• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Interpretasi Keseluruhan

Berdasarkan anailis di atas, iklan Nescafe Classic versi Rasa Hitam sarat akan penggambaran laki-laki yang berbeda dengan stereotip laki-laki yang secara umum mempunyai tubuh ideal dan tegap, kuat secara fisik, jantan, bijak wibawa dan rasional. Pada scene kedua, pria yang digambarkan dalam keadaan fisik yang tidak ideal, tidak mencakup stereotip laki-laki yang secara umum. Kategori stereotip laki-laki tidak ada dalam pribadi pria tersebut. Namun hal itu terbnatahkan dengan penggambaran kekuatan yang ditampilkan oleh pria tersebut. Penggambaran stereotip laki-laki itu belum terwakili sepenuhnya pada model pria yang ditampilkan pada klan Nescafe Classic, namum keterwakilannya ada pada kekuatan yang ditampakkan setelah dia berhasil mengalahkan pria yang berkekuatan lebih dari dirinya. Aktifitas yang digambarkan oleh pria ini merupakan salah satu stereotip laki-laki, aktifitas yang dimaksud adalah aktifitas olahraga beladiri. Olahraga bela diri seharusnya mempunyai kekuatan fisik yang besar, penggambaran kekeuatan fisik inilah yang pada akhirnya diasosiasikan kalau melakukan kegiatan tersebut maka sosok yang melakukannya (dalam hal ini pria pada scene pertama) dipersepsikan sebagai sosok yang kuat (Widyatama, 2006:58).

Pada scene keempat digambarkan akan imaji label laki-laki dengan profesi sebagai militer, dimana lengkap perlengkapan dan peralatan sebagai sorang militer yang akan melaksanakan tugasnya. Penggambaran profesi militer itu sebagai bentuk profesi atau pekerjaan yang hanya dikhususkan untuk laki-laki.

Pada scene kedelapan ditampilkan sosok pria lain yang cukup sama dengan stereotip laki-laki pada umumnya. Seorang pria yang bertubuh tegap dan altletis, berwibawa, tampak rasional, tegas dan disiplin. Penggambaran akan pria ini membuktikan bahwa segala jensi struktur fisik dan pribadi laki- laki tidak diperlihatakan dari apa yang dapat kita lihat secara langsung. Namun keragaman akan bentuk dan struktur wajah ini diasosiasikan sebagai karakter laki-laki.

Sehingga iklan ini menonjolkan keragaman jenis karakter dan ciri laki- laki yang ada dan tidak berdasarkan stereotip laki-laki yang secara umum ditampilkan dalam media massa terutama iklan. Stereotip laki-laki itu harusnya berkembang karena adanya keragamana karakter dan ciri dari laki- laki yang mamapu membuktikan bahwa mereka bisa dan berhasil atas apa yang mereka lakukan. Pemalsuan akan laki-laki itu kini semakin berkembang dengan adanya mengakui bila mereka tidak bsia bertahana dan berjuang sebagai sorang yang memiliki kendali dan kekuatan tidak bsia disebut sebgai laki-laki.

74 5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa representasi stereotip laki- laki yang ditampilkan dalam sebuah iklan televisi yaitu iklan Nescafe Classic versi Rasa Lebih Hitam. Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi terhadap representasi stereotip laki-laki dalam iklan tersebut, peneliti menarik kesimpulan bahwa pesan iklan yang disampaikan akan stereotip laki-laki merupakan gambaran atau tanggapan yang bersifat klise atau semu.

Selain dari kostum, akesoris, make-up yang dikenakan, karakteristik stereotip laki-laki, juga ditampilkan gesture dan pemilihan setting dan sound. Dari berbagai macam aspek tersebut, peneliti menemukan berbagai macam karakteristik laki-laki yang berbeda dari stereotip laki-laki secara umum.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pria menjadi maskulin, jantan, kuat tidak berdasarkan pada tampilan wajah atau postur fisik pria tersebut. Pengertian stereotip laki-laki itu masih belum terwakili seluruhnya dalam pribadi pria seutuhnya. Hal ini sangat kontras dengan keadaan masyarakat serta membudayanya stereotip laki-laki itu harus sempurna, yakni memeiliki tubuh ideal yang atletis dan tegap, mempunyai kekuatan, kendali dan kuasa, macho dan maskulin, tegas, rasional, tampan, pekerja keras yang sukses layaknya eksekutif muda atau enterpreneur.

Stereotip yang ada masih belum menunjukkan bahwa semua itu harus dimilki oleh pria. Pria atau laki-laki dimanapun belum tentu secara pasti memiliki kesemua ciri tersebut. Namun mereka diuntungkan dengan diasosiasikannya kegiatan yang mereka jalani sebagai bentuk stereotip laki- laki yang masih belum tercitra dari pribadi mereka. Hal ini memberikan kita petunjuk bahwa penilaian laki-laki yang terstereotip secara sempurna dan divisualisasikan oleh media massa belum tentu seutuhnya benar dan pasti.

Media terutama iklan biasanya akan menampilkan pria yang ganteng, tampan, macho, dan maskulin. Masyarakat akan mempersepsi bahwa gambaran laki-laki itu harusya seperti yang ditampilkan oleh televisi. Iklan Nescafe Classic telah memberikan pandangan baru bahwa stereotip laki-laki itu tidak berdasarkan pada ciri fisik secara kodrat namun bisa secara pikiran, mental dan aktifitas yang dijalaninya.

5.2 Saran

Dewasa ini, fungsi iklan bukan hanya sebagai sarana promosi atau marketng dari produk saja, namum juga sebagai media penyalur informasi dan edukasi yang efektif dan efisien dalam membangun serta memajukan pengetahuan dan pemahaman dalam kehidupan bermasyarakat. Terutama mengenai stereotip-stereotip gender, baik stereotip laki-laki maupun stereotip perempuan. Pemahaman yang sesungguhnya dapat membuat masyarakat khususnya Indonesia memiliki penilaian dan sikap sendiri untuk menerima

atau menolak, sehingga meminimalisir diskriminasi yang akan timbul akbit stereotip-stereotip yang berkepanjangan.

Masyarakat secara keseluruhan dapat dirugikan olehnya karena tidak semua potensi dirinya tidak berkembang dalam pergaulan antargolongan dan bisa memecah kerja sama yang wajar anatar golongan-golongan tersebut. Maka peneliti menyarankan kepada para pembuat iklan dan pihak produsen produk khususnya di Indonesia untuk semakin aktif dan kreatif dalam mengangkat isu-isu atau permasalah yang manjadi polemik dalam masyarakat menjadi iklan yang mendidik dan menarik. Dan diharapkan tidak lagi iklan menjadi media dalam membentuk pemahaman yang salah dalam memberikan kontribusinya terhadap permasalahan yang berkembang.

Bovee, Courtland. L, dan John V. Thill, 2007, Komunikasi Bisnis, Edisi kedelapan, PT. INDEKS, Jakarta

Darmaprawira, Sulasmi, 2002, Warna : Teori dan Kreatifitas Penggunannya, Penerbit ITB, Bandung

Effendy, Onong Uchayana, 2002, Ilmu teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

Eisenman, Tom L., ~ , Godaan kaum pria, Yakun, Surabaya

Fiske, John, 2006, Introduction to Communication Studies, Routledge, London

Genigan, Dipl Psych, Dr W.A, 2004, Psikologi Sosial, PT. Refika Aditama, Bandung

Humm, Maggie, 2007, Ensiklopedia Feminisme : Edisi kedua, Fajar Pustaka baru

Kurniawan, 2001, Semiologi Roland Barthes, Indonesiatera, Magelang

McQuail, Denis, 1994, Teori Komunikasi Massa Suatau Pengantar, Erlangga, Jakarta

Moleong, Lexy J, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Morrisan, M.A. dan Dr. Andy Corry Wardhany, M.Si., 2009, Teori Komunikasi, Ghalia Indonesia, Bogor

Pramaggiore, Maria dan Tom Wallis, 2005, Film : A Critical Introduction, Laurence King, United Kingdom

Sears, David Jonathan L., et al, 1991, Psikologi Sosial, Erlangga, Jakarta

Sobur, Alex, 2003, Semiotika Komunikasi, PT. Rosdakarya, Bandung

Sumarno, 1996, Prinsip-prinsip Periklanan dalam Perpekstif Gender, Prenage Media, Jakarta

Suprapto, Ms., Tommy, Drs., 2006, Pengantar Teori Komunikasi, Media Presindo, Yogyakarta

Wells, William, John Burnett, dan Sandra Moriarty, 1999, Advertising : Principles

and Practice, Prentice Hall

Widyatama, Rendra, 2006, Bias Gender, Media Pressindo, Yogyakarta

Widyatama, Rendra, 2007, Pengantar Periklanan, Pustaka Book Publisher, Yogyakarta

Wood, Julia T., 2005, Gendered Lives: communication, gender & culture, Wadsworth Engage Learning, Amerika

Wright, H. Norman, 2000, Apa yang diinginkan Pria : What men want, PT Interwacana Niagatama, Jawa Tengah

Non Buku : Skripsi :

Paskanonka, Caludia Sastris, 2009, Representasi Kekerasan dalam film ”Punk in Love”, Universitas Pembangunan Nasional ”VETERAN” Jawa Timur

Utami, Friliya Warisca, 2010, Pemaknaan iklan produk rokok Gudang Garam Merah versi ”Sarjana Ojek”, Universitas Pembangunan Nasional ”VETERAN” Jawa Timur

Internet :

http://www.archive.org/stream/NewsletterKunci8Maskulinitas/Newsletter_KUNCI_8 _Maskulinitas_djvu.txt, diakses 4-8-2010 pukul 9.50pm

https://www.sahabatnestle.co.id/sejarah.aspx, di akses jam 10. 30 am, tanggal 05 november 2010

Dokumen terkait