i i k u t i dilaksanakan pada hari Sabtu
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 46 73%
Sering 5 8%
Kadang-kadang 9 14%
Tidak Pernah 3 5%
N 63 100%
Ketika ditanya apakah Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dilaksanakan diluar waktu belajar, 73% menjawab selalu, 8% menjawab wring, 14% menjawab kadang-kadang, dan 5% menjawab tidak pernah. Hal ini berarti kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah dilaksanakan diluar waktu belajar.
3
Tabel 15
Kegiatan belajar terganggu karena mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 0 0% Sering 4 6% Kadang-kadang 19 30% Tidak Pernah 40 63% N 30 100%
Jadi tidaklah heran ketika siswa ditanya apakah kegiatan belajar mereka terganggu karena mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tidak ada yang menjawab selalu terganggu atau 0%, hanya sebagian kecil yaitu 6% terganggu menjawab sering, dan sisanya sekitar 30% menjawab kadang-kadang, serta 63% menjawab kegiatan belajar mereka tidak pemah terganggu karena mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada waktu senggang, dan memang kebijakan sekolah mewajibkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler harus dilaksanakan di luar jam efektif. sekolah telah mengalokasikan waktu tersendiri untuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, yaitu pada pukul 07.00 sampai pukul 11.00. Dengan demikian kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan setelah pulang sekolah, dengan demikian kegiatan tersebut tidak mengganggu aktivitas belajar siswa di dalam kelas.4
4
c. Intensitas siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Tabel 16
Aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler disekolah No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
I Selalu 34 54% Sering 21 33% Kadang-kadang Z-- 8 13% Tidak Pernah 0 0% N 63 100%
Ketika ditanya apakah mereka aktif mengiku ti kegiatan ekstrakurikuler, 54 %'menjawab Selalu, 33% menjawab sering 13% menjawab kadang-kadang, dan tidak ada siswa yang menjawab tidak pernah aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini menandakan bahwa mayoritas siswa aktif ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Tabel 17
Tidak aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 1 2%
Sering 2 3%
Kadang-kadang 19 30%
Tidak Pernah 41 65%
N 30 100%
Ketika ditanya tidak aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, 65% atau sebagian besar siswa menjawab tidak pernah, 30% menjawab kadang-kadang, hanya 3% menjawab sering, dan 2% menjawab tidak aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketika kegiatan ekstrakuri kuler berlangsung, hampir seluruh siswa berpartisipasi dan aktif.,
d. Arahan pembimbing dalam kegiatan ekstrakurikuler Tabel 18
Pembimbing ekstrakurikuler membimbing dan mengajarkan kegiatan dengan sabar.
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase 1 Selalu 30 48% Sering 15 23% Kadang-kadang 18 29% Tidak Pernah 0 0% N 30 100%
Ke t i ka di t a nya a pa ka h pe m bi na ke gi a t a n e kst ra kuri kul e r membimbing dan mengajarkan kegiatan dengan sabar, 48% siswa menjawab Selalu, 23% menjawab sering, 29% menjawab kadang-kadang, d a n t i d a k a da a t a u 0 % s i s w a ya n g m e nj a wa b t i d a k pe m a h. I n i menunjukkan para bembimbing dengan sabar mengarahkan para siswanya ketika kegiatan berlangsung.
Tabel 19
Dalam kegiatan ekstrakurikuler, kakak pembimbing masa bodoh dan tidak memberikan arahan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase 1 Selalu 0 0% Sering 4 6% Kadang-kadang 6 9% Tidak Pernah 53 85% N 30 100%
Dan ketika ditanya apakah dalam kegiatan kakak pembimbing belaku masabodoh dan tidak memberikan arahan, 85% menjawab tidak pernah, 9% menjawab kadang-kadang, 6% menjawab sering, dan tidak ada
siswa yang menjawab selalu. Ini menunjukkan bahwa pembimbing ekstrakurikuler selalu memberikan arahan dan tidak pernah berbuat lalai '
dalam melaksanakan tugasnya.
Tabel 20
Pembimbing ekstrakurikuler banyak memberi nasehat yang baik kepada siswanya
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase I Selatu 41 65% Sering 19 30% Kadang-kadang CI 2 3% Tidak Pernah 1 2% N 30 100%
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa 65% siswa menyatakan bahwa pembimbing ekstrakurikuler banyak memberi nasehat baik kepada siswanya, 30% menyatakan sering, dan hanya sebagian kecil yaitu 3% menjawab kadang-kadang, Berta hanya 2% menjawab pembimbing tidak pernah memberikan nasehat baik ketika kegiatan. Ini menunjukkan. bahwa selain menjalankan tugasnya sebagai pembina, para pembimbing memberikan nasehat-nasehat yang baik kepada siswanya.
Tabel 21
Pembimbing ekstrakurikuler di sekolah membiarkan say a bercanda dalam kegiatan
No Alternatif Jawahan Frekuensi Persentase
1 Selalu 0 0%
Sering 3 5%
Kadang-kadang 15 24%
Tidak Pernah 45 71%
Kemudian, ketika ditanya apakah pembimbing ekstrakurikuler membiarkan bercanda pada saat kegiatan berlangsung, 71% siswa menjawab tidak pernah, 24% menjawab kadang-kadang, 5% menjawab selalu, dan 0% atau tidak ada sama sekali siswa yang.menjawab pembimbing membiarkan bercanda dalam kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa kedisiplinan sangat diperhatikan ketika kegiatan berlangsung, dengan baik dan tidak ada waktu yang sia-sia terbuang .
Tabel 22
Pembimbing mengarahkan kegiatan ekstrakurikuler sehingga berjalan dengan baik
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 42 67%
Sering 16 25%
Kadang-kadang 5 8%
Tidak Pernah 0 0%
N 63 100%
Pembimbing ekstrakurikuler tidak pernah lalai dan selalu memperhatikan anak didiknya. Hal ini terlihat pada tabel diatas, sekitar 67% siswa menjawab bahwa pembimbing selalu mengarahkan kegiatan, 25% menjawab sering, 8% menjawab kadang-kadang, dan tidak ada atau 0% siswa yang menyatakan bahwa pembimbing bertindak masa bodoh tidak mengarahkan siswanya.
Tabel 23
Pembi mbing ekstrakurikuler memberi motivasi agar giat berlatih
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 38 60%
Sering 22 35%
Kadang-kadang 2 3%
Tidak Pernah 1 2%
Kemudian ketika ditanya apakah Pembimbing ekstrakurikuler memberi motivasi agar giat berlatih, 60% siswa menjawab selalu, 35% menjawab sering,dan hanya 3% menjawab kadang-kadang, 2% menjawab tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa selain membimbing, para, penibina juga memberikan dorongan motivasi kepada siswanya agar giat berlatih.
Tabel 24
Pembimbing ekstrakurikuler memberi tabu kesalahan dalam kegiatan dengan kasar (membentak-bentak)
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
I Selalu 4 6%
Sering 5 8%
Kadang-kadang 27 43%
Tidak Pernah 27 43%
N 63 100%
Dari tabel diatas terlihat bahwa 43%. siswa menyatakan bahwa pembina ekstrakurikuler tidak pernah memberi tabu kesalahan dalam kegiatan dengan membentak-bentak, 43% menjawab kadang-kadang, 8% menjawab sering, dan hanya 6% yang menjawab selalu. Hal ini berarti pembimbing mengajarkan kegiatan dengan sabar dan tidak emosional.
Dari jawaban beberapa pertanyaan diatas, dapat disimpulkan bahwa para pembina ekstrakurikuler beg to sangat antusias dalam mengajarkan kegiatan, hal ini dikarenakan para pembina ekstrakurikuler adalah orang yang ahli di bidangnya. Memang dalam perekrutan pembina sekolah mengambil pembimbing yang ahli di bidangnya masing-masing, sehingga apabila tidak terpenuhi oleh internal gum, maka sekolah mengambil pembina dari luar sekolah.5
5
e. Materi yang diberikan dalam kegiatan ekstrakurikuler Tabel 25
Mendengarkan dan memperhatikan arahan guru/kaka pembimbing ketika menjelaskan materi ekstrakurikuler
No Alternatif Jawaban 'Frekuensi Persentase
I Selalu 36 57%
Sering 19 30%
Kadang-kadang 8 13%
Tidak Pernah 0 0%
N 63 100%
Dari tabel diatas. dapat dilihat bahwa 57% siswa selalu memperhatikan materi yang diberikan pembimbing, 30% men yatakan sering, 13% menyatakan kadang-kadang, dan tidak ada responder yang menjawab tidak pernah memperhatikan materi yang diberikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa sangat antusias dengan materi yang diberikan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Tabel 26
Pembimbing ekstrakurikuiler kurang menguasai materi yang diajarkan pada saat kegiatan berlangsung
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 2 3%
Sering 3 5%
Kadang-kadang 17 27%
Tidak Pernah 41 65%
N 63 100%
Dan ketika ditanya apakah pembimbing ekstrakurikuiler kurang menguasai materi yang diajarkan pada saat kegiatan berlangsung, sebanyak 65% menjawab tidak pernah, 27% menjawab kadang-kadang, dan hanya 5% menjawab seeing, serta 3% menjawab selalu. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sekolah mengangkat pembina ekstrakurikuler yang profesional dan sesuai dengan keahliannya sehingga mampu menguasai materi dengan baik.
Tabel 27
Mated yang diberikan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menambah pengetahuan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 33 52%
Sering 24 38%
Kadang-kadang 5 8%
Tidak Pernah 1 2%
N 63 100%.
Mayoritas siswa ternyata menyatakan bahwa materi yang diberikan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menambah pengetahuan mereka. Hal ini dapat dilihat pada tabel diatas, responden yang menjawab Selalu sebanyak 52%, yang menjawab sering 38%, dan hanya 8% menjawab kadang-kadang, dan 2% menjawab tidak pernah. Dapat disimpulkan bahwa materi yang diberikan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat inenambah ivawasan dan pengetahuan siswa.
Tabel 28
Pengetahuan yang saya peroleh dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menunjang pelajaran di kelas
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
I Selalu 11 17%
Sering 21 33%
Kadang-kadang 23 37%
Tidak Pernah 8
Kemudian ketika ditanya apakah materi yang didapat tersebut dapat menunjang pelajaran di kelas, sebanyak 17% responden menjawab selalu 33% menjawab sering, 37% menjawab kadang-kadang, dan hanya 13% menjawab tidak pernah. Ini berarti materi yang didapat dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menunjang, pelajaran siswa di dalam kelas.
Tabel 29
Menurut saya materi yang disampaikan dalam kegiatan ekstrakurikuler tidak menarik
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 4 6%
Sering 2 3%
Kadang-kadang 16 26%
Tidak Pernah 41 65%
N 63 100%
1. Kemudian ketika ditanya apakah materi yang disampaikan dalam kegiatan ekstrakurikuler tidak menarik, sebanyak 65% menjwab tidak pernah, 26% menjawab kadang-kadang, dan hanya 3% menjawab sering, Berta hanya 6% menjawab selalu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa materi yang disampaikan dalam kegiatan ekstrakurikuler belum mampu menarik 100% perhatian dari pesertanya. Sehingga Para Pembina dituntut untuk selalu melakukan ii- tovasidalam memberikan materi agar dapat meningkatkan minat pesertanya.
f. Manfaat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Tabel 30
Menurut saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler meningkatkan prestasi belajar di kelas
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 24 38%
Sering 16 25%
Kadang-kadang 21 33%
Tidak Pernah 2 3%
Pertanyaan selanjutnya apakah kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan prestasi belajar dikelas, 38% responden menjawab selalu, 25% menjawab sering, dan 33% menjawab kadang-kadang, dan hanya 3% yang menjawab tidak pernah. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa berpendapat bahwa dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler akan mampu meningkatkan prestasi belajar mereka didalam kelas.
Tabel 31
Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler membu at saya semakin rajin belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
I Selalu 13 21%
Sering 16 25%
Kadang-kadang 29 46%
Tidak Pernah 5 8%
N 63 100%
Kemudian ketika ditanya apakah dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler membuat semakin rajin belajar, sebanyak 21% siswa menjawab selalu, 25% menjawab wring, 46% menjawab kadang-kadang, dan 8% menjawab tidak peniah. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak begitu mempengaruhi kerajinan siswa dalam belajar.
Tabel 32
Sejak saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pergaulan sava meniadi tidak baik
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
I Selalu 0 0%
Sering 1 2%
Kadang-kadang. 5 8%
Tidak Pernah 57 90%
N 63 100%
ekstrakurikuler membuat pergaulan mereka menjadi tidak baik, hampir seluruh responden (sekitar 90%) menjawab tidak pernah, dan hanya 8% yang menjawab kadang-kadang, 2% menjawab wring, dan tidak ada responden yang menjawab selalu. Hal ini menandakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler ticlaklah membuat pergaulan siswa menjadi tidak baik.
Tabel 33
Pengetahuan saya bertambah setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 22 35%
Sering 25 40%
Kadang-kadang 13 20%
Tidak Pernah 3 5%
N 63 100%
Ketika ditanya apakah pengetahuan mereka bertambah setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, 35% responden menjawab selalu, 40% menjawab sering, 20% menjawab kadang-kadang, dan hanya 5% responden atau sebagian kecil responden menjawab pengetahuan mereka tidak pernah bertambah setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Dapat disimpulkan bahwa dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dapat rnenambah pengetahuan dan wawasan pars siswa.
Keikutsertaan siswa dalain kegiatan ekstrakuri kuler, baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat membantu kegiatan belajarnya didalam kelas. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Kepala Madrasah SMP Muhammadiyah Parakan, beliau menjelaskan bahwa dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dapat merangsang siswa untuk aktif, membuat mereka merasa percaya diri, terampil, dan kedisiplinan yang ada didalam kegiatan ekstrakurikuler diharapkan mampu ditularkan dalam kegiatan belajarnya sewaktu di kelas. Dengan demikian, kegiatan ekstrakurikuler diharapkan mampu meningkatkan prestasi siswa didalam kelas.6
6
Tabel 34
Setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, bakat yang saya miliki mulai berkembang No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
I Selalu 35 55%
Sering 17 27%
Kadang-kadang 10 16%
Tidak Pernah 1 2%
N 63 100%
Kemudian keetika ditanya apakah setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, bakat yang mereka miliki mulai berkembang, sebanyak 55% responden menjawab Selalu, 27% menjawab Sering, 16% menjawab kadang-kadang, dan hanya 2% menjawab tidak pemah. Dapat disim'Pulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler disekolah ini sesuai dengan tRjuan utamanya, yaitu mengembangkan bakat pesertanya.
Tabel 35
Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah membuat saya malas untuk belajar dirumah
No Alternatif Jawaban FIrekuensi Persentase
I Selalu 0 0% Sering 3 5% Kadang-kadang 17 27% Tidak Pernah 43 68% N 63 100% D a ri t a be l di a t a s da pa t di l i ha t ba h wa m e n gi k ut i k e gi a t a n ekstrakurikuler di sekolah, tidak membuat siswa malas untuk belajar dirumah. Sebanyak 68% responden menjawab tidak pernah, 27%
responden menjawab sering, hanya 5% menjawab sering, dan tidak ada yang menjawab selalu.
a. Peraturan dalam kegiatan ekstrakurikuler
Tabel 36
Saya menaati peraturan dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
I Selalu 35 55%
Sering 15 24%
Kadang-kadang 12 19%
Tidak Pernah 1 2%
N 63 100%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 55% responden selalu mematuhi kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya, 24% menyatakan sering, dan hanya 19% menyatakan kadang-kadang, 2% menyatakan tidak pemah menaati peraturan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Dengan demikian mayoritas siswa menaati peraturan dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah.
Tabel 37
Saya diberikan teguran ketika tidak mematuhi aturan dalam kegiatan ekstrakurikuler
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 13 20%
Sering 17 27%
Kadang-kadang 18 29%
Tidak Pernah 15 24%
Namun ketika mereka tidak mematuhi peraturan dalam kegiatan ekstrakurikuler 24% responden menyatakan tidak pernah diberikan teguran, 29% menyatakan kadang-kadang, 27% menyatakan sering ditegur dan 20% mcnyatakan selalu ditegur apabila tidak mematuhi peraturan dalam kegiatan. Hal ini menandakan bahwa pembimbing kurang tegas dalam memberikan teguran kepada para siswa yang melanggar peraturan dalam kegiatan ekstarakurikuler.
Tabel 38
Siswa yang lalai dalam kegiatan ekstrakurikuler diberikan sanksi
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
I Selalu 16 25%
Sering 11 18%
Kadang-kadang 17 27%
Tidak Pernah 19 30%
N 63 100%
Selanjutnya 30% dari responder menyatakan bahwa mereka tidak pernah diberikan sanksi jika merka lalaI/rn alas -malasan ketika kegiatan ekstrakurikuler berlangsung, 27% menjawab kadang-kadang diberi sanksi, 18% menjawab sering, dan 25% menjawab selalu diberikan sanksi ketika mereka nialas-i-nalasan dalam kegiatan.
Dapat disimpilkan bahwa para pembina ekstrakurikuler kurang tegas, dalam hal memberi teguran maupun memberi sanksi kepada para siswa yang berbuat lalai/malas-malasan dan kegiatan ekstrakurikuler.
Selanjutnya Label mengenai perhitungan analisis butir soal yang g diperoleh melalui hasil perhitungan angket, masing-masing jawaban diberi skor, kemudian skor-skor tersebut dijumlahkan.Setelah melakukan tabulasi data angket minat maka perlu dilakukan analisa item untuk skor angket kegiatan ekstrakurikuler di sekolah (variabel X).
Dengan mclakukan penjumlahan skor jawaban terhadap beberapa pertanyaan yang diajukan kepada siswa kelas dua tersebut, maka diperoleh nilai yang paling rendah adalah 82 dan nilai yang paling tinggi adalah 116. Tabulasi distribusi frekuensi tentang skor kegiatan ekstrakurikuler dengan cara membuat tabel distribusi data tunggal. Hal ini dilakukan karma penyebaran skor atau nilai tunggal yang akan penulis sajikan tidak terlalu lugas.
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi, penulis menggunakan tabel, distribusi frekuensi data tunggal yang sebagian atau seluruh skomya berfrekuensi lebih dari satu.
Adapun langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Mencari nilai tertinggi (Highest Score=H) dan nilai terendah (Lowest Score=L) dari nilai yang diperoleh dapat dilihat bahwa H=116 dan L=82. Setelah diketahui H dan L, maka kita 6pat menyusun nilai atau skor tentang kegiatan ekstrakurikuler tersebut dari atas ke bawah, mulai dari nilai yang tertinggi 116 berturut-turut ke bawah sampai nilai yang terendah 82 pada kolom 1 dari tabel distribusi frekuensi.
.2. Menghitung frekuensi masing-masing nilai atau skor yang diperoleh, keinudian hasilnya dimasukkan dalam kolom 2 dari tabel distribusi frekuensi yang telah kita persiapkan, kemudian nilai yang diperoleh dijumlahkan, sehingga diperoleh jumlah frekuensi ( IF) atau (N). Untuk lebih jelasnya penyebaran data kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 40
Distribusi Frekuensi Tentang kegiatan ekstrakurikuler siswa (variabel X) dari Sejumlah 63 Orang Siswa
Skor Frekuensi Persentase
116 1 1.59% 115 1 1.59% 113 1 1.59% 111 2 3.17% 110 2 3.17% 109 1 1.59% 108 2 3.17% 107 2 3.17% 105 2 3.17% 104 2 3.17% 103 5 7.94% 102 4 6.35% 101 4 6.35% 100 2 3.17% 99 6 9.52% 98 4 6.35% 97 3 4.76% 96 3 4.76% 95 1 1.59% 94 2 3.17% 93 3 4.76% 92 1 1.59% 90 2 3.17% 88 3 4.76% 85 1 1.59% 84 1 1.59% 83 1 1.59% 82 1 1.59% 2.780 63 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa yang memperoleh nilai tertinggi 116 hanya 1 orang atau 1,59% dan yang memperoleh nilai terendah 82 .juga sama yaitu hanya 1 orang atau 1,59%, sedangkan selebihnya yang memperoleh nilai 115, 113, 109, 95, 92, 85, 84, dan 82 berjumlah 1 orang atau 1,59%, dan yang mendapat nilai 111, 110, 108, 107, 105, 104, 100, 94, dan 90 masing-masing berjumlah 2 orang atau 3.17%, yang memperoleh nilai 97, 96, 93, dan 88 masing-masing sebanyak 3 orang atau 4.76%, dan yang mendapat nilai 102, 101,
dan 98 berjumlah 4 orang atau 6.35%, yang memperoleh nilai 103 sebanyak 5 orang atau 7.94%, serta yang memperoleh nilai 99 sebanyak 6 orang siswa atau sekitar 9.52%.7