• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isu Strategis Provinsi Riau

Jumlah Kasus Kekerasan Terhadap Angka di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2015

ANALISIS ISU STRATEGIS

2. Isu Strategis Provinsi Riau

Provinsi Riau terdiri dari Daratan dan Lautan dengan luas 107.932,71 Km, keberadaannya membentang dari lereng bukit Barisan sampai dengan selat Malaka, dalam kurun waktu 2009 – 2013 terdapat permasalahan permasalahan pembangunan yang terdiri dari:

a) Pengembangan Infrastruktur dan integrasi jaringan transportasi

Keragaman potensi sumber daya alam yang dimiliki kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Riau berpotensi untuk meningkatkan perdagangan domestik dan menghasilkan sinergi pengembangan industri unggulan wilayah. Untuk itu, dukungan jaringan transportasi wilayah dan konektifitas jalan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota menjadi sangat strategis. Kondisi saat ini menunjukkan belum optimalnya kapasitas jaringan jalan Provinsi serta belum berkembangnya integrasi jaringan transportasi jalan, kereta api, angkutan sungai, laut, dan udara yang memerlukan sinkronisasi sistem jaringan jalan dengan kebijakan tata ruang. Dalam tatanan pelayanan transporta siselain infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi, ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar bagi masyarakat masih memerlukan perhatian dan percepatan, antara lain ketersediaan sarana dan prasarana air bersih, ketersediaan listrik dan sanitasi lingkungan serta sarana dan prasarana perumahan yang layak dan kawasan permukiman, terutama pada daerah-daerah terpencil dan perbatasan. Dalam pengelolaan sumber daya air di Provinsi Riau terdapat permasalahan permasalahan antara lain, lahan kritis pada daerah aliran sungai, terjadinya pencemaran pada sumber-sumber air, bencana banjir dan kekeringan yang terjadi setiap tahun, kurangnya peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan sumber daya air, irigasi dan sumber energy listrik.

169 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005-2025

b) Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan

Pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan mempunyai peran penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, masih perlu dilakukan peningkatan kelembagaan sumber daya dan tata laksana yang meliputi penyediaan prasarana dan sarana, peningkatan kualitas tenaga pendidik, pengelolaan sistem pendidikan yang berkualitas dan pembiayaan pendidikan. Dalam pelaksanaannya, diperlukan pertimbangan kebutuhan pasar tenaga kerja. Optimalisasi pembangunan kesehatan harus dilakukan melalui peningkatan kualitas kelembagaan, sumber daya, tata kelola meliputi antara lain peningkatan kualitas prasarana sarana kesehatan, kualitas tenaga medis dan paramedis, serta perbaikan sistem pelayanan dengan memperhatikan keterjangkauan dan ketersediaan pelayanan untuk seluruh masyarakat Provinsi Riau termasuk masyarakat miskin dan kelompok masyarakat berkebutuhan khusus. Sistem pelayanan kesehatan berorientasi promotif dan preventif masih rendah.

c) Pengurangan kemiskinan, ketimpangan Ekonomi dan perluasan Kesempatan kerja

Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama pembangunan daerah. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat maka pembangunan ekonomi diarahkan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan dan pengendalian stabilitas harga kebutuhan pokok.Pembangunan ekonomi kedepan disinergikan dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang tertuang dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangungan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dalam upaya mengurangi ketimpangan ekonomi masyarakat Provinsi Riau, diperlukan keberpihakan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah termasuk pedagang informal baik melalui kebijakan maupun penyediaan fasilitas dan modal kerja. Program-program penanggulangan dan pengentasan kemiskinan di Provinsi Riau dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengembangkan peran masyarakat serta fungsi lembaga-lembaga desa, mengentaskan kemiskinan dilaksanakan melalui dua cara, yaitu (i) Mengurangi beban biaya bagi Rumah Tangga Sangat Miskin, seperti misalnya : biaya pendidikan, biaya kesehatan, infrastruktur seperti air bersih, jalan desa dan sebagainya, (ii) Meningkatkan

170 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005-2025

pendapatan Rumah Tangga Miskin dan Hampir Miskin dengan jalan antara lain pelatihan ekonomi produktif, usaha ekonomi, stimulan modal kerja/ usaha, pasar desa, dan kegiatan pemberdayaan ekonomi lokal serta peningkatan produksi melalui teknologi tepat guna yang selama ini belum optimal akan terus dimantapkan.

d) Optimalisasi pengembangan sektor dan komoditas unggulan wilayah

Menurunnya produksi minyak bumi dan gas alam di Riau akan mempengaruhi penerimaan dan pembiayaan pembangunan di Provinsi Riau pada masa akan datang. Komoditas unggulan yang dimiliki kabupaten kota berperan strategis bagi Provinsi Riau ataupun nasional di antaranya kelapa sawit, karet, pulp, tanaman pangan dan hortikultura. Namun, nilai tambah komoditas tersebut masih relatif kecil bagi daerah penghasilnya karena belum berkembangnya mata rantai industri pengolahan. Dengan bentang alam Provinsi Riau yang juga memiliki keindahan alam yang potensial dikembangkan sebagai tujuan wisata. Jika mengingat lokasi geografisnya yang sangat strategis berada pada jalur perdagangan internasional Selat Malaka, pengembangan sektor dan komoditas tersebut berpotensi menjadi penggerak utama pertumbuhan wilayah bahkan nasional dalam kerangka perekonomian Regional ASEAN yang semakin terintegrasi.

e) Peningkatan Pelayanan Publik, Kualitas birokrasi dan Tata Kelola

Kualitas birokrasi dan tata kelola yang baik berpotensi meningkatkan daya tarik dan daya saing daerah. Melalui penyederhanaan perijinan dan kejelasan regulasi,investasi di daerah akan berpeluang meningkat. Meningkatnya aktivitas ekonomi akan menyerap tenaga kerja yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan juga dimungkinkan melalui menurunnya biaya yang harus dikeluarkan rumah tangga miskin dalam mengakses pelayanan publik. Pemerintah wajib menyelenggarakan pelayanan publik yang lebih cepat, lebih murah, lebih mudah dan lebih baik. Untuk itu, pemerintah harus melakukan reformasi birokrasi dan memfokuskan pada aspek perencanaan, kelembagaan, aparatur, dan tata laksana dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance .

171 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005-2025

f) Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Dinamika pembangunan yang terjadi saat ini dengan membaiknya harga crude palm oil (CPO) akan berdampak pada alih fungsi lahan produktif pertanian ke lahan perkebunan kelapa sawit, khususnya di lokasi lahan pertanian yang ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B). Lemahnya akses petani terhadap permodalan, dan terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida, alsintan) pendukung pengembangan system agribisnis melengkapi terjadinya alih fungsi lahan. Perlindungan terhadap lahan pertanian pangan berkelanjutan dalam rangka mempertahankan luasan sawah irigasi dan nonirigasi berupa penetapan lahan pertanian pangan berkelanjutan agar tidak terjadi alih fungsi pada lahan pertanian, sehingga perlu upaya-upaya pengendalian untuk menjaga konsistensi Rencana Tata Ruang Wilayah dalam rangka mendukung perwujudan pencapaian target ketahanan pangan. Dalam mewujudkan ketahanan pangan, diperlukan penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pengembangan tata laksana dengan mengedepankan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, ketersediaan dan kesehatan pangan, akses atauketerjangkauan pangan, serta distribusi dan diversifikasi pangan. Untuk itu diperlukan sinergitas pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dengan mengedepankan kerjasama antar daerah, antar lembaga penelitian, serta penegakan hukum.

g) Pembangunan Budaya Melayu dan Kehidupan Beragama

Kota-kota dan wilayah strategis Provinsi Riau yang berada pada simpul persinggahan mobilitas antar bangsa dan suku mempunyai konsekuensi tumbuh dan berkembang menjadi kota multikultur. Kondisi ini harus disikapi dengan mewujudkan kehidupan masyarakat Riau yang harmonis dalam keragaman budaya, agama, suku dan ras. Sejalan dengan berkembangnya kehidupan masyarakat Riau yang semakin modern, budaya Melayu harus tetap dipelihara dan dikembangkan dengan mengaplikasikannya ke dalam berbagai aspek kehidupan sosial, agama, dan ketertiban umum termasuk dalam pembangunan arsitektur perkotaan.

172 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005-2025

h) Peningkatan peran swasta, investasi dan optimalisasi peran kawasan strategis Provinsi

Iklim investasi yang kondusif merupakan faktor penting untuk meningkatkan investasi di Provinsi Riau. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu pembenahan kelembagaan, ketersediaan sumber daya manusia yang terampil dan terlatih, dan tata laksana yang meliputi antara lain penyempurnaan sistem dan prosedur berinvestasi, transparansi informasi bisnis, peningkatan pelayanan terpadu, persaingan usaha yang sehat, pemberian insentif, stabilitas ketentraman dan ketertiban, ketersediaan tenaga kerja, kepastian hukum dan infrastruktur pendukung. Untuk mendukung kinerja Provinsi Riau, diperlukan pembiayaan pembangunan yang memadai, meskipun APBD Provinsi Provinsi Riau cenderung meningkat, namun belum mampu membiayai pembangunan secara keseluruhan sesuai kebutuhan. Seiring dengan penerapan prinsip good governance, membaiknya akuntabilitas keuangan daerah dimungkinkan untuk menggali potensi pembiayaan non-konvensional yang dilakukan melalui peran serta masyarakat dan dunia usaha yang proporsional. Untuk mendukung pembiayaan pembangunan melalui penerbitan surat berharga (obligasi), skema Public Private Partnership (PPP), maupun Corporate Social Responsibility (CSR), serta skema lainnya dengan memprioritaskan pembiyaaan pembangunan infrastruktur perlu diupayakan. Pemantapan peran dan fungsi Kawasan Strategis sebagai pusat pertumbuhan wilayah untuk mendorong pengembangan kawasan dalam rangka pemerataan wilayah, agar terciptanya pusat pertumbuhan baru dan pemerataan wilayah yang memerlukan pengembangan kawasan-kawasan strategis cepat tumbuh secara terintegrasi.

i) Penanggulangan Kerawanan Bencana dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup

Isu Strategis lingkungan terkait dengan pengelolaan hutan, pencemaran air, tanah dan udara, efek gas rumah kaca, masih adanya gangguan kawasan hutan yang menyebabkan degradasi dan deforestasi kawasan hutan, bencana geologi, terjadinya kerusakan lahan dilahan gambut. Di sisi lain, bencana alam juga dapat diakibatkan oleh aktivitas pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang melebihi daya dukung lingkungan sebagaimana terlihat pada bencana banjir

173 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005-2025

bandang dan kebakaran hutan, yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. j) Pengelolaan wilayah pesisir dan laut

Sebagian besar dari luas wilayah Riau merupakan kawasan pesisir dan lautan. Potensi SDA di wilayah pesisir dan lautan tersebut hingga saat ini belum dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal dalam mengembangkan perekonomian wilayah terutama potensi perikanan, wisata, pertambangan, perhubungan dan jasa lingkungan. Namun potensi yang besar tersebut telah mengalami kerusakan seperti terjadinya abrasi pantai akibat rusaknya hutan mangrove dan terumbu karang, menurunnya produksi perikanan tangkap diwilayah pesisir dan laut serta pencemaran di selat malaka.

k) Kesenjangan Antar Wilayah

Adanya disparitas perkembangan ekonomi antara wilayah Provinsi Riau bagian Tengah dengan Provinsi Riau bagian Utara dan Selatan; antara kawasan perkotaan dengan perdesaan; dan antara kawasan pantai Timur dengan wilayah bagian Barat, yang antara lain disebabkan terjadinya pemusatan usaha skala besar pada pusat-pusat kegiatan utama dan monopoli investasi beberapa perusahaan berskala besar milik masyarakat luar Provinsi Riau. Pusat-pusat kegiatan belum mampu berfungsi sebagai penggerak perkembangan wilayah.

l) Peningkatan Daya Saing

Sebagai Provinsi yang berada pada segitiga kutub perdagangan dalam kegiatan perekonomian regional dan internasional Riau harus memiliki daya saing yang handal. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan usaha yang tepat melalui penyediaan infrastruktur yang memadai, sumber daya yang berkualitas, manajemen pengelolaan daerah yang efektif,optimalisasi pertumbuhan ekonomi yang akan memperkuat daya beli masyarakat dan peningkatan daya tarik investasi.Dalam

174 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005-2025

pelaksanaannya diperlukan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat yang dilandasi dengan visi yang jauh ke depan, terukur, dan memperhatikan konstelasi persaingan lingkup global sehingga Provinsi Riau dapat berperan dalam kerangka regionalisasi ekonomi yang meliputi ASEAN Free Trade Area (AFTA), AFTA+3 (Jepang, China, Korea Selatan), ASEAN-ChinaFree Trade Agreement (ACFTA), dan Asian Pacific Economic Cooperation (APEC).

m) Peningkatan Kemandirian Pangan

Pertumbuhan penduduk dunia yang semakin pesat yang diikuti oleh semakin besarnya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian telah berdampak pada semakin terbatasnya ketersediaan pangan dunia, sehingga perlu upaya-upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki struktur produksi pangan yang diikuti dengan menekan laju pertumbuhan penduduk.Situasi produksi pangan di dunia diperkirakan relatif membaik tahun 2014. Total produksi cerealia di dunia akan meningkat 8,4% di periode 2013-2014 dibanding 2012-2013. Peningkatan terjadi 2, 6% di negara berkembang dan 17,4% di negara maju (FAO Crop Prospects and Food Situation, Desember 2013). Stok cerealia di dunia pada akhir musim 2014 diperkirakan meningkat 13,4% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan demikian, harga cerealia dunia terutama gandum, beras dan jagung akan menurun di tahun 2014. Harga kedelai internasional serta minyak nabati akan menurun juga (FAO Food Price Index, 9/1/2014). Sementara Kondisi lahan pertanian yang senantiasa mengalami degradasi dan miskin unsur hara, kurangnya ketersediaan air dengan irigasi teknis dan pengaturan air pada lahan pasang-surut sangat terbatas, rendahnya input pertanian berupa pupuk dan kapur, serta cara pengolahan yang tidak optimal mengakibatkan berkurangnya produktifitas dan menurunnya mutu produk pertanian. Pemasaran hasil pertanian masih terkendala oleh ketersediaan infrastruktur, mutu produk, dan teknologi pasca panen yang belum memenuhi tuntutan pasar.

175 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005-2025

n) Peningkatan ketahanan Energi

Minyak merupakan salah satu energi yang masih tetap dipertahankan dan dibutuhkan, namun saat ini dunia dihadapkan pada produksi minyak yang terus menurun dan sebaliknya kebutuhan akan konsumsi minyak terus meningkat sebanding dengan jumlah populasi penduduk. Indonesia sepanjang lima tahun terakhir ini, mengalami penurunan produksi rata-rata minyak bumi dibawah 1 (satu) juta barel per hari. Tingkat produksi yang cukup rendah ini terutama disebabkan oleh sebagian besar produksi minyak bumi berasal dari ladang minyak tua (mature), di mana tingkat produksinya terus mengalami penurunan (natural depletion). Ladang atau sumur minyak yang sudah lama berproduksi terutama yang berlokasi di Sumatera (Minas dan Duri) dan Kalimantan. Jumlah lapangan mature ini sekitar 60 persen dari total lapangan minyak yang saat ini ada, yakni sekitar 670 lapangan minyak. Isu internasional energy dan sumberdaya mineral adalah adanya keterbatasan energy dan pengembangan energy baru terbarukan, dalam rangka mengatasi isu dimaksud PBB telah menetapkan 3 target besar dalam struktur energy global yaitu: menjamin akses yang setara atas energi modern, melipat gandakan efisiensi energi dan melipatgandakan kontribusi energi terbarukan. Berangkat dari peningkatan tajam harga minyak dunia telah memunculkan adanya isu keamanan energi kini telah menjadi salah satu isu dalam agenda keamanan global dan hubungan internasional. Di tingkat regional (APEC) juga mengagendakan isu energi dan ketahanan pangan disamping isu-isu perekonomian.

3. Isu Strategis Kabupaten Kuantan singingi

a. Peningkatan Kualitas Pendidikan

Pada aspek pemerataan dan perluasan aksesibilitas, yang menjadi isu utama adalah upaya peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan, pengembangan dan pengelolaan sekolah serta peningkatan kualifikasi pendidikan guru menjadi S1. Peningkatan kualifikasi guru menjadi prasyarat bagi proses sertifikasi guru dan peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan serta

176 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005-2025

pemerataan kualifikasi guru tersebut. Untuk aspek tata kelola, akuntabilitas difokuskan pada upaya implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Pendidikan Berbasis Masyarakat (PBM), standarisasi pelayanan pendidikan, serta pengelolaan data dan informasi pendidikan. Penerapan MBS dan PBM merupakan media untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengawasan proses pendidikan. Adapun standarisasi pelayanan pendidikan merupakan syarat bagi terlaksananya peningkatan kualitas layanan pendidikan. Sedangkan penyediaan data dan informasi pendidikan yang akuntabel dan bersifat kekinian menjadi kebutuhan dasar bagi proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan melalui pembangunan sumber daya manusia yang unggul dengan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, efisien, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat, peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan dasar sembilan tahun, dan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah menjadi indikator penting dalam pembangunan kualitas SDM masyarakat.

b. Peningkatan Mutu Kesehatan

1) Kesehatan

Pembangunan bidang kesehatan diupayakan pada peningkatan kesehatan

melalui upaya preventif y a n g meliputi upaya penurunan tingkat kematian

ibu saat melahirkan, penurunan tingkat kematian bayi dan pemenuhan kebutuhan gizi serta penekanan wabah penyakit menular. Selain itu peningkatan kualitas layanan kesehatan merupakan hal pokok yang harus dilakukan pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara merata sehingga mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat yang murah, mudah dan

berkualitas. Permasalahan manajerial dalam sinkronisasi perencanaan

kebijakan, program, data dan informasi kesehatan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta masih terbatasnya koordinasi dan integrasi lintas sektor perlu dimaksimalkan. Penerapan jaminan

177 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005-2025

kesehatan bagi masyarakat miskin juga harus dilaksanakan secara adil dan merata sehingga menjangkau seluruh masyarakat miskin.

2) Keluarga Berencana

Pengendalian pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan peningkatan kesejahteraan keluarga harus dilaksanakan dengan peningkatan kualitas dan jangkauan layanan KB, peningkatan pemakai (akseptor) KB, sosialisasi keluarga sejahtera serta pembentukan pendampingan keluarga sejahtera mandiri. Peran penyuluh lapangan KB perlu ditingkatkan dengan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya keluarga berencana dan membangun pemahaman yang positif akan arti pentingnya KB dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga.

c. Peningkatan Pariwisata dan Budaya

Pengembangan dan pengelolaan terpadu cagar budaya perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian cagar budaya daerah dan nasional. Penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya serta kepariwisataan untuk menjaga eksistensi pariwisata daerah dan budaya perlu ditingkatkan. Penggalian dan peningkatan potensi wisata alam juga merupakan fokus kedepan dalam upaya peningkatan potensi pendapatan daerah, oleh karenanya pemenuhan infrastruktur terutama jalan juga sangat diperlukan. Dengan potensi keindahan alam pariwisata yang potensial dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

d. Pemenuhan Pelayanan Umum

1) Perencanaan Pembangunan

Perencanaan pembangunan diarahkan kepada pembangunan secara komperehensif baik secara fisik maupun non fisik, sehingga terwujud keseimbangan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Efektifitas perencanaan pembangunan sangat bergantung pada good will dan

178 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005-2025

daerah lain dan pihak ketiga dalam proses perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan menjadi faktor pendukung dalam efektifitas pelaksanaan

pembangunan.

2) Pemerintahan Umum

Perubahan tatanan penyelenggaraan pemerintahan dengan prinsip-prinsip

good governance d a n c l e a n governance mensyaratkan budaya organisasi yang memiliki kemampuan adaptasi dan penyesuaian terhadap berbagai perubahan regulasi. Sejalan dengan tuntutan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik juga dihadapkan pada permasalahan mengenai SDM aparatur yang besar secara kuantitas namun rendah dalam kualitas serta jauh dari tingkat kesejahteraan. Oleh sebab itu tantangan strategis di masa depan adalah bagaimana pembangunan aparatur pemerintah mampu menghasilkan ketersediaan SDM aparatur yang secara kuantitas sesuai dengan kebutuhan organisasi dan secara kualitas memiliki kompetensi dan moralitas. Tantangan pemerintahan juga dihadapkan pada tuntutan pelayanan prima yang cepat, tanggap dan murah. Oleh karenanya diperlukan perubahan mekanisme kerja kearah pemanfaatan teknologi sistem informasi, e-procurement, e-goverment.

Selanjutnya upaya reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik

diharapkan lebih menjamin pelaksanaan pelayanan publik dalam

penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance.

3) Kepegawaian

Fokus di sektor kepegawaian meliputi sistem pembinaan, rekrutmen, pendidikan, pelatihan, penempatan, promosi, dan mutasi PNS, serta peningkatan kesejahteraan PNS. Pelaksanaan reformasi birokrasi menjadi hal yang krusial untuk dilaksanakan dalam rangka perbaikan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat, sehingga profesionalisme birokrasi dapat terwujud.

4) Statistik

179 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005-2025

kebutuhan utama dalam proses perumusan kebijakan pemerintah daerah disertai dengan Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data. 5) Kearsipan

Pengelolaan arsip secara baik yang dapat menunjang kegiatan administrasi agar lebih lancar seringkali diabaikan dengan berbagai macam alasan. Berbagai kendala seperti kurangnya tenaga arsiparis maupun terbatasnya sarana dan prasarana selalu menjadi alasan buruknya pengelolaan arsip di hampir sebagian besar instansi pemerintah.

6) Komunikasi dan Informasi

Terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dalam pengelolaan teknologi informasi menjadikan kurang efektifnya pemanfaatan sarana dan prasarana teknologi informatika. Selain itu perlunya peningkatan kerja sama informasi dengan berbagai media massa baik cetak maupun elektronik dalam menyampaikan program dan kebijakan pemerintah sehingga dapat terwujud komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat secara intens untuk mendukung pembangunan daerah.

4. Peningkatan Infrastruktur, Perumahan dan Fasilitas Umum

1) Pekerjaan Umum

Pemenuhan infrastruktur yang berkualitas merupakan strategi kedepan yang harus dapat diwujudkan baik melalui strategi perencanaan maupun melalui strategi penerapan teknologi inovatif dalam pelaksanaan konstruksinya. Penerapan strategi perencanaan dan teknologi tepat guna dalam penanganan infrastruktur di Kabupaten Kuantan Singingi dimasa yang akan datang adalah suatu prioritas.

2) Perumahan Rakyat

Penataan lingkungan perumahan masyarakat sangat mendukung terciptanya kualitas lingkungan yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat akan perumahan yang sehat menjadi bagian penting pembangunan daerah, sebagai salah satu wujud peran pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.

180 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2005-2025

3) Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana

Peningkatan kualitas dan pencegahan degradasi lingkungan hidup, mitigasi

bencana, pengendalian pencemaran air limbah, penurunan tingkat polusi, penghentian kerusakan lingkungan di Daerah Aliran Sungai yang rawan

bencana merupakan isu yang perlu diperhatikan. Pengembangan Sistem

Peringatan Dini Bencana dan peningkatan kemampuan penanggulangan bencana melalui penguatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha mitigasi risiko bencana sangatlah penting.

4) Pertanahan dan Tata Ruang

Terjadinya alih fungsi h u t a n m e n j a d i l a h a n perkebunan yang tidak

Dokumen terkait