• Tidak ada hasil yang ditemukan

IT’S CALLED MAGIC

Dalam dokumen MIND-iPULATION (Halaman 57-60)

Sesuai dengan judulnya, bagian ini seharusnya tidak untuk disalahgunakan. Ini hanyalah sebuah wacana yang mungkin anda dapat mencarinya sendiri untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci di http://www.wikipedia.org/. Membahas bab sebelumnya jelas bahwa manusia memiliki kemampuan atau potensi untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, terlepas ia mendapatkannya dengan cara yang benar atau salah. Perlu diingatkan bahwa setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawabannya. Dan segala sesuatu terjadi sesuai sunatullah atau kehendak-Nya. Jadi berhati-hatilah menggunakan ilmu yang satu ini. Allah SWT berfirman:

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitanpada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikatdi negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (QS: Al Baqarah: 102).

Magic

Magic is the supposed use of unnatural or superhuman power by a person to try to control human actions or natural events. Magic often seems to achieve results, but the results actually have other causes. Jadi magic atau kalau boleh saya sebut sihir, mewujudkan apa yang menjadi keinginan kita menggunakan cara yang tidak lazim. Sihir hanya berfokus pada hasil, bukan proses. Perlu menjadi catatan disini, bahwa sihir melawan freewill atau kehendak bebas, atau dalam agama Islam disebut juga sunatullah atau kehendak-Nya.

Pada jaman dahulu manusia menggunakan sihir untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dengan cara yang cepat dan instan, tanpa memperhatikan efek atau akibat yang ditimbulkan pada

57

dirinya maupun orang lain. Umumnya sihir lebih banyak mendatangkan keburukan dibandingkan kebaikan, karena dalam sihir kita memaksakan kehendak kita pada orang lain atau melawan freewill.

Meminjam istilah “butterfly effect”, merubah suatu peristiwa yang seharusnya terjadi atau tidak terjadi akan berdampak pada peristiwa lainnya. Semua peristiwa saling terkait satu dengan lainnya. Apa yang kita anggap baik, belum tentu baik. Dan apa yang kita anggap buruk, belum tentu buruk. Semua rahasia hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui. Jadi memang seharusnya kita tidak memaksakan untuk melawan freewill.

Contohnya saja, seharusnya untuk mendapatkan hati seorang gadis kita harus melalui proses yang panjang dan melelahkan untuk meluluhkan hatinya, meyakinkan dirinya akan kesungguhan cinta kita, sehingga cinta kita dapat diterima. Namun dengan sihir, proses itu dipersingkat. Gadis tersebut bahkan langsung jatuh cinta saat pandangan pertama. Bahkan ia tidak mau jauh dari kita dan rela memberikan segalanya untuk kita. Kalau dalam istilah jawa dikenal dengan ilmu pelet. Namun efeknya akan dirasakan dikemudian hari. Cinta gadis tersebut akan berubah menjadi kebencian kepada kita setelah hilang pengaruh sihirnya, atau bahkan ia bisa gila jika kita tinggalkan, dan mungkin melakukan aksi nekat bunuh diri.

Elements of Magic

The practice of magic includes special words, actions, and objects. Most magic involves a person called a magician, who claims to have supernatural powers. Jadi ilmu sihir melibatkan elemen kata-kata atau mantra, perbuatan atau ritual dan objek atau benda. Umumnya sihir dilakukan oleh mereka yang mengaku memiliki kekuatan gaib.

Mantra adalah kalimat pendek yang memiliki susunan kata-kata yang lugas dan tegas, namun kadang tidak memiliki arti yang jelas. Suatu mantra diyakini memiliki kekuatan gaib apabila diucapkan oleh orang-orang tertentu. Mantra dapat disamakan juga dengan sugesti.

Ritual adalah suatu perbuatan atau tindakan yang mengiringi pengucapan mantra dengan tujuan meyakinkan tercapainya suatu hasil. Umumnya ritual menggambarkan suatu proses mendekatkan diri pada kekuatan gaib menggunakan cara-cara yang tidak lazim demi tercapainya suatu hasil.

Sedangkan obyek adalah benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan gaib. Ia mewakili simbol-simbol yang kita anggap dapat melindungi kita, mewakili seseorang yang menjadi maksud atau tujuan kita, serta mempercepat suatu proses atau terwujudnya suatu keinginan.

Penyihir adalah seseorang yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Seorang penyihir diyakini mendapatkan kekuatannya secara turun-temurun atau melalui suatu proses tertentu. Satu hal yang pasti ia sangat yakin dan percaya dengan kemampuannya.

58

Kinds of Magic

Many anthropologists classify magic as homeopathic or contagious, according to its basic principle. Some people divide magic into black magic and white magic. Black magic harms people, but white magic helps them. Witches usually practice black magic. But a saint may cure a sick person using white magic.

Jadi berdasarkan prinsip utamanya, sihir dibagi menjadi homeopathic magic dan contagious magic. Homeopathic magic didasarkan pada prinsip bahwa kemiripan menarik kemiripan. Pada umumnya mereka menggunakan ritual atau obyek yang mewakili simbol atau tujuan yang ingin mereka capai, sehingga sihir ini disebut juga immitative magic. Banyak hal-hal tabu yang berdasarkan prinsip ini.

Contagious magic berasal dari kepercayaan bahwa seseorang dapat mempengaruhi orang lain menggunakan obyek yang berasal dari, atau pernah bersentuhan langsung dengan orang tersebut. Contohnya menggunakan potongan kuku atau rambut. Kuku atau rambut dipercaya dapat mempengaruhi orang yang memilikinya, bahkan jika ia sudah dipotong. Dalam ilmu santet yang dikenal di masyarakat kita, dengan menggunakan potongan rambut atau kuku yang ditempelkan pada boneka, dalam jarak jauh seorang tukang sihir dengan mantra dan ritualnya dapat mencelakai atau membunuh seseorang tanpa bersentuhan langsung dengan orang tersebut.

Sedangkan berdasarkan tujuannya, sihir dibagi menjadi black magic dan white. Black magic bertujuan menyakiti sedangkan white magic bertujuan menolong. Umumnya black magic dipraktekkan oleh seorang penyihir atau dukun. Sedangkan white magic dipraktekkan oleh seorang santo atau tabib.

59

XII

Dalam dokumen MIND-iPULATION (Halaman 57-60)

Dokumen terkait