• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Intra Thecal Labor Analgesia (ILA)

Tehnik pengelolaan nyeri persalinan dengan melakukan blokade tranmisi nyeri pada dorsal horn medulla spinalis dengan menggunakan obat tertentu dengan satu kali injeksi.(Palmer C 2002 ).

Pada penelitian sebelumnya di Canada tahun 2009 menemukan bahwa ILA baru-baru ini terkait dengan penurunan keluhan nyeri episiotomi, repair episiotomy lebih efektif. (Minty, 2009).

2.3.1. Mengatasi nyeri pada persalinan.

ILA mempunyai banyak keuntungan karena menghilangkan reflek-reflek segmental dan suprasegmental yang dapat merugikan ibu dan janin. Salah satu tehnik yang digunakan analgesi adalah regional dan blok Epidural.( Palmer C 2002 ).

2.3.2. Analgesia yang aman untuk persalinan (Palmer C 2002) a) Terlokalisasi pada tempat suntikan.

b) Tidak ada gangguan pada fungsi motoris yang mengganggu proses persalinan.

c) Dosis kecil

d) Efek samping minimal pada ibu dan janin e) Reversibel.

2.3.3. Keuntungan Intra thechal (Palmer C 2002) a) Identifikasi ruangan intra techal lebih mudah.

b) Dosis obat yang dibutuhkan lebih kecil, sehingga kemungkinan toksisitas sistemik lebih kecil.

commit to user c) Onset cepat analgesia bilateral.

d) Efficacy dari analgetik lokal lebih meminimalisasi blokade motoris. 2.3.4. Efek samping ILA

Efek samping/ komplikasi yang serius dari ILA jarang terjadi,tetapi biasanya hanya mengganggu, misal nyeri kepala, hal tersebut biasanya terjadi karena kesalahan tehnik pemilihan pemakaian jarum.(Minty, 2007).

Analgesia regional (tanpa fentanyl) yang terlalu kuat dapat menghilangkan desakan untuk melahirkan pada kala dua (refleks Fergusson) dan kelemahan otot dapat mengganggu upaya ekspulsif, yang seringkali mengakibatkan perdarahan pada kala tiga dalam proses persalinan. Namun penggunaan campuran anestesi lokal dengan fentanyl dapat melindungi fungsi motor dan memberikan kontraksi yang lebih efektif. (Stocks GA 2005).

2.4. Protein, Heat Shock Protein, Hsp 70 2.4.1.Protein

Protein adalah bagian penting dari organisme yang merupakan komponen utama metabolisme suatu sel. Pada satu organism ada perbedaan ekspresi protein dari jaringan satu dengan yang lain tergantung kondisi lingkungan. Perbedaan tersebut terletak pada kompleksitas asam nukleotidanya. Pada manusia terdapat lebih dari 500.000 protein yang terekspresi. Yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Karena protein berperan penting dalam kehidupan suatu organisme maka dapat dipakai sebagai penanda keberadaan keadaan patologis tertentu. (Isenberg, 2000).

commit to user

10

2.4.2.Gambaran Umum Heat Shock Protein (Hsp)

Hsp terdiri atas beberapa keluarga molekul. Banyak yang dimunculkan pada sel mamalia dalam keadaan basal (Hsp konstitutif). Sebagian hanya muncul jika ada stressor (Hsp inducible) yang memutuskan sintesis protein normal. Bertambahnya sintesis protein ini sebagai respon terhadap stres dipakai sebagai batasan karakteristik Hsp. Akan tetapi sekarang telah jelas bahwa banyak dari anggota keluarga Hsp yang berbeda-beda diperlukan pada setiap waktu bagi fungsi normal sel memang banyak Hsp yang disintesis secara rutin oleh sel. Kenyataan bahwa Hsp terdapat juga pada suhu fisiologis, merupakan salah satu molekul yang paling dapat bertahan selama evolusi dan mempunyai peran yang sangat penting dalam fungsi sel normal yang terakhir ialah dugaan bahwa Hsp memegang peranan dalam timbulnya kontraksi miometrium dengan dampak terjadinya perdarahan. (Alexey 2005, Avisar, 2008).

Hsp diketahui dapat melindungi sel dari berbagai gangguan sitotoksik. Hsp merupakan suatu kelompok protein indusibel yang sebagian dihasilkan secara tetap dan meningkat sebagai respon terhadap stresdan sebagian yang lainnya dihasilkan setelah stres. Protein yang dihasilkan secara menetap bertindak sebagai pengantar untuk mencegah pelipatan premature dan untuk translokasi protein ke dalam organel. Induksi peningkatan dapat bertindak untuk melindungi sel dari kerusakan yang dipicu oleh stres dengan mencegah denaturasi protein dan atau dengan memperbaiki kerusakan tersebut (sebagai protein chaperone).Kadar Hsp yang berlebihan bermakna penting pada perlindungan sel selama stres fisiologis terhadap terjadinya apoptosis. Hsp dapat memainkan peran dalam perbaikan

commit to user

protein terdenaturasi yang disebabkan oleh stres oksidatif dan pada pelipatan rantai polipeptida baru. Hal tersebut dapat memicu pertahanan melalui peningkatan Hsp-70 terhadap stres oksidatif dan melindungi sel dari apoptosis kadar protein Hsp-70 yang meningkat menunjukkan efek perlindungan multiple pada respon sel terhadap stres. (Soetrisno, 2009).

2.4.3. Peran Hsp pada inti Miosit, Kontraksi Uterus, dan Perdarahan Intrapartum

Konsep yang berpendapat bahwa Hsp ikut berperan dalam kontraksi uterus merupakan perkembangan yang baru. Alexy, 2005 dan Avisar 2008 menyatakan bahwa Hsp akan mempengaruhi terjadinya posforilasi pada myosin inaktif menjadi myosin aktif-P dan Aktomyosin fosfat menjadi Aktomyosin sehingga akan menimbulkan tenaga pada otot uterus, sehingga timbul kontraksi, sehingga mencegah terjadinya perdarahan berlebihan.

Kontraksi akan terjadi apabila didapatkan interaksi mosin yang sudah mengalami fosforilasi (Cunningham 2001). Hubungan dari proses tersebut ditunjukan dengan gambar 2.1 (Cunningham, 2002).

commit to user

12

Gambar 2.1 Peran fosforilasi myosin rantai ringan (Myosin light chain / MLC) dan kalsium pada kontraksi otot polos uterus. Garis diagonal memisahkan tahap kontraksi dan relaksasi. Angka-angka menggambarkan urutan kejadian yang terjadi pascaeksitasi: (1) peningkatan ion calcium intrasel; (2) kalmodulin terikat pada kalsium membentuk komleks aktif; (3) kompleks kalsium kalmodulin berinteraksi dengan MLCK untuk membentuk kompleks aktif; (4) kompleks tersebut memfosforilasi myosin sehingga terjadi aktivasi aktivitas myosin ATPase oleh aktin dan ; (5) pembentukkan kompleks aktomyosin; (6) jika kadar kalsium turun, MLCK di inaktivasi, fosfatase mendefosforilasi myosin, dan otot mengalami relaksasi; (7) kalsium dapat masuk kedalam sel melalui kanal dependen-voltase atau kanal yang dijalankan oleh reseptor. Aktivasi reseptor beta mengakinbatkan penurunan kalsium intrasel melalui dua kemungkinan mekanis, yang keduanya bergantung pada cAMP; (a) protein kinase dependen-cAMP diaktivasi dan memfosforilasi MLACK menjadi inaktif; dan (b) kalsium didorong keluar sel dapat diambil dan dilepaskan oleh vesikel sarkoplasma melalui Mg-ATPase yang terstimulasi oleh kalsium. Organel lain, khususnya mitokondria juga dapat mengambil dan melepaskan kalsium. Eksitasi kanal dependen voltase. Kanal yang dijalankan reseptor, yaitu OT, agonis adrenergic alfa dan PG.

commit to user

Dalam keadaan hamil Hsp 70 dapat terdeteksi di miometrium, hal tersebut terungkap pada penelitian di Cina tahun 2009, dan membuktikan bahwa Hsp 70 juga diproduksi pada myometrium. (Zhiang W, 2009).

2.4.4.Heat Shock Protein-70 (Hsp-70)

Heat Shock Protein-70 (Hsp-70) dikenal juga dengan sebutan stres protein, Mereka aktif apabila dirangsang oleh berbagai macam bentuk stres, seperti oksidatif stress, panas, dingin, demam, inflamasi dan gangguan oksigenasi sel. Dalam kondisi normal, Hsp juga banyak ditemukan dalam sel, dan mereka berperan sebagai “Chaperone”. Molekul yang menyediakan lingkungan tempat protein yang salah mengulang (folded incorrectly) akibat stres dapat kembali menggulung dengan benar dan sintesanya meningkat melalui mekanisme umpan balik sebagai respon terhadap stres. (Edner, 2003; Soetrisno, 2009).

Fungsi Hsp dan protein yang berkaitan masih merupakan bahan perdebatan yang hangat. Pada berbagai macam jenis sel, hipertermia mengakibatkan akumulasi Hsp yang cepat dalam inti dan pre-ribosom anak inti. Hsp juga menunjukkan efek protektif terhadap hipertermia. Induksi sintesis Hsp dengan kondisi heat shock sedang akan mencegah prosesing mRNA dan meningkatkan jangka hidup sel jika ada shock berikutnya yang lebih berat. Miripdengan ini tranfeksi sel dengan plasmid yang mengakibatkan produksi berlebihan dari Hsp -70 akan membantu pemilihan anak inti dari heat shock. Hal ini dan fakta lain yang mirip mengantarkan kita kepada dugaan bahwa Hsp-70 terikat pada bagian hidrofobik yang terpapar pada protein yang terdenaturasi sebagian. Dengan demikian, mencegah pembentukkan agregasi yang tidak dapat larut. Energi

commit to user

14

hidrolisis ATP kemudian digunakan untuk melepaskan Hsp dari substratnya dan diduga perubahan yang terdenaturasi mengalami refolding. (Soetrisno 2009).

Chaperone yaitu protein yang melakukan pengaturan homeostasis dan menjaga kelangsungan hidup sel. Peningkatan sintesis dari stres protein erat hubungannya dengan ketahanan organisme atau sel terhadap derajat stres tertentu. (Odunuga, 2004).

Heat Shock Protein-70 dapat melindungi sel dari gangguan sitotoksik. Hsp merupakan suatu kelainan protein indusibel yang sebagian dihasilkan secara tetap dan meningkat sebagai respons terhadap stres (protein yang laindihasilkan setelah stres). Protein yang dimunculkan secara menetap bertindak sebagai pengantar untuk protein seluler lain, pengikat polipeptida yang muncul untuk mencegah pelipatan premature dan untuk trasnlokasi protein ke dalam organel. Protein terinduksi melindungi sel dari kerusakan yang dipicu oleh stres dengan cara mencegah denaturasi protein dan memperbaiki kerusakan tersebut.Kadar Hsp yang berlebihan bermakna penting bagi perlindungan sel selama stres fisiologis saat terjadinya apoptosis. Kadar Hsp yang meningkat mungkin menunjukkan efek perlindungan multiple pada respon sel terhadap stres (Soetrisno, 2009). Hsp juga mempunyai efek chaperone penting yang berkaitan dengan molekul reseptor sampai munculnya efektor yang menggantikan Hsp.

Gen Hsp menunjukkan beberapa sifat yang tidak lazim yang memungkinkan mereka di translasi menjadi protein pada situasi tertentu translasi gen lain dihambat. Sifat ini diilustrasikan pada respon tertingkat sel Drosopila yang terpapar terdapat hipertermia: peningkatan suhu sedang (29-30º C)

commit to user

menyebabkan peningkatan sintesis mRNA Hsp, pada shu lebih tinggi (34-36º C) translasi mRNA normal menjadi protein dihambat, sedang mRNA Hsp tidak, pada suhu yang lebih tinggi (37-39ºC) penyambungan normal prekrusor mRNA dihambat, tetapi traskripsi sebagian besar gen dapat diinduksi oleh panas lolos dari hambatan karena mereka tidak memilki intron dan memerlukan penyambungan. Temperatur saat sintesis Hsp dimulai berbeda-beda pada setiap spesies. Biasanya beberapa derajat di atas suhu tubuh normal spesies yang bersangkutan (Merber, 2004).

2.4.5. Fungsi HSP 70

Hsp-70 banyak ditemukan di dalam nucleus, mitokondria, reticulum endoplasma, dan sitosol eukariot. Induksi Hsp-70 sebagian besar terjadi karena belebihannya jumlah rantai polipeptida yang belum terlipat. Perlu diingat bahwa banyak anggota dari kelas ini, seperti juga kelas Hsp yang lain, dalam keadaan normal juga ada dialam sel. Kelas Hsp-70 ini mempunyai tingkat konversi yang tinggi dalam evolusinya, sehingga skuens asam amino pada E. Coli ditemukan 50% identik dengan protein manusia (Stryer, 2003). Semua anggota dari kelas Hsp-70 mempunyai dua domain yang berbeda, yaitu: domain ATPase yang terletak dekat dengan ujung N-terminal, dan bagian C-terminan yang terdapat domain yang mengikat peptide. Hsp-70 mitokoondria, terikat pada protein saat protein memasuki matriks dari sitosol. Hsp-70 yang terdapat di sitosol terdiri dari Hsp-73 yang konstitutif dan Hsp-72 yang inducible, erat kaitannya dengan sintesis, pelipatan, dan sekresi protein. Induksi sangat tinggi dan sering dijadikan

commit to user

16

pertanda adanya respon terhadap stres kardiak (Merber, 2004) domain ATPase domain pengkait peptide.

commit to user CRH BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

Dokumen terkait