• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA

V.6 Interpretasi Data

Setelah seluruh data yang diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka pada tahap selanjutnya akan dilakukan pembahasan data yang telah diuraikan tadi. Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilakukan setelah terlebih dahulu diklasifikasikan, yang berdasarkan nilai- nilai yang diperoleh dari responden. Berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan, maka keseluruhan data yang diperoleh dari responden untuk masing- masing variabel penelitian dapat didistribusikan sebagai berikut :

V.6.1 Produktivitas Kerja Karyawan Pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau

Setiap perusahaan memiliki tujuan dan visi misi yang berbeda. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, diperlukan berbagai faktor dimana salah satu hal terpenting yaitu karyawan yang bekerja pada perusahaan. Perusahaan membutuhkan karyawan yang ahli dalam bidangnya agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan efektif.

Pengukuran produktivitas ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengetahui produktivitas kerja sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Perusahaan tentang Produktivitas yang menyatakan bahwa42

1. Pengusaha bersama-sama Karyawan melakukan usaha-usaha

peningkatan produktivitas dalam rangka meningkatkan pertumbuhan Perusahaan.

:

2. Usaha-usaha yang dilakukan antara lain:

a. Pengusaha bersama Karyawan senantiasa meningkatkan disiplin, kualitas dan kuantitas kerjanya.

b. Setiap Karyawan wajib berusaha mencapai standar/target produktivitas kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan jabatan.

Pengukuran produktivitas dapat dilihat dari dua komponen yaitu: (1) Efisiensi kerja yang dapat dilihat dari ketercapaian target, ketepatan waktu, dan ketepatan kerja, dan (2) Produksi yang dapat dilihat dari peningkatan penjualan

42

Peraturan Perusahaan PT Astra International Tbk 2014-2015

setiap bulan, kesesuaian harapan perusahaan, dan sikap untuk terus meningkatkan penjualan.

Untuk mengukur indikator efisiensi kerja penulis menggunakan tiga pertanyaan pada angket yang disebarkan kepada karyawan marketing Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau, yaitu pertanyaan tentang ketercapaian target yang ditetapkan perusahaan (tabel 8), tingkat penjualan perusahaan setiap bulan (tabel 9), dan ketepatan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu (tabel 10) pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau.

Berdasarkan jawaban responden tentang ketercapaian target yang ditetapkan perusahaan terdapat 80% responden yang menjawab sangat mampu (tabel 8). Berarti dapat dinilai bahwa mayoritas karyawan mempunyai kemampuan atau skill dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga karyawan dapat mencapai target yang ditetapkan perusahaan.

Kemudian tingkat penjualan perusahaan setiap bulan, sebagaimana yang dapat dilihat pada persentasi jawaban responden yang menyatakan penjualan perusahaan selalu meningkat tiap bulannya sebanyak 75% dari jumlah responden (tabel 9). Dengan demikian dapat dinilai bahwa responden mempunyai ketepatan waktu sehingga penjualan perusahaan dapat meningkat setiap bulannya.

Berdasarkan tabel 10 tentang ketepatan kerja, sebanyak 85% responden menyatakan bahwa mereka sangat mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Hal ini menunjukkan kesungguhan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan efisien.

Untuk mengukur produksi, penulis menggunakan lima pertanyaan pada angket yang disebarkan kepada karyawan marketing Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau, yaitu pertanyaan tentang peningkatan penjualan karyawan setiap bulan (tabel 11), usaha pimpinan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan (strategi) dalam bekerja (tabel 12), keseringan peningkatan keterampilan kerja (tabel 13), mengikuti strategi yang diberikan oleh pimpinan (tabel 14), dan usaha untuk terus meningkatkan penjualan (tabel 15).

Berdasarkan jawaban responden tentang peningkatan penjualan karyawan setiap bulan terdapat 62,5% responden yang menjawab selalu (tabel 11). Berarti dapat dinilai bahwa mayoritas karyawan selalu dapat meningkatkan penjualannya setiap bulan, hal ini menunjukkan bahwa karyawan mempunyai responsibilitas yang tinggi terhadap pekerjaannya. Hal tersebut sejalan dengan pertanyaan tentang keseringan peningkatan keterampilan kerja (tabel 12), dan mengikuti strategi yang diberikan oleh pimpinan (tabel 14).

Sedangkan untuk mengukur kesesuaian harapan perusahaan dapat dilihat pada tabel 13 tentang keseringan peningkatan keterampilan kerja, terdapat 75% responden yang menjawab sangat sering. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan sangat sering meningkatkan keterampilan kerjanya untuk menyesuaikan harapan perusahaan. Kemudian untuk mengukur sikap karyawan untuk terus meningkatkan penjualan dapat dilihat pada tabel 15 tentang usaha untuk terus meningkatkan penjualan, terdapat 85% responden yang menjawab selalu. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan selalu berusaha untuk selalu meningkatkan penjualannya.

V.6.2 Motivasi pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau

Motivasi adalah suatu kedaan dalam pribadi, keinginan seseorang baik yang berasal dari dalam ataupun dari luar yang berguna untuk mendorong, menunjang seseorang dalam melakukan sesuatu kegiatan demi tercapainya tujuan tertentu. Motivasi pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau dapat diukur dengan dengan indikator sebagai berikut: (1) Internal yang dapat dilihat dari minat dan sikap positif, dan (2) Eksternal yang dapat dilihat dari motivator dan faktor kesehatan kerja.

Indikator internal minat dapat dilihat dari rasa senang dalam melaksanakan tugas, kesesuaian pekerjaan dengan keinginan, dan kesesuaian terhadap kebijakan pimpinan. Indikator internal sikap positif dapat dilihat dari merasa senang apabila target dari perusahaan terpenuhi, memenuhi loyalitas tinggi terhadap perusahaan, dan mempunyai disiplin kerja yang tinggi.

Untuk mengukur indikator internal minat tentang rasa senang dalam melaksanakan tugas dan rasa senang apabila target dari perusahaan terpenuhi, dapat dilihat pada tabel 16 tentang kesenangan karyawan dalam menjalankan pekerjaan terdapat 82,5% responden yang menjawab sangat senang dan pada tabel 17 tentang semangat bekerja setiap harinya terdapat 80% responden yang menjawab sangat semangat. Hal ini menunjukkan kesenangan karyawan dalam melaksanakan tugas sudah bagus, dengan demikian karyawan telah termotivasi dalam melaksanakan pekerjaannya.

Kemudian untuk mengukur indikator internal minat tentang kesesuaian pekerjaan dengan keinginan dapat dilihat pada tabel 19 tentang kesesuaian posisi

pekerjaan dengan keinginan terdapat 85% responden menjawab sangat sesuai, dan tabel 20 tentang kepuasan posisi pekerjaan terdapat 82,5% responden menjawab sangat puas. Hal ini menunjukkan karyawan telah bekerja sesuai dengan keinginannya, dengan demikian karyawan bekerja sesuai dengan minat yang dimilikinya sehingga produktivitas dapat dimaksimalkan.

Sedangkan untuk mengukur indikator internal minat tentang kesesuaian terhadap kebijakan pimpinan dapat dilihat pada tabel 18 tentang kesesuaian pekerjaan dengan perintah dari pimpinan terdapat 82,5% responden menjawab sangat sesuai, pada tabel 21 tentang kesesuaian pekerjaan dengan prosedur yang ada dalam kebijakan dari pimpinan terdapat 72,5% responden menjawab sangat sesuai. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan termotivasi dalam dirinya untuk bekerja dengan baik dengan mengikuti prosedur yang diberikan oleh pimpinan.

Indikator internal sikap positif tentang loyalitas tinggi terhadap perusahaan dapat dilihat pada tabel 24 tentang keinginan bekerja lebih giat lagi terdapat 82,5% responden menjawab sangat ingin. Hal ini menunjukkan sikap positif karyawan pada perusahaan dengan mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.

Kemudian untuk mengukur indikator internal sikap positif tentang disiplin kerja yang tinggi dapat dilihat pada tabel 22 tentang pelaksanaan tugas pada jam kerja terdapat 77,5% responden menjawab selalu, pada tabel 23 tentang kehadiran di kantor selama sebulan seluruh karyawan marketing (100%) menjawab pada kategori 21-25 kali, pada tabel 24 tentang kehadiran tepat waktu dalam sebulan seluruh karyawan marketing (100%) menjawab pada kategori 21-25 kali, pada

tabel 25 tentang keterlambatan tanpa alasan yang sah dalam sebulan seluruh karyawan marketing (100%) menjawab pada kategori 0-5 kali, dan pada tabel 26 tentang tidak masuk bekerja tanpa alasan yang sah dalam sebulan seluruh karyawan marketing (100%) menjawab pada kategori 0-5 kali. Hal ini menunjukkan disiplin kerja karyawan marketing Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau sudah bagus.

Indikator eksternal motivator dapat dilihat dari penghargaan yang diberikan oleh pimpinan, dan rangsangan berupa gaji dan bonus. Indikator eksternal faktor kesehatan kerja dapat dilihat dari taat pada peraturan yang berlaku pada perusahaan, dan upah atau gaji yang sesuai.

Untuk mengukur indikator eksternal motivator tentang penghargaan yang diberikan oleh pimpinan dapat dilihat pada tabel 30 tentang penghargaan oleh pimpinan dalam menjalankan tugas terdapat 37,5% responden menjawab sering dan 37,5% responden menjawab pernah, pada tabel 31 tentang kesesuaian penghargaan yang diberikan pimpinan terdapat 27,5% responden menjawab sangat sesuai dan 32,5% responden menjawab sesuai. Hal ini menunjukkan penghargaan yang diberikan oleh pimpinan masih harus ditingkatkan agar karyawan lebih termotivasi dalam bekerja.

Kemudian indikator eksternal motivator selanjutnya mengenai rangsangan berupa gaji dan bonus dapat dilihat pada tabel 34 tentang pemberian bonus oleh perusahaan terdapat 80% responden menjawab sangat sering. Hal ini menunjukkan Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau sangat sering memberikan bonus kepada karyawan.

Sedangkan untuk indikator eksternal faktor kesehatan kerja tentang taat pada peraturan yang berlaku pada perusahaan dapat dilihat pada tabel 27 tentang bekerja dengan jujur dan taat mengikuti peraturan yang berlaku terdapat 77,5% responden menjawab selalu, pada tabel 28 tentang kesalahan dalam pekerjaan terdapat 35% responden menjawab tidak pernah, pada tabel 29 tentang melanggar peraturan yang berlaku di perusahaan terdapat 37,5% responden menjawab sering. Hal ini menunjukkan sebagian karyawan masih sering melakukan kesalahan dan melanggar peraturan yang berlaku di perusahaan.

Indikator eksternal faktor kesehatan kerja tentang upah atau gaji yang sesuai dapat dilihat pada tabel 33 tentang kepuasan dengan gaji yang diterima setiap bulannya terdapat 77,5% responden menjawab sangat puas. Hal ini menunjukkan karyawan marketing pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau telah termotivasi karena sangat puas dengan gaji yang diterima setiap bulannya.

V.6.3 Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau

Berdasarkan perhitungan yang menggunakan koefisien korelasi product moment antara motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau, maka didapat hasil sebesar 0,772. Untuk menentukan taraf signifikan antara motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau, maka dilakukan perbandingan antara r yang diperoleh melalui perhitungan koefisien korelasi

product moment dengan r pada tabel, yaitu taraf (α) 5% untuk N= 40 diperoleh nilai r sebesar 0,312.

Dari perbandingan tersebut dapat diketahui bahwa r hitung lebih besar dari r tabel (0,772 > 0,312). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh positif antara Motivasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau”.Hal ini berarti semakin baik motivasi maka semakin baik pula produktivitas kerja karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau. Dengan kata lain apabila salah satu variabel terjadi peningkatan maka variabel yang berkolerasi juga mengalami peningkatan begitu juga sebaliknya apabila salah satu variabel ayang berkolerasi juga akan mengalami penurunan.

Kemudian digunakan uji regresi linier sederhana untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Sesuai dengan perhitungan secara manual, didapat hasil dari b sebesar 0,503. Artinya apabila variabel X (Motivasi) naik 1 satuan maka variabel Y (Produktivitas) naik 0,503 satuan.

Selanjutnya juga digunakan uji-t untuk mengetahui signifikasi koefisien korelasi product moment dan juga menjawab hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya. Sesuai dengan perhitungan, didapat hasil dari t hitung sebesar 7,48

yang selanjutnya dibandingkan dengan t tabel dengan taraf (α) sebesar 5% uji satu

sisi dan df=38 yang sebesar 1,685. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa t hitung

lebih besar dari t tabel (7,48 > 1,685). Dengan demikian maka Ha diterima, yaitu “terdapat pengaruh positif antara motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau”.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa besarnya pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau adalah sebesar 59%, dan 41% selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.

BAB VI PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Produktivitas kerja karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau dapat dikatakan sangat baik. Hal ini berdasarkan jawaban- jawaban responden tentang pertanyaan-pertanyaan indikator produktivitas kerja karyawan yang diperoleh dari lapangan, yaitu sebanyak 80% jawaban berada pada kategori sangat tinggi dan 20% jawaban berada pada kategori tinggi (Tabel 35).

2. Motivasi karyawan marketing pada Daihatsu Sales Operation sudah baik. Hal ini berdasarkan jawaban-jawaban responden mengenai pertanyaan- pertanyaan indikator motivasi yang diperoleh dari lapangan, yaitu sebanyak 82,5% jawaban berada pada kategori sangat tinggi dan 17,5% jawaban berada pada kategori tinggi (Tabel 36).

3. Berdasarkan uji rxy terhadap data menunjukkan bahwa “Ada pengaruh positif motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau”. Pernyataan tersebut diutarakan karena melihat hasil dari r hitung lebih besar dari pada r tabel dan pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau berada pada kategori kuat. Dengan

demikian hipotesa awal yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan dapat diterima.

4. Berdasarkan uji regresi linier sederhana data menunjukkan bahwa apabila variabel X (Motivasi) berubah 1 satuan, maka variabel Y (Produktivitas) berubah 0,503 satuan.

5. Berdasarkan uji-t terhadap data menunjukan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan adanya pengaruh positif antara motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau diterima. Hal ini didasarkan pada hasil t hitung lebih besar dari t tabel (7,48>1,685).

6. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (D) maka diketahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau sebesar 59%, dan 41% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Dokumen terkait