• Tidak ada hasil yang ditemukan

JADIKANLAH DIRIMU MUHAMMAD

Dalam dokumen Kitab Barencong (Halaman 108-112)

NUR MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD adalah ; HAKIKAT ALAM ; sebab seluruh alam maya pada ini terbit daripada NUR MUHAMMAD jua adanya. Disini para ulama tidak banyak yang mengetahui arti dan makna yang sebenarnya daripada Nur Muhammad itu tadi.

Ia bukan cahaya yang dalam pahaman para kebanyakan orang. Ia bukan mat, bukan benda, bukan matahari, bukan cahaya seperti sorot lampu dimalam hari. Tetapi diatas daripada segala-galanya ; diatas daripada cahaya segala cahaya.

NUR MUHAMMAD itu adalah cahaya diatas cahaya yang cerlang cemerlang, tiada cahaya yang lebih bercahaya ang lebih qadim daripada Nur Muhammad itu. Nur disini adalah cahaya yang abadi dan petunjuk hidayah. Nur Muhammad itulah asal segala kejadian, dan dia telah terjadi sebelum apa yang terjadi. Dalam hal kejadian dialah yang awal, dalam hal kenabian dialah yang akhir dalam kejadian (kesahiran). Alhak adalah dengan dia, dan dengan dialah hakikat. Dialah yang pertama dalam hubungan, dialah yang akhir dalam kenabian, dialah yang bathin dalam hakikat, dan dialah yang mahir dalam ma’rifat. NUR MUHAMMAD atau hakikat Muhammad itulah yang memenuhi tubuh Adam dan tubuh Muhammad.

Maka apabila NUR MUHAMMAD atau petujnjuk hidayah Muhammad itu telah masuk kedalam diri kita in; maka otomatis dia membawa cahay yang abadi sepanjang masa. NUR MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD itu qadim pula. Dan apabila Muhammad mati sebagai tubuh, namun NUR MUHAMMAD itu tetaplah ada. Sebab NUR MUHAMMAD itu tiada lain daripada NUR ZAT.

Jadi ALLAH, MUHAMMAD, ADAM adalah satu jua adanya. Insan kamil pun Allah jua ; Muhammad dan Adam pun pada hakikatnya. Jadi pada hakikatnya manusia ini adalah Tuhan dalam Rahasia. Tuhan menurut bentu dan surahnya sendiri, maka dari itu Tuhan memerintahkan kepada malaikat supaya sujud kepada ADAM.

Disini baiklah hamba jelaskan secara mendalam tentang KUN MUHAMMAD IT TADI. Jangan menetapkan saja kepada Muhammad s.a.w yang di MEKKAH itu atau di MADINAH itu. itu memang yang menjadi bibit; bibitnya yang telah ma’rifat. Tetapi carilah hakikat nabi yang ada didalam sekujur wujud kita ini. Sebab Muhammad itu tiada mati-mati dan kekal. Kalau dia mati maka pastilah Dunia ini akan hancur lebur. Semuanya hancur kecuali wajahnya. Jadi pada hakikatnya dia tetap hidup dan tiada mati-mati(langgeng selama-lamanya). Oleh sebab itu cobalah cari Muhammad itu, artinya ; RASA TUHAN yang ada disekujur wujud kita pribadi. disekujur kita pribadi, kalau sudah ketemu tentu saja ma’rifat kepada zat tuhan yang Maha agung itu.

ketahui olehmu bahwa ma’rifat seseorang itu tidak akan dapat dilihat dengan mata kepala ini, tetapi tetap saja kta ini tidak punya daya upaya, selain rasa Tuhan yang maha kuasa, yang tetap mengetahuinya. Tetapi hanya yang goib diwujud kita ini harus bisa ketemu, supaya bisa pulang keasalnya semula. Yaitu kerasa yang dahulu itu, yaitu pulang kepada rasa Allah atau rasa Tuhan semula. Sebab kalau tidak ketemu sekarang ini tentu nanti tidak akan bisa pulang kembali kepada rasa semula. Yaitu kepada RASA yang haq itu, maka dari pada itu ma’rifatullah lain tidak. Dan kalau belum ma’rifat dikhawatirkan matinya sesat sekarang barulah kita berkisar pula kepada membicarakan SUMBER yang satu.

HAKIKAT RUH itu ialah bukti nyatanya rasa. (hakikat nyawa). Sedang rasa itu adalah beberapa unsure nafsu atau beberapa fasal nafsu. Adapun yang disebut atau yang dimaksud kehidupan yang kekal abadi itu adalah : hidupnya illahi Robbi. Yaitu yang bersifat terang-benderangnya, yang tiak terkena mati dan meliputi seluruh alam ini. Begitu pula seperti Arsy, kursyi, sorga dan neraka yang meliputi semuanya itu, oleh karena itu ia merupakan sifat hidup Tuhan Allah azzawazalla. Jalan yang demikian ini disebut oleh kaum sufi, SAMUDERA HIDUP. Sedang bibit nyawa itu disebut hidupnya seluruh bentuk dan jasad ; sekalipun sampai kepada bakteri, dan kuman-kuman yang sangat kecil sekalipun. Juga manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan apapun jua yang bernyawa atau yang hidup didalam seluruh semesta ala mini, semuanya bersumber dari yang satu itu jua adanya. Sedangkan segala kehidupan didalam dunia ini tidak terbilang banyaknya, hanyalah Cuma itu hanya nyawa. Yaitu yang ada disemua bentuk jasad kita ini. Dan janganlah kita memahami bahwa satu Tuhan itu terbagi-bagi miliyuran jiwa.

Lalu sedikt demi sedikit akan menjadi kurang. Maka dari itu janganlah salah mengerti, bahwa zat Tuhan itu tidak ada berubah sedikit juapun. Tetapi tetap saja langgeng tidak berkurang dan tidak akan bertambah lagi. Karena zat Tuhan yang hakiki itu tidak pernah rusak dan tidak pernah binasa oleh apapun.

Sekarang baiklah kita umpamakan atau kita buat sebuah missal untuk memudahkan paham kita. Umpamanya didunia ini kita nyalakan satu lampu dan lampu itu kita tutup dengan satu kawat kasa yang sangat halus dan menggelembung. (cembung). Dan kawat kasa itu bermiliyunan lubangnya, yaitu lubang kawat kasa itu.

Yaitu lubang kawat kasa itu tadi. Jadi setiap lubang cembung itu adalah sebagai nyawa, satu pula.maka jelaslah kepada kita bahwa setiap lubang kawat kasa tersebut memiliki satu nyawa. Dan lampunya hanya yang satu itu jua adanya.

Demikianlah yang menjadi kita bagi seluruh manusia, ataupun makhluk yang lainnya.

Begitulah sebuah contoh untuk jadi perbandingan dan untuk memudahkan faham kita adanya. Kalau tidak ada contoh dan perumpamaannya, maka sulitlah kita memahaminya. Maka dari itu setiap seorang guru atau seorang ulama tasauf haruslah banyak memberikan contoh dan perumpamaan supaya si murid mudah memahaminya. Jadi yang sebenarnya yang sulit itu bukanlah guruulama itu, tetapi yang ulit itu adalah si muriditu sendiri. Didalam penuntutan itu ata menuntut ilmu tasauf yang utama sekali ialah FAHAMNYA.

Makanya dicari dengan jalan berbelit-belit. Tuhan tidak keberatan menganugerahi kita dengan rahasia ma’rifatnya. Hanyalah kita disuruh memahami dengan fahamnya. Tidak seorangpun yang faham, kecuali dengan fahamnya. Karena didalam ilmu ketuhanan itu tidak seorangpun mendapatkan KIMMIZATNYA, kecuali dengannya jua.

Demikianlah agar kita menjadi maklum adanya.

---oo0oo---Fasal pada menyatakan artinya yang bernama Alam itu, maka ada satu-satunya tersebut bahwasannya ini soal dan jawab, enjunjungkan yang mana yang dinamai JAMAL A’LAM. Didalam tubuh kita ini bernama manusia, dan yang dinamai kursyi itu apa ?

Dan yang dinama CUPU GADING itu apa ? Yang dinama MANI ASTAGIN itu apa? Yang dinamai Alam awal itu apa?

Yang dinamai PADANG TEPI LAUT itu apa? Yang dinamai KUDA SAMBRANI itu apa? Yang dinamai MALAIKAT itu apa?

Yang dinamai akan alam JABARUT itu apa? Yang dinamai SRI KAMINTING itu apa? Yang dinamai BUKIT TURSINA itu apa? Yang dinamai MEKKAH itu apa?

Yang dinamai MADINAH itu apa? Yang dinamai TIANG ARSY itu apa?

Yang dinamai GUNUNG JABAL KAP itu apa? Yang dinamai KAWAH NERAKA itu apa? Yang bernama qur’an 30 huruf itu apa? Yang bernama LOH MAHFUD itu apa? Yang bernama KALAMULLAH itu apa? Yang bernama ZIKIR RAHMAN itu apa? Yang bernama ALAM UHUK itu apa? Yang bernama KIRAMAN itu apa? Yang bernama KATIBIN itu apa?

Yang bernama MAKAM RASULULLAH itu apa? JAWAB

Yang bernama JAMAL A’LAM itu KEPALA Yang bernama kursyi tempat duduk sat

Yang bernama CUPU GADING itu UBUN-UBUN

Yang bernama ALAM AWAL antara kedua kening

Maka soal CUPU GADING itu apa isinya dan manik agina itu apa

Isinya, maka jawabnya : CUPU itu malunya perempuan akan ininya dan ASTAGINA itu percintaan perempuan akan isinya.

Yang bernama padang tepi laut itu MATA.

Yang bernama KUDA SAMBRANI itu BIJI MATA. Yang bernama alam jabarut itu MATA YANG HITAM

Yang bernama SRI KAMUNTING itu ORANG-ORANG MATA. Yang bernama ALAM JABARUT MATA YANG HITAM

Yang bernama BUKIT TURSINA HIDUNG Yang bernama MEKAH ITU PIPI KANAN Yang bernama MEKAH ITU PIPI KANAN Yang bernama MADINAH ITU PIPI KANAN

Yang bernama TIANG ARSY ITU BATANG LEHER Yang bernama GUNUNG JABALKAP ITU RAGU Yang bernama KAWAH NERAKA ITU MULUT Yang bernama KAWAH NERAKA ITU MULUT Yang bernama QUR’AN ITU 30 HURUF ITU GIGI Yang bernama LUH MAHFUD ITU LIDAH

Yang bernama KALAMULLAH ITU AMAL LIDAH Yang bernama ZIKIR RAHMAN itu DIBAWAH LIDAH Yang bernama ALAM UHUK ITU LUBANG HIDUNG Yang bernama KINAMAN ITU BAHU KANAN

Yang bernama KATIBIN ITU BAHU KIRI

Yang bernama MAKAM RASULULLAH itu ialah orang yang MA’RIFAT kepada ALLAH Yang bernama tempat sujud itu DAHI

Yang bernama telapak nabi mi’raj itu ialah antara hidung dan bibir kita yang diatas Yang bernama KAIN ASANDUSIN ialah TELAPAK TANGAN

Yang bernama AIR JAM-JAM JAMILLAH ialah AIR MATA

Yang bernama MINYAK ZAITUN ialah disamping hidung kiri dan kanan Yang bernama TOMDIL itu ialah TERGANTI

Yang bernama MI’RAJ itu BERJALAN Yang bernama IHRAM itu TERPANDANG Yang bernama MUNAJAT itu BERKATA- KATA.

Dalam dokumen Kitab Barencong (Halaman 108-112)

Dokumen terkait