LANDASAN TEOR
(%) Simpanan Wadiah
7) Investasi Mudharabah Berjangka
Investasi mudharabah berjangka merupakan jenis simpanan investasi
anggota di BMT AMANAH UMMAH yang penarikannya untuk
jangka waktu tertentu (1 bulan 60:40, 3 bulan 55:45, 6 bulan 50:50, 12
bulan 45:45), dimana anggota akan mendapatkan bagi hasil atas
investasinya tersebut. metode perhitungan perkembangan
penghimpunan dana jenis produk investasi mudharabah berjangka
tahun 2008-2009 yang bersumber pada tabel 3.4 yaitu:
=
=
= 0,4219672 x 100 = 42%
Hasil dari perhitungan produk investasi mudharabah berjangka di atas
disebabkan Pada produk investasi mudharabah berjangka mengalami
kenaikan 42% pada tahun 2009 dengan jumlah Rp.6.155.659.051
commit to user
59 kenaikan penghimpunan dana yang di himpun oleh BMT AMANAH
UMMAH sebesar Rp.1.826.685.087. dengan Kenaikan prosentase
penghimpunan dana sebesar 42 % juga dikarenakan kepercayaan
masyarakat pada produk ini sangat tinggi, dan anggota-anggota yang
mulanya memilih produk simpanan lain berpindah ke produk investasi
mudharabah berjangka ini, dan dengan berpindahnya minat anggota
terhadap produk investasi mudharabah berjangka, BMT AMANAH
UMMAH mendapat penambahan anggota. dari segi promosinya
petugas sudah baik dan optimal serta mendapat kesan positif dalam
melakukan promosi produk ke masyarakat, pelaku usaha dan instansi
pendidikan.
Jumlah :
=
=
= 0,33974 x 100 = 34%
Secara keseluruhan dana yang berhasil dihimpun dari anggota pada
Tahun 2008 jumlah dana yang berhasil dihimpun sebanyak
Rp.9.651.633.662 dan pada tahun 2009 meningkat menjadi Rp.
13.413.302.736.
Secara lebih rinci peningkatan penghimpunan dana tahun 2008-2009
commit to user
60 Tabel 3.6
Jumlah Anggota BMT Amanah Ummah Tahun 2003-2009
Tahun Jumlah Anggota
(Orang) 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 1.200 1.480 3.011 3.722 4.510 5.430 6.306
Sumber : BMT amanah ummah, 2009
Grafik 3.2
Jumlah Anggota BMT Amanah Ummah Tahun 2003 – 2009 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Sumber : BMT amanah ummah, 2009
Dilihat dari jumlah anggota pada tahun 2003 sebanyak 1.200 anggota,
pada tahun 2004 meningkat 280 anggota menjadi 1.480 anggota, pada tahun
2005 meningkat pesat 1.531 menjadi 3.011 anggota, tahun 2006 meningkat
commit to user
61 4.510 anggota, pada tahun 2008 meningkat 920 anggota menjadi 5.430
anggota, dan pada tahun 2009 meningkat 876 anggota menjadi 6.306 anggota.
Peningkatan jumlah simpanan anggota dan bertambahnya anggota
baru, dari tabel dan grafik di atas. menjadi indikator bahwa BMT Amanah
Ummah semakin dipercaya anggota dan masyarakat.
c. Perkembangan Jaringan kelembagaan BMT Amanah Ummah
Sukoharjo Periode 2003-2008.
Ada tiga hal yang menjadi pilar utama untuk membangun eksistensi
BMT, pertama, pengelola dan pengurus yang amanah, kedua, menjalankan
BMT secara profesional dengan kaidah-kaidah manajemen perbankan,
ketiga, membangun jaringan seluas-luasnya.
Menyadari pentingnya membangun jaringan, maka sampai saat ini
BMT Amanah Ummah berupaya terus membangun komunikasi antar
kelembagaan, baik antar BMT atau dengan lembaga lain yang memiliki visi
dan misi yang sama terutama dalam membangun ekonomi ummat. Jaringan
bagi BMT memiliki makna yang strategis terutama dalam hal menjaga
likuiditas BMT, meningkatkan kualitas SDM BMT, serta dalam hal
advokasi untuk melindungi kepentingan BMT. Sampai akhir tahun 2008
peran aktif BMT Amanah Ummah diantaranya pada :
1. Ketua Forum BMT Kabupaten Sukoharjo.
2. Terlibat aktif pada jaringan Baitul Maal Muammalat (BMM) Cabang
Jogjakarta (BMM adalah lembaga pemberdayaan ekonomi masyarakat
commit to user
62 3. Terlibat aktif pada jaringan BMT mitra BMM untuk wilayah Klaten
dan Sukoharjo.
4. Sekertaris Asosiasi BMT Se-Ekskaresidenan Surakarta.
5. Terlibat aktif pada Forum Assosiasi BMT Jawa Tengah.
6. Menjadi anggota Assosiasi BMT Nasional (BMT Center).
7. Anggota PT permodalan BMT Ventura.
8. Membangun komunikasi dengan lembaga keuangan syariah yang lain,
diantaranya : BSM Solo, BMI Solo, BDS Solo, BTN Syariah Solo, dan
commit to user
63
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan pengaruh strategi
promosi yang digunakan oleh BMT AMANAH UMMAH dalam penjualan
produk BMT dan produktivitas promosi di BMT Amanah Ummah Sukoharjo
Periode 2008-2009 adalah:
1. Pengaruh strategi promosi yang berdasarkan produktivitas BMT
AMANAH UMMAH:
a. Pubikasi (publicity) dengan produktivitas promosi 256,26%
b. Periklanan (advertising) dengan produktivitas promosi 139,61%
c. Penjualan pribadi (personal selling) dengan produktivitas promosi
106,13%.
d. Promosi penjualan (sales promotion) dengan produktivitas promosi
36,44%.
Dari empat jenis strategi promosi saja, produktivitas promosinya dapat
menaikkan produk simpanan di BMT AMANAH UMMAH
SUKOHARJO dengan prosentase 134,61%.
2. Pengaruh Penerapan Strategi Promosi Produk Simpanan Terhadap
Perkembangan BMT AMANAH UMMAH SUKOHARJO yang
commit to user
64 periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling) mempunyai
pengaruh yang signifikan. Dengan demikian fokus kegiatan promosi BMT
AMANAH UMMAH SUKOHARJO dilakukan secara konsisten dan
berkesinambungan dengan model tiga promosi tersebut.
B. Saran
Berdasarkan data dan informasi yang telah didapat oleh penulis, maka penulis
hendak memberikan saran-saran kepada pihak-pihak yang terkait yaitu :
1. Di dalam strategi promosi yang digunakan BMT AMANAH UMMAH
SUKOHARJO, saran penulis adalah:
a.Publikasi (publicity): hendaknya BMT AMANAH UMMAH lebih
banyak untuk sponsorship kegiatan dan
mengikuti pameran di berbagai tempat. Karena,
dengan hal itu BMT AMANAH UMMAH
menjadi semakin dikenal oleh masyarakat dan
masyarakat dapat percaya untuk
menginvestasikan dana ke BMT AMANAH
UMMAH.
b.Periklanan (advertising): di BMT AMANAH UMMAH dalam
periklanan seperti pemasangan billboard dan
media televisi masih kurang, seharusnya
pemasangan billboard diperbanyak lagi serta
commit to user
65 Karena, dengan Iklan semacam itu setidaknya
memiliki efek positif bagi BMT AMANAH
UMMAH agar dapat meyakinkan Masyarakat
ternyata BMT AMANAH UMMAH mampu dan
terpercaya sebagai koperasi jasa keuangan
syariah yang terpercaya.
c. Penjualan pribadi (personal selling): secara khusus untuk BMT
AMANAH UMMAH dalam menawarkan
produk baik simpanan ataupun pembiayaan.
Seharusnya agar mudah diterima di masyarakat
petugas harus lebih menekankan dalam hal
untuk menaruh minatdulu kepada responden
baik minat dengan usaha yang dijalankan atau
pembicaraan lain. Dengan itu tercipta keakraban
dan setelah itu petugas menawarkan produk
BMT AMANAH UMMAH dan pengelolaan
emosi harus selalu dijaga.
d. Promosi penjualan (sales promotion): dalam hal pemberian cindera
mata serta kenang-kenangan yang diberikan
oleh BMT AMANAH UMMAH jangan hanya
kepada anggota yang loyal saja yang diberikan.
Tetapi, semua anggota BMT AMANAH
commit to user
66 kebahagiaan Karyawan-karyawan dapat lebih
dekat dengan anggotanya serta prinsip koperasi
itu terjaga yaitu menyejahterakan anggota dan
masyarakat.
2. Supaya strategi promosi penjualan (sales promotion) dapat memberi
pengaruh sama-sama tinggi dengan strategi promosi yang lain dalam
prduktivitas promosi. Maka, BMT AMANAH UMMAH harus selalu
memperbaiki strategi promosi penjualan (sales promotion) dengan
memberikan inovasi yang baru dengan strategi promosi penjualan yang
lebih baik karena dengan hal itu keuntungan BMT UMMAH