• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar

2. IPS di Madrasah Ibtidaiyah

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu Pengetahuan Sosial, yang sering disingkat IPS, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah (Ahmad Susanto,2013: 137).

Hakikat IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, sikap, dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial siswa di masyarakat (Ahmad Susanto, 2013: 138).

Menurut Maryani dalam bukunya Ahmad Susanto (2013: 140) pendidikan IPS adalah bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari

34

konsep-konsep dan keterampilan disiplin sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, politik, dan ekonomi yang diorganisasikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pembelajaran.

Menurut Banks dalam bukunya Ahmad Susanto (2013: 140) pendidikan IPS adalah social studies merupakan bagian dari kurikulum di sekolah yang bertujuan untuk membantu mendewasakan siswa supaya dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai dalam rangka berpartisipasi di dalam masyarakat, negara, dan bahkan di dunia. Banks menekankan begitu pentingnya pendidikan IPS diterapkan di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat dasar sampai ke perguruan tinggi, terutama di sekolah dasar dan menengah.

Menurut Jarolimek dalam bukunya Ahmad Susanto (2013: 141) pendidikan IPS adalah berhubungan erat dengan pengetahuan, keterampiln, sikap, dan nilai-nilai yang memungkinkan siswa berperan serta dalam kelompok masyarakat di mana ia tinggal. Kedua pengertian di atas, yang di berikan oleh Banks dan Jarolimek menekankan kepada upaya pembentukan moral anak sebagai warga negara atau anggota masyarakat yang mampu berperan serta dalam kelompok hidupnya.

Menurut Buchari Alma dalam bukunya Ahmad Susanto (2013: 141) IPS adalah sebagai suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan

35

manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosialnya dan yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial, seperti : geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik, dan psikologi. Dengan mempelajari IPS ini sudah semestinya siswa mendapatkan bekal pengetahuan yang berharga dalam memahami dirinya sendiri dan orang lain dalam lingkungan masyarakat yang berbeda tempat maupun waktu, baik secara individu maupun secara kelompok, untuk menemukan kepentingannya yang akhirnya dapat terbentuk suatu masyarakat yang baik dan harmonis.

Dari beberapa pengertian IPS yang dikemukakan oleh para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan IPS khususnya di tingkat sekolah dasar adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. (Rudy Gunawan, 2013: 48).

Atau dengan kata lain, bahwa materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena yang lebih dipentingkan adalah dimensi pedagogik dan psikologis serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat holistik. (Sapriya, 2015: 20).

36

b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Pembelajaran IPS bertujuan membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial, yang pada gilirannya akan menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab, sedangkan ilmu sosial bertujuan menciptakan tenaga ahli dalam bidang ilmu sosial. (Rudy Gunawan, 2013: 48-49).

Tujuan utama pembelajaran IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental, positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinnya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. (Ahmad Susanto, 2013: 145).

Demikian pula dalam kaitannya dengan KTSP, pemerintah telah memberikan arah yang jelas pada tujuan dan ruang lingkup pembelajaran IPS, yaitu:

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

37

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial

dan kemanusiaan.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Pembelajaran IPS mempunyai misi utama yang sangat mulia, sebagaimana dikemukakan oleh Djahiri dalam bukunnya Ahmad Susanto (2013: 149-150), yaitu memanusiakan manusia dan memasyarakatkan secara fungsional, dan penuh rasa kebersamaan serta rasa tanggung jawab, hendaknya mampu menampilkan harapan-harapan sebagai berikut:

1) Mampu memberikan pembekalan pengetahuan tentang

manusia dan seluk-beluk kehidupannya dalam astagatra kehidupan.

2) Membina kesadaran, keyakinan, dan sikap tentang

pentingnya hidup bermasyarakat dengan penuh rasa kebersamaan, bertanggung jawab, dan manusiawi.

3) Membina keterampilan hidup bermasyarakat dalam negara

Indonesia yang berlandaskan Pancasila.

4) Membina perbekalan dan kesiapan siswa untuk belajar lebih lanjut dan atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

38

Selanjutnya Djahiri juga menekankan bahwa keempat fungsi peran harapan pembelajaran IPS di sekolah dasar hendaknya memerhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Tingkat perkembangan usia dan belajar siswa.

2) Pengalaman belajar dan lingkungan budaya siswa.

3) Kondisi kehidupan masyarakat sekitar masa kini dan kelak yang diharapkan.

4) Proyeksi harapan pembangunan nasional atau daerah yang tentunnya mampu dijangkau dan diperankan siswa kini dan kelak dikemudian hari.

5) Isi dan pesan nilai moral budaya bangsa, Pancasila dan agama yang dianut yang diakui bangsa dan negara Indonesia. Tujuan lain, secara eksplisit dengan mempelajari kondisi masyarakat seperti yang dimuat dalam pendidikan IPS ini, maka siswa akan dapat mengamati dan mempelajari norma-norma atau peraturan serta kebiasaan-kebiasaan baik yang berlaku dalam masyarakat tersebut, sehingga siswa mendapat pengalaman langsung dengan adannya hubungan timbal balik yang saling memengaruhi antara kehidupan pribadi dan masyarakat. Dalam pendidikan IPS tersebut, siswa akan memperoleh pengetahuan dari yang sederhana sampai yang lebih luas (expanding comunity), yakni siswa akan mulai diperkenalkan dengan diri sendiri (self), kemudian keluarga, tetangga, lingkungan RT dan RW, kelurahan

39

atau desa, kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, negara, negara tetangga, kemudian dunia.

Pendidikan IPS di sekolah dasar harus memerhatikan kebutuhan anak yang berada pada usia berkisar antara 6-7 tahun sampai 11-12 tahun. Masa usia ini menurut Piaget dalam bukunnya (Ahmad Susanto, 2013: 152-153) berada dalam perkembangan kemampuan intelektual kognitifnya pada tingkatan konkret operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan ialah masa sekarang (=konkret), dan bukan masa depan yang belum bisa mereka pahami (=abstrak).

Itulah sebabnya pendidikan IPS di sekolah dasar bergerak dari yang konkret menuju ke yang abstrak dengan mengikuti pola

pendekatan lingkungan yang semakin meluas (expanding

environment approach) dan pendekatan spiral dengan memulai dari yang mudah kepada yang sukar, dari yang sempit menjadi lebih luas, dari yang dekat menuju ke yang jauh, dan seterusnya. (Ahmad Susanto, 2013: 152-153).

c. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu Pengetahuan Sosial selain mempunyai tujuan

membentuk warga negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan di

40

masyarakat, juga memiiki fungsi aplikatif. Fungsi yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan. Fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan, selain memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Yang dimaksud keterampilan sosial, yaitu keterampilan melakukan

sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan hidup

bermasyarakat, seperti bekerja sama, gotong royong, tolong-menolong sesama umat manusia, dan melakukan tindakan dalam memecahkan persoalan sosial masyarakat. Sedangkan keterampilan intelektual dalam ilmu pengetahuan sosial adalah keterampilan berpikir, kecepatan dalam memanfaatkan pikiran, cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan sosial di masyarakat. (Rasimin, 2012: 40).

Menurut Sumaatmadja dalam bukunya Rasimin (2012: 40) fungsi ilmu pengatahuan sosial sebagai program pendidikan adalah mengembangkan perhatian dan kepedulian sosial siswa terhadap kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan adalah membina siswa menjadi warga negara yang baik yang memiliki pengetahuan keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Mengingat bahwa kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat berkembang secara

41

terus-menerus, maka landasan pengembangan ilmu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan dan perubahan sekaligus kemajuan masyarakat. (Rasimin, 2012: 40).

d. Silabus dan Standar Kompetensi Pembelajaran IPS Kelas III Dalam silabus kelas III Ilmu Pengetahuan sosial SD/MI Departemen Pendidikan Nasional terdapat standar kompetensi untuk mata pelajaran IPS. Standar kompetensi yaitu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran. Dibawah ini tabel silabus dan standar kompetensi IPS untuk kelas III SD/MI adalah sebagai berikut:

42 Tabel 2.1

Silabus IPS Kelas III Semester II Materi Kegiatan Jual Beli

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok

Kegiatan Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Alokasi Waktu Sumber/Bahan/ Alat 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang 2.3 Memahami kegiatan jual beli dilingkungan rumah dan sekolah Kegiatan Jual Beli 1. Menyebutkan pengertian penjual dan pembeli. 2. Menyebutkan tempat jual beli yang ada dilingkungan rumah dan sekolah. 3. Menyebutkan kebutuhan sehari-hari. 1. Menyebutkan pengertian penjual dan pembeli. 2. Menyebutkan tempat jual beli yang ada dilingkungan rumah dan sekolah. 3. Menyebutkan kebutuhan sehari-hari. a. Tekhnik Tes (tes dan non tes). b. Bentuk Tes (lisan dan tertulis).

2 Minggu Buku Paket IPS,

LKS, dan sumber buku lainnya.

43 Tabel 2.2

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas III Tahun Pelajaran 2017/2018

Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2 2. Memahami jenis pekerjaan

dan penggunaan uang.

2.3 Memahami kegiatan

jual beli di

lingkungan rumah

dan sekolah.

Dokumen terkait