• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan penelitian dan kesimpulan maka peneliti memberikan beberapa saran diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi lembaga, diharapkan terus meningkatkan kegiatan pembelajaran dan mutu pembelajaran semakin baik lagi serta peningkatan sarana prasarana pembelajaran untuk menunjang pendidikan anak usia dini.

2. Kepada guru di TK Aisyiyah 48 Kemlayan Surakarta untuk selalu meningkatkan penggunaan strategi pembelajaran dalam menyampaikan pembelajaran bagi anak usia dini agar anak usia dini bisa menanamkan rasa tanggung jawab pada dirinya sendiri dan orang lain.

3. Kepada para pembaca baik yang telah menjadi guru maupun calon guru hendaknya memperhatikan bagaimana kondisi anak khususnya bagi anak usia dini di usia 4-5 tahun agar ketika mengajar dapat mempersiapkan dalam penggunaan strategi dalam menyampaikan pelajaran.

93

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Susanto. (2016). “Manajemen Pendidikan Kinerja Guru”. Jakarta:

Prenadamedia Group

Ahmad, Susanto. (2017).”Pendidikan Anak Usia Dini (Konsep dan teori)”.

Jakarta : PT Bumi Aksara.

Albi, Anggito. Johan. Setiawan. (2018).”Metodologi Penelitian Kualitiatif”. Jawa Barat: CV Jejak.

Ali, Mudlofir dan Evi Fatimah Rusdiyah (2016).”Desain Pembelajaran Inovatif, dari teori dan praktek”. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Amin, Samsul Munir. 2016. Ilmu Akhlak. Jakarta: Amzah.

Hamdani. (2011).”Strategi Belajar Mengajar”. Bandung: CV Pustaka Setia.

Heriyansyah. (2018). “Guru Adalah Manajer Sesungguhnya Di Sekolah”. Jurnal : Manajemen Pendidikan Islam. Volumen 1 No 1

Indrawan, Irjus. (2020) “Menjadi Guru PAUD Dmij Plus Terintegrasi Yang Profesional”. Riau : Dotplus Publisher

Kemendikbud. (2015). “Permendikbud nomor 137 Tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan Anak Usia”. Jakarta: Kemendikbud.

Lickona, Thomas. (2012). “Mendiidik Untuk Membentuk Karakter,Bagaimana Sekolah dapat Mengajarkan Sikap Hormat dan Tanggung jawab”. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Majid,Abdul. (2013). “Strategi Pembelajaran”.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy. (2017). “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Miles, M.B, Huberman, A.M, dan Saldana, J. 2014. Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications.

Mu’in, Fathcul. (2011) “Pendidikan Karakter Kontruksi Teoritik dan Praktik”, Jogjakarta : Ar Ruzz Media

Mulyasa. 2017. Strategi Pembelajaran PAUD. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Munir,Abdullah. (2010).”Pendidikan Karakter Membangun Karakter Anak Sejak Dari Rumah”.Yogyakarta: PT Bintang Pustaka Abadi (BiPA).

Nana, Syaodih. Sukmadinata. (2017). “Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung:

PT Rosdakaraya.

Novy, Mulyani. (2016).”Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Din”i.

Yogyakarta:Kalimedia.

Retno, Listyarti. 2012. Pendidikan Karakater. Jakarta: Erlangga.

Rizal, Syaiful. Munip, Abdul. “Strategi Guru Kelas dalam Menumbuhkan Nilai- Nilai Karakter pada Siswa SD/MI”. Jurnal : Pendidikan Guru MI. Volume 4 No 1.

Rohinah, M. Noor. (2012). “Mengembangkan Karakter Anak Secara efektif di Sekolah dan Rumah”. Yogyakarta : PT Pustaka Insan Madani.

Sri Hidayati. (2021). “Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini”, Surabaya : kanaka Media

Sugiyono. (2018). “Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Alfabeta.

Syofrianida, Suardi. (2019). “Belajar dan Pembelajaran”, Yogyakarta : Parama Ilmu

Thomas, Lickona. (2013). “Mendiidik Untuk Membentuk Karakter,Bagaimana Sekolah dapat Mengajarkan Sikap Hormat dan Tanggung jawab”. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Uzer, Usman. (1995). “Menjadi Guru Profesional “. Bandung : PT Rosdakaraya Wibowo, Agus. (2017). “Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Strategi

Membangun Karakter di Usia Emas”.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Zainal, Arifin. (2014). “Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigama baru”.

Bandung: PT Rosdakarya.

LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Penelitian

A. PEDOMAN WAWANCARA

1. Wawancara dengan kepala TK AISYIYAH 48 KEMLAYAN a. Bagaimana sejarah berdirinya TK ini?

b. Berapa guru per kelas nya?

c. Apa visi misi TK disini?

d. Berapa siswa TK disini?

e. Hal apa yang dilakukan guru TK Aisyiyah 48 Kemlayan untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak usia 4-5 tahun khusus nya kelompok A Bu.?

f. di dalam strategi tersebut ibu ada langkah-langkahnya ya bu, kalau boleh tahu langkah- langkahnya seperti apa ya bu.?

g. Untuk KBM di TK sini selesai jam berapa ya bu.?

h. untuk perencanaan selain SOP tadi ada prota, prosem, rppm,rpph, itu buatnya tiap tahun ajaran baru ya bu.?

i. Bagaimana langkah pembuatan perangkat pembelajaan di TK sini bu.?

j. SOP nya kalau boleh saya tahu apa aja ya bu untuk menunjang penanaman rasa tanggung jawab anak?

k. Untuk perencanaan selain SOP tadi ada prota, prosem, rppm,rpph, itu buatnya tiap tahun ajaran baru ya bu.?

3. Wawancara dengan guru kelas A TK AISYIYAH 48 KEMLAYAN

a. Mengenai aspek sosial emosional anak. Bagaimana penanaman rasa tanggung jawab disini bu.?

b. Tujuan dari penanaman rasa tanggung jawab anak itu menurut ibu gimana?

c. Kalau cara menilainya seperti apa bu untuk penanaman ras atanggung jawab anak, masuknya aspek sosem kan bu.?

d. Tentang pelaksanaan disini tentang penanaman rasa tanggung jawab kepada anak gimana ya bu.?

e. Jadi penanaman rasa tanggung jawab kepada anak bisa di lihat di kegiatan diluar dan didalam kelas ya bu?

f. Untuk strateginya apa aja ya bu dalam menanamkan rasa tanggung jawab anak.?

g. Bisa dijelaskan bu mengenai strategi-strategi tersbut.?

h. Contoh dari memberi nasehat itu seperti apa ya bu .?

i. Bagaimana penanaman rasa tanggungjawab dengan menggunakan strategi pemberian hadiah bu? Dan contoh kegiatannya seperti apa?

j. Kegiatan diluar kelas itu apa aja ya bu untuk menunjang rasa tanggung jawab anak?

k. Kegiatan jalan sehatnya itu untuk menanamkan rasa tanggung jawabnya menggunakan strategi apa ya bu,?

, l. Bagaimana caranya menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak dalam kegiatan menanam tanaman bu?”

B. PEDOMAN OBSERVASI

1. Mengamati Proses Pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi pembiasaan, keteladan, pemberian nasehat dan pemberian hadiah

a. pembukaan b. Kegiatan Inti c. Istirahat d. Penutup

2. Aktivitas siswa selama penanaman rasa tanggung jawab berlangsung di dalam dan diluar kelas

3. Situasi dan kondisi siswa saat guru memberikan penanaman rasa tanggung jawab anak di kelompok A

C. PEDOMAN DOKUMENTASI

1. Sejarah berdirinya TK Aisyiyah No 48 Kemlayan 2. Profil TK Aisyiyah 48 Kemlayan

3. Visi dan Misi TK Aisyoiyah No 48 Kemlayan 4. Struktur organisasi TK Aisyiyah 48 Kemlayan 5. Sarana dan Prasarana

Lampiran 2 Field Note Wawancara

Judul : Strategi Guru Dalam Menanamkan Rasa Tanggung Jawab Anak Usia 4-5 Tahun di kelompok A

Subjek : Ibu Nugraheni Rahmawati (Kepala sekolah TK Aisyiyah 48 Kemlayan)

Tempat : Ruang Kantor

Tanggal/waktu : 12 Maret 2022 (07.30-10.00 WIB)

Peneliti : “Assalamualaikum bu, maaf bu mengganggu waktunya.

Ibu Nugraheni : “Wa’alaikumsalam, silahkan masuk mbak..

Peneliti : “Mohon maaf mengganggu waktunya ya bu, saya mau meminta ijin untuk wawancara terkait strategi guru dalam menanamkan rasa tanggung jawab anak usia 4-5 tahun di kelompok A, apakah bu nugraheni bersedia?

Ibu Nugraheni : “Oh ya silahkan.”

Peneliti : “Mohon maaf ya bun mengganggu, saya mau bertanya boleh bu.?”

Ibu Nugraheni : “Silahkan.”

Peneliti : “Begini bu, Bagaimana sejarah berdirinya TK ini bun?”

Ibu Nugraheni :“dulu TK ini dibangun pada tanggal 9 bulan agustus. Yang mendirikan pertama kali itu ibu Hj Wiryanto Almarhum. ibu Hj Makawi Bakri juga sudah almarhum kemudian ibu Hj Sahlan Almarhum. Dulu itu sini tanah wakaf dari ibu sahlan tujuan nya

biar kampung sini itu ada sekolahnya karena dulu kampung sini belum ada sekolahan. Dulu bangunannya masih kecil paking ya sepetak. Alhamdullialh murid dulu iu yang daftar banyak sekitaran 30 siswa. Untuk kepala sekolah pertama kali berdiri bernama ibu Rokhimah. ruang kelasnya dulu pada saat berdiri masih menjadi satu Tapi seiring berjalannya waktu alhamdullilah untuk ruang kelas sudah dipisah menjadi kelas A dan B.

Peneliti : “ Untuk guru nya sendiri berapa bu per kelasnya ?.”

Ibu Nugraheni : “alhamdullilah sampai sekarang guru nya tiap kelas ada dua.”

Peneliti : “Kalau saya boleh tau visi misi TK di sini apa ya bu.?”

Ibu Nugraheni : “silahkan bisa di lihat itu visi misi di TK kami sudah kami tempel mbak, misal kalau mau di foto”

Peneliti : “ Boleh saya Foto bu.?”

Ibu Nugraheni : “Boleh, silahkan.”

Peneliti : “kalau boleh tau siswanyaada berapa ya bu.?”

Ibu Nugraheni : “ ada 30 siswa”

Peneliti : “Mohon maaf bu, saya mau bertanya lagi bu,Hal apa yang dilakukan guru TK Aisyiyah 48 Kemlayan untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak usia 4-5 tahun khusus nya kelompok A Bu.?”

Ibu Nugraheni : “Begini mbak dalam menanamkan rasa tanggung jawab pada anak disini guru menggunakan beberapa strategi mbak. Strategi

keteladanan, strategi pembiasaan, strategi pemberian nasehat, dan srategi pemberian hadiah.

Peneliti : “berarti di dalam strategi tersebut ibu ada langkah-langkahnya ya bu, kalau boleh tahu langkah- langkahnya seperti apa ya bu.?”

Ibu Nugraheni : “langkah-langkah yang kita gunakan ya kita dari awal dulu mbak, seperti perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.”

Peneliti : “Untuk KBM di TK sini selesai jam berapa ya bu.?”

Ibu Nugraheni : “ kita disini mulai jam 8.00 mbak tapi kita guru-guru datang jam 7.00 sudah sampai di sekolahan. Pulang nya tetap jam 10.00 guru nya paling jam 12.00

Peneliti : Ya bu, Terimakasih atas informasinya Ibu Nugraheni : iya mbak

FIELD NOTE

Judul : Strategi Guru Dalam Menanamkan Rasa Tanggung Jawab Anak Usia 4-5 Tahun di kelompok A

Subjek : Ibu Latifah Siti Nurjanah dan Ibu Nugraheni Rahmawati (Guru kelas A dan Kepala Sekolah )

Tempat : Ruang Kantor

Tanggal/waktu : 20 April 2022 (07.30-10.00 WIB)

Peneliti : “ Assalamualaikum bu, saya mau meminta ijin wawancara kembali dengan ibu.”

Ibu Latifah : “Oh iya mbak, silahkan.”

Peneliti : “Begini bu, bagaimana langkah pembuatan perangkat pembelajaan di TK sini bu.?”

Ibu Latifah : “Di TK sini ada perencanaan kita sebelum ke kegiatan kita membuat SOP terlebih dahulu, kemudian baru RPP yang mengacu pada RPPM dan RPPH yang sudah ada berdasarkan Prosem dan Prota, alhamdulilah kita kita sudah menggunakan kurikulum 2013. dalam proses pembuatannya guru membuatnya bersama-sama antara guru kelompok A dan B tetapi dalam tingkat kesuliatan yang berbeda. misalkan tema air,udara,api dan sub tema kita ambil udara nah nanti guru kelas masing-masing membuat materi itu kira-kira mau mengajarkan anak. sebelum itu kita membuat dulu SOP untuk pegangan kita dalam menanamkan rasa tanggung jawab anak”

Peneliti : “SOP nya kalau boleh saya tahu apa aja ya bu untuk menunjang penanaman rasa tanggung jawab anak?

Ibu Latifah : “SOP yang digunakan disini menggunakan SOP penyambutan, pembukan, SOP penataan lingkungan, SOP Pengelolaan Kegiatan belaajr anak, SOP cuci tangan, SOP kegiatan makan, SOP kegiatan drumband dan SOP toilet training”

Peneliti : “berarti untuk perencanaan selain SOP tadi ada prota, prosem, rppm,rpph, itu buatnya tiap tahun ajaran baru ya bu.?”

Ibu Nugraheni : “iya mbak, kita disini mengerjakannya setiap tahun ajaran baru mbak. Guru membuat perangkat pembelajaran sendiri-sendiri sesuai kelas masing-masing”

peneliti : “kemudian saya ingin bertanya lagi bu mengenai aspek sosial emosional anak. Bagaimana penanaman rasa tanggung jawab disini bu.?”

Ibu Latifah : “untuk sosem ya.. sosem itu banyak sih mbak. kalau di TK sini untuk sosem kita mulai dari rasa percaya diri, kemudian kemandirian, terus peduli kepada sesama, setelah itu baru tanggung jawab itu yang paling penting untuk anak ya Karena kita pengen anak kita lulus dari sini punya karakter itu. untuk aspek yang lain memang kita ajarakan seperti hafalan doa-doa, hadits, surat pendek karena kita juga dari TK islam jadi harus berbeda dari TK-TK lainnya.

Peneliti : “tujuan dari penanaman rasa tanggung jawab anak itu menurut ibu gimana?”

Ibu Latifah : “Tujuan menanamkan rasa tanggung jawab untuk membentuk nilai karakter pada anak usia dini di masa yang akan datang. Karena pada dasarnya penanaman rasa tanggung jawab pada anak dimulai sejak anak masih usia dini. Masa ini merupakan masa transisi bagi anak untuk mencari jati dirinya.

Dengan meniru setiap pembicaraan dan tingkah laku yang dilakukan orang dewasa sekaligus orang-orang yang berada di lingkungannya.”

Peneliti : “Ow ya bu, tadi kan ibu sudah bilang kalau dalam perencanaan guru membuat SOP dahulu, kemudian prota, prosem, rppm,dan rpph. kalau untuk penilaiannya bu, di TK sini pakai apa aja ya bu.?”

Ibu Latifah : “ kita disini memakai penilaian ceklis, mingguan, anekdot, dan hasil karya mbak dengan berunding bersama dengan kepala sekolah jadi kepala sekolah berhak tau perkembangan anak”

Ibu Nugraheni : “ Iya mbak, dari awal kita selalu berdiskusi mengenai perkembangan anak. karena nanti output nya ke buku rapot untuk dibagikan kepada orangtua anak”

Peneliti : “oh ya bu semacam evalusi ya bu, kalau boleh saya minta foto bu, untuk semua administrasi di TK sini bu.”

Ibu Nugraheni : “Oh ya mbak, bentar ya mbak saya carikan dulu.”

Peneliti :”oh ya bu, Kalau cara menilainya speerti apa bu untuk

penanaman ras atanggung jawab anak, masuknya aspek sosem kan bu.?”

Ibu Nugraheni : “kita disini caranya melakukan observasi awal dengan pengamatan kemudian di masukan kedalam penilaian ceklis terkait kegiatan selama di sekolahan dan sikap anak pada saat itu. Kemudian setelah di masukan kedalam penilaian ceklis, guru di TK Aisyiyah 48 Kemlayan merekap semua selama satu minggu kemudian rekapan tersebut dimasukan kedalam penilaian mingguan setelah semua selesai di rekap kemudian guru TK Aisyiyah 48 Kemlayan membuat Laporan Penilaian Perkembangan Anak Didik (LPPAD) yang nantinya akan di berikan oleh orangtua anak-anak.”

Peneliti : “O ya bu, terima kasih informasinya.”

FIELD NOTE

Judul : Strategi Guru Dalam Menanamkan Rasa Tanggung Jawab Anak Usia 4-5 Tahun di kelompok A

Subjek : Ibu Latifah Siti Nurjanah (Guru kelas A ) Tempat : Ruang Kantor

Tanggal/waktu : 17 Mei 2022 (07.30-10.00 WIB)

Peneliti : “Assalamualaikum Bu, Mohon maaf menggangu waktu nya lagi?

Ibu Latifah : “Wa’alaikumusalam ya mbak silahkan masuk, bagaimana mbak ada yang masih ditanyakan lagi”

Peneliti : “Begini bu, kemarin kan saya tanya soal perencanaan, hari ini saya mau bertanya tentang pelaksanaan disini tentang penanaman rasa tanggung jawab kepada anak gimana ya bu.?”

Ibu Latifah : “oh ya mbak didalam pelaksanaan Penanaman rasa tanggung jawab itu tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja, tapi juga di luar kelas. Dengan hal itu, seluruh guru yang ada di sekolah memberikan contoh yang baik bagi anak melalui tingkah laku yang baik. Dalam pembelajaran di kelas mapun di luar kelas anak-anak dijadikan sebagai pusat pembelajaran dimana guru-guru dapat memaksimalkan strategi dalam menanamkan rasa tanggung jawab anak Untuk di dalam kelas anak saya biasakan

untuk saling berbagi dengan temannya baik mainan, makanan, dan juga pada waktu kegiatan berlangsung di dalam kelas seperti berbagi alat dan bahan agar di tanamkan rasa kepedulian dan tanggung jawab dengan mengucapkan terima kasih setelah di beri sesuatu. Sedangkan di luar kelas untuk menanamkan anak dalam sikap sosial anak.”

Peneliti : “O ya bu, jadi penanaman rasa tanggung jawab kepada anak bisa di lihat di kegiatan diluar dan didalam kelas ya bu?”

Ibu Latifah : “O ya mbak”

Peneliti : “untuk strateginya apa aja ya bu dalam menanamkan rasa tanggung jawab anak.?”

Ibu Latifah : “yang kemarin ibu nugraheni sudah bilang mbak, ada strategi pembiasaan, strategi keteladanan, strategi pemberian nasehat, dan ada strategi pemberian hadiah.

Peneliti : “bisa dijelaskan bu mengenai strategi-strategi tersbut.?”

Ibu Latifah : ” Strategi keteladanan yang diterapkan oleh guru disini adalah memberikan keteladanan berupa mencontohkan hal yang sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya.

Kemudian strategi pembiasaan yang diterapkan oleh guru di TK Aisyiyah 48 Kemlayan yaitu seperti menolong teman saat membereskan mainan dan berbagi mainan apabila dilakukan secara terus berulang akan menjadikan suatu kebiasaan yang tidak dapat terlepas dari diri anak tersebut. Terus strategi

memberi nasehat. Strategi ini bisa melakukan di luar maupun di dalam kelas mbak. terus strategi pemberian hadiah strategi ini biasanya kita hanya memberikan bintang dan menggambar bintang.

Peneliti : “contoh dari memberi nasehat itu seperti apa ya bu .?”

Ibu Latifah : “strategi pemberi nasehat itu ya kita menegur anak yang suka membuang sampah sembarangan. Kemudian diberi nasihat kalau kebersihan itu sebagian dari iman sehingga sebagai guru harus selalu mengingatkan kepada anak untuk selalu membuang sampah pada tempatnya dan selalu membantu orang tua ketika di rumah.

Peneliti : “Oh begitu ya bu. Terimakasih”

Ibu Latifah : “Iya mbak”

FIELD NOTE

Judul : Strategi Guru Dalam Menanamkan Rasa Tanggung Jawab Anak Usia 4-5 Tahun di kelompok A

Subjek : Ibu Latifah Siti Nurjanah (Guru Kelas A) Tempat : Ruang Kantor

Tanggal/waktu : 18 Mei 2022 (07.30-10.00 WIB)

Peneliti : “Assalamualaikum bu, maaf bu mengganggu waktunya.

Ibu Latifah : “Wa’alaikumsalam, silahkan masuk mbak.

Peneliti : “Begini bu kemarin itu kan ibu sudah menjelaskan mengenia strategi-strategi yang digunakan di TK sini bu, nah kemarin saya perhatikan masih ada yang kurang bu?”

Ibu Latifah : “Oh ya to mbak, strategi apa ya mbak.”

Peneliti : “strategi pemberian hadiah bu, kemarin belum sempat dijelaskan, bagaimana penanaman rasa tanggungjawab dengan menggunakan strategi pemberian hadiah bu? Dan contoh kegiatannya seperti apa?”

Ibu Nugraheni : “O jadi gini mbak, bahwa strategi pemberian hadiah kalau disini biasanya apabila ada anak yang sikapnya baik akan saya gambar bintang di tanggannya, tetapi apabila ada anak yang tidak baik maka tidak saya gambar bintang.”

Peneliti : “ O ya bu terima kasih informasinya.”

FIELD NOTE

Judul : Strategi Guru Dalam Menanamkan Rasa Tanggung Jawab Anak Usia 4-5 Tahun di kelompok A

Subjek : Ibu Latifah Siti Nurjanah (Guru Kelas A) Tempat : Ruang Kantor

Tanggal/waktu : 21 Mei 2022 (07.30-10.00 WIB)

Peneliti : “Assalamualaikum bu, maaf bu mengganggu waktunya.

Ibu Latifah : “Wa’alaikumsalam, silahkan masuk mbak.

Peneliti : “Mohon maaf mengganggu waktunya lagi ya bu, begini bu kan kemarin sudah jelaskan kalau penanaman rasa tanggung jawab tidak hanya di dalam tetapi di luar kelas, kalau untuk kegiatan diluar kelas itu apa aja ya bu untuk menunjang rasa tanggung jawab anak?”

Ibu Latifah : “O ya kita biasanya selalu mengajak anak-anak jalan sehat dan menanam tanaman hias mbak, dan biasanya anak-anak sangat senang sekali itu kalau dikasih kegiatan diluar kelas. Itu juga teremasuk melatih anak dalam sikap sosial anak kan mbak.

Peneliti : “O ya bu Kegiatan jalan sehatnya itu untuk menanamkan rasa tanggung jawabnya menggunakan strategi apa ya bu,?

Ibu Latifah : “kegiatan jalan sehat juga saya kasih nasehat dulu kepada anak-anak pada saat dijalan kita harus ngapain sikap nya harus bagaimana salah satunya memberikan nasehat dan arahan kepada anak-anak apabila dijalan tidak lari-larian, berjalan selalu disebelah kiri, berangakat pulang selalu bergandengan dengan teman jalannya (berlatih saling melindungi satu sama lain),”.

Peneliti : “O ya bu, bagaimana caranya menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak dalam kegiatan menanam tanaman bu?”

Ibu Latifah :O ya anak-anak sangat senang sekali itu juga melatih anak untuk memiliki rasa tanggung jawab pada tanaman yaitu dengan cara merawat tanaman agar tidak mati..”

Peneliti : “kegiatan jalan-jalan kemudian menanam itu setiap hari sabtu ya bu?”

Ibu Nugraheni : “iya mbak, biasanya kita setap hari sabtu atau gak kondisonal mbak tapi biasanya sabtu soalnya jumat biasanya kita praktek sholat.”

Peneliti : “O ya bu, terima kasih informasinya.”

Ibu Nugraheni : Ya mbak sama-sama

Lampiran 3 Field Note Observasi

Judul : Meminta ijin Penelitian

Subjek : Ibu Nugraheni (Kepala Sekolah) Tempat : Ruang kantor

Tanggal /waktu : 10 Maret 2022 (10.00-12.00)

Pada hari Kamis, 10 Maret 2022, peneliti datang di TK Aisyiyah 48 Kemlyan. Peneliti menemui Kepala Sekolah TK Aisyiyah 48 Kemlayan Surakarta yang sedang berada didalam kantor, beliau bernama Ibu Nugraheni memberitahukan bahwa peneliti akan melakukan penelitian mengenai Strategi Guru Dalam Menanamkan Rasa Tanggung Jawab Anak Usia 4-5 Tahun sekaligus Peneliti menanyakan tentang sejarah berdirinya TK Aisyiyah 48 Kemlayan dan struktur kepengurusan TK Aisyiyah 48 Kemlayan, selain itu peneliti juga mengamati proses pembelajaran dikelompok A.

FIELD NOTE Judul : Observasi Kegiatan Belajar

Subjek : Ibu Latifah Siti Jannah (Guru Kelompok A) Tempat : Ruang Kantor

Tanggal /waktu : 12 Maret 2022 (07.30-10.00 WIB)

Pada hari Sabtu. 12 Maret 2022, peneliti menemui Ibu Nugraheni, selaku Kepala Sekolah TK Aisyiyah 48 Kemlayan untuk melakukan wawancara dan dokumentasi mengenai sejarah TK Aisyiyah 48 Kemlayan kemudian susunan kepengurusan, tata tertib, perangkat pembelajaran serta sarana dan prasarana di TK Aisyiyah 48 Kemlayan yang menunjang dalam proses kegiatan belajarr mengajar.

Selama dilakukan observasi mengenai keadaan TK Aisyiyah 48 Kemlayan Ibu Nugraheni awalnya menceritakan tentang sejarah singkat awal mula berdirinya TK Aisyiyah 48 Kemlayan. Kemudian peneliti dizinkan oleh Ibu Nugraheni untuk melihat lingkungan yang ada di sekitar TK Aisyiyah 48 Kemlayan dan melihat media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Setelah melihat keadaan yang ada di lingkungan sekitar TK Aisyiyah 48 Kemlayan, peneliti diberikan kesempatan untuk mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung di kelompok TK A.

Setelah anak-anak masuk ke kelas kemudian mereka duduk dan melakukan kegiatan pembukaan yaitu dimulai dengan salam semangat

“Assalamualaikum” kemudian anak-anak menjawab dengan penuh semangat.

Dilanjutkan dengan menyanyi lagu mars TK Aisyiyah 48 Kemlayan yang di

pandu oleh ibu Latifah kemudian dilanjutkan tepuk semangat, tepuk es krim, dan tepuk badut. Setelah kegiatan bernyanyi dan tepuk selesai kemudian anak-anak dilanjutkan untuk berdoa. Sebelum berdoa bu Latifah memberikan aturan mengenai sikap selama berdoa yaitu berdoa dengan tenang, tangannnya dilipat, tidak ngobrol sendiri, tidak teriak-teriak. Kemudian dilanjutkan membaca syahdat dan doa dimulai dengan membaca surah Al Fatihah bersama-sama dan dilanjutkan surah pendek yaitu surah AN Nas, Al Falaq, Al Ikhlas, Al Lahab, An Nasr.

Kemudian dilanjutkan dengan membaca hadits-hadits seperti hadits kebersihan sebagian dari iman, hadits senyum adalah sodaqoh, hadits tidak boleh marah.

Dengan anak-anak menghafal hadits-hadits tersebut anak-anak akan tertanam karakter pada diri anak termasuk dalam hal rasa tanggung jawab anak.

Setelah selesai membaca hadits kemudian di lanjut dengan membaca doa sehari-hari bersama-sama, doa sebelum dan sesudah makan/minum, doa masuk/keluar kamar mandi, doa untuk kedua orangtua. Setelah itu peneliti mengamati ibu Latifah memberikan nasehat dan pembiasaan kepada anak-anak bahwa anak-anak disuruh mengecek setiap ruangan adakah sampah yang berserakan atau mainan yang tadi sebelum masuk belum diberesin. Mereka melakukan itu dengan bertujuan agar anak mencintai lingkungan disekitar dengan yang di lakukan di dalam kelas ataupun nanti di luar kelas. Hal ini penanaman rasa tanggung jawab anak seperti membuang sampah pada tempatnya dan belajar membereskan mainan sesuai dengan jenisnya anak akan secara mandiri mengetahui rasa tanggungjawab akan dirinya dan lingkungannya

Dokumen terkait