• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. RPJMD Tahap II (Tahun 2016 – 2021)

4.3 Isu Strategis

penanganan masalah sosial kemasyarakatan khususnya kejahatan perkotaan, tenaga kerja pertanian di desa serta rawan kemiskinan; mempersiapkan dan menyediakan peraturan perundang-undangan serta menegakkan hukum secara konsekwen dan konsisten; meningkatkan kerja sama investasi dan pengelolaan prasarana dan sarana umum antara pemerintah dan swasta; meningkatkan dan mengembangkan fungsi kota dan sistem kota-kota; dan meningkatkan asksesibilitas antara kota dengan desa.

3. Pembangunan permukiman dan perumahan rakyat, dengan prioritas: pengembangan institusi pembiayaan primer dan sekunder dalam pembangunan perumahan dan pemukiman; pengembangan sistem penyediaan, pembangunan dan perbaikan hunian yang layak, murah dan terjangkau oleh masyarakat, khususnya masyarakat berpendapatan rendah; mengembangkan sistem subsidi hunian bagi masyarakat miskin; meningkatkan kemampuan pengelolaan pelayanan prasarana ada sarana pemukiman dikawasan perkotaan dan perdesaan; mengendalikan pemanfaantan sumbedaya alam dan lingkungan perdesaan yang berlebihan; dan meningkatkan kerjasama investasi dan pengelolaan pelayanan sarana dan prasarana pemukiman antara pemerintah swasta dan masyarakat.

4. Pembangunan pesisir dan kelautan, dengan prioritas: peningkatan dan pengembangan kelembagan masyarakat yang mengacu pada nilai-nilai lokal yang mampu mengkondisikan pengelolaan sumber daya laut yang dapat memberikan manfaat seluas-luasnya; mengembangkan pemanfaatan dan pengelolaan potensi sumber daya alam kelautan melalui perumusan tata ruang pantai dan laut yang pemanfaatannya diarahkan untuk mendukung peningkatan produksi; dan mengembang-kan sarana dan prasarana serta penguasaan, pengembangan dan penerapan teknologi yang diperlukan untuk pemanfaatan sumber daya kelautan.

5. Pembangunan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan pri-oritas: peningkatan kerjasama antar pemerintah dan dunia usaha dengan lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka pemanfaatan dan penerapan IPTEK.

4.3 Isu Strategis

Isu strategis merupakan salah satu pengayaan analisis lingkungan eksternal terhadap proses perencanaan. Isu strategis suatu hal yang harus

4 - 40 diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan, karena dampaknya yang signifikan terhadap entitas (daerah/masyarakat) dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang sangat besar begitupula sebaliknya. Dalam hal tidak dimafaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.

Di Kabupaten Konawe Utara, selain isu internal juga memiliki masalah dan isu yang bersifat eksternal dalam rangka penyelenggaraan pembangunan. Terdapat beberapa hal yang diangkat menjadi isu eksternal yang akan berpengaruh besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Konawe Utara dimasa Mendatang.

Isu strategis internasional yang berkaitan langsung dengan proses pembangunan di Kabupaten Konawe Utara adalah MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang sudahberlaku tahun 2015 menjadi tantangan besar bagi daerah yang belum siap. Kondisi ini akan menjadi peluang daerah jika daerah tersebut secara terencana memiliki kesiapan untuk mengantisipasi dan berperan aktif dalam pasar bebas ASEAN, Asia dan Global, sehingga Kabupaten Konawe Utara harus segera mempersiapkan diri.

Tantangan yang akan sangat mempengaruhi pemanfaatan sumber daya alam dan kondisi sosial adalah pemanasan global. Kondisi ini mempengaruhi perubahan iklim yang akan menjadikan jadwal cuaca tidak menentu. Hal ini tentu mengancam proses produksi yang bergantung pada sumber daya alam, misalnya, di sektor pertanian terjadi perubahan musim tanam, di sektor perikanan, nelayan tidak lagi memiliki pengetahuan yang tepat kapan harus melaut dan kapan harus beristirahat. Ini tentu juga menjadi ancaman bagi pengembangan industri yang hendak dikembangkan.

4.3.1 Isu Strategis Nasional

Kondisi geoekonomi global tetap akan menjadi tantangan sekaligus peluang bagi perekonomian Indonesia dalam lima tahun kedepan. Tantangan dan peluang tersebut antara lain adalah sebagai berikut : Pertama, Proses pemulihan ekonomi global saat ini diperkirakan akan berlangsung secara moderat. Kedua, pusat ekonomi dunia ke depan diperkirakan akan bergeser terutama dari kawasan Eropa-Amerika ke kawasan Asia Pasifik. Ketiga, tren perdagangan global ke depan tidak saja dipengaruhi oleh peranan perdagangan

4 - 41 barang, Keempat, harga komoditas secara umum diperkirakan menurun, namun harga produk manufaktur dalam tren meningkat. Kelima, semakin meningkatnya hambatan non tarif di negara tujuan ekspor. Keenam, implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yang akan dimulai tanggal 31 Desember 2015.

Ketujuh, pergeseran fenomena kerjasama ekonomi ke arah plurilateral dan mega

blok.

Konstelasi geo-politik global akan menjadi tantangan, khususnya bagi negara yang terbuka dan luas seperti Indonesia. Amerika Serikat masih merupakan kekuatan utama dunia. Upaya penyeimbangan kembali oleh Amerika Serikat di kawasan Asia Pasifik (Rebalancing Asia Pacific) merupakan salah satu perkembangan geo-politik saat ini. Perluasan kekuatan pertahanan dan keamanan Amerika Serikat dilakukan dengan menggelar lebih banyak armada di Kawasan Asia Pasifik. Selain itu, Amerika Serikat juga memperkuat kerja sama militer dengan Australia, Jepang, Filipina, Korea Selatan, Singapura, India, New Zealand, Vietnam dan Indonesia; dan mengupayakan kerjasama militer dengan Tiongkok. Dalam membentuk aliansi kekuatan ekonomi, Amerika Serikat juga berperan dalam menggalang keikut sertaan negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk bergabung dalam Trans Pacific Partnership (TPP), meningkatkan bantuan luar negeri ke Asia Pasifik, serta meningkat-kan volume perdagangan dengan negara di Asia Pasifik.

Kondisi geografi Indonesia yang terbuka menjadi peluang bagi negara lain masuk dan melakukan aktivitasnya di wilayah Indonesia dengan berbagai dampak yang ditimbulkannya. Pencurian ikan, perompakan, penyelundupan, peredaran narkotika, perdagangan manusia, eksploitasi ilegal sumber daya alam seperti kayu, produk kayu dan kertas merupakan bentuk-bentuk ancaman terhadap kehidupan masyarakat dan berdampak pula pada kerugian ekonomi.

Pada lingkungan Geo-politik regional, dunia mengalami proses perubahan situasi global yang ditandai dengan pergeseran hegemoni negara-negara Barat menuju pada kebangkitan ekonomi negara-negara Timur. Pergeseran ini tidak lepas dari strategi negara-negara Timur menyiasati globalisasi, yakni memanfaatkan momentum krisis yang melanda negara-negara Barat dan memantapkan nasionalisme di dalam negerinya dengan melakukan proteksi terhadap potensi geo-politik dan geo-ekonomi dari berbagai bentuk intervensi asing. Bahkan, beberapa negara di Asia Timur dapat mengambil keuntungan untuk memperkuat basis ekonomi dan politik domestiknya.

4 - 42 Selanjutnya lingkungan strategis nasional, diantara negara-negara tetangga, Indonesia merupakan nega-ra demokrasi terbesar dalam konteks regional, dan terbesar ketiga di dunia. Pada konteks geo-politik nasional, Indonesia menghadapi sua-tu lingkungan strategis yang akan mempengaruhi eksistensi demo-krasi dan kemajuan Indonesia. Sepanjang sejarah negara ini, Indonesia menghadapi fakta bahwa kebhinekaan bangsa dari segi geografis, etnis, kebudayaan, agama telah menjadi modalitas dan unsur-unsur penguat bangunan bangsa Indonesia. Pendiri bangsa Indonesia secara positif berhasil menjadikan perbedaan-perbedaan dalam unsur pembentuk bangsa Indonesia sebagai potensi yang mem-perkaya Indonesia, terutama dalam menjadikan Indonesia faktor penting dalam konteks regional maupun global. Namun, sejarah juga mencatat bahwa perbedaan dapat dieksploitasi menjadi faktor yang berpotensi untuk merenggangkan, bahkan memecah ikatan persau-daraan kebangsaan. Bahkan tidak jarang, faktor yang merenggangkan adalah kepentingan politik-ideologis yang datang dari luar Indonesia, termasuk persaingan Blok Barat-Blok Timur dan perang dingin di masa lalu, dan pada masa sekarang menghadapi pengaruh gagasan ideologi tertentu yang membenarkan tindakan terorisme untuk mendirikan negara baru melawan Pancasila.

Selain isu-isu tersebut diatas, Indonesia mempunyai peluang untuk dapat menikmati ‘bonus demografi’, yaitu percepatan pertumbuhan ekonomi akibat beru-bahnya struktur umur penduduk yang ditandai dengan menurunnya rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk non-usia kerja kepada penduduk usia kerja. Perubahan struktur ini memungkinkan bonus demografi tercipta karena meningkatnya suplai angkatan kerja (labor supply), tabungan (saving), dan kualitas sumber daya manusia (human capital). Di Indonesia, rasio ketergantungan telah menurun dan melewati batas di bawah 50 persen pada tahun 2012 dan mencapai titik terendah sebesar 46,9 persen antara tahun 2028 dan 2031. Indonesia mempunyai potensi untuk memanfaatkan bonus demografi baik secara nasional maupun regional. Penduduk usia produktif Indonesia sendiri menyumbang sekitar 38 persen dari total penduduk usia produktif di ASEAN. Tingginya jumlah dan proporsi penduduk usia kerja Indonesia selain meningkatkan angkatan kerja dalam negeri juga membuka peluang untuk mengisi kebutuhan tenaga bagi negara-negara yang proporsi penduduk usia kerjanya menurun seperti Singapura, Korea, Jepang dan Australia.

4 - 43

4.3.2 Isu Strategis Regional

Dalam RTRW dan RPJMD Propinsi Sulawesi Tenggara, terdapat kebijakan yang sangat mempengaruhi Kabupaten Konawe Utara dalam Pembangunan. Kebijakan tersebut adalah ditetapkannya Kabupaten Konawe Utara sebagai Kawasan Strategis Provinsi Pusat Kegiatan Industri Pertambangan Asera Wiwirano Langgikima (KSP-PKIP AWILA). Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan perekonomian wilayah, melalui optimalisasi pemanfaatan keunggulan komparatif dan kompetitif sumber daya mineral yang dimiliki PKIP Kabupaten Konawe Utara, sehingga keunggulan komparatif yang dimiliki seyogyanya didorong menjadi keunggulan kompetitif melalui berbagai kebijakan dan program penataan ruang yang komprehensif, terpadu, dan berkelanjutan.

Penetapan kawasan strategis Pusat Kegiatan Industri Pertambangan Kabupaten Konawe Utara bertujuan untuk mendorong pengembangan sektor basis atau primer yaitu sektor pertambangan yang difungsikan sebagai aktivitas ekonomi hulu, dalam rangka mendukung aktivitas ekonomi hilir dan pengembangan industrialisasi yang berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi skala besar.

4.3.3 Isu Strategis Lokal

Isu strategis lokal merupakan isu staregis yang terjadi di Kabupaten Konawe Utara baik dari sisi kebijakan, maupun dari sisi faktual daerah. Kebijakan yang dapat dijadikan acuan isu strategis salah satunya adalah perencanaan jangka panjang, baik berupa Dokumen Perencanaan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) maupun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan kebijakan-kebijakan lainnya. Sebagai dasar, telaahan isu strategis yang akan menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD.

4.4 Keterkaitan Permasalahan Pembangunan Daerah dengan Isu

Dokumen terkait