• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI (PE)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Wilayah

C. Interpretasi Hasil Estimasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi dapat diketahui pertahun mulai dari periode 2006 sampai dengan 2010

dapat dilakukan estimasi dengan metode Ordinary Least Square (OLS) yang

menggunakan Program Eviews versi 6.0. Berikut perhitungan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 seperti pada tabel di bawah ini :

Digunakan program eviews 6, maka dapat dihitung estimasi menggunakan metode Ordinari least square seperti pada Tabel 4.7 sebagai berikut

Tabel 4.9. Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Ngawi dengan Metode OLS Tahun 2006 – 2010.

Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

PA -0.581076 0.342839 -1.694897 0.0956 PP 0.887012 0.288537 3.074169 0.0033 PE-1 0.866102 0.032475 26.66954 0.0000 C 87800000000 10100000000 8.702121 0.0000 R-squared 0.967109 F statistic 548.8621 Durbin-Watson stat 0.595172

Sumber : Data diolah

Selanjutnya dari Tabel 4.9 di atas, dapat dibuat ke dalam suatu model persamaan yakni : PE = 87800000000 - 0,581076 (PA) + 0,887012 (PP) + 0,866102 PE(-1) t-stat (-1.694897)* (3.074169)*** (26.66954)*** Catatan : *** signifikan pada α = 5 % * signifikan pada α = 10 %

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat dilihat nilai koefisien regresi, nilai

commit to user

dapat digunakan untuk menganalisis overall test dan partial test. Kemudian dari

model persamaan tersebut dapat dijelaskan pengaruh variabel independen

(variabel bebas), yaitu pengeluaran pelayanan public (PP), pengeluaran belanja aparatur (PA), dan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya {PE(-1)} terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi. Berikut ini akan dilakukan analisis dan interpretasi dari model persamaan di atas, baik secara overall test maupun partial test.

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, diperoleh nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,967 yang berarti secara keseluruhan variabel bebas dalam persamaan tersebut, yakni pengeluaran pembangunan, pengeluaran rutin, dan tenaga kerja ternyata mampu menjelaskan variasi pertumbuhan ekonomi (PE) di Kabupaten Ngawi sebesar 96,7 persen selama kurun waktu penelitian, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model persamaan.

Analisis lebih mendalam dengan melihat variable bebasnya secara

simultan (bersamaan), maka pengaruh variabel bebas dalam persamaan tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi memiliki pengaruh yang signifikan pada tingkat kepercayaan 99 persen. Hal ini bisa dilihat dari hasil

estimasi F stat sebesar 548.8621 yang lebih besar dari F tabel sebesar 4,310 pada

level 1 persen { Fstat (548.8621) > Ftabel (4,310) }.

Pengujian secara parsial (uji masing-masing variabel bebas), dapat dilakukan apabila hasil estimasi tersebut memperlihatkan bahwa variabel bebas yakni pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya {PE(-1)} dan pelayanan publik

commit to user

(PP) memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap pertumbuhan ekonomi (PE) di Kabupaten Ngawi dengan tingkat kepercayaan pada 90 persen dan 99 persen. Sedangkan untuk Pengeluaran Belanja Aparatur (PA) tidak memberikan pengaruh yang berarti secara statistik terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi selama periode penelitian, yakni dari tahun 2006 - 2010.

1. Variabel Pengeluaran Belanja Aparatur (PA)

Hasil estimasi di atas memperlihatkan bahwa variabel pengeluaran belanja aparatur di Kabupaten Ngawi memiliki tanda koefisien regresi yang negatif sebesar 0,581 dengan nilai t-statistik sebesar 1,695 namun memiliki tingkat probabilitas di atas 0,05 yaitu sebesar 0,0956. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Pengeluaran Belanja Aparatur (PA) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

Hasil temuan di atas memperlihatkan bahwa besarnya anggaran yang dialokasikan untuk pengeluaran belanja aparatur di Kabupaten Ngawi ternyata belum mampu membuat aparatur pemerintah menjadi lebih produktif dalam mendorong perkembangan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi. Alokasi anggaran untuk pengeluaran belanja aparatur yang dianggarkan setiap tahunnya untuk Kabupaten Ngawi, yakni pengeluaran rutin untuk operasional aparatur pemerintah dan operasional kantor pemerintahan belum mampu dimanfaatkan secara efektif dan efisien dalam pengoperasionalannya,

commit to user

sehingga kecenderungan meningkatnya pengeluaran rutin setiap tahunnya belum berperan dalam menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Ngawi.

2. Variabel Pengeluaran Pelayanan Publik (PP)

Berdasarkan hasil estimasi di atas dapat diketahui bahwa variabel pengeluaran pelayanan publik di Kabupaten Ngawi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten ngawi, hal ini terbukti dari nilai koefisien regresi sebesar 0,887. Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan pengeluaran pelayanan publik sebesar 1 milyar rupiah maka akan terjadi pertumbuhan(PDRB) milyar rupiah sebesar 0,887 satuan (skor). Atau dengan kata lain apabila pengeluaran pelayanan publik mengalami

peningkatan sebesar 1 miliar rupiah, ceteris peribus, maka akan menambah

laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi sebesar 887 juta rupiah. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang positif antara pengeluaran pelayanan publik dengan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi terbukti dan diterima kebenarannya. Nilai t-statistik

variabel pengeluaran pelayanan publik sebesar 3,074 > ttabel sebesar 2,003

dengan nilai probabilitas 0,0033 < 0,05. Berdasarkan hasil uji t tersebut menunjukkan bahwa variabel pengeluaran pembangunan memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi pada tingkat kepercayaan 95 persen selama kurun waktu penelitian, yakni dari

commit to user

menguatkan hasil studi sebelumnya yang dilakukan oleh Devarajan, Swaroop dan Zou (1996), dan Kweka dan Morrissey (2000).

Hasil temuan di atas memperlihatkan bahwa anggaran pengeluaran pelayanan publik yang dialokasikan setiap tahunnya untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Ngawi ternyata mampu memberikan pengaruh yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi.

3. Variabel Pertumbuhan Ekonomi Tahun Sebelumnya (PE n-1)

Hasil estimasi tersebut dapat dilihat bahwa variable pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya di Kabupaten Ngawi memiliki tanda koefisien regresi yang positif sebesar 0,866 dengan nilai t-statistik sebesar 26,6695. Hal ini menunjukkan apabila pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya di Kabupaten Ngawi mengalami peningkatan sebesar 1 miliar rupiah, ceteris paribus, maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi tahun berjalan di Kabupaten Ngawi sebesar 0,866 miliar rupiah selama kurun waktu penelitian. Nilai yang diestimasi bertanda positif telah sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya dan pertumbuhan ekonomi tahun berjalan di Kabupaten Ngawi, ceteris paribus.

Uji t–statistik untuk variabel pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya

di Kabupaten Ngawi menunjukkan nilai t–statistiknya memiliki nilai sebesar

26,6695 dan ternyata lebih besar bila dibandingkan dengan nilai t–tabel

commit to user

tahun sebelumnya memberikan pengaruh yang positif dan signifikan secara statistik terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi pada tingkat kepercayaan 99 persen.

Hasil analisis di atas, bahwa variabel pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya di Kabupaten Ngawi ternyata memberikan pengaruh yang positif

dan signifikan dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi pada

tahunberjalan di daerah tersebut. Hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun berjalan di Kabupaten Ngawi masih dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi tahun sebelumnya. Disamping itu untuk menentukan besarnya pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah, pada umumnya menggunakan tingkat pertumbuhan ekonomi tahun-tahun sebelumnya sebagai acuan dalam memproyeksi maupun menentukan pertumbuhan ekonomi yang akan datang.

4. Analisis Overall – Test

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang ada, yakni pengeluaran pelayanan publik (PP), pengeluaran belanja aparatur (PA) dan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya {PE(-1)} mampu secara bersama-sama mempengaruhi pertumbuhan ekonomi (PE) di Kabupaten

Ngawi selama kurun waktu 2006 – 2010. Untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas tersebut maka dapat dilakukan analisis melalui uji F.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dimana F–statistik > F–tabel (548,862 >

commit to user

persamaan tersebut, yakni pengeluaran pelayanan public (PP), pengeluaran belanja aparatur (PA) dan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya {PE(-1)} secara bersama-sama mampu menjelaskan variasi pertumbuhan ekonomi (PE) di Kabupaten Ngawi secara statistik pada tingkat kepercayaan 99 persen untuk kurun waktu 2006-2010.

commit to user

BAB V

Dokumen terkait