• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA

VI.2 Saran

Adapun saran-saran yang ingin penulis kemukakan sebagai bahan masukan dalam peningkatan mutu dan manfaat bagi penelitian adalah:

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis menemukan bahwa motivasi pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau sudah baik. Walaupun hasil penelitian tersebut mengatakan sudah baik, penulis berharap agar pimpinan tetap mempertahankan atau bahkan dapat lebih meningkatkan lagi motivasi yang diberikan kepada karyawan.

2. Agar motivasi benar-benar berdampak positif terhadap produktivitas kerja karyawan maka karyawan diharapkan dapat mengurangi melakukan kesalahan dan melanggar peraturan yang berlaku di perusahaan. Pimpinan juga harus lebih memperhatikan karyawannya dengan memberikan penghargaan yang sesuai dengan keinginan karyawan.

3. Begitu pula dengan produktivitas kerja karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau memang sudah baik, hal tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Tetapi penulis berharap agar produktivitas tersebut lebih ditingkatkan lagi dengan menambah karyawan

marketing dan lebih mempromosikan Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau lebih dipromosikan lagi agar calon costumer mengetahuinya sehingga harapan, visi, dan misi yang ditetapkan perusahaan dapat tercapai lebih efektif dan efisien.

4. Agar motivasi semakin berdampak positif terhadap produktivitas kerja karyawan, penulis berharap agar karyawan marketing pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau benar-benar menerapkan dengan baik indikator-indikator motivasi yang sebelumnya telah dijelaskan penulis dalam penelitian ini. Contohnya saja dalam memberikan motivasi dan strategi oleh pimpinan setiap paginya, hal tersebut sangat mempengaruhi motivasi sehingga produktivitas kerja dapat terus meningkat selain itu karyawan akan lebih memahami pekerjaannya dalam usaha pencapaian target perusahaan.

BAB II

METODE PENELITIAN

II. 1 Jenis Metode Penelitian dan Pendekatan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode peneletian korelasional dengan analisis data kuantitatif, dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) yang menggunakan rumus statistik29

a. Populasi

. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain.

II.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Daihatsu Sales Operation yang berlokasi di Jl. Gunung Krakatau Ujung No. 238 Simpang Tanjung Mulia Kotamadya Medan - 20239

II.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek dan objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya30

29

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1998, hal 5

30

Sugiyono, Op.Cit, hal 96

. Sedangkan menurut Singarimbun populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang akan

diteliti31

b. Sampel

. Yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan

marketing yang bekerja pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau sebanyak 40 orang.

Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya32. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh karyawan. Apabila populasi kurang dari 100 orang, maka diambil dari keseluruhannya, namun apabila jumlah populasinya lebih dari 100 orang, maka sample diambil sebesar 10%-15%-20%-25%, atau lebih33

1. Teknik pengumpulan data primer

.

Penentuan jumlah sampel untuk penelitian ini adalah keseluruhan karyawan marketing yang bekerja pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau sebanyak 40 orang.

II.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam data menurut klasifikasi jenis dan sumbernya yaitu:

Pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrument sebagai berikut:

a. Metode Quesioner (Angket), yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai pendamping dalam pengumpulan data. Angket

31

Singarimbun, Masri, dkk, Op.Cit, hal 152 32

Ibid, hal 53 33

Arikunto, Suharsimi, Op.Cit, hal 5.

berisikan format daftar pertanyaan yang memberi jawaban pada responden dan berkaitan dengan permasalahan.

b. Metode Observasi, maksudnya adalah mengadakan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang ditemukan di lapangan yang berkaitan dengan fokus penelitian.

c. Metode Wawancara, yaitu untuk memperoleh informasi/data yang lengkap dan mendalami dari jawaban responden dengan cara bertanya langsung secara bertatap muka (face to face).

2. Teknik pengumpulan data sekunder:

a. Studi kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi melalui literatur yang relevan dengan judul penelitian seperti buku- buku, artikel dan makalah yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti serta analisis peraturan daerah.

b. Studi dokumentasi yaitu dengan cara memperoleh data melalui pengkajian dan penelaahan terhadap catatan penulis maupun dokumen- dokumen yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti.

II.5 Teknik Penentuan Skor

Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden.

Adapun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah: a. Untuk alternatif jawaban A diberi skor 5

b. Untuk alternatif jawaban B diberi skor 4

c. Untuk alternatif jawaban C diberi skor 3 d. Untuk alternatif jawaban D diberi skor 2 e. Untuk alternatif jawaban E diberi skor 1

Untuk mengetahui kategori dari jawaban masing-masing variabel apakah tegolong tinggi, sedang atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut :

ilangan BanyaknyaB ah SkorTerend ggi SkorTertin − Maka diperoleh n = 5−1 5 = 0,80

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban pada masing-masing variabel yaitu :

a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21-5,00

b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41-4,20

c. Skor untuk kategori sedang = 2,61-3,40

d. Skor untuk kategori rendah = 1,81-2,60

e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00-1,80

II.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan adalah :

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat34

��� = Angka indeks korelasi antara X dan Y

. Cara perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut:

��� = �

(∑ ��)− (∑ �)(∑ �)

�{�(∑ �2) (∑ �)2}{(∑ �2) (∑ �)2}

dimana:

� = jumlah responden

∑ �� = jumlah perkalian antara skor x dan y

� = skor variabel bebas (motivasi)

� = skor variabel terikat (produktivitas kerja karyawan)

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas dapat memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel, yaitu :

1. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain.

2. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.

3. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah.

34

Sugiyono, Op.Cit, hal 193.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang kuat, sedang atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka35

Interval Koefisien

.

Tabel 3

Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

Dengan nilai r yang di peroleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila r tersebut signifikan, artinya hipotesis kerja atau hipotesis alternative dapat diterima.

35

Ibid, hal 214.

2. Uji Regresi

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y), atau dalam artian ada variabel yang mempengaruhi dan ada variabel yang dipengaruhi. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Dengan kata lain, regresi linier sederhana adalah koefisien yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada variabel Y jika variabel X berubah 1 satuan. Analisis regresi linier ini banyak digunakan untuk uji pengaruh antara variable independen (X) terhadap variable dependen (Y) .

Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y’ = a + bX

Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan jika bernilai positif ataupun penurunan jika bernilai negatif)

3. Koefisien Determinan

Penggunaan teknik analisa ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara program Motivasi (variabel X) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (variabel Y), maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien determinan sebagai berikut:

� =���� �2× 100%

Keterangan :

D = Koefisien Determinan

rxy = Koefisien Korelasi Product Moment antara x dan y

4. Uji Signifikan

Uji signifikan adalah uji yang dilakukan untuk menentukan apakah hipotesa diterima atau ditolak. Uji signifikan ini dilakukan terhadap hipotesa nilai Ho, yang berbunyi “tidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y”. Ho ditolak apabila nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (t-hitung > t-tabel), dan dapat diterima apabila nilai t-hitung lebih kecil dari harga t-tabel (t hitung < t-tabel), Untuk melihat hubungan variabel x dan y digunakan uji statistic t dengan rumus36

n = Jumlah Responden

�ℎ����� =�√� −

2

√1− �2

dimana : t-hitung = Nilai dari Uji Signifikan

r = Indeks Koefisien Korelasi Product Moment

36

Sutrisno Hadi, Metodologi Research. Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2001, hal 365.

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Produksi merupakan proses pengadaaan barang atau jasa dalam suatu badan usaha dan perusahaan. Proses produksi tersebut merupakan bagian terpenting dalam suatu perusahaan, karena apabila proses tersebut terhenti perusahaan akan mengalami kerugian. Dalam kegiatan produksi karyawan mempunyai pengaruh besar, karena karyawanlah yang melaksanakan proses produksi dalam perusahaan. Karyawan suatu perusahaan akan dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan suatu barang apabila mereka mempunyai minat dan semangat terhadap pekerjaan tersebut. Karyawan yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Karyawan yang menyenangi pekerjaannya akan memiliki loyalitas dan semangat yang tinggi dalam bekerja. Mereka akan memberikan banyak perhatian, keterampilan dan disiplin dalam pekerjaannya. Oleh karena itu perusahaan harus memberikan motivator kepada karyawan berupa pemenuhan kebutuhan karyawan sebagai dorongan dalam melaksanakan tugas dengan baik. Dorongan itulah yang disebut motivasi.

Motivasi dirumuskan sebagai perilaku yang ditujukan pada sasaran. Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan, motivasi berkaitan erat dengan kepuasan pekerja dan

performansi pekerja.1

Berbicara tentang motivasi, maka tidak akan lepas dari peran seorang pemimpin dalam perusahaan. Masalah motivasi yang dihadapi seorang pimpinan organisasi ialah bagaimana memberikan tingkat kepuasan yang memadai kepada setiap anggota organisasi yang berada dibawah pimpinannya

Dengan adanya motivasi dapat merangsang karyawan untuk lebih menggerakan tenaga dan pikiran dalam merealisasikan tujuan perusahaan. Apabila kebutuhan akan hal ini terpenuhi maka akan timbul kepuasan dan kelancaran terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan.

Produktivitas kerja akan terwujud jika para karyawan mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugas yang menjadi tanggungjawabnya masing-masing. Oleh karena itu pimpinan harus dapat memberikan suatu dorongan atau motivasi pada para karyawan. Tujuan utama produktivitas kerja karyawan adalah agar karyawan baik ditingkat bawah maupun di tingkat puncak mampu menjadi karyawan yang efisien, efektif, produktif dan berwibawa serta inovatif dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

2

1

Ranupandojo dan Husnan, Manajemen Personalia. BPFE, Yogyakarta, 1990, hal 197. 2

Prof. DR. Buchari Zainun, Manajemen dan Motivasi, Edisi Revisi, Balai Aksara, Jakarta, 1989, hal 46

. Pimpinan harus mengerti kebutuhan dan keinginan karyawan karena setiap karyawan mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Pimpinan harus mencari cara yang paling terbaik yang harus ditempuh agar dapat menggerakan dan meningkatkan produktivitas kerja karyawanya agar secara sadar dan bertanggungjawab melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau memiliki karyawan di bidang

marketing sebanyak 40 orang. Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau baru diresmikan pada tanggal 11 Juni 2013, namun penjualan mobil telah dimulai dari bulan Februari 2013. Pada awal pembukaan, perusahaan menargetkan penjualan sebanyak 100 unit mobil setiap bulannya, maka diharapkam pada setiap sales untuk dapat menjual 2-3 unit mobil setiap bulan. Oleh karena itu perusahaan tersebut sangat memerlukan produktivitas karyawan yang tinggi dengan memberikan motivasi agar terlaksananya tugas-tugas dan kewajiban sesuai dengan yang diharapkan perusahaan secara efektif dan efisien.

Tabel 1

Data Penjualan Mobil Pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau Tahun 2013

Bulan Target (unit) Hasil (unit) % Ketercapaian

Februari 100 48 48% Maret 100 56 56% April 100 44 44% Mei 100 60 60% Juni 100 43 43% Juli 100 72 72% Agustus 100 45 45% September 100 65 65% Oktober 100 62 62% November 100 80 80% Desember 100 56 56% Rata-rata 100 57 57%

Sumber: Data Penjualan 2013

Tabel 2

Data Penjualan Mobil Pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau Tahun 2014

Bulan Target (unit) Hasil (unit) % Ketercapaian

Januari 100 63 63%

Februari 100 53 53%

Rata-rata 100 58 58%

Sumber: Data Penjualan 2014

Berdasarkan tabel tersebut tampak bahwa produktivitas kerja karyawan pada Daihatsu Sales Operation dalam penjualan mobil belum pernah mencapai target yang diharapkan perusahaan. Namun penjualan mengalami peningkatan yang signifikan pada bulan November 2013 sebanyak 80% dari target penjualan.

Hasil pra penelitian penulis di lokasi penelitian menemukan bahwa pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau memiliki pemimpin yang berbeda disetiap bagian. Setiap paginya masing-masing pimpinan memberikan motivasi pada karyawan yang bekerja pada bidangnya dalam usaha pencapaian target perusahaan. Selain itu perusahaan juga mengadakan liburan keluar kota setiap 3 bulan sekali kepada seluruh karyawannya. Pemberian motivasi oleh pemimpin yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja sehingga produktivitas kerja karyawanpun dapat meningkat setiap harinya.

Hal inilah mendorong penulis tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh motivasi yang diberikan pimpinan kepada karyawan untuk meningkatkan produktivitas lerja karyawan dalam memenuhi target penjualan yang diharapkan perusahaan Daihatsu Sales Cabang Krakatau yang baru dibuka 1 tahun.

Untuk itu penulis mengambil judul penelitian “Pengaruh Tingkat Motivasi Terhadap Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau”

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka penulis dalam melakukan penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut :Apakah ada Pengaruh Tingkat Motivasi Terhadap Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan pada Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau?”

I.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat motivasi di Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau.

2. Untuk mengetahui tingkat produktivitas kerja karyawan di Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat motivasi terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan di Daihatsu Sales Operation Cabang Krakatau.

I.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang hendak diambil dari penelitian ini adalah :

1. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kepustakaan serta dapat menjadi bahan masukan bagi mereka yang menindaklanjuti penelitian ini dengan mengambil kancah penelitian yang berbeda dan dengan informan yang lebih baik.

2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap pemecahan permasalahan yang berkaitan.

3. Sebagai bahan informasi bagi pimpinan perusahaan dalam menentukan kebijaksanaan dalam pemberian motivasi kepada karyawan secara tepat guna mencapai produktivitas kerja perusahaan.

I.5 Kerangka Teori

I.5.1 Produktivitas Kerja

I.5.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja

Definisi produksi dengan produktivitas mempunyai arti yang berbeda. Istilah “produksi” lebih mengarah pada pertambahan jumlah hasil kerja yang dicapai yang biasanya berupa barang. Sedangkan “produktivitas” mengandung pengertian adanya perbaikan cara-cara pencapaian produksi dengan peningkatan kinerja sumber daya manusia. Hubungan antara produksi dan produktivitas adalah memerlukan individu sebagai unsur pelaksana.

Filosofi mengenai produktivitas mengandung arti keinginan dan usaha dari setiap manusia untuk selalu meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupannya3. Kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan kehidupan hari esok tentunya harus lebih baik dari kehidupan hari ini. Hal ini sejalan dengan pendapat Payaman yang mengatakan Produktivitas kerja pegawai mengandung pengertian adanya kemampuan pegawai untuk dapat menghasilkan barang atau jasa yang dilandasi sikap mental bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini.4

3

Mauled Mulyono, Penerapan Produktivitas dalam Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hal 3 4

Simanjuntak, Payaman, Produktivitas kerja pengertian dan ruang lingkupnya, Prisma, Jakarta, 1998, hal 26

Malayu Hasibuan mengatakan Produktivitas adalah perbandingan antara

output (hasil) dengan input (masukan) 5

Kemudian Sondang P Siagian mengatakan Produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal, kalau mungkin yang maksimal

. Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya.

6

. Kemampuan yang dimaksud dalam definisi tersebut tidak hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana, tetapi juga berhubungan dengan pemanfaatan waktu dan sumber daya manusia.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian terhadap prokuktivitas dapat di ukur dengan melalui pelaksanaan kerja yang relatif baik, sikap kerja, disiplin kerja dan tingkat keahlian yang dimiliki. Untuk mengukur tingkat produktivitas karyawan dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas dari karyawan itu sendiri dalam memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia untuk meningkatkan mutu hasil kerja yang lebih baik setiap harinya.

5

Drs. H. Malayu SP Hasibuan, Organisasi & Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas, Bumi Aksara, Jakarta, 1996, Hal 126

6

Sondang P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Cetakan V), Bumi Aksara, Jakarta, 1996, hal 15

I.5.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja

Dalam upaya meningkatkan produktivitas perlu diketahui bahwa adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tersebut yaitu:7

a. Perbaikan terus-menerus

Seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus- menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu kiat dalam mengelola organisasi dengan baik, akan tetapi merupakan salah satu etos kerja yang penting sebagai bagian filsafat manajemen mutakhir. Pentingnya etos kerja ini terlihat dengan lebih jelas apabila diingat bahwa suatu organisasi selalu dihadapkan kepada tuntutan yang terus- menerus berubah, baik secara internal maupun secara eksternal.

b. Peningkatan Mutu Hasil Kerja

Mutu tidak hanya berkaitan dengan produk yang dihasilkan dan dipasarkan, baik berupa barang maupun jasa, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan dimana organisasi terlibat. Berarti mutu menyangkut semua jenis kegiatan yang diselenggarakan oleh semua satuan kerja, baik pelaksana tugas pokok maupun pelaksanaan tugas penunjang, dalam organisasi. Suatu organisasi yang mendapat penghargaan, penghargaan itu diberikan bukan hanya karena keberhasilan organisasi meningkatkan mutu produknya, akan tetapi karena dinilai berhasil meningkatkan mutu semua jenis pekerjaan dan proses manajerial dalam organisasi yang bersangkutan.

7

Sondang P Siagian, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hal 10

c. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategis dalam organisasi. Karena itu memberdayakan sumber daya manusia merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang teguh oleh semua eselon manajemen dalam hirarki organisasi. Dalam memberdayakan manusia terdapat beberapa strategi, yaitu :

1. Mengakui harkat dan martabat manusia

2. Manusia mempunyai hak-hak yang bersifat asasi dan tidak ada manusia lain termasuk manajemen yang dibenarkan untuk melanggar hak-hak tersebut

3. Penerapan gaya manajemen ysng partisipasif melalui proses demokratisasi dalam kehidupan berorganisasi

4. Perkayaan mutu kekaryaan, mencakup paling sedikit lima hal, yaitu: penyeliaan yang simpatik, pekerjaan yang menantang, sistem imbalan yang efektif, kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan, dan sistem umpan balik.

d. Filsafat Organisasi

Sesungguhnya titik tolak perumusan etos kerja bersifat fisafat yang pada mulanya mungkin dirumuskan oleh para pendiri (founding fathers) organisasi yang bersangkutan. Salah satu bentuknya yang dewasa ini dikenal makin meluas dikalangan bisnis ialah TQM (Total Quality Management), suatu kredo manajemen yang menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh atau holistik dalam mengelola

suatu organisasi. Ada beberapa hal yang menonjol dalam filsafat manajemen tersebut, yakni :

1. Fokus perhatian pada kepuasan pelanggan 2. Pemupukan loyalitas

3. Perhatian pada budaya organisasi

4. Pentingnya ketentuan formal dan prosedur.

Simanjuntak mengatakan faktor-faktor yang besar pengaruhnya terhadap produktivitas kerja yaitu ada 6 faktor sebagai berikut8

1. Pendidikan dan Latihan

:

Pendidikan dan Latihan membentuk dan menambah pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan trampil / cepat dan tepat 2. Gizi dan Kesehatan

Gizi dan kesehatan yang baik meningkatkan kesehatan dan kesegaran fisik dan mental seseoran dalam melakukan sesuatu pekerjaan, semakin baik gizi dan kesehatan maka semakin tingi pula tingkat produktivitasnya.

3. Penghasilan dan jaminan sosial

Penghadiahan dan jaminan sosial dalam arti imbalan dan penghargaan dapat menjadi pendorong untuk lebih kuat bekerja atau lebih produktif. Karena hal ini ada kaitannya dengn pemenuhan langsung dengan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pokok yang akhirnya akan meningkatkan produktifitas kerjanya.

8

Simanjuntak, Payaman, Op.Cit, hal 27

4. Kesempatan Kerja

Tingkat produktivitas seorang pegawai sangat tergantunga pada kesempatan kerja karyawan yang terbuka padanya. Kesempatan yang sesuai dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang diperoleh akan sangat berpengaruh dalam mengembangkan diri.

5. Manajemen

Pada hakekatnya prinsip manajemen adalah efesiensi dan produktivitas. Pencapaian tujuan dari manajemen tersebut dengan mnggunakan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan pengawasan.

6. Kebijakan Pemerintahan

Usaha untuk meningkatkan produktivitas sangat sensitif terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah terutama di bidang produksi, investasi, perizinan usaha, teknologi, moneter, fiskal, harga dan lain-lain. Kebijakan pemerintah tentang hal tersebut sangat mempengaruhi terhadap produktivitas kinerja pegawai.

Alat pengukuran produktivitas karyawan perusahaan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :9

Dokumen terkait