HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Isolasi Jamur Keratinolitik dari Tanah Peternakan Ayam dan Kambing Hasil isolasi jamur pada media SMA (Gambar ) diperoleh sebanyak 46
isolat, 26 isolat berasal dari tanah di sekitar kandang ayam dan 20 isolat berasal dari tanah di sekitar kandang kambing. Keseluruhan isolat yang diperoleh dipilih berdasarkan karakteristik morfologi koloni yang bervariasi seperti yang disajikan pada Tabel 4.1.
Gambar 4.1 Hasil Isolasi Jamur Pada Media Skim Milk Agar Hari ke-4 (A) Sebagai Kontrol Berupa Media Skim Milk Agar dan (B) Hasil Isolasi Jamur dari Tanah Peternakan Kambing (C) Hasil Isolasi Jamur dari Tanah Peternakan Ayam; (a) Isolat Jamur Dan (b) Zona Bening
Berdasarkan Gambar 4.1 A menunjukkan perlakuan kontrol tanpa pemberian suspensi pengenceran tanah peternakan ayam dan kambing. Hasil pengamatan menunjukkan tidak adanya koloni jamur yang tumbuh pada perlakuan kontrol. Isolat jamur (Gambar 4.1 B dan C) mulai menunjukkan adanya pertumbuhan pada media SMA setelah masa inkubasi 3 sampai 4 hari yang disertai dengan terbentuknya zona bening di sekitar koloni jamur. Zona bening yang yang terbentuk di sekitar koloni jamur karena isolat jamur menghasilkan protease sehingga dapat menguraikan kasein yang terdapat pada media SMA. Adanya kemampuan isolat jamur menghasilkan protease karena jamur yang diisolasi dari tanah di sekitar kandang ayam dan kambing sudah beradaptasi dengan lingkungan yang tinggi kandungan keratinnya.
Bulu ayam dan rambut kambing yang berserakan di sekitar tanah akan menginduksi jamur untuk mengeluarkan keratinase untuk menguraikan keratin
A C
A B C
b a
14
menjadi molekul yang lebih sederhana seperti asam-asam amino sehingga dapat digunakan sebagai sumber karbon dan energi. Oleh karena itu, isolat jamur yang menghasilkan zona bening diasumsikan memiliki aktivitas keratinolitik yang dapat berpotensi dalam mendegradasi limbah bulu ayam.
Setyabudi (2015) melaporkan dalam penelitiannya bahwa pertumbuhan jamur pada medium dengan penambahan kasein merupakan salah satu indikator adanya sifat keratinolitik. A. niger mendegradasi substrat keratin dengan melepaskan asam amino aromatik berupa tirosin ke lingkungan.
Penelitian yang dilakukan oleh Fardiaz (1992) menggunakan susu skim sebagai substrat pertumbuhan jamur. Susu skim mengandung kasein sebagai protein susu yang terhidrolisis oleh mikroorganisme proteolitik menjadi peptida dan asam amino yang larut sehingga koloni jamur dikelilingi oleh zona bening. Zona bening yang terbentuk di sekitar koloni jamur merupakan tanda hilangnya partikel kasein di media SMA. Susanti (2003) menyatakan bahwa hidrolisis kasein yang terdapat pada susu skim akan memperlihatkan aktivitas hidrolitik protease. Protease akan menguraikan kasein melalui pemutusan ikatan peptida CO-NH dengan masuknya air pada molekul. Reaksi penguraian tersebut akan melepaskan asam amino. Poernomo dan Purwanto (2003) menyatakan bahwa adanya enzim ekstraseluler akan menghidrolisis protein pada media SMA menjadi asam amino sehingga dapat digunakan secara langsung oleh sel sebagai sumber nutrisi. Hal ini dilakukan karena sel tidak mampu memanfaatkan protein yang bersifat makromolekul secara langsung untuk ditransfer ke dalam sel.
Keseluruhan isolat jamur yang menghasilkan zona bening pada media SMA akan dikarakterisasi berdasarkan warna koloni jamur. Perbedaan karakteristik morfologi koloni yang dihasilkan dari masing-masing isolat jamur diasumsikan sebagai jenis jamur yang berbeda. Isolat jamur yang disajikan pada Tabel 4.1 telah dikarakterisasi berdasarkan warna koloni jamur yang diamati dari warna koloni tampak atas dan warna koloni tampak bawah.
Penelitian yang dilakukan oleh Harefa (2011), berhasil mengisolasi 9 isolat jamur dari tempat pembuangan akhir (TPA) Namo Bintang, Medan. Isolat jamur yang berhasil dimurnikan memiliki karakteristik morfologi koloni yang bervariasi meliputi warna (surface dan reverce), tekstur dan tepi koloni. isolat jamur dengan
15
kode isolat RH 04 memiliki warna koloni jamur tampak atas dan bawah putih susu, RH 05 memiliki warna tampak atas hijau dengan sekelilingnya putih dan tampak bawah putih kekuningan.
Tabel 4.1 Karakterisasi Koloni Isolat Jamur Keratinolitik dari Tanah Peternakan Ayam dan Kambing Tampak Atas Tampak Bawah Tampak Atas Tampak Bawah
A1 Hijau Toska Merah A29 Putih Putih
kekuningan
A2 Abu -abu Tua Hitam A30 Putih Putih
A3 Putih kehijauan Putih kekuningan A31 Putih Putih gading
A5 Putih Kuning Muda K1 Abu-abu Hitam
A7 Coklat Kekuningan Kuning Tua K2 Hitam Hitam
A8 Coklat muda Kuning K3 Abu-Abu tua Kuning
A9 Putih Orange K4 Hijau lumut Putih
kekuningan A10 Abu-abu Putih Kekuningan K5 Coklat Muda Coklat muda A11 Hijau Lumut tua Putih kekuningan K6 Abu-abu Hitam A12 Ungu Muda Putih gading K7 Putih Gading Putih
kekuningan A13 Putih Merah Muda Orange tua K8 Coklat Kehitaman Hitam
A15 Putih Putih kekuningan K9 Putih Putih Gading
A16 Hijau Lumut Putih kekuningan K10 Putih Kecoklatan Coklat Tua
A17 Abu-abu Hitam K11 Abu-abu tua Hitam
A18 Hijau tua Kuning K13 Coklat Muda Coklat Tua
A19 Hijau Lumut Putih Kecoklatan K15 Orange Putih Orange Putih
A20 Coklat muda Orange K16 Hijau Tua Kuning
A28 Hijau Keabuan Putih kekuniingan K24 Hitam Hitam Keterangan: A= isolat jamur dari tanah peternakan ayam
K= isolat jamur dari tanah peternakan kambing
Isolat jamur dari tanah peternakan ayam berhasil diperoleh sebanyak 26 isolat yaitu A1, A2, A3, A5, A7, A8, A9, A10 dan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Pengamatan secara makroskopik isolat jamur A1 memiliki warna tampak atas hijau toska dan tampak bawah merah, isolat jamur A2 memiliki warna tampak atas abu-abu tua dan tampak bawah putih kekuningan. Isolat jamur dari tanah peternakan kambing berhasil diperoleh sebanyak 20 isolat yaitu K1, K2, K3, K4, K5, K6, K7, K8, K9, K10 dan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.1. Pengamatan secara makroskopik isolat jamur K1 memiliki warna tampak atas Abu-abu dan tampak
16
bawah hitam, isolat jamur K2 memiliki warna tampak atas hitam dan tampak bawah hitam. Keseluruhan data mengenai karakteristik morfologi isolat jamur dapat dilihat pada Tabel 4.1
Di bawah ini (Gambar 4.2) merupakan beberapa contoh penampakan visual karakteristik morfologi koloni jamur pada hari ke-7 yang diperoleh dari tahapan isolasi yang berasal dari 2 lokasi yang berbeda yaitu tanah di sekitar peternakan ayam dan tanah di sekitar peternakan kambing.
Gambar 4.2 Beberapa isolat yang diperoleh dengan masa inkubasi 7 hari seperti (A) A8; (B) A15; (C) A23; (D) K21; (E) K2 dan (F) A18