• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI (PE)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Wilayah

3. Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Ngawi

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan pembangunan di suatu daerah. Hal ini dapat

commit to user

diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun ke tahun. Dengan kata lain PDRB merupakan tolok ukur perkembangan ekonomi secara regional, yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan nasional.

Tabel 4.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan (2000) Kabupaten Ngawi Tahun 2005 – 2010 (Juta Rupiah)

Tahun Harga Berlaku Harga Konstan

2005 3,831,351.82 2.256.039,62 2006 4,445,555.02 2.385.681,99 2007 5,031,429.00 2.510.075,52 2008 5,770,273.08 2.639.717,89 2009 6,444,782.65 2.785.335,43 2010 6,618,922.70 2.942.602,51

Sumber : BPS Kab Ngawi

Pertumbuhan ekonomi regional yang dicerminkan oleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang turut memberi andil dalam pertumbuhan produksi dari masing-masing sektor. Perkembangan PDRB baik berdasarkan atas dasar harga konstan maupun atas dasar harga berlaku dari tahun ke tahun dapat mencerminkan laju pertumbuhan ekonomi di suatu daerah perkembangan ini tentunya akan dapat menggambarkan kemajuan pembangunan ekonomi di daerah tersebut selama kurun waktu tertentu.

Pertumbuhan ekonomi di suatu daerah yang diukur berdasarkan PDRB harga konstan menggambarkan kemampuan suatu daerah untuk menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu. Perkembangan PDRB di

commit to user

suatu daerah dapat dilihat dari dua sisi pendekatan yaitu dari sisi sektoral dan sisi penggunaan. PDRB dari sisi sektoral merupakan penjumlahan seluruh komponen nilai tambah yang mampu diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi atas berbagai aktivitas produksinya, sedangkan dari sisi penggunaan menjelaskan tentang penggunaan dari nilai tambah tersebut.

Tabel 4.2 Produk Domestik Regional Bruto Kab Ngawi menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga berlaku Tahun 2006-2010 (Juta Rupiah)

No Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009 2010

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pertanian 1,629,981.80 1,843,370.50 2,129,128.28 2,378,578.04 2,442,114.51 2 Penggalian 23,924.26 27,821.13 31,159.67 34,743.03 21,120.65 3 Industri 275,496.96 306,568.98 354,275.13 399,597.13 374,343.95 4 Listrik, Gas dan Air

minum 31,946.84 36,199.99 44,111.18 53,443.97 53,361.98 5 Bangunan 202,821.88 243,130.70 276,908.89 304,976.38 283,303.88 6 Perdagangan 1,241,254.87 1,412,591.98 1,610,680.64 1,807,677.16 1,948,482.87 7 Pengangkutan 181,477.29 205,072.67 233,711.75 259,515.53 251,771.58 8 Bank dan Lembaga

Keuangan 218,291.53 243,939.08 273,336.32 302,413.64 300,586.38 9 Jasa-Jasa 640,359.59 712,733.97 816,961.22 903,837.77 943,836.90 PDRB 4,445,555.02 5,031,429.00 5,770,273.08 6,444,782.65 6,618,922.70

Tabel 4.3 Produk Domestik Regional Bruto Kab Ngawi menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga berlaku Tahun 2006-2010 (Juta Rupiah)

No Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009 2010

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pertanian 905.474,59 941.025,58 985.007,46 1.039.356,65 1.092.374,15 2 Penggalian 13.864,37 14.403,57 15.442,31 16.286,80 16.983,88 3 Industri 149.370,19 155.405,22 162.856,61 173.860,51 184.792,71 4 Listrik, Gas dan Air minum 13.032,72 13.730,36 14.673,00 16.013,48 17.819,46 5 Bangunan 104.902,34 110.420,20 116.758,32 120.634,70 127.066,94 6 Perdagangan 651.328,99 697.427,05 745.925,20 793.681,83 848.170,35 7 Pengangkutan 82.364,00 87.412,59 92.497,17 98.137,08 104.975,22 8 Bank dan Lembaga

Keuangan 129.690,39 137.199,62 142.016,95 148.281,52 154.159,75 9 Jasa-Jasa 335.654,41 353.051,03 364.537,86 379.082,87 396.260,05 PDRB 2.385.681,99 2.510.075,52 2.639.717,89 2.785.335,43 2.942.602,51

commit to user

Berdasarkan Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 di atas, terlihat bahwa perkembangan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi menunjukkan perkembangan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Memasuki tahun 2006, kondisi perekonomian di Kabupaten Ngawi sudah menunjukkan kondisi yang stabil. Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan walaupun tidak terlalu besar.dan masih jauh dari kondisi sebelum terjadinya krisis moneter.

Struktur ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari distribusi persentase masing-masing sektor ekonomi terhadap total PDRB suatu daerah. Struktur ekonomi yang dinyatakan dalam persentasem menunjukkan kontribusi masing-masing sektor ekonomi dalam kemampuannya menciptakan nilai tambah. Persentase yang besar pada suatu sektor menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi dari sektor tersebut.

Pertanian, 36.91% Bank dan Lembaga Keuangan, 4.69% Jasa-Jasa, 14.02% Pengangkutan , 4.03% Perdagangan, 28.05% LGA 0.83% Bangunan, 4.73% Industri, 6.20% Penggalian, 0.54%

Gambar 3.2 Strutur Ekonomi Kabupaten Ngawi

commit to user

Struktur perekonomian Kabupaten Ngawi tahun 2010 terlihat pada gambar 3.2, dimana sektor pertanian masih mendominasi kontribusi mencapai 36,91 persen. Kontribusi sektor ini mengalami kenaikan tahun sebelumnya yang mencapai 36,90 persen. Kenaikan tersebut didorong oleh kenaikan produksi beberapa komoditi tanaman bahan makanan utamanya padi.

Sektor perdagangan menjadi kontributor terbesar kedua terhadap PDRB Kabupaten Ngawi. Pada Tahun 2010 sektor ini memberi kontribusi sebesar 28,05 persen. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sekotr jasa menjadi kontributor terbesar ketiga setelah pertanian dan perdagangan. Pada tahun 2010 sektor ini menyumbang sebesar 14,02 persen terhadap total PDRB.

Besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ngawi merupakan jumlah seluruh nilai tambah dari produk barang dan jasa yang dasar pengukurannya timbul akibat adanya berbagai aktivitas ekonomi. PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Ngawi tahun 2005 mencapai 3.831. 351,83 juta rupiah. Angka tersebut secara konsisten naik dari tahun ke tahun hingga 2010 baik atas harga berlaku maupun harga konstannya. Pada tahun 2009 PDRB atas dasar harga berlaku (adhb) mencapai 6.444.782,83 juta rupiah, atau meningkat sekitar 11,69 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan PDRB adhb tahun 2010 jauh lebih rendah dibandingkan kenaikan PDRB adhb pada tahun 2009 yang mencapai 14,68 persen. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (adhk) pada tahun 2010 mencapai 2.942.602,51 juta rupiah atau meningkat sekitar 5,65 persen.

commit to user

PDRB berlaku dan konstan mempunyai pola pertumbuhan masing-masing seperti yang terlihat pada gambar1. PDRB atas dasar harga berlaku mempunyai kecepatan pertumbuhan lebih tinggi. Hal ini karena di dalamnya masih dipengaruhi oleh factor harga, sedangkang pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan lebih lambat karena angka tersebut murni menggambarkan produksi yang terjadi dari tahun ke tahun.

Perkembangan harga secara umum dari PDRB dapat dilihat dari perubahan Indeks harga Implisit. Peningkatan indeks harga implicit menunjukkan kenaikan harga barang dan jasa, dan sebaliknya penurunan indeks harga implicit menunjukkan penurunan harga barang dan jasa. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa perubahan itu sebenarnya adalah inflasi yang didapatkan dari PDRB yang komponennya meliputi seluruh barang dan jasa yang ada dalam suatu perekonomian. Selanjutnya angka tersebut sering diistilahkan inflasi PDRB.

Pola laju infalsi PDRB Kabupaten Ngawi dalam 5 tahun terkahir cenderung turun dari tahun ke tahun, kecuali pada tahun 2008. Inflasi tertinggi dalam 5 tahun terkahir terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 12,26 persen. Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM pada waktu itu membawa dampak kenaikan beberapa harga barang/jasa lainnya, hal ini menjadi pendorong utama inflasi tinggi tersebut. Imbas kenaikan herga BBM tersebut tidak bertahan lama. Dua tahun kemudian secara berturut-turut turun menjadi 11,75 persen pada tahun 2006 dan7,62 persen pada tahun 2007. walaupun

commit to user

sempat naik pada tahun 2008 ke level 8 persen, pada tahun terkahir (2009) inflasi kembali turun menjadi 5,72 persen.

Inflasi pada tahun 2009 ini adalah yang terendah dalam 10 tahun terakhir, hal ini setidaknya mengindikasikan tingkat harga cenderung stabil.

Dalam menghitung output suatu wilayah, walaupun diketahui lebih banyak barang atau jasa yang dihasilkan, tetapi kita tidak dapat menceritakan apakah rata-rata per orang menjadi lebih baik kesejahteraanya, jika tidak melihat PDRB per kapita dan pendapatan regional per kapitanya.

Biasanya semakin meningkat nilai PDRB per kapita dan pendapatan regional per kapita suatu wilayah, semakin baik pula tingkat perekonomian wilayah itu. Walaupun kedua ukuran tersebut belum bisa memperlihatkan kesenjangan pendapatan antar produk, namun paling tidak diperoleh indikasi apakah rata-rata per orang lebih sejahtera atau tidak.

Tabel 4.4. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Jutaan Rupiah)

No Lapangan Usaha

Atas Dasar Berlaku 2005-2010

2005 % 2006 % 2007 % 2008 % 2009 % 2010 %

1 Pertanian 1,422,944.90 37.1 1,629,981.80 36.7 1,843,370.50 36.6 2,129,128.28 36.9 2,378,578.04 36.9 2,442,114.51 36.9 2 Penggalian 20,444.39 0.53 23,924.26 0.54 27,821.13 0.55 31,159.67 0.54 34,743.03 0.54 21,120.65 0.32 3 Industri 243,982.92 6.37 275,496.96 6.2 306,568.98 6.09 354,275.13 6.14 399,597.13 6.2 374,343.95 5.66 4 Listrik, Gas dan Air minum 27,322.24 0.71 31,946.84 0.72 36,199.99 0.72 44,111.18 0.76 53,443.97 0.83 53,361.98 0.81 5 Bangunan 172,033.04 4.49 202,821.88 4.56 243,130.70 4.83 276,908.89 4.8 304,976.38 4.73 283,303.88 4.28 6 Perdagangan 1,049,123.88 27.4 1,241,254.87 27.9 1,412,591.98 28.1 1,610,680.64 27.9 1,807,677.16 28.1 1,948,482.87 29.4 7 Pengangkutan 146,204.02 3.82 181,477.29 4.08 205,072.67 4.08 233,711.75 4.05 259,515.53 4.03 251,771.58 3.8 8 Bank dan Lembaga

Keuangan 188,861.99 4.93 218,291.53 4.91 243,939.08 4.85 273,336.32 4.74 302,413.64 4.69 300,586.38 4.54 9 Jasa-Jasa 560,434.44 14.6 640,359.59 14.4 712,733.97 14.2 816,961.22 14.2 903,837.77 14 943,836.90 14.3

PDRB 3,831,351.82 100 4,445,555.02 100 5,031,429.00 100 5,770,273.08 100 6,444,782.65 100 6,618,922.70 100

commit to user

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, terlihat bahwa perkembangan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi menunjukkan perkembangan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Memasuki tahun 2006, kondisi perekonomian di Kabupaten Ngawi mengalami kemajuan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,21 persen. Lalu pada periode tahun 2006 mengalami sedikit penurunan yaitu dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 5,16 persen.

Tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan yang dihitung dari PDRB merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat pertumbuhan sektoralnya. Angka pertumbuhan menunjukkan kenaikan produksi barang atau jasa terhadap tahun sebelumnya, dengan tidak dipengaruhi variabel harga. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah akan banyak dipengaruhi oleh sektor yang dominan. Apabila sebuah sektor mempunyai kontribusi besar dan pertumbuhannya lambat, maka hal ini akan menghambat tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Sebaliknya, apabila sebuah sektor mempunyai kontribusi yang besar terhadap totalitas perekonomian, maka aabila sektor tersebut mempunyai pertumbuhan tinggi secara langsung akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi secara total.

Kemajuan ekonomi kabupaten ngawi merangkak naik dari 4,53 persen pada tahun 2005 menjadi 5,65 pada tahun 2010. Kurun waktu tahun 2005 sampai dengan 2008 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ngawi selalu dibawah pertumbuhan Propinsi Jawa Timur. Hal ini bisa dimengerti karena

commit to user

perekonomian Jawa Timur didominasi oleh sektor industri sedangkan perekonomian Kabupaten Ngawi didominasi sektor pertanian, dimana pada umumnya pertumbuhan sektor industri akan lebih cepat dibandingkan dengan sektor pertanian. Akan tetapi sejak tahun 2009 untuk pertama kalinya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ngawi di atas pertumbuhan ekonomi propinsi Jawa Timur yang pada tahun itu mencapai 5,01 persen.

Dokumen terkait