Interpretasi dari penelitian yang berjudul Efektivitas Komunikasi Organisasi di
Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi memiliki hal yang sangat utama, yaitu
menjawab rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti pada awal penelitian
sebagai hipotesis penelitian. Rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti pada
awal penelitian adalah “Seberapa besar efektivitas komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi”.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah tersebut,
satu pihak (one tail test) yaitu uji pihak kanan yang menyatakan bahwa harga t hitung
kurang dari (<) dari harga t tabel. Maka, hal itu dapat diartikan bahwa Ho diterima dan
Ha ditolak karena mencapai angka 57%.
Berikut adalah tabel range persentase efektivitas menurut Kriyantono
(2010:140).
Tabel 4.5
Range Persentase Efektivitas
No Angka Persentase Keterangan
1 0% - 20% Sangat Tidak Efektif
2 21% - 40% Tidak Efektif
3 41% - 60% Cukup Efektif
4 61% - 80% Efektif
5 81% - 100% Sangat Efektif
Sumber : Kriyantono (2010:140)
Berdasarkan data yang diperoleh, skor ideal instrumen adalah 4 x 32 x 183 =
23.424 (4 = skor nilai tertinggi dari jawaban setiap pernyataan yang dinyatakan pada
responden, kriteria skor berdasarkan pada skala likert. 32 = jumlah pernyataan yang
dinyatakan kepada responden). 183 = jumlah sampel yang dijadikan responden). Nilai
skor dari hasil penelitian adalah sebesar 13.279. Nilai efektivitas komunikasi
atau 57 persen. Interpretasi yang tepat untuk menjawab rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Efektivitas Komunikasi Organisasi di Dinas Pendapatan Daerah
Kota Bekasi mencapai angka 57%. Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini
dengan angka sebesar 57%, yang mana berdasarkan range persentase efektivitas angka
57 merupakan kategori cukup efektif. Efektivitas komunikasi organisasi di Dinas
Pendapatan Daerah Kota Bekasi dikatakan cukup efektif, karena masih terdapat
beberapa permasalahan mengenai komunikasi organisasi yaitu rapat mingguan
evaluasi kerja untuk per bidang di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi tidak rutin
dilakukan, pengunaan media papan pengumuman sebagai sarana komunikasi dalam
penyampaian informasi, dirasakan tidak efektif, standar Operasional Prosedur (SOP)
pelaksanaan monitoring dan evaluasi wajib pajak tidak berjalan di Dinas Pendapatan
Daerah Kota Bekasi, dalam tahapan permintaan data wajib pajak tutup dan
penyampaian pesan yang diskriminatif dari atasan atau pimpinan kepada bawahan atau
pegawai, hal ini membuat adanya pengurangan atau kelebihan kata dalam
penyampaian pesan.
Mengenai jawaban atas rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu seberapa
besar efektifitas komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi,
didapatkan angka mencapai 57%. Kemudian analisis berikutnya dilihat dari indikator
efektivitas komunikasi organisasi yang pertama yaitu iklim komunikasi adalah 4 x 5 x
183 = 3660 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan
responden, 5 = jumlah pernyataan yang diajukan kepada responden, 183 = jumlah
senesar 2196. Dengan demikian nilai efektivitas dari iklim komunikasi adalah sebesar
2196 : 3660 = 0.60 atau 60%. Angka 60% berdasarkan range persentase efektivitas
termasuk dalam kategori cukup efektif. Indikator pertama dalam efektivitas
komunikasi organisasi adalah sebesar 60% atau cukup efektif, karena masih kurangnya
kepercayaan antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya, contohnya seperti rapat
mingguan evaluasi kerja untuk per bidang di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi
tidak rutin dilakukan, sehingga kurangnya koordinasi internal antara bawahan dengan
atasan.
Kemudian untuk indikator yang kedua dalam efektivitas komunikasi organisasi
yaitu kepuasan organisasi adalah 4 x 10 x 183 = 7320(4 = nilai tertinggi dari setiap
jawaban pernyataan yang diajukan responden, 10 = jumlah pernyataan yang diajukan
kepada responden, 183 = jumlah sampel yang dijadikan responden). Sedangkan nilai
skor dari hasil penelitian adalah 4173. Dengan demikian nilai efektivitas dari kepuasan
organisasi adalah sebesar 4173 : 7320 = 0.57 atau 57%. Angka 57% berdasarkan range
persentase efektivitas termasuk dalam kategori cukup efektif. Indikator kedua dalam
efektivitas komunikasi organisasi adalah sebesar 57% atau cukup efektif, karena
terdapat beberapa pegawai yang merasa tidak puas akan penyampaian informasi
melalui media papan pengumuman, contohnya pengunaan media papan pengumuman
sebagai sarana komunikasi dalam penyampaian informasi, dirasakan tidak efektif
dalam penyebaran informasi sehingga informasi sering tak sampai kepada pihak-pihak
Kemudian untuk indikator yang ketiga dalam efektivitas komunikasi organisasi
yaitu penyebaran informasi adalah 4 x 5 x 183 = 3660 (4 = nilai tertinggi dari setiap
jawaban pernyataan yang diajukan responden, 5 = jumlah pernyataan yang diajukan
kepada responden, 183 = jumlah sampel yang dijadikan responden). Sedangkan nilai
skor dari hasil penelitian adalah 1850. Dengan demikian nilai efektivitas dari
penyebaran informasi adalah sebesar 1850 : 3660 = 0.50 atau 50%. Angka 50%
berdasarkan range persentase efektivitas termasuk dalam kategori cukup efektif.
Indikator ketiga dalam efektivitas komunikasi organisasi adalah sebesar 50% atau
cukup efektif, karena dalam penyampaian pesan atau informasi sering kali tidak
sampai kepada semua pihak. Jadi ada beberapa pihak yang tidak mengetahui isi pesan
atau informasi tersebut, contohnya, pengunaan media papan pengumuman sebagai
sarana komunikasi dalam penyampaian informasi, dirasakan tidak efektif dalam
penyebaran informasi sehingga informasi sering tak sampai kepada pihak pihak yang
membutuhkan.
Kemudian untuk indikator yang keempat dalam efektivitas komunikasi
organisasi yaitu beban informasi adalah 4 x 3 x 183 = 2196 (4 = nilai tertinggi dari
setiap jawaban pernyataan yang diajukan responden, 3 = jumlah pernyataan yang
diajukan kepada responden, 183 = jumlah sampel yang dijadikan responden).
Sedangkan nilai skor dari hasil penelitian adalah 1192. Dengan demikian nilai
efektivitas dari beban informasi adalah sebesar 1192 : 2196 = 0.54 atau 54%. Angka
54% berdasarkan range persentase efektivitas termasuk dalam kategori cukup efektif.
cukup efektif, karena beberapa pegawai masih merasa informasi atau pesan yang
disampaikan tidak mencukupi pegawai karena adanya pengurangan kata dalam
penyampaian pesan atau informasi, contohnya, penyampaian pesan yang diskriminatif
dari atasan atau pimpinan kepada bawahan atau pegawai, hal ini membuat adanya
pengurangan atau kelebihan kata dalam penyampaian pesan.
Kemudian untuk indikator yang kelima dalam efektivitas komunikasi
organisasi yaitu ketepatan informasi adalah 4 x 4 x 183 = 2928 (4 = nilai tertinggi dari
setiap jawaban pernyataan yang diajukan responden, 4 = jumlah pernyataan yang
diajukan kepada responden, 183 = jumlah sampel yang dijadikan responden).
Sedangkan nilai skor dari hasil penelitian adalah sebesar 1675. Dengan demikian nilai
efektivitas dari ketepatan informasi adalah sebesar 1675 : 2928 = 0.57 atau 57%.
Angka 57% berdasarkan range persentase efektivitas termasuk dalam kategori cukup
efektif. Indikator ketiga dalam efektivitas komunikasi organisasi adalah sebesar 57%
atau cukup efektif, karena terdapat beberapa pegawai yang masih merasa bahwa isi
informasi yang disampaikan kurang tepat dan jelas, contohnya pengunaan media
papan pengumuman sebagai sarana komunikasi dalam penyampaian informasi,
dirasakan kurang efektif dan kurang menarik untuk dilihat, karena isi pesan pada
papan pengumuman hanya berupa nama rapat dan waktu rapat, sehingga banyak
pegawai yang tidak mengetahui isi pesan tersebut.
Kemudian untuk indikator yang terkakhir dalam efektivitas komunikasi organisasi
yaitu budaya organisasi adalah 4 x 5 x 183 = 3660 (4 = nilai tertinggi dari setiap
kepada responden, 183 = jumlah sampel yang dijadikan responden). Sedangkan nilai
skor dari hasil penelitian adalah sebesar 2193. Dengan demikian nilai efektivitas dari
budaya organisasi adalah sebesar 2193 : 3660 = 0.59 atau 59%. Angka 59%
berdasarkan range persentase efektivitas termasuk dalam kategori cukup efektif.
Indikator ketiga dalam efektivitas komunikasi organisasi adalah sebesar 59% atau
cukup efektif, karena kurangnya integrasi satu sama lain di dalam organisasi,
contohnya rapat mingguan evaluasi kerja untuk per bidang di Dinas Pendapatan
Daerah Kota Bekasi tidak rutin dilakukan, sehingga kurangnya koordinasi internal
antara bawahan dengan atasan.
4.7 Pembahasan
Berdasarkanpengujian hipotesis dengan uji t test one sample yaitu uji pihak
kanan menunjukan bahwa angka t hitung lebih kecil ( < ) daripada t tabel (-3.39< 1.65)
yang mana memiliki arti bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil perhitungan
efektivitas dimana dari hasil perhitungan variabel penelitian yang dilakukan dengan
cara membagi skor total hasil penelitian (13279) dengan skor ideal instrumen (23424)
didapatkan bahwa efektivitas komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota
Bekasi adalah sebesar 13279 : 23424 = 0.57 atau 57%, dengan hasil pengujian
hipotesis sebesar 57% menandakan bahwa hasil penelitian sesuai dengan yang
dihipotesiskan yaitu efektivitas komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah
Hasil penelitian mengenai efektivitas komunikasi organisasi di Dinas
Pendapatan Daerah Kota Bekasi dikaji dengan menggunakan teori efektivitas
komunikasi organisasi dari Kriyantono (2010). Menurut Kriyantono (2010:316)
terdapat 6 indikator efektivitas komunikasi organisasi yaitu : iklim komunikasi,
kepuasan organisasi, penyebaran informasi, beban informasi, ketepatan informasi, dan
budaya organisasi.
Menjawab rumusan masalah yang terdapat pada Bab I yaitu seberapa besar
efektivitas komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi,
berdasarkan hasil perhitungan dan hasil uji hipotesis menyatakan bahwa efektivitas
komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi adalah sebesar 57%,
yang mana artinya sudah cukup efektif.
Komunikasi organisasi yang efektif tidak lepas dari terpenuhinya beberapa
indikator efektivitas komunikasi organisasi dari Kriyantono (2010) dimana peneliti
menggunakan teori ini untuk mengukur atau menilai efektivitas komunikasi
organisasi. Efektivitas komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota
Bekasi mencapai angka sebesar 57%, yang mana artinya sudah cukup efektif.
Ketidakefektifan komunikasi oganisasi dikarenakan tidak terpenuhinya indikator
efektivitas komunikasi organisasi yang mana adalah adanya beberapa kondisi atau
permasalahan yang terjadi di lapangan terkait efektivitas komunikasi organisasi. Pada
observasi awal, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di lapangan
Pertama, rapat mingguan evaluasi kerja untuk per bidang yang dilakukan untuk
memudahkan atasan yaitu kepala dinas dalam hal melakukan pengawasan terhadap
hal-hal yang terjadi di dalam organisasi dan juga untuk mengintesifkan hubungan
antara bawahan atau pegawai dan atasan atau pimpinan dengan melakukan koordinasi
internal tersebut. Rapat mingguan evaluasi kerja untuk per bidang yang seharusnya
dilakukan setiap minggu akan tetapi dilakukan sebulan sekali atau bahkan lebih. Hal
ini juga diperkuat dengan adanya jawaban dari pernyataan salah satu indikator
efektivitas komunikasi organisasi, yaitu iklim komunikasi. Pada pernyataan mengenai
yang menyatakan setiap permasalahan yang terjadi di dalam organisasi di bahas
melalui rapat mingguan evaluasi kerja secara rutin, sehingga pengawasan dari kepala
dinas berjalan dengan baik, pada pernyataan tersebut terdapat 69 orang yang
menjawab tidak setuju dan 65 orang yang menjawab sangat tidak setuju , dengan
demikian dapat diartikan bahwa rapat mingguan evaluasi kerja tidak dilakukan secara
rutin sehingga pengawasan dari kepala dinas tidak berjalan dengan baik.
Kedua, penyampaian informasi atau pesan dengan metode tulisan dilakukan
dengan menggunakan papan pengumuman. Penggunaan papan pengumuman dalam
penyampaian informasi atau pesan contoh pengumuman rapat, dirasakan tidak efektif
oleh para pegawai. Hal ini diperkuat dengan adanya jawaban dari pernyataan salah
satu indikator efektivitas komunikasi organisasi, yaitu kepuasan organisasi. Pada
pernyataan mengenai yang menyatakan informasi yang diberikan oleh organisasi
melalui media tulisan (surat, memo, laporan tertulis, dan papan pengumuman) dapat
setuju dan 22 orang yang menjawab sangat tidak setuju dan pada indikator penyebaran
informasi, terdapat jawaban 71 orang yang menjawab tidak setuju dan 66 orang yang
menajawab sangat tidak setujumengenai pernyataan informasi yang diberikan oleh
organisasi dapat pegawai ketahui dengan mudah. Dengan demikian dapat diartikan
bahwa penggunaan papan pengumuman dalam menyampaikan informasi atau pesan
seperti penyampaian adanya rapat di dalam organisasi tidak selalu dapat diketahui oleh
para pegawai, karena banyak pegawai yang tidak selalu ada di tempat atau di
organisasi pada saat jam kerja misalnya seperti ada yang rapat di luar.
Ketiga, penyampaian informasi atau pesan dengan metode lisan yang
dilakukan oleh atasan atau pimpinan dengan cara yang diskriminatif, hal tersebut
membuat adanya pengurangan atau kelebihan kata dalam penyampaian informasi atau
pesan. Hal ini juga akan mengakibatkan para pegawai tidak mendapatkan informasi
atau pesan dari atasan atau pimpinan dalam waktu yang bersamaan dengan rekan
pegawai lainnya, karena atasan atau pimpinan hanya memberikan informasi atau pesan
ke salah satu orang pegawai saja, sehingga menyebabkan adanya jarak antar satu
pegawai dengan pegawai lainnya. Hal ini diperkuat dengan adanya jawaban dari
pernyataan pada indikator beban informasi. Pada pernyataan mengenai yang
menyatakan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan pegawai selalu pegawai
dapatkan dan tidak pernah terlewatkan, pada pernyataan tersebut terdapat 113 orang
yang menjawab tidak setuju dan 15 orang yang menjawab sangat tidak setuju dan pada
indikator budaya organisasi, terdapat jawaban 87 orang yang menjawab tidak setuju
saling menerima dan memahami saran atau pendapat dalam melakukan pekerjaan.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa penyampaian pesan atau informasi secara
diskriminatif terhadap pegawai, maka pegawai tidak akan selalu mengetahui informasi
atau pesan yang disampaikan, karena penyampaian pesan yang tidak langsung diterima
dari sumber pemberi informasi melainkan disampaikan melalui orang lain dan dapat
menimbulkan adanya kesalahpahaman atau miskomunikasi. Penyampaian pesan
seperti ini juga menimbulkan adanya jarak antar pegawai, sehingga para pegawai
memiliki relationship yang buruk antar satu sama lain dan hilangnya kepercayaan
138 5.1 Kesimpulan
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori efektivitas komunikasi
organisasi menurut Kriyantono (2010:316). Dalam teori tersebut terdapat enam
indikator yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas komunikasi organisasi di
Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi. Diantaranya adalah iklim komunikasi,
kepuasan organisasi, penyebaran informasi ketepatan informasi, beban informasi, dan
budaya organisasi.
Berdasarkan hasil penelitian, keenam indikator efektivitas komunikasi
organisasi dalam penelitiana ini memiliki masing-masing skor atau nilai kurang dari
atau sama dengan ( ≤ ) 60%, yaitu sebagai berikut. Indikator pertama yaitu iklim komunikasi memiliki nilai efektivitas 2196 : 3660 = 0.60 yaitu sebesar 60% atau
cukup efektif, indikator kedua yaitu kepuasan organisasi memiliki nilai efektivitas
4173 : 7320 = 0.57 yaitu sebesar 57% atau cukup efektif, indikator ketiga yaitu
penyebaran informasi memiliki nilai efektivitas 1850 : 3660 = 0.50 yaitu sebesar 50%
atau cukup efektif, indikator keempat yaitu beban informasi memiliki nilai efektivitas
1192 : 2196 = 0.54 yaitu sebesar 54% atau cukup efektif, indikator kelima yaitu
ketepatan informasi memiliki nilai efektivitas 1675 : 2928 = 0.57 yaitu sebesar
57%atau cukup efektif, dan indikator keenam yaitu budaya organisasi memiliki nilai
Selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah penelitian tentang seberapa
besar efektivitas komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi,
karena peneliti memakai uji satu pihak (one tail test) yaitu uji pihak kanan yang
berbunyi Ho ≤ 60% dan Ha > 60%,sebelumnya peneliti menghipotesiskan bahwa efektivitas komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi kurang
dari atau sama dengan ( ≤ ) 60%, maka peneliti menarik kesimpulan sekaligus menjawab atas rumusan masalah yang ada tersebut yaitu efektivitas komunikasi
organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi mencapai angka sebesar 57%.
Dengan demikian hipotesis penelitian dapat diterima karena kurang dari atau sama
dengan ( ≤ ) 60%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan tentang efektivitas
komunikasi organisasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi dan juga hasil
wawancara, observasi serta tanggapan responden (kuesioner) maka peneliti
memberikan saran sebagai masukan kepada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi
yaitu sebagai berikut ini :
1. Penyampaian informasi atau pesan dengan metode lisan dari atasan atau
pimpinan kepada bawahan atau pegawai di Dinas Pendapatan Daerah Kota
Bekasi, ada baiknya seharusnya penyampaian dilakukan secara langsung,
pesan kepada penerima pesan, sehingga pesan yang dimaksud dapat
ditangkap utuh sesuai yang diharapkan pemberi informasi.
2. Dalam penyampaian informasi atau pesan yang berupa informasi
mengenai adanya rapat ada baiknya Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi
menyampaikan dengan cara tidak dengan menggunakan papan
pengumuman melainkan dengan surat formal yang langsung ditujukan
kepada pegawai atau dapat memanfaatkan media sosial contoh seperti
whatsapp dll, akan tetapi jika informasi berupa rahasia lebih baik
disampaikan secara langsung kepada penerima pesan.
3. Dalam upaya meningkatkan koordinasi internal di dalam organisasi perlu
kiranya Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi seharusnya rutin
melakukan rapat mingguan evaluasi kerja yang dilakukan setiap bidang,
sehingga kepala dinas dapat lebih mudah melakukan pengawasan terhadap
yang terjadi di dalam organisasi dan juga dapat mempererat hubungan
Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Prenada Media: Jakarta.
Dewi, Sutrisna. (2007) Komunikasi Bisnis. C.V Andi Offset. Jakarta.
Effendy, Onong Uchjana. (2006). Ilmu komunikasi Teori dan Praktek. Remaja Rosda Karya: Bandung.
Halim, Abdul. (2004). Manajemen Keuangan Daerah. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahan. YKPN.
Handoko, T Hani. (2001). Manajemen dan Sumber Daya Manusia Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu SP. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta.
Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Permada Media Group: Jakarta.
Muhammad, Arni. (2005). Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara: Jakarta.
Pace dan Don F Faules. (2005). Komunikasi Organisasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Purwanto, Djoko. (2003). Komunikasi Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta.
Ridwan, dan Akdon. (2006). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi dan Manajemen. Dewa Ruci: Bandung.
Robbins, Stephen P. (1994). Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan Aplikasi. Arcan. Jakarta.
Romli, Khomsahrial. (2011). Komunikasi Organisasi Lengkap. PT Grasindo. Jakarta
Ruslan, Rosady. (2008). Metode Penelitian Public Relations dam Komunikasi. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju. Jakarta.
Sendjaja, Djuarsa. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta: Bandung.
Sofyandi, Herman, & Garniwa, Iwa. (2007). Perilaku Organisasional. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Supriyono. (2000). Perencanaan dan Pengendalian Serta Pembuatan Keputusan. BPFE. Yogyakarta.
Tampubolon, Manahan P. (2008). Perilaku Keorganisasian. Ghalia Indonesia. Bogor.
Tangkilisan, Hesel Nogi S. (2005). Manajemen Publik. Gramedia Widia Sarana Indonesia. Jakarta.
Terry, George R. (2008). Prinsip-prinsip Manajemen cetakan 10. PT. Bumi Aksara. Jakarta
Dokumen:
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi nomor 28 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Komunikasi Organisasi di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Peraturan Walikota Bekasi Nomor 43 Tahun 2010 Tentang Tugas Fungsi dan Tata Kerja Serta Rincian Tugas Jabatan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00033
N 183
Normal Parametersa,b
Mean 73.3770
Std. Deviation 16.88471
Most Extreme Differences
Absolute .083
Positive .083
Negative -.059
Kolmogorov-Smirnov Z 1.124
Asymp. Sig. (2-tailed) .160
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
73.3770 285.093 16.88471 32
Frequency Table
VAR00001
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 19 10.4 10.4 10.4 2.00 43 23.5 23.5 33.9 3.00 94 51.4 51.4 85.2 4.00 27 14.8 14.8 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00002
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 25 13.7 13.7 13.7 2.00 34 18.6 18.6 32.2 3.00 93 50.8 50.8 83.1 4.00 31 16.9 16.9 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR00003
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 40 21.9 21.9 21.9 2.00 86 47.0 47.0 68.9 3.00 36 19.7 19.7 88.5 4.00 21 11.5 11.5 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00004
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 31 16.9 16.9 16.9 2.00 44 24.0 24.0 41.0 3.00 88 48.1 48.1 89.1 4.00 20 10.9 10.9 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR00005
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 65 35.5 35.5 35.5 2.00 69 37.7 37.7 73.2 3.00 40 21.9 21.9 95.1 4.00 9 4.9 4.9 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00006
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 21 11.5 11.5 11.5 2.00 54 29.5 29.5 41.0 3.00 84 45.9 45.9 86.9 4.00 24 13.1 13.1 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR00007
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 66 36.1 36.1 36.1 2.00 72 39.3 39.3 75.4 3.00 35 19.1 19.1 94.5 4.00 10 5.5 5.5 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00008
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 31 16.9 16.9 16.9 2.00 42 23.0 23.0 39.9 3.00 88 48.1 48.1 88.0 4.00 22 12.0 12.0 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR0009
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 16 8.7 8.7 8.7 2.00 55 30.1 30.1 38.8 3.00 86 47.0 47.0 85.8 4.00 26 14.2 14.2 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00010
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 48 26.2 26.2 26.2 2.00 68 37.2 37.2 63.4 3.00 48 26.2 26.2 89.6 4.00 19 10.4 10.4 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR00011
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 22 12.0 12.0 12.0 2.00 87 47.5 47.5 59.6 3.00 49 26.8 26.8 86.3 4.00 25 13.7 13.7 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00012
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 20 10.9 10.9 10.9 2.00 56 30.6 30.6 41.5 3.00 83 45.4 45.4 86.9 4.00 24 13.1 13.1 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR00013
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 68 37.2 37.2 37.2 2.00 67 36.6 36.6 73.8 3.00 38 20.8 20.8 94.5 4.00 10 5.5 5.5 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00014
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 66 36.1 36.1 36.1 2.00 67 36.6 36.6 72.7 3.00 41 22.4 22.4 95.1 4.00 9 4.9 4.9 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR00015
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 72 39.3 39.3 39.3 2.00 66 36.1 36.1 75.4 3.00 37 20.2 20.2 95.6 4.00 8 4.4 4.4 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00016
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 66 36.1 36.1 36.1 2.00 71 38.8 38.8 74.9 3.00 38 20.8 20.8 95.6 4.00 8 4.4 4.4 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR00017
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 69 37.7 37.7 37.7 2.00 69 37.7 37.7 75.4 3.00 36 19.7 19.7 95.1 4.00 9 4.9 4.9 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00018
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 67 36.6 36.6 36.6 2.00 69 37.7 37.7 74.3 3.00 38 20.8 20.8 95.1 4.00 9 4.9 4.9 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR00019
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 22 12.0 12.0 12.0 2.00 94 51.4 51.4 63.4 3.00 42 23.0 23.0 86.3 4.00 25 13.7 13.7 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00020
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 66 36.1 36.1 36.1 2.00 70 38.3 38.3 74.3 3.00 40 21.9 21.9 96.2 4.00 7 3.8 3.8 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR00021
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 68 37.2 37.2 37.2 2.00 68 37.2 37.2 74.3 3.00 40 21.9 21.9 96.2 4.00 7 3.8 3.8 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00022
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 18 9.8 9.8 9.8 2.00 117 63.9 63.9 73.8 3.00 26 14.2 14.2 88.0 4.00 22 12.0 12.0 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR00023
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 15 8.2 8.2 8.2 2.00 113 61.7 61.7 69.9 3.00 39 21.3 21.3 91.3 4.00 16 8.7 8.7 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00024
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 65 35.5 35.5 35.5 2.00 74 40.4 40.4 76.0 3.00 36 19.7 19.7 95.6 4.00 8 4.4 4.4 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR00025
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 25 13.7 13.7 13.7 2.00 57 31.1 31.1 44.8 3.00 80 43.7 43.7 88.5 4.00 21 11.5 11.5 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00026
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 25 13.7 13.7 13.7 2.00 70 38.3 38.3 51.9 3.00 67 36.6 36.6 88.5 4.00 21 11.5 11.5 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR00027
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 34 18.6 18.6 18.6 2.00 99 54.1 54.1 72.7 3.00 23 12.6 12.6 85.2 4.00 27 14.8 14.8 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00028
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 15 8.2 8.2 8.2 2.00 23 12.6 12.6 20.8 3.00 110 60.1 60.1 80.9 4.00 35 19.1 19.1 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR00029
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 17 9.3 9.3 9.3 2.00 33 18.0 18.0 27.3 3.00 104 56.8 56.8 84.2 4.00 29 15.8 15.8 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00030
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 36 19.7 19.7 19.7 2.00 87 47.5 47.5 67.2 3.00 34 18.6 18.6 85.8 4.00 26 14.2 14.2 100.0 Total 183 100.0 100.0 VAR00031
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 53 29.0 29.0 29.0 2.00 65 35.5 35.5 64.5 3.00 49 26.8 26.8 91.3 4.00 16 8.7 8.7 100.0 Total 183 100.0 100.0
VAR00032
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 24 13.1 13.1 13.1 2.00 55 30.1 30.1 43.2 3.00 81 44.3 44.3 87.4 4.00 23 12.6 12.6 100.0 Total 183 100.0 100.0
KUESIONER
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DI DINAS PENDAPATAN