• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interpretasi pewarnaan Immunohistokimia

Dalam dokumen UNIVERSITAS INDONESIA (Halaman 53-76)

Dua peneliti akan mengidentifikasi kasus serrated adenoma (SA) dan adenoma konvensional displasia keras menggunakan mikroskop cahaya dan menganalisa ada/tidaknya ekspresi MUC6 aberrant pada sitoplasma sel epitel kripta mukosa kolorektal. Penilaian ekspresi MUC6 menggunakan cara menentukan indeks pulasan yaitu dengan menilai kekuatan intensitas dan area positif pulasan lesi. Kekuatan intensitas pulasan yang positif dibandingkan dengan kekuatan intensitas pulasan pada kontrol positif yang diambil dari bagian antral gaster, dan yang sesuai dengan kontrol positif dinilai sebagai intensitas pulasan sedang.

Kekuatan intensitas pulasan dibagi dalam beberapa kelompok sebagai berikut:

0 = Sel epitel lesi tidak terpulas (negatif).

1 = Sel epitel lesi dengan indeks pulasan lemah. 2 = Sel epitel lesi dengan indeks pulasan sedang. 3 = Sel epitel lesi dengan indeks pulasan kuat.

Area positif lesi dinilai per 300 sel atau dengan membagi sediaan menjadi 4 kuadran yang kemudian dilakukan perhitungan persentase luas area yang positif pada sediaan biopsi dan reseksi sebagai berikut:

A. 0 = negatif, bila sitoplasma sel epitel lesi/kripta sama sekali tidak terwarnai coklat.

B. 1+ = bila sitoplasma sel epitel lesi/kripta terpulas 1-30%. C. 2+ = bila sitoplasma sel epitel lesi/kripta terpulas 31-60%. D. 3+ = bila sitoplasma sel epitel lesi/kripta terpulas >60%.

Indeks pulasan = nilai kekuatan intensitas x nilai area positif ( persentase area yang terpulas ). Indeks pulasan menunjukan nilai 0,1,2,3,4,6,9. Interpretasi pulasan MUC6 aberrant dinyatakan :

a. Negatif bila indeks pulasan bernilai 0.

b. Positif 1 (rendah) bila indeks pulasan bernilai 1,2. c. Positif 2 (sedang) bila indeks pulasan bernilai 3,4. d. Positif 3 (tinggi) bila indeks pulasan bernilai 6,9.

Indeks pulasan MUC6 aberrant dinilai berdasarkan kekuatan intensitas dan persentase area yang terpulas berwarna coklat di sitoplasma dengan scoring secara semi kuantitatif.24,49-52

III.12. Analisis Data

Untuk mengetahui perbedaan ekspresi MUC6 aberrant pada sitoplasma sel epitel kripta mukosa kolorektal terutama di bagian basal atau basolateral antara

serrated adenoma (SA) dan adenoma konvensional displasia keras, yang telah

dilakukan reevaluasi berdasarkan WHO Classification of Tumours of the digestive

System 2010, data-data yang diperoleh dianalisa secara statistik menggunakan

program SPSS 17.0, dengan uji chi-square. Perbedaan analisis pulasan immunohistokimia antara peneliti dan pembimbing akan dianalisis dengan uji Kappa. Uji kemaknaan “one-tailed” dengan nilai bermakna jika p<0.05.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

IV.1 Data Patologik Sampel Penelitian

Kasus serrated adenoma (SA) dan adenoma konvensional di kolorektal antara tahun 2007 sampai bulan Agustus 2013 yang sesuai dengan International

Classification of Disease-10 (ICD-10) dengan menggunakan kode topografi

C18.6,18.7,18.9 (kolon), C19 (rektum) disertai morfologi M8140/0 (adenoma,NOS), M8261/1 (adenoma villosum), M8263/0 (adenoma tubullovillosum) dengan jumlah 102 kasus. Kasus-kasus tersebut terbagi menjadi 26 (25,5%) kasus serrated adenoma (SA) dan 76 (74,5%) kasus adenoma konvensional (tubular, villosum, tubullovillosum). Kasus adenoma konvensional displasia keras yang didapatkan dari keseluruhan kasus adenoma konvensional dari tahun 2007 sampai Agustus 2013 berjumlah 28 (36,8%) kasus.

Kasus - kasus tersebut dapat dilakukan pembagian berdasarkan jenis kelamin. Kasus serrated adenoma (SA), didapatkan penderita dengan jenis kelamin laki-laki sejumlah 12 (46,2%) kasus, sedangkan untuk penderita dengan jenis kelamin perempuan sejumlah 14 (53,8%) kasus. Kasus adenoma konvensional, didapatkan penderita dengan jenis kelamin laki-laki sejumlah 41 (53,9%) kasus, sedangkan penderita dengan jenis kelamin perempuan sejumlah 35 (46,0%) kasus, sedangkan kasus adenoma konvensional displasia keras yang diperoleh sejumlah 28 (36,8%) kasus, didapatkan penderita laki-laki sejumlah 19 (67,8%) kasus dan perempuan sejumlah 9 (32,1%) kasus. Kemudian dilakukan reevaluasi berdasarkan kriteria penerimaan dan penolakan didapatkan jumlah sampel penelitian yaitu 20 kasus serrated adenoma (SA) dan 20 kasus adenoma konvensional displasia keras.

Kasus serrated adenoma (SA) seluruhnya didapatkan dari spesimen biopsi, sedangkan kasus adenoma konvensional displasia keras didapatkan dari spesimen biopsi sebanyak 18 (90%) kasus, dan spesimen reseksi kolon dan rektum sebanyak 2 (10%) kasus. (Tabel IV.1)

Tabel IV.1. Data klinikopatologik kasus serrated adenoma (SA) dan adenoma

konvensional displasia keras yang dipilih sebagai sampel penelitian.

Karakteristik Jumlah Serrated Adenoma (SA) (n=20) Adenoma Konvensional Displasia Keras (n=20) N % N %

Jenis Kelamin Laki-laki 14 70 10 50

Perempuan 6 30 10 50 Kelompok Usia <60 9 45 9 47,4 >=60 11 55 10 52,6 Tipe histologik adenoma konvensional displasia keras Tubular 6 30 Tubullovillosum 10 50 Villosum 4 20 Spesimen jaringan diambil Biopsi 20 100 18 90 Reseksi 0 0 2 10

Kasus-kasus penelitian ini terdapat jumlah penderita laki-laki sejumlah 24 (60%) penderita dan penderita perempuan sejumlah 16 (40%) penderita. Bar Chart data jenis kelamin pada kasus serrated adenoma (SA) dan adenoma konvensional displasia keras

.

Kedua kasus tersebut usia yang terbanyak yaitu diatas 60 tahun, dengan total 21 (53,8%) kasus. Ditemukan 1 kasus pada kelompok adenoma konvensional displasia keras, yang tidak mencantumkan keterangan usia, sehingga data

demografik usia digunakan sampel sejumlah 39 kasus. Bar Chart data usia pada kasus serrated adenoma (SA) dan adenoma konvensional displasia keras.

IV.2. Distribusi Demografik Usia Penderita Serrated Adenoma (SA) dan Adenoma Konvensional Displasia Keras pada Sampel Penelitian

Distribusi usia pada penderita serrated adenoma (SA) dan adenoma konvensional displasia keras, diperlihatkan pada tabel IV.2.

Tabel IV.2. Hasil perhitungan deskriptif usia penderita serrated adenoma (SA) dan

adenoma konvensional displasia keras dalam sampel penelitian. Variabel Rerata Median Simpang

Baku Minimum Maksimum Usia serrated adenoma 59,80 61,00 11,75 38 80 Usia adenoma konvensional displasia keras 57,89 61,00 12,75 31 72

Kedua kasus tersebut dilakukan uji normalitas dengan hasil tidak terdistribusi normal, maka ditetapkan cut of point pada usia 60 tahun berdasarkan nilai median.

Pada kasus adenoma konvensional displasia keras, dapat dibagi berdasarkan struktur morfologi villi, yaitu adenoma tubular 6 (30%) kasus, adenoma tubullovillosum 10 (50%) kasus, dan adenoma villosum 4 (20%) kasus.

Berdasarkan hasil tersebut didapatkan struktur morfologi villi yang terbanyak pada penelitian ini adalah adenoma tubullovillosum, yaitu 10 kasus (50%) kasus.

IV.3. Distribusi Indeks Ekspresi MUC6 Aberrant di Sitoplasma Kripta Bagian Basal/basolateral pada Serrated Adenoma

Seluruh kasus serrated adenoma (SA) dalam penelitian ini, terdapat 17 (85%) kasus yang menunjukan ekspresi MUC6 aberrant positif dengan perincian

serrated adenoma (SA) dengan ekspresi MUC6 aberrant positif lemah sejumlah 4

(20%) kasus, positif sedang sejumlah 9 (45%) kasus, positif kuat sejumlah 4 (20%) kasus, dan terdapat 3 (15%) kasus yang menunjukkan ekspresi MUC6

aberrant negatif.

IV.4. Distribusi Indeks Ekspresi MUC6 Aberrant di Sitoplasma di Kripta Bagian Basal/basolateral pada Adenoma Konvensional Displasia Keras

Kasus adenoma konvensional displasia keras dalam penelitian ini, terdapat 17 kasus (85%) kasus yang menunjukkan ekspresi MUC6 aberrant positif dengan perincian sebagai berikut: ekspresi MUC6 aberrant positif lemah sejumlah 12 (60%) kasus, positif sedang sejumlah 3 (15%) kasus, positif tinggi sejumlah 2 (10%) kasus dan terdapat 3 (15%) kasus yang menunjukkan ekspresi MUC6

aberrant negatif.

Berdasarkan uji statistik, didapatkan perbedaan antara diagnosis serrated

adenoma (SA) dan adenoma konvensional displasia keras terhadap ekspresi

Tabel IV.3. Hasil analisis Chi-Square pada uji ekspresi MUC6 aberrant di sitoplasma

pada 2 proporsi kasus yang berbeda yaitu serrated adenoma (SA) dengan adenoma konvensional displasia keras dalam sampel penelitian.

Diagnosis Patologik p Adenoma konvensional displasia keras Serrated adenoma n % n % Ekspresi MUC6 yang dikelompokan Negatif, positif rendah 15 75,0 7 35,0 0,005 Positif sedang, tinggi 5 25,0 13 65,0 Total 20 50,0 20 45,0 Uji Chi-Square

Penelitian ini membagi adenoma konvensional berdasarkan stuktur morfologi villinya, dan didapatkan adenoma konvensional displasia keras dengan struktur tubular sebanyak 6 (30%) kasus dengan 5 (83,3%) kasus memberikan ekspresi MUC6 aberrant positif dan 1 (16,7%) kasus dengan ekspresi MUC6

aberrant negatif, adenoma konvensional displasia keras dengan struktur

tubullovillosum 10 (50%) kasus dengan 8 (80%) kasus memberikan ekspresi MUC6 aberrant positif dan 2 (20%) kasus dengan ekspresi MUC6 aberrant negatif, sedangkan adenoma konvensional displasia keras dengan struktur villosum terdapat 4 (20%) kasus yang seluruhnya mengekspresikan MUC6

aberrant pada sitoplasma kripta mukosa kolorektal terutama bagian

basal/basolateral.

Pada penelitian ini dilakukan pembacaan pulasan immunohistokimia Mucin-6 (MUC6) pada sitoplasma kripta bagian mukosa kolorektal oleh satu orang pengamat untuk seluruh kasus (PRA) tanpa mengetahui data klinik dan patologik. Selain itu, dilakukan pula pembacaan pada 10 kasus serrated adenoma (SA) dan 10 kasus adenoma konvensional displasia keras, yang dipilih secara acak oleh pengamat kedua (dr.DR) dan pengamat ketiga (dr.BM) sebagai pembimbing. Pembacaan pulasan immunohistokimia tersebut oleh 2 orang pembimbing (dr. DR dan dr. BM), dilakukan penilaian inter-rater agreement dan menunjukan hasil kappa = 0,754. Dilakukan pula penilaian inter-rater agreement antara hasil

pembacaan pengamat pertama (PRA) dengan pengamat kedua (dr.DR) dengan hasil kappa = 0,794, sedangkan penilaian inter-rater agreement hasil pembacaan pengamat pertama (PRA) dengan pengamat ketiga (dr.BM) mendapatkan hasil kappa = 0,864. Hasil tersebut menunjukkan kesesuaian antar pengamat baik.

IV.5. Gambar-gambar Sediaan Mikroskopik dari Sampel Penelitian

Gambar IV.1. Sediaan antral gaster

sebagai kontrol positif. Pembesaran 400x.

Gambar IV.2. Serrated Adenoma

(SA). Kontrol negatif. Pembesaran 100X.

Gambar IV.3.A. Serrated Adenoma

(SA). Ekspresi MUC6: positif Indeks pulasan: lemah Pembesaran 100X.

Gambar IV.3.B. Serrated Adenoma

(SA). Ekspresi MUC6: positif. Indeks pulasan: sedang. Pembesaran 400X.

Gambar IV.3.C. Serrated Adenoma

(SA). Ekspresi MUC6: positif. Indeks pulasan: kuat.

Gambar IV.5.A. Adenoma

Tubullovillosum displasia keras. Ekspresi MUC6: positif.

Indeks pulasan: lemah. Pembesaran 400X.

Gambar IV.5.B. Adenoma villosum

displasia keras. Ekspresi MUC6: positif. Indeks pulasan: sedang.

Pembesaran 400X.

Gambar IV.4. Adenoma tubular

displasia keras. Kontrol negatif. Pembesaran 100X.

BAB V

PEMBAHASAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekspresi Mucin-6 (MUC6)

aberrant pada serrated adenoma (SA) dan adenoma konvensional displasia keras

pada sitoplasma epitel mukosa kolon dan rektum terutama dibagian basal atau basolateral selama proses karsinogenesis kolorektal pada manusia. Peneliti menggunakan pemeriksaan immunohistokimia (IHK) sebagai metode mendeteksi adanya protein MUC6 aberrant. Beberapa kepustakaan, dikatakan bahwa penegakkan diagnosis serrated adenoma (SA) berdasarkan kesepakatan diantara 2 ahli patologi, dan berpedoman pada klasifikasi WHO.1

Beberapa peneliti menemukan adanya ekspresi MUC6 aberrant pada mukosa yang regeneratif, peradangan dan metaplasia pseudopilorik pada penyakit inflamatorik saluran gastrointestinalis, yang diregulasi oleh faktor transkripsi inti yaitu NFkB. Selain NFkB diaktifkan dalam keadaan inflamasi, NFkB juga diaktifkan oleh sel-sel neoplastik. Salah satu contoh adanya aktifitas NFkB yaitu pada polip hiperplastik/metaplastik yang mengekspresikan MUC6 aberrant dengan indeks pulasan negatif/positif lemah. Selain itu, ekspresi MUC6 aberrant dapat ditemukan pada lesi-lesi prekursor karsinoma kolorektal sebagai penanda adanya gangguan mikrosatelit yang tinggi, seperti pada serrated adenoma (SA). Ekspresi MUC6 aberrant pada serrated adenoma (SA) tersebut, biasanya dengan indeks pulasan sedang sampai kuat, maka saat ini ekspresi MUC6 aberrant dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis serrated adenoma (SA).23-25

Beberapa kepustakaan mengatakan serrated adenoma (SA) dapat dibagi berdasarkan bentuk morfologik, pola pertumbuhan dan perubahan molekulernya menjadi 3 yaitu sessile serrated adenoma (SSA) dengan gambaran makroskopik

sessile, pola pertumbuhan bottom-up dengan perubahan molekuler yang

mencakup mutasi BRAF, gangguan mikrosatelit yang tinggi dan CIMP-H,

traditional serrated adenoma (TSA) dengan gambaran morfologik pedunculated,

pola pertumbuhan top-down, dengan perubahan molekuler yang mencakup mutasi KRAS, gangguan mikrosatelit yang rendah dan CIMP-L, dan flat adenoma dengan gambaran morfologik flat, dengan gangguan molekuler yang belum

diketahui dengan pasti. Diantara ketiga bentuk serrated adenoma (SA) tersebut, memiliki ekspresi MUC6 yang berbeda-beda, dan dikatakan pada kepustakaan bahwa ekspresi MUC6 pada sessile serrated adenoma (SSA) lebih tinggi dibandingkan dengan traditional serrated adenoma (TSA) dan flat adenoma, disebabkan oleh perubahan molekuler yang berbeda di antara ketiga polip tersebut.23-25

Ekspresi MUC6 aberrant pada serrated adenoma (SA) sampai saat ini masih menimbulkan perdebatan. Beberapa kepustakaan menyebutkan bahwa tidak semua serrated adenoma (SA) akan mengekspresikan MUC6 aberrant di sitoplasma epitel kripta mukosa kolorektal.28 Ekspresi MUC6 aberrant yang negatif atau positif lemah pada serrated adenoma (SA) dapat disebabkan oleh mutasi KRAS yang kemudian berkembang menjadi karsinoma kolorektal tanpa adanya gangguan mikrosatelit, atau bisa juga terjadi pada serrated adenoma (SA) tanpa adanya gangguan mikrosatelit. Indeks ekspresi MUC6 aberrant sedang sampai kuat didapatkan pada serrated adenoma (SA) yang disebabkan oleh mutasi BRAF dan terdapat gangguan mikrosatelit, disertai CpG island methylator

phenotype high (CIMP-H). CpG island methylator phenotype (CIMP) itu sendiri

merupakan area metilasi DNA pada regio promoter yang mengandung nukleotida (sitosin dan guanin) dan dipengaruhi oleh gangguan jalur repair DNA.21,23,24

Gangguan pada jalur repair DNA tersebut dapat menyebabkan terjadinya ketidakstabilan genetik sehingga terbentuklah tumor dengan gambaran fenotip CIMP yang tinggi (CIMP-H) atau rendah (CIMP-L). Gambaran fenotip tersebut sangat tergantung pada jumlah gen yang mengalami metilasi. Perubahan molekuler tersebut dapat terlihat pada serrated pathways. Serrated pathways tersebut merupakan jalur baru pada karsinogenesis kolorektal sporadik, dimana jalur tersebut dikatakan lebih cepat perkembangannya menjadi karsinoma kolorektal dibandingkan jalur adenoma-carsinoma sequence yaitu 8 bulan.23,24,41,42 Penelitian kami menunjukkan adanya ekspresi MUC6 aberrant pada kasus

serrated adenoma (SA) dan didapatkan indeks pulasan yang berbeda-beda. Indeks

pulasan MUC6 aberrant sedang sampai kuat sekitar 65% kasus, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pulasan MUC6 aberrant positif lemah 20% kasus dan yang tidak mengekspresikan MUC6 aberrant 15% kasus. Hasil penelitian

kami tersebut disebabkan pengambilan kasus berdasarkan diagnosis histopatologik serrated adenoma (SA) dari seluruh kasus yang ditemukan pada arsip patologi anatomik mulai tahun 2007 sampai Agustus 2013, dan pada kasus

serrated adenoma (SA) yang merupakan hasil reklasifikasi dari penelitian

retrospektif kami terdahulu tanpa membedakan antara serrated adenoma (SA) yang disebabkan oleh mutasi BRAF dengan/tanpa MSI dan serrated adenoma (SA) dengan mutasi KRAS dengan/tanpa MSI yang sangat mempengaruhi hasil ekspresi MUC6 aberrant.

Beberapa kepustakaan mengatakan bahwa ekspresi MUC6 aberrant dengan indeks pulasan positif sedang sampai kuat terdapat pada serrated adenoma (SA) yang disebabkan oleh mutasi BRAF, dan terdapat gangguan mikrosatelit disertai CIMP-H.23,24 Sedangkan pada adenoma konvensional displasia keras dalam penelitian ini, didapatkan ekspresi MUC6 aberrant dengan indeks pulasan positif lemah/negatif yang lebih tinggi sekitar 75% kasus dibandingkan dengan adenoma konvensional displasia keras dengan indeks ekspresi MUC6 sedang dan kuat sekitar 25% kasus. Melihat hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan ekspresi MUC6 aberrant pada serrated adenoma (SA) dan adenoma konvensional displasia keras, dan setelah dilakukan uji statistik didapatkan adanya perbedaan bermakna antara diagnosis histopatologik serrated adenoma (SA) dan adenoma konvensional displasia keras dengan ekspresi MUC6 aberrant, dengan nilai p=0,005.

Dalam keadaan ini, ekspresi MUC6 aberrant dapat digunakan dalam membantu menegakkan diagnosis serrated adenoma (SA) dan adenoma konvensional displasia keras. Namun demikian, beberapa kepustakaan menuliskan bahwa masih pentingnya gambaran histopatologik serrated adenoma (SA) dan adenoma konvensional, dan dapat dianjurkan melakukan pemeriksaan immunohistokimia Mucin-6 (MUC6) untuk membantu menegakkan diagnosis

serrated adenoma (SA) dan adenoma konvensional displasia keras. Selain itu pula

tetap diperlukan sediaan yang representatif yaitu adanya lapisan mukosa kolon dan rektum yang terlihat jelas dalam mendiagnosis polip tersebut.24,41

Beberapa kepustakaan menyebutkan bahwa ekspresi MUC6 aberrant pada

terkecil secara makroskopik adalah 3mm - 5mm dan ekspresi MUC6 aberrant itu tidak ditemukan pada polip hiperplastik dengan ukuran lesi yang hampir sama.23

Namun pada kasus penelitian kami tidak ditemukan data ukuran lesi secara makroskopik, sehingga sulit untuk dicari hubungan antara ekspresi MUC6

aberrant dengan ukuran lesi baik pada kasus serrated adenoma (SA) maupun

adenoma konvensional displasia keras.

Serrated adenoma (SA) dengan displasia merupakan kelanjutan dari serrated adenoma (SA) tanpa displasia. Namun pada penelitian kami tidak

dibedakan antara serrated adenoma (SA) dengan displasia dan serrated adenoma (SA) tanpa displasia, disebabkan pada beberapa kepustakaan dikatakan baik

serrated adenoma (SA) dengan atau tanpa displasia sama-sama dapat berkembang

menjadi karsinoma kolorektal dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan adenoma konvensional.41 Perkiraan pertumbuhan rata-rata serrated

adenoma (SA) adalah 3.76mm/tahun bila dibandingkan dengan pertumbuhan

rata–rata adenoma konvensional yaitu 2.79mm/tahun. Kasus serrated adenoma (SA) yang dapat berkembang menjadi karsinoma kolorektal sekitar 5,3% kasus, lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah kasus adenoma konvensional yang kemudian berkembang menjadi karsinoma kolorektal yaitu sekitar 2,2% kasus.10,11,27,41

Kriteria diagnostik serrated adenoma (SA) secara umum berdasarkan gambaran morfologik yaitu proliferasi epitel yang abnormal, disertai adanya sel goblet distrofik dengan pertumbuhan bottom-up dan kripta yang berbentuk seperti huruf T atau L terbalik, namun kami mencoba meneliti apakah pulasan immunohistokimia Mucin-6 (MUC6) dapat membantu dalam menegakkan diagnosis serrated adenoma (SA), yang dibeberapa kepustakaan dikatakan bahwa ekspresi MUC6 positif pada serrated adenoma (SA) dengan MSI (microsatelite

instability) terutama MSI-H dibandingkan dengan MS (microsatellite stability),

dengan demikian diharapkan penemuan ini, dapat membantu para ahli patologi dalam menegakkan diagnosis polip kolon ini.37,49

Namun peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu tidak dilakukan pembagian yang jelas antara kelompok serrated adenoma (SA) dengan mutasi BRAF dengan/tanpa MSI, dan serrated adenoma (SA) dengan

mutasi KRAS dengan/tanpa MSI, serta adanya mekanisme lain yang terlibat dalam proses karsinogenesis karsinoma kolorektal, seperti mutasi gen MLH1 atau jalur sinyal WNT. Penelitian ini menunjukan terdapat perbedaan bermakna ekspresi Mucin-6 (MUC6) aberrant pada serrated adenoma (SA) dan adenoma konvensional displasia keras.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

VI. 1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil dan pembahasan yang telah dilakukan maka ditarik kesimpulan bahwa ekspresi Mucin-6 (MUC6) aberrant pada serrated

adenoma (SA) lebih tinggi dibandingkan adenoma konvensional displasia keras.

VI.2. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan pelaksanaan dan hasil penelitian ini adalah:

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan uji diagnostik ekspresi Mucin-6 (MUC6) pada serrated adenoma (SA) dan adenoma konvensional displasia keras.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kaitan ekspresi MUC6 dengan serrated adenoma (SA) yang disebabkan oleh mutasi BRAF, dengan gangguan mikrosatelit dan CIMP-H, dibandingkan dengan serrated

adenoma (SA) yang disebabkan oleh mutasi KRAS, tanpa gangguan

DAFTAR PUSTAKA

1. Hamilton SR, Bosman FT, Boffeta P, Ilyas M, Morreau H, Nakamura SI et al. Carsinoma of the colon and rectum. In: Bosman FT, Carneiro F, Hruban R, Theise ND, editors. World Health Organization classification of tumors: pathology and genetics of tumours of the digestive system. Lyon:IARC Press, 2010.p.131-46.

2. Feng-ying LI, Mao-de LA. Colorectal cancer, one entity or three. J Zhejiang Univ Sci B 2009;3:219-29.

3. Mequid RA, Slidell MB, Wolfgang CL, Chang DC, Ahuja N. Is there a difference in survival between right versus left sided colon cancer?. Ann Surg Oncol 2008;9:2388-94.

4. Badan Registrasi Karsinoma Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia. Karsinoma di Indonesia tahun 2009: Data histopatologik. Jakarta 2009. Tidak dipublikasi.

5. Freeman HJ. Heterogeneity of colorectal adenomas, the serrated adenoma, and implications for screening and surveillance. World J Gastroenterol 2008;14:3461-3.

6. Sheridan TB, Fenton H, Lewin MR, Burkart AL, Chistine A, Donahue L, et al. Sessile serrated adenomas with low and high grade dysplasia and early carcinomas. Am J Clin Pathol 2006;126:564-71.

7. Spring KS, Zhao ZZ, Karanatic R, Walsh MD, Whitehall VL, Pike T, et al. High prevalence of sessile serrated adenomas with BRAF mutation: a prospective study of patient undergoing colonoscopy. Gastroenterol 2006;131:1400-7.

8. Goldstein NS. Clinical significance of (sessile) serrated adenomas. Am J Clin Pathol 2005;123:329-30.

9. Aust DE, Barreton GB. Serrated polyps of the colon and rectum (hyperplastic polyps, sessile serrated adenomas, traditional serrated adenomas, and mixed polyps) proposal for diagnostic criteria. Virch Arch 2010; 457:291-7.

10.Torlakovic EE, Gomez JD, Driman DK, Parfitt JR, Wang C, Benerje T, et al. Sessile serrated adenoma (SSA) vs Traditional serrated adenoma (TSA). Am J Surg Pathol 2008;32:21-9.

11.Odze RD, Burt RW, Ahnen DJ, Snover DC. Serrated polyps of the colon and rectum and serrated polyposis. In Theise ND, Hruban RH, Carneiro F, Bosman FT editors. WHO Classification of Tumours of the Digestive System. 2010. Lyon:IARC. 2010.p.160-70.

12.Niv Y. Mucin and colorectal cancer. IMAJ 2000;2:775-7.

13.Percinel S, Savas B, Ensari A, Kuzu I, Kuzu M, Bektas M, et al. Mucins in the colorectal neoplastic spectrum wuth reference to conventional and serrated adenomas. Turk J Gastroenterol 2007;18;230-8.

14.Boland RC, Deshmukh GD. The carbohydrate composition of mucin in the colonic cancer. Gastroenterol 1990;98:1170-7.

15.Hollingsworth AM, Swanson BJ. Mucin in cancer: protection and control of the cell surface. Nat Rev Cancer 2004:4;45-60.

16.Aksoy N, Akinci F. Mucin macromolecules in normal, adenomatous, and carcinomatous colon: evidence for the neotransformation. Macromol Biosci 2004;4:483-96.

17.Yonezawa S, Sato E. Expression of mucin antigens in human cancers and its relationship with malignancy potential. Pathol Int 1997;47:813-30. 18.Ogata S, Uehara H, Itskowits SH. Mucin gene expression in colonic tissue

and cell lines. Cancer Res 1992;52:5971-8.

19.Pinto J, Leonor D, Reis C. Mucins MUC1, MUC2, MUC5AC, and MUC6 expression in evaluation and clinic-biological behavior of gastric carcinoma. Virchows Arch 2002;440:304-10.

20.Podolsky DK, Fournier DA, Lynch KE, Human colonic goblet cells. Demonstration of distinct subpopulations defined by mucin specific monoclonal antibodies. J Clin Invest 1986;77:1263-71.

21.Reis CA, David L, Correa P. Intestinal metaplasia of human stomach displays distinct pattens patterns of mucin (MUC1,MUC2,MUC5AC, and MUC6) expression. Cancer Res 1999;59:1003-7.

22.Reid JC, Harris A. Developmental expression of mucin genes in the human gastrointestinal system. Gut 1998;42:220-6.

23.Bartley AN, Thompson PA, Buckmeier JA, Kepler CY, Hsu CH, Snyder MS.et al. Expression of gastric pyloric mucin MUC6 in colorectal serrated polyps. Modern Pathol 2010;23:169-76.

24.Bartman AE, Sanderson SJ, Ewing SL, Niehans GA, Wiehr CL, Evans MK, et al. Aberrant expression of MUC5AC and MUC6 gastric mucin genes in colorectal polyps. Int J Cancer 1999; 80:210-8.

25.Molaei M, Mansoori BK, Mashayekhi R, Vahedi M, Pourhoseingholi MA, Fatemi SR, et al. Mucins in neoplastic spectrum of colorectal polyps: can they provide prediction?. BMC cancer 2010; 10:530-7.

26.Owens SR, Chiosea SI, Kuan SF. Selective expression of gastric mucin MUC6 in colonic sessile serrated adenoma but not in hyperplastic polyp aids in morphological diagnosis of serrated polyps. Modern Pathol 2008;21: 660-9.

27.Chlumska A, Boudova L, Zamecnik M. Sessile serrated adenomas of the large bowel. Clinicopathologic and immunohistochemical study including comparison with common hyperplastic polyps and adenomas. Ces-slov. Pathol 2006;42:133-8.

28.Gibson JA, Hahn HP, Shahsafaei A, Odze RD. MUC expression in hyperplastic and serrated colonic polyps: lack of specificity of MUC6. Am

Dalam dokumen UNIVERSITAS INDONESIA (Halaman 53-76)

Dokumen terkait