• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tema 4. Peran pemerintah terhadap upaya kesiapsiagaan bencana banjir

A. Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Penelitian ini menghasilkan empat tema. Beberapa diantaranya memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu. Tema tersebut teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian. Berikut penjelasan secara rinci untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini :

Tema 1. Dampak banjir yang dialami oleh masyarakat

Akibat hujan yang terus-menerus yang disebabkan oleh tingginya permukaan volume sungai dapat mengakibatkan bencana banjir. Setiap bencana termasuk banjir, tentu saja menimbulkan beragam dampak, pada

penelitian ini dampak yang dirasakan masyarakat akibat terjadinya banjir diantaranya : 1) Rusaknya bangunan dan perabotan rumah; 2) Rusaknya tempat ibadah; 3) Terbentuknya kesadaran masyarakat; 4) Menjadi terbiasa; 5) Masyarakat mampu memprediksi datangnya banjir dengan sendiri; 6) Perasaan yang dirasakan

Rusaknya bangunan dan perabotan rumah

Dampak banjir yang dialami masyarakat salah satunya mengakibatkan kerusakan. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa terjadi kerusakan bangunan dan perabotan rumah, dimana tempat tinggal masyarakat mengalami kerusakan hingga berakibat jebol akibat terjangan arus air yang deras dan

barang – barang terendam seperti televisi dan kulkas. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Nurhaimi dan Rahayu (2014) melaporkan dampak banjir yang mereka rasakan adalah rusaknya bangunan rumah. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jurenzy (2011) yang menyatakan sebanyak 76,67 persen responden memilih akibat dari banjir adalah hanyutnya berbagai barang dan harta. Kerugian yang dialami oleh reponden rata-rata adalah hanyut dan rusaknya barang-barang berharga seperti barang-barang elektronik dan peralatan rumah tangga.

Kodoatie dan Syarief (2006) memberikan beberapa contoh dampak atau kerugian banjir antara lain hilangnya nyawa atau terluka, hilangnya harta benda, kerusakan permukiman, kerusakan wilayah perdagangan, kerusakan wilayah industri, kerusakan areal pertanian, kerusakan system drainase dan

irigasi, kerusakan jalan dan rel kereta api, kerusakan jalan raya, jembatan, dan bandara, kerusakan system telekomunikasi.

Rusaknya tempat ibadah

Dampak banjir tidak hanya merusak bangunan, tetapi juga berdampak secara fisik mengenai sarana dan prasarana umum seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, sarana ibadah dan pelayanan publik. Pada penelitian ini, didapatkan hasil bahwa ketika banjir besar datang, air banjir bisa mengenai sekitar aula masjid hingga ketinggian 1 meter. Dalam hal ini, untuk mengembalikan fungsi pelayanan public maka diperlukan rehabilitasi. Menurut BNPB (2013) rehabilitasi bertujuan mengembalikan dan memulihkan fungsi bangunan dan infrastruktur yang mendesak dilakukan untuk menindaklanjuti tahap tanggap darurat, seperti rahabilitasi bangunan ibadah, bangunan sekolah, infrsatruktur sosial dasar, serta prasarana dan sarana perekonomian yang sangat diperlukan.

Menjadi terbiasa

Pada penelitian ini dua dari enam informan mengungkapkan kejadian banjir membuat mereka menjadi terbiasa dalam melakukan tindakan kesiapsiagaan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sagala (2014) yang melaporkan riwayat bencana banjir yang telah lama terjadi di Kecamatan Baleendah menjadikan masyarakat telah terbiasa melakukan berbagai tindakan untuk mengurangi risiko yang mereka alami.Hal serupa juga ditemukan pada penelitian yang Awaliyah dkk (2014) yang menunjukkan

bahwa pengetahuan masyarakat dalam mitigasi bencana setelah banjir kategori tinggi karena sebagian besar masyarakat sudah menganggap bahwa bencana banjir sudah menjadi kebiasaan rutin yang terjadi saat musim hujan, kebiasaan ini sudah terjadi dalam waktu yang cukup lama sehingga mereka menganggap bencana banjir sudah menjadi bencana langganan mereka. . Clust, Human & Simpson (2007) berpendapat bahwa individu akan beradaptasi dan belajar selama terlibat dalam situasi bencana sehingga ancaman bencana akan direspon secara serius dan lebih efektif di masa depan.

Masyarakat mampu memprediksi datangnya banjir dengan sendiri

Dampak kejadian banjir membuat masyarakat dapat memprediksi

datangnya banjir sehingga masyarakat bisa melakukan tindakan

kesiapsiagaan lebih dini untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jurenzy (2011) di Kelurahan Katulampa yang melaporkan bahwa apabila sudah ada tanda-tanda akan terjadinya banjir yaitu status ketinggian sungai sudah mencapai siaga 4 hampir seluruh responden menyatakan mereka akan memindahkan barang- barang berharga mereka ke tempat yang lebih aman. Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian Dodon (2013) yang mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat menjadikan intensitas lamanya hujan turun sebagai sumber informasi yang didasarkan dengan pengalaman mereka dalam menghadapi bencana banjir.

Masyarakat memerlukan sistem peringatan dini meliputi tanda peringatan dan distriusi informasi jika akan terjadi bencana. Sistem peringatan dini yang baik dapat mengurangi kerusakan yang dialami oleh masyarakat (Gissing dalam Sagala, 2014). Sistem yang baik ialah sistem dimana masyarakat juga mengerti informasi yang akan diberikan oleh tanda peringatan dini tersebut atau tahu apa yang harus dilakukan jika suatu saat tanda peringatan dini bencana berbunyi/menyala (Sutton dan Tierney, 2006).

Perasaan yang dirasakan

Respon masyarakat dalam menghadapi bencana banjir sangat beragam, sesuai dengan pengalaman banjir yang dirasakan oleh masing- masing individu. Secara psikologis salah satu respon yang diungkapkan masyarakat dapat digambarkan melalui perasaan, perasaan yang muncul pada masyarakat dapat memberikan gambaran nyata mengenai perasaan yang dirasakan saat terjadi banjir. Menurut Yulaelawati & Usman (2008) pengalaman yang dirasakan individu saat terjadi bencana dapat membuat seseorang menajadi trauma terhadap bencana, respon yang ditunjukkan membuat seseorang menterjemahkan melalui ungkapan respon dan ekspresi, diantaranya marah, sedih, kehilangan, menyesal hingga depresi.

Kejadian banjir seharusnya menjadikan masyarakat waspada terhadap dampak yang ditimbulkan (Rohman & Suroso, 2012). Dampak yang dialami masyarakat, khususnya dampak sosial dan dampak ekonomi secara langsung mempengaruhi sikap masyarakat terhadap bencana yang ada. Masyarakat

menjadikan dampak ekonomi dan sosial sebagai pertimbangan mereka yang paling utama dalam menghadapi bencana banjir (Sagala, 2014). Berdasarkan dari hasil penelitian ini, menurut peneliti berbagai dampak banjir telah dialami oleh masyarakat ketika terjadi banjir, untuk itu dibutuhkan tindakan pencegahan dalam mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Dokumen terkait