• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISU-ISU STRATEGIS

Dalam dokumen 1.1 LATAR BELAKANG - 1-Pendahuluan RTRW (Halaman 88-92)

Beberapa isu yang dapat menjadi acuan dalam peninjauan kembali RTRW Kota Jayapura adalah:

1. Peran Kota Jayapura dalam skala pelayanan. Kota Jayapura merupakan Ibukota Provinsi Papua dan ditetapkan sebagai daerah otonomi khusus. Hal ini menguntungkan untuk kemandirian wilayah. Pengembangan sektor pendidikan, perdagangan dan jasa, perkantoran, pertahanan dan keamanan memberikan dampak dalam skala pelayanan yang terkait dengan posisi Kota Jayapura sebagai kawasan yang strategis diantara beberapa kabupaten perbatasan, sehingga pelayanan yang diberikan tidak hanya skala lokal melainkan juga regional.

2. Sebagai pusat perdagangan regional, Kota Jayapura diarahkan untuk dapat melayani berbagai kebutuhan penduduk dalam skala pelayanan kota, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Provinsi Papua. Sebagai pusat perdagangan lintas batas, Kota Jayapura diarahkan agar dapat memanfaatkan posisi strategisnya yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Neuw Guinea. Penetapan fungsi dan peran ini, perlu didukung oleh penyediaan/pengembangan berbagai prasarana dan sarana penunjang.

3. Kota Jayapura menjadi tujuan migrasi penduduk untuk belajar, bekerja, dan akhirnya menetap di Kota Jayapura. Hal ini akan berdampak terhadap kebutuhan lahan untuk menampung aktivitas masyarakat. Namun, tidak semua warga mampu untuk membeli perumahan yang disediakan oleh pengembang, sehingga pembangunan rumah dilakukan di perbukitan dan lereng terjal dan di atas permukaan air, seperti yang terlihat di Kawasan APO, Kloofkamp, Polimak, dan permukiman pantai. Kawasan hunian ini umumnya tidak memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), sehingga secara kelayakan hunian yang sehat dan aman masih kurang memadai.

4. Kota Jayapura tidak hanya sebagai kota tujuan, melainkan juga sebagai kota transit untuk menuju ke daerah-daerah lainnya di Provinsi Papua, begitupun sebaliknya dari daerah di Papua menuju ke kota-kota di luar Papua. Hal ini dikarenakan, jadwal penerbangan dan kapal masih bergantung pada situasi cuaca Papua dan jumlah sarana penerbangan yang masih belum memadai. Ketersediaan fasilitas jasa yang beragam di Kota Jayapura, menjadikan masyarakat cenderung untuk transit ke Kota Jayapura. Kondisi ini akan memunculkan jasa-jasa lainnya yang berkembang, seperti jasa rental kendaraan, jasa hiburan, jasa penginapan, serta berpeluang

Bab 1 Pendahuluan

| I - 89 untuk mengembangkan kepariwisataan di Kota Jayapura dengan potensi keindahan alam dan budaya.

5. Tingginya perambahan hutan di Kawasan Cagar Alam Cycloop. Kawasan ini sebagian berfungsi sebagai permukiman warga tertentu, perkebunan, serta perambahan kayu (terutama Kayu Swan) untuk kebutuhan pembangunan jembatan dan arang. Hal ini mengancam kelestarian lingkungan yang ada di bawahnya dan sumber air semakin berkurang.

6. Keterbatasan lahan pengembangan kegiatan budidaya di pusat kota, sehingga pengembangan lahan diarahkan ke Distrik Muara Tami.

7. Pembangunan jembatan ring-road dan Jembatan Holtekamp-Hamadi untuk

mengurangi kemacetan di Jalan Skyline hingga Jalan Abepura-Sentani, serta untuk mengurangi disparitas di wilayah Distrik Muara Tami. Jalan ring-road ini melintas di Taman Wisata Alam Teluk Youtefa dan Kawasan Cagar Budaya di Kampung Tobati dan Kampung Enggros, serta Hutan Lindung Abepura. Oleh karena itu, pengamanan dan pengendalian pembangunan harus dilakukan agar keseimbangan dan keberlanjutan tetap berlangsung.

8. Perkembangan perdagangan dan jasa serta perkantoran di Kelurahan Entrop berdampak terhadap berkurangnya kawasan mangrove/bakau. Bakau berfungsi untuk menahan terjadinya abrasi laut, sehingga bila hilang tentu akan mengganggu ekosistem di kawasan ini.

9. Kota Jayapura berada di kawasan yang rawan bencana gempa bumi, tanah longsor, dan banjir, sehingga pendekatan mitigasi bencana perlu dikembangkan dan pengendalian terhadap dampak negatif yang terjadi.

10. Jumlah kendaraan yang semakin meningkat dan guna lahan yang semakin berkembang, namun kurang didukung oleh perkembangan prasarana jalan, sehingga menimbulkan konflik sirkulasi.

11. Penyediaan prasarana dasar, seperti air bersih, persampahan, listrik sangat bergantung pada sistem penyediaan prasarana perkotaan. Pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya kebutuhan fasilitas dan prasarana perkotaan.

12. Penyediaan ruang bagi sektor informal, sehingga sektor ini tidak dianggap sebagai salah satu perusak keindahan kota, melainkan mendukung perekonomian masyarakat dan Kota Jayapura.

13. Pemahaman masyarakat masih kurang mengenai pemanfaatan ruang Kota Jayapura, dimana masyarakat berhak membangun apapun di tanah mereka tanpa mempertimbangkan dampak negatif yang terjadi dan kesesuaian ruangnya.

Bab 1 Pendahuluan

| I - 90

Contents

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 DASAR HUKUM ... 2

1.3 DIMENSI WAKTU ... 8

1.4 PROFIL WILAYAH KOTA JAYAPURA ... 8

1.4.1 GAMBARAN UMUM KOTA JAYAPURA ... 8

1.4.1.1 SEJARAH KOTA JAYAPURA ... 8

1.4.1.2 LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI ... 10

1.4.1.3 KONDISI FISIK ... 12

1.4.2 KESESUAIAN LAHAN ... 38

1.4.3 KEPENDUDUKAN DAN SUMBERDAYA MANUSIA ... 40

1.4.3.1 JUMLAH PENDUDUK ... 40

1.4.3.2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR ... 41

1.4.3.3 LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK ... 42

1.4.3.4 KEPADATAN PENDUDUK ... 43

1.4.3.5 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ... 46

1.4.3.6 KONDISI SOSIAL BUDAYA ... 46

1.4.4 PEREKONOMIAN KOTA ... 49

1.4.4.1 PERKEMBANGAN PDRB... 49

1.4.4.2 STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI ... 50

1.4.4.3 PDRB PERKAPITA ... 52

1.4.4.4 PENDAPATAN ASLI DAERAH ... 53

1.4.5 POTENSI SUMBERDAYA ALAM ... 55

1.4.6 POTENSI SUMBERDAYA BUATAN... 68

1.4.6.1 SISTEM JARINGAN UTAMA... 68

1.4.6.2 SISTEM JARINGAN LAINNYA ... 72

1.4.6.3 SARANA ... 83

1.5 ISU-ISU STRATEGIS ... 88

Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Jayapura terhadap Provinsi Papua ... 14

Gambar 1.2 Peta Administrasi Kota Jayapura ... 15

Gambar 1.3 Peta Topografi Kota Jayapura ... 16

Gambar 1.4 Peta Kelerengan Kota Jayapura ... 17

Gambar 1.5 Peta Ketinggian Kota Jayapura... 18

Bab 1 Pendahuluan

| I - 91

Gambar 1.7 Peta Geologi Kota Jayapura... 24

Gambar 1.8 Peta Jenis Tanah Kota Jayapura ... 28

Gambar 1.9 Peta DAS ... 29

Gambar 1.10 Peta Hidrologi Kota Jayapura ... 30

Gambar 1.11 Zonasi Gempa ... 31

Gambar 1.12 Peristiwa Tsunami Tanggal 12 Maret 2011 di Teluk Youtefa ... 33

Gambar 1.13 Peta Rawan Bencana Kota Jayapura ... 35

Gambar 1.14 Peta Rawan Bencana Banjir Kota Jayapura ... 36

Gambar 1.15 Peta Rawan Bencana Longsor Kota Jayapura ... 37

Gambar 1.16 Peta Kesesuaian Lahan Kota Jayapura... 39

Gambar 1.17 Jumlah Penduduk perdistrik di Kota Jayapura, 2006-2010 ... 40

Gambar 1.18 Piramida Penduduk ... 42

Gambar 1.19 Peta Kepadatan Penduduk Eksisting ... 45

Gambar 1.20 Peta Penggunaan Lahan Eksisting Kota Jayapura ... 57

Gambar 1.21 Peta Kawasan Pertanian dan Perkebunan Kota Jayapura ... 58

Gambar 1.22 Peta Kawasan Kehutanan ... 61

Gambar 1.23 Peta Kawasan Pertambangan ... 66

Gambar 1.24 Produksi Perikanan Laut Kota Jayapura, 2006-2010 ... 67

Gambar 1.25 Peta Jaringan Jalan ... 71

TABEL I.1 WILAYAH ADMINISTRASI KOTA JAYAPURA ... 10

TABEL I.2 PULAU-PULAU KECIL DI KOTA JAYAPURA ... 12

TABEL I.3 LUAS KELERENGAN DI KOTA JAYAPURA ... 13

TABEL I.4 DATA CURAH HUJAN PADA STASIUN DOK II JAYAPURA (MM), 2007- 2010 19 TABEL I.5 SUHU UDARA (°C), 2006-2007 ... 20

TABEL I.6 KELEMBABAN UDARA DAN KECEPATAN ANGIN, 2007-2010 ... 21

TABEL I.7 LUAS KESESUAIAN LAHAN PERDISTRIK DI KOTA JAYAPURA ... 38

TABEL I.8 SEX RATIO PERDISTRIK, 2010 ... 41

TABEL I.9 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN KELOMPOK UMUR, 2010 ... 41

TABEL I.10 JUMLAH PENDUDUK KOTA JAYAPURA, 2006-2010 DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK (%)... 43

TABEL I.11 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN KEPADATAN PENDUDUK, 2010 ... 44

TABEL I.12 PERKEMBANGAN IPM KOTA JAYAPURA TAHUN 2008-2010 ... 46

TABEL I.13 PERKEMBANGAN PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2006-2010 (JUTA RUPIAH)... 50

TABEL I.14 PDRB KOTA JAYAPURA ... 51

TABEL I.15 STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT SEKTOR, 2007-2010 (PERSEN) ... 52

TABEL I.16 PDRB PERKAPITA KOTA JAYAPURA, 2006-2010 ... 53

TABEL I.17 REALISASI DAN TARGET PENERIMAAN PAJAK DAN RETRIBUSI KOTA JAYAPURA, 2010 ... 54

TABEL I.18 REALISASI DAN TARGET PENERIMAAN KAS KOTA JAYAPURA,

Bab 1 Pendahuluan

| I - 92

TABEL I.19 LUAS LAHAN EKSISTING DI KOTA JAYAPURA, 2012 ... 56

TABEL I.20 PENETAPAN HUTAN LINDUNG, CAGAR ALAM, DAN TAMAN WISATA ALAM DI KOTA JAYAPURA ... 59

TABEL I.21 LUAS SEBARAN POTENSI SUMBERDAYA MINERAL (GALIAN BATUAN), 2011 ... 65

TABEL I.22 PANJANG JALAN DIRINCI MENURUT PERMUKAAN KONDISI JALAN DAN LUAS JALAN, 2006-2010 (KM) ... 68

TABEL I.23 JUMLAH KAPAL BERLABUH PADA SARANA PELABUHAN KOTA JAYAPURA ... 70

TABEL I.24 ARUS TURUN NAIK PENUMPANG DALAM DAN LUAR NEGERI PELABUHAN KOTA JAYAPURA ... 70

TABEL I.25 KEGIATAN BONGKAR MUAT KAPAL DALAM NEGERI ... 70

TABEL I.26 KONDISI SISTEM PEMBANGKIT JAYAPURA ... 72

TABEL I.27 BANYAKNYA PENJUALAN LISTRIK DI KOTA JAYAPURA MENURUT KELOMPOK PELANGGAN, 2006-2010 ... 73

TABEL I.28 BANYAKNYA PRODUKSI YANG DIBANGKITKAN, DIALIRKAN, DAN DIJUAL DI KOTA JAYAPURA MENURUT LOKASI, 2006-2010 ... 73

TABEL I.29 BANYAKNYA KVA, PANJANG JARINGAN, DAN JUMLAH GARDU MENURUT LOKASI ... 74

TABEL I.30 JUMLAH SENTRAL TELEPON, KAPASITAS, SAMBUNGAN TELEPON, DAN DENSITY TELEPON ... 75

TABEL I.31 POTENSI SENTRAL TELEPON DAN PELANGGAN DI KOTA JAYAPURA 76 TABEL I.32 JUMLAH TELEPON UMUM DAN TELEKOMUNIKASI, 2006-2010 ... 76

TABEL I.33 LOKASI PENEMPATAN BAK KONTAINER DI KOTA JAYAPURA ... 80

TABEL I.34 LOKASI DAN PENYEBAB GENANGAN DI KOTA JAYAPURA ... 82

TABEL I.35 JUMLAH SARANA PENDIDIKAN DI KOTA JAYAPURA ... 83

TABEL I.36 JUMLAH SARANA KESEHATAN DI KOTA JAYAPURA ... 84

Dalam dokumen 1.1 LATAR BELAKANG - 1-Pendahuluan RTRW (Halaman 88-92)

Dokumen terkait