• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL

B. Interpretasi Hasil Analisis

1. Tindakan Pembelajaran Siklus I a. Tahap Perencanaan

Pembelajaran pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 8,9 dan 10 April 2014, terdiri dari 3 kali pertemuan dengan durasi 2X40 menit, menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Student Teams Achievement Division (STAD). Materi pembelajaran pada siklus ini adalah mengenai “Makanan Halal Dan Haram Dalam Islam”. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), lembar observasi untuk setiap pertemuan, dan membuat alat evaluasi berupa soal untuk masing-masing kelompok.

b. Tahap Pelaksanaan 1) Pertemuan pertama

Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 8 April 2014. Pertemuan pertama berlangsung dalam durasi 2X40 menit. Dengan jumlah siswa yang hadir 25 siswa. Peneliti bertindak sebagai guru mata pelajaran Fiqih dan guru kolaborator bertugas mencatat absen siswa, mengisi lembar observasi dan mengamati siswa di dalam kelas. Peneliti yang bertindak sebagai guru terlebih dahulu menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian guru memberikan soal pre-test kepada siswa yang harus mereka kerjakan sebelum penjelasan materi dimulai, ini bertujuan agar mengetahui kemampuan atau pengetahuan siswa sebelum proses pembelajaran. Setelah itu guru menjelaskan materi pelajaran tentang “Makanan Halal Dan Haram Dalam Islam”menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Student Teams Achievement Division (STAD).

Kegiatan berikutnya peneliti memberikan pertanyaan yang harus mereka diskusikan dengan teman kelompoknya. Kemudian peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, masing-masing kelompok mempunyai anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuannya. Guru membagikan materi yang berbeda pada masing-masing kelompok dengan menggunakan lembar kerja siswa Guru berkeliling mengamati siswa yang sedang berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing.Guru memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara bergiliran. Selanjutnya guru memberikan tanggapan dan penegasan, dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaannya terhadap materi pelajaran, dan kepada siswa secara individual atau kelompok yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan.

2) Pertemuan kedua

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan untuk mereview materi pada pertemuan sebelumnya. Guru menjelaskan materi dilanjutkan dengan pembentukan kelompok kooperatif, setelah masing-masing kelompok sudah siap, guru membagikan lembar pertanyaan yang harus mereka diskusikan dengan teman kelompoknya.Setelah selesai diskusi dan pembahasan, kemudian bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi pada pertemuan iniguru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari dan mengevaluasi cara masing-masing kelompok bekerjasama.

3) Pertemuan ketiga

Pada pertemuan ini guru memberikan tes hasil belajar atau post-test pada akhir siklus 1 kepada siswa. Materi tes yaitu meliputi pelajaran yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Tes ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa berdasarkan tindakan yang telah diberikan dan untuk mengetahui keberhasilan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran.

c. Tahap Pengamatan

Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, masih terdapatbeberapa kekurangan dalam setiap pertemuan. Beberapa kejadian yang terjadi pada proses pembelajaran antara lain:

1. Masih terdengar suara ribut ngobrol antar siswa di dalam kelas pada saat prosespembelajaran terjadi.

2. Masih ada siswa yang belum dapat bekerjasama dengan baik di dalamkelompok belajarnya.

3. Alokasi waktu dalam proses pembelajaran masih belum optimal

4. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada siklus I diperoleh hasil rata-rata N-gain sebesar 0,42 atau 42% ini berarti Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Student Teams Achievement Division (STAD) yang

digunakan sudah efektif dalam meningkatkan hasil belajar sesuai dengan standar N-gain akan tetapi perlu adanya penyempurnaan pada masing-masing nilai siswa.

d. Tahap Refleksi

Hasil analisis dan evaluasi pada siklus I mendeskripsikan secara garis besar kekurangan yang ada pada siklus I antara lain:

1) Kurang meratanya peneliti dalam membimbing dan mengarahkan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2) Masih terlihat sikap dominasi dari siswa yang aktif dalam melakukan diskusi maupun presentasi, sehingga siswa yang pendiam lebih banyak memperhatikan temannya dalam diskusi maupun presentasi kelompok. 3) Siswa masih belum terbiasa dengan diskusi kelompok, sehingga siswa

masih terlihat kebingungan dalam mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain.

4) Siswa masih belum berani untuk bertanya ataupun mengeluarkan pendapatnya, sehingga dalam pertemuan ini siswa masih kurang berpikir kreatif.

5) Perlu diatur secara optimal pembagian waktu dalam proses pembelajaran. Berikut ini tabel hasil belajar siswa pada siklus I. Soal pre-tes danpost-tes sudah diuji validitas, realibitas dan tingkat kesukarannya yang sudah dijelaskan di bab sebelumnya.

N – Gain = Dengan kategorisasi perolehan:

g-tinggi : nilai(<g>)>0,70 g-sedang : nilai 0,70 – 0,30 g-rendah : nilai (<g>)<0,30

Hasil Belajar Siswa Kelas VIIISiklus I

No Nama Siswa Pre- test Post- test N –Gain Keterangan

1. Aditya Salim 60 70 0,25 Rendah

2. Aisah Fitri R 65 80 0,42 Sedang

3. Asep Saepullah 60 70 0,25 Rendah

4. Bagas Muslimin 80 85 0,25 Rendah

5. Bagus Priyanto 55 65 0,22 Rendah

6. Dedeh Winengsih 55 65 0,22 Rendah

7. Hilda Sahada 50 80 0,6 Sedang

8. Jerry Lois Antonio 45 80 0,63 Sedang

9. Mike Fransica 45 80 0,63 Sedang

10. M. Erlangga S 50 65 0,3 Rendah

11. Muhamad Rio 55 65 0,22 Rendah

12. Nurman Syah R 45 90 0,81 Tinggi

13. Rezky Setiawan 70 80 0,33 Sedang

14. Riski Firmansyah 45 75 0,54 Sedang

15. Rita Efendi 50 65 0,3 Rendah

16. Rizal Herlambang 55 65 0,22 Rendah

17. Rosa Gabriella B 35 85 0,76 Tinggi

18. Royhan 70 80 0,33 Sedang

19. Saleha Anggraeni 45 75 0,54 Sedang

20. Sari Nurwati 70 90 0,66 Sedang

21. Saskia Nur Azizah 55 75 0,44 Sedang

22. Sigit Tri Handoko 50 80 0,6 Sedang

23. Suci Wulandari 60 65 0,12 Rendah

24. Suryani 60 80 0,5 Sedang

25. Yohanah 55 80 0,55 Sedang

Jumlah 1385 1890 10,68

Nilai Rata- rata 55,4 75,6 0,42

Sedang 52%

Tinggi 8%

Dari tabel diatas, dapat dilihat nilai paling rendah yang diperoleh siswa pada saat pre-test adalah 35, sedangkan nilai tertinggi pada pre-test adalah 80. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat post-test sebesar 65, sedangkan nilai tertinggi pada saat post-test sebesar 90. Dari tabel tersebut bisa kita lihat sebagian besar siswa hasil belajarnya meningkat. Untuk hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata N-gain sebesar 42% ini berarti Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Student Teams Achievement Division (STAD)yang digunakan cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar sesuai dengan standar N-gain. Yang memperoleh rata-rata nilai rendah 40%, rata-rata nilai sedang 52%, dan rata-rata nilai tinggi8%.

Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai, akan tetapi perlu adanya penyempurnaan nilai pada masing-masing siswa. Untuk itu peneliti melanjutkan ke siklus 2 mencoba memperbaiki dan menyempurnakan dari kekurangan yang terdapat di siklus I. Dengan adanya perbaikan, diharapkan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar yang optimal.

e. Deskripsi Hasil Pretest dan Posttest Siklus I

Dari hasil pre-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 55,4. Dimana nilai terkecil sebesar 35 dan nilai terbesar sebesar 80. Kebanyakan siswa mendapatkan nilai 45 yaitu sebanyak 5 siswa. Dari hasil post-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 75,6. Dimana nilai terkecil sebesar 65 dan nilai terbesar sebesar 90. Kebanyakan siswa mendapatkan nilai 80 yaitu sebanyak 9 siswa. Dapat dilihat perbandingan nilai antara hasil pre-test dan post-test mengalami kenaikan dimana hasil rata-rata pre-test sebesar 55,4 meningkat pada saat post-tes menjadi 75,6. Dapat dikatakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif

menggunakan teknik Student Teams Achievement Division (STAD)dapat meningkatkan hasil belajar siswa MTs Nurul Hikmah Jakarta.

Keputusan dari siklus I, yaitu :

Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan metode kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) cukup baik, hanya saja kurang optimal. Dalam hal ini, aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) masih belum optimal, siswa masih kurang berpartisipasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Untuk memantapkan hasil yang telah diperoleh maka dilakukan perbaikan. Perbaikan yang dapat dilakukan antara lain:

1. Guru lebih mengintensifkan kegiatan dikelas sehingga diharapkan tidak ada lagi siswa sibuk dengan aktivitasnya sendiri saat jam pelajaran berlangsung.

2. Guru lebih memotivasi siswa untuk berani dan aktif ketika berdiskusi di kelas baik bertanya, berpendapat atau memberikan saran.

3. Guru dapat memberi arahan danstimulant (rangsangan) sehingga siswa dapat terangsang atau tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas.

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II

Untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I maka dilakukan tindakan pembelajaran pada siklus II. Tindakan pada siklus II ini untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang sudah dilakukan pada siklus I. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siklus II ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 22, 23 dan 24April 2014.

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan untuk siklus II didasarkan pada hasil refleksi dari tindakan yang dilakukan pada siklus I. Adapun perencanaan yang dilakukan pada siklus II berupa penyusunan rencana pembelajaran untuk

materi ajar yang akan dibahas pada siklus II dan penyusunan tes hasil belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan pertama

Pada awal pembelajaran guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Selanjutnya guru memberikan soal pre-test kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pembahasan materi dilakukan. Setelah pre-test dilaksanakan dilanjutkan dengan mengulas kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah peneliti membahas materi yang akan disampaikan dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Kemudian terjadilah proses pembelajaran Kooperatif dengan TeknikStudent Teams Achievement Division (STAD). Siswa kemudian bergabung dengan kelompoknya masing-masing untuk membahas atau mendiskusikan pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Peneliti lebih meningkatkan pengawasan dan arahan dengan berkunjung ke tiap-tiap kelompok.Pada pertemuan ini siswa terlihat lebih antusias dan tertib dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pada akhir pembelajaran peneliti dan siswa bersama-sama membahas hasil diskusi, dimana masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya masing-masing. Kemudian bersama-sama menyimpulkan materi yang sudah dibahas pada pertemuan ini.

b. Pertemuan kedua

Proses Pembelajaran ini dibuka dengan berdo’a terlebih dahulu, kemudian mengabsen kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Tidak lupa guru memberikan motivasi kepada siswa. Selanjutnya peneliti sedikit mengulas kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Peneliti melanjutkan dengan membahas materi yang akan disampaikan pada pertemuan ini. Proses pembelajaran ini direspon baik oleh siswa, dapat dilihat dengan lontaran pertanyaan mereka terhadap peneliti. Setelah proses pembahasan materi

selesai dilanjutkan dengan pembagian kelompok untuk membahas atau mendiskusikan soal yang diberikan oleh peneliti. Proses pembelajaran ini sangat efektif siswa terlihat antusias dalam mengerjakan tugasnya, merekapun saling bertukar informasi satu sama lain. Pada akhir pembelajaran, bersama-sama membahas hasil diskusi, dimana masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya masing-masing-masing-masing. Kemudian bersama-sama menyimpulkan materi yang sudah dibahas pada pertemuan ini.

c. Pertemuan ketiga

Pada pertemuan ketiga ini merupakan akhir dari siklus II, peneliti memberikan post-test kepada siswa. Post-test dilakukan untuk mengetahui hasil tindakan yang sudah dilakukan pada siklus II ini. Melalui hasil belajar dapat terlihat indikator keberhasilan yang diharapkan, yang dapat dilihat melalui post-tes. Berikut ini tabel hasil belajar siswa pada siklus I, nilai pre-tes dan post-tes siswa kemudian dicari nilai N-Gain dengan rumus berikut ini:

Rumus: N – Gain = Dengan kategorisasi perolehan:

g-tinggi : nilai(<g>)>0,70 g-sedang : nilai 0,70 – 0,30 g-rendah : nilai (<g>)<0,30

Soal pre-tes dan post-tes sudah diuji validitas, realibitas dan tingkat kesukarannya.

Hasil Belajar Siswa Kelas VIIISiklus II

No Nama Siswa Pre- test Post- test N –Gain Keterangan

1. Aditya Salim 60 95 0,87 Tinggi

2. Aisah Fitri R 40 80 0,66 Sedang

3. Asep Saepullah 60 90 0,75 Tinggi

5. Bagus Priyanto 50 85 0,7 Sedang

6. Dedeh Winengsih 50 95 0,9 Tinggi

7. Hilda Sahada 40 90 0,83 Tinggi

8. Jerry Lois Antonio 45 90 0,81 Tinggi

9. Mike Fransica 40 95 0,91 Tinggi

10. M. Erlangga S 50 90 0,8 Tinggi

11. Muhamad Rio 55 75 0,44 Sedang

12. Nurman Syah R 45 90 0,81 Tinggi

13. Rezky Setiawan 70 80 0,33 Sedang

14. Riski Firmansyah 45 75 0,54 Sedang

15. Rita Efendi 50 95 0,9 Tinggi

16. Rizal Herlambang 65 85 0,57 Sedang

17. Rosa Gabriella B 40 85 0,75 Tinggi

18. Royhan 70 90 0,66 Sedang

19. Saleha Anggraeni 45 90 0,81 Tinggi

20. Sari Nurwati 70 90 0,66 Sedang

21. Saskia Nur Azizah 40 90 0,83 Tinggi

22. Sigit Tri Handoko 50 90 0,8 Tinggi

23. Suci Wulandari 65 75 0,28 Rendah

24. Suryani 60 80 0,5 Sedang

25. Yohanah 55 90 0,77 Tinggi

Jumlah 1325 2185 17,73

Nilai Rata- rata 53,0 87,4 0,70

Rendah 4%

Sedang 36%

Tinggi 60%

Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai paling rendah yang diperoleh siswa padasaat pre-test adalah 40, sedangkan nilai tertinggi pada saat pre-test adalah 70. Nilaiterendah pada saaat post-test sebesar 75, sedangkan nilai

tertinggi pada saat post-test sebesar 95.Dari tabel tersebut bisa kita lihat semua siswa hasil belajarnya meningkat.Untuk hasil belajar siklus 2 diperoleh rata-rata N–gain sebesar 70%.Yang memperoleh rata-rata nilairendah4%, rata-rata nilai sedang 36%, dan rata-rata nilai tinggi 60%. Nilaitersebut menunjukkan penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai.

d. Deskripsi Hasil Pretest dan Postest Siklus II

Dari hasil pre-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 53,0. Dimana nilai terkecil sebesar 40 dan nilai terbesar sebesar 70 . Kebanyakan siswa mendapatkan nilai 50 yaitu sebanyak 5 siswa. Dari hasil post-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 87,4. Dimana nilai terkecil sebesar 75 dan nilai terbesar sebesar 95. Kebanyakan siswa mendapatkan nilai 90 yaitu sebanyak 11 siswa. Dari hasil post-test dapat dilihat terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa pada saat post-test, pada siklus I sebesar 75,6 meningkat menjadi 87,4 pada saat post-test di siklus II.

3. Tahap Pengamatan

Proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Kondisi ini dapat diamati berdasarkan hasil observasi pada saat proses pembelajaran. Beberapa peningkatan tersebut antara lain:

a. Suasana kelas lebih tertib, siswa menjadi lebih terkendali dan lebih berkonsentrasi dalam proses pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Teams Achievement Division (STAD).

b. Siswa sudah mulai memahami tahapan yang dilakukan proses pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Teams Achievement Division (STAD).

c. Alokasi waktu pada proses pembelajaran lebih optimal sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya.

d. Terjadinya peningkatan hasil belajar dapat dilihat nilai rata-rata N-gain hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 42% menjadi 70% pada siklus II.

4. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi data pada siklus II, diperoleh deskripsi bahwa Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hasil belajar yang dicapai siswa telah mencapai indikator yang telah ditetapkan pada awal penelitian, dan hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus I sudah terjadi penyempurnaan pada siklus II. Dengan demikian, indikator pada penelitian ini sudah tercapai sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Dokumen terkait