• Tidak ada hasil yang ditemukan

YANG DIMAKSUD MA’SIAT BATHIN

Dalam dokumen Kitab Barencong (Halaman 130-142)

1. Minta habarkan dan minta didengari oleh orang tatkala berbuat ibadat (sembahyang). 2. Ria, minta dilihat orang waktu ibadat

3. Membesarkan diri – angkuh-sombong - menghina orang lain 4. Hasad – dengki akan anugerah Allah Ta’ala kepada orang lain 5. Al-Haqad – dendam pada orang lain

6. Hubul Mal –kasih akan harta dunia, kikir berbuat sedekah 7. Hubul Jah – kasih akan kejahatan

8. Hubul mada – kasih untuk dipuji

9. Hubul dunnya – kasih akan dunia malas beribadat untuk akhirat 10. Ujuh – menyebut-nyebut orang lain dengan sindiran

Demikianlah yang dimaksud dengan maksiat bathin. Semoga kita sekalian sungguh-sungguh terlepas daripada yang 10 (sepuluh) pasal tersebut.

---oo0oo---BISMILLAHIRRACHMANNIRRAKHIM

Alhamdulillahi robbil alamin washolatu wassalamu ala asrofil anbiya wal mursalin wa’ala alihi wasahbihi ajmain amma ba’du.

Asal suatu risalah yang kecil yang menyatakan usul bagida ALI kepada RASULULLAH S.A.W. barang siapa mengetahui jalan sempurna amalnya ini. Bermula sembah asiyidina ALI.

Ya Tuhanku apakah Syari’at, tharikat, hakikat, dan ma’rifat itu. Jawab Rasulullah

Syareat itu pada TAUBAT Tharikat itu pada HATI Hakikat itu pada RUH

Ma’rifat itu pada ZAT ALLAH Sembah syaidina ALI

Ya tuhanku apakah syareat, tharekat, hakikat, dan ma’rifat itu, samakah, samakah berlainankah amalnya.

Jawab Rasulullah s.a.w

Asalnya orang sareat dan tharikat ; semata-mata mengerjakan segala pesuruh. Amalnya orang hakikat ; mengesakan Zat Allah

Sembah Saiyidina ALI

Ya Tuanku adapun syareat, tharekat, hakikat, dan ma’rifat, berlainankah atau samakah nafsunya. Jawab Rasulullah s.a.w

Syariat, nafsunya, amarah, matinya hancur lebur/cerai berai Tharekat, nafsunya sawiyah, matinya kurus kering

Hakikat nafsunya lawwamah, matinya lamak gemuk putih kuning Ma’rifat nafsunya mutmainah, matinya lenyap dalam kubur

Sembah saiyidina ALI ya tuanku adapun syareat, tharekat, hakikat, ma’rifat, berlainankah atau samakah sembahyangnya.

Jawab Rasulullah s.a.w

Sembahyang orang sareat akan kiblat. Menghadap baitullah membara hatinya bercahaya. Sembahyang orang tharekat membara hatinya bercahaya, kiblatnya menghadap Baitul makmur. Sembahyang orang hakikat kiblatnya menghadapa Arsy membara hatinya bercahaya.

Sembahyang orang ma’rifat kiblatnya menghada seperti firman Allah s.w.t. didalam al-qur’an. FA’ATIMALLA TUWALLU FASSAMA WAD HULLAH

Barang siapa dimana kamu menghadap akan mukamu/wajahmu, atau akalmu, rohmu maka disanalah wujud Allah bercahaya-cahaya dan imannya terang tiada sepertinya.

Sembah sayisina ALI

Ya tuanku adapun syareat, tarekat, hakikat dan ma’rifat, berlainankah atau samakah pekerjaannya.

Jawab Rasulullah s.a.w

Pekerjaan sareat itu : mengucap syahadat, sembahyang, puasa, memberi zakat dan naik haji. Pekerjaan tarekat itu : mentasdikkan barang yang diamalkannya

Pekerjaan hakikat itu : senantiasa tetap adanya dan mengesakan zat Allah Ta’ala menepikan barang lainnya.

Pekerjaan ma’rifat itu: semata-mata tetap adanya dan sendirinya zat Allah Ta’ala Sembah sayidina Ali

Ya Tuanku adapun sareat, tarekat, hakekat dan ma’rifat, berlainankah atau samakah alamnya Sabda Rasulullah s.a.w

Sareat itu ialah : alamnya perjalanan tubuh

Tarekat itu ialah : alamnya malakut perjalanannya hati Hakikat itu ialah : alamnya jabarut perjalanannya RUH Ma’rifat itu ialah : alamnya lahud perjalanannya SIR Sembah sayidina Ali

Syareat, tharekat, hakikat, ma’rifat, samakah ilmunya. Sabda Rasulullah s.a.w

Sareat itu ialah : ilmunya yakin Tharekat itu ialah : Ainal yakin

Hakikat itu ialah: Haqul yakin Ma’rifat itu ialah : Kamallul yakin Sembah Sayidina Ali

Apakah yang empat itu sama kebangkitannya? Sabda Rasulullah s.a.w

Kebangkitan sareat ialah : taubat sekalian dosa

Kebangkitan tarekat ialah : sabar dan ridha akan qudrat Allah

Kebangkitan hakikat ialah : syukur akan barang yang dating daripada Allah swt. Kebangkitan ma’rifat ialah : ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah Ta’ala. Maka sembah Sayidina Ali

Ya tuanku orang yang ampuk itu apa kejadiannya. Sabda Rasulullah saw

Adapun sareat itu ialah : kejadiannya af’al Adapun tharekat itu ialah : kejadiannya asma Adapun hakikat itu ialah : kejadiannya sifat Adapun ma’rifat itu ialah : kejadiannya zat Sembah Sayidna Ali

Adapun yang empat (4) itu apakah atas zatnya Sabda Rasulullah saw

Adapun sareat itu ialah : kulit dan bulunya Adapun tharekat itu ialah : darah dan daging Adapun hakikat itu ialah : urat tulang

Adapun ma’rifat itu ialah : otak dan sumsum Sembah Sayidna Ali

Ya tuanku adapun yang 4 itu apakah maujudnya Sabda Rasulullah saw

Sareat itu ialah : pendengarannya Tharekat itu ialah : penglihatannya Hakikat itu ialah: penciumannya Ma’rifat itu ialah : pengrasanya Sembah Sayidna ALI

Ya tuanku adapun yang 4 (empat) itu berlainankah Rohnya Sabda Rasulullah saw

Syareat itu ialah : Rohani Tharekat itu ialah : Rahmani Hakikat itu ialah: Roh Idofi Ma’rifat itu ialah : Robbani

Sembah Sayidna ALI

Ya, tuanku : Apakah yang tinggi tiada rendah Yang hidup tiada mati.

Yang luas tiada sempit Yang benar tiada salah

Yang menghadap tiada membelakangi Yang manis tiada pahit

Yang ruh tiada dua Sabda Rasulullah s.a.w

Yang tinggi tiada rendah itu Allah Yang hidup tiada mati itu Allah Yang besar tiada kecil itu Allah Yang hampir itu tiada jauh itu Allah Yang luas tiada sempit itu Allah

Yang menghadap itu tiada membelakangi itu Allah Yang suci itu tiada nazis itu Allah

Yang manis tiada tiada pahit itu Allah Yang ESA tiada dua itu Allah

Sembah Sayidina ALI

Ya, tuanku dapatkah hamba peroleh ilmuyang dimiliki itu? Maka sabda Rasulullah s.a.w

Siapa ia sungguh-sungguh mengenal dirinya itulah yang tinggi tiada rendah Siapa yang merendahkan diri itulah yang besar tiada kecil

Siapa yang mengesakan Allah itulah yang hidup tiada mati Siapa percaya akan Allah ituah yang suci tiada Nazis

Dan barang siapa yang tiada sirik itulah yang manis tiada pahit Barang siapa yang menafikan hal lain itulah ESA tiada dua Sembah sayidina Ali

Apakah hamba dapat memiliki martabat seperti itu Sabda Rasulullah s.a.w

HAI ANAKKU ALI : tatkala akan makan minum didalam dunia, supaya engakau makan minum beserta Allah.

Tatkala akan dudukmu didalam dunia supaya engkau melihat serta Allah.

Tatkala akan pendengaranmu didalam dunia supaya engkau mendengar serta Allah. Tatkala akan perkataanmu didalam dunia, supaya engkau berkata-kata serta Allah Matikan dirimu didalam dunia, besok aku bertemu akan Allah

Sembah Sayidina Allah

Rasulullah s.a.w

Matinya iman itu agama, guru iman itu ikhlas, dan dahan iman itu cita-cita, dan iman itu SIR, dan cabang iman itu amal, dan daun iman itu kasar tekun dan haraf, buah iman itu jo’ah (joah) dan nyawa iman itu kasih (kasihan), iman itu ruh dan iman itu hati, yang mu’min dan iman itu yakin, dan pertahanan iman itu sembahyang, dan sareat iman itu fardhu. Dan tharekat iman itu jalan sempurna, dan hakikat iman itu Esa. Ma’rifat iman itu tetap pada zat waibal wujud.

Adakah syahadat iman itu selain daripada itu.

Kepala iman itu akir (laillahaillallah) hatina menyatakan iman dan cahaya iman itu benar, dan kalam iman itu suci, dan nyawa iman itu hidup.

Jantung iman itu jama’ah. Urat iman itu segala rukun. Tulang iman itu rukun. Lutut iman itu sabar. Dada iman itu amar. Iga iman itu ikhlas.

Ilmu iman itu sempurna dunia dan akherat. Wallahu alam bisawwab.

---oo0oo---Kemudian apa yang terkandung dalam nama MUHAMMAD.

1. MIM-MAHMUDUN ’ALAIYAH : maksud kepujian pada Muhammad ialah; yang menjadikan wakil dari Tuhan YME pada hari hisab.

Firman Allah Ta’ala ; tiada aku utus engkau Muhammad melainkan menjadi rahmat sekalian alam.

2. HA-HAMIDUN ALAIHI : maksudnya MUHAMMAD lah yang terpuji yag mendirikan ; syareat, tharekat, hakikat, dan ma’rifat, seperti kata Tuhan

YME. Dalam hadits qudsyi, maksudnya ; benarlah hambaku Muhammad, setiap apa yang disampaikannya kepadaku.

3. MIM- MUJANIUN : ialah MUHAMMAD lah yang menghimpun puji bagi Allah LAHMIJIDILLAH Ta’ala, bagi puji zahir maupun puji bathin

Firman Allah Ta’ala maksudnya : sesungguhnya kami menyuruh mengikuti Muhammad pada perhatiannya maupun perbuatannya.

4. DAL – TOBADILLAH ILLA HUA : maksudnya, kuganti kerjaanku kepadamu ya Muhammad, dijadikan Muhammad atas rupaku, artinya tiada wujudku melainkan wujud Muhammad ganti kerjaanku.

Syahadat bathin ada mengandung sifat 20 kadim : Syahadat jahirpun ada juga sifat 20nya nyata, yaitu :

UJUD ialah : Bumbunan kepala KIDAM ialah : Telinga kanan BAQA ialah : Telinga kiri MUHALLAFAH ialah : Mata kanan KIAMUHU ialah : Mata kiri WAHDANIYAT ialah : Mulut

KODRAT ialah : Bahu kanan IRADAT ialah : Bahu kiri ILMU ialah : Susu kanan HAYAT ialah : Susu kiri SAMA ialah : Tangan kanan BASHAR ialah : Tangan kiri

KALAM ialah : Pangkal tangan kanan KODIRUN ialah : Pangkal lengan kiri MURIDUN ialah : Kaki kanan

ALIMUN ialah : Kaki kiri HAYUN ialah : Paha kanan SAMIUN ialah : Paha kiri BASIRUN ialah : Pusat MUTAKALIMAN ialah : Jantung

Maka dengan adanya sifat 20 (dua puluh ) ini, bathin maupun zahir, sudah ada dalam wujud.

BISMILLAHIRRACHMANNIRRAKHIM

WASSOLATU WASSALAMU ALA ASROFIL MURSALIN SYAIYIDINA MUHAMMAD WA ALA ALLIHI WASOHBIHI WASSALAM A’MA BA’DU

Adapun pasal menyatakan bicara hakikat dan am’rifat menyemabah Allah Ta’ala dengan memelihara segala hukum syareat yang zahir yang diperintahkan oleh Rasulullah, yaitu : yang dimaksudkan oleh Allah Ta’ala, ilmu dan amal, dan menjalankan akan jalan segala nabi-nabi dan wali-wali Allah

Yaitu memandang Allah Ta’ala itu dengan hati yang normal. Bahwasannya Allah Ta’ala wujud sendirinya,yaitu memandang dan mengetahui, mengenal satu-satunya paham dan putih bersih, dan nugrahanya haq Allah Ta’ala serta dalil aqal dan naqal. Maka tiada hasil hakikat itu, melainkan dibaiki syareat. Hasil ketiganya itu menghasilkan ma’rifat.

Pasal pada menyatakan hal dan limpahan segala ahli tasauf yang diperbuat tiap-tiap hari siang dan malam ketika mengerjakan segala yang dipardukan Allah Ta’ala dengan sekira-kiranya memadai kuatnya jasad pada mengerjakan dia yang disuruhnya atau disuruh oleh Allah Ta’ala. dan menjauhkan segala yang dilarang. Dan disuruh oleh Allah ta’ala memeliharakan segala

rahasia-rahasia kehati dan melazimkan segala makam yang 11 (sebelas) ; seperti Taubat, sakit, sabar, syukur, tawwakal, ridha, wara, suci, ajam, murakabah dan lainnya.

Pertama-tama orang yang megerjakan jalan ini mulai dengan taubat karena taubat itu bersuci dari pada najis. Demikianlah ha ahli tasauf.

Bermula setengah dari rahasia ketuhanan itu IMAN DAN KAMIL. Yaitu keluarlah engkau dari pada Allah ta’ala seperti bahwasannya, jangan engkau sekutukan Allah Ta’ala dengan sesuatu dari segala sifatnya yang tertentu dengan DIA :

Dan “YAKIN KAMIL” Yaitu keluar engkau dari diriku, artinya keluar dari pada dayamu dan kuatmu dan wujudmu. Jangan engkau sekutukan Allah Ta’ala dengan sesuatu dari segala sifatnyayang tertentu dengan dia yang yakin kamil, yaitu ada pada mukamu, karena ujudmu dan dayamu itu majas., dan bayang-bayang jua. Karena sekalian yang dijadikan Allah Ta’ala hanya ujud hakiki, dan kuat daya upaya yang hakikatnya hanya Allah Ta’ala jua.

Maka hendaklah engkau nafikan ujud dirimu dan sekalian yang lan daripada ujud Allah Ta’ala itu. supaya sempurnalah dari pada syirik hafi dan supaya engkau pandang kesempurnaan Allah Ta’ala dan daya upayanya dan kuatnya pada temat ujud dan lemahnya/lemahmu dan daifmu itu. Setengah dari pada rahasia, ketahuilah olehmu akan bahwasannya kita pandang, kita I’tiqadkan, bahwa sesungguhnya akan kita ini tetap selama-lamanya dalam ilmu Allah Ta’ala.

Pertama : Penglihat, pendengar, kelakuan dan kehendaknya.

Sekianlah pada sebenarnya I’tiqad segala nabi-nabi dan wali-wali Allah serta Ulama-ulama yang saleh-saleh, janganlah kita berubah I’tiqad ini supaya kita sampai kepada jalan FANA BILLAH – BAQA BILLAH. Yaitu lenyapkanlah kita ke dalam Allah Ta’ala supaya kekal dalam keadaan Allah ta’ala.

Bermula dikehendaki lenyap dan hapus itu, tiada lagi kita atau diri kita, hanya yang kelihatan ZAT ALLAH TA’ALA jua semata-mata tetap dengan penglihatannya mata hati dan mata zahir harus menyatu dalam rahasianya.

Dan tilik hakikat adalah isyarat umpama besi di dalam api, maka tatkala merah besi, tidak kelihatan besi, hanyalah keadaan api jua yang kelihatah itu semata-mata. Maka ZAT ALLAH TA’ALA – SIFAT ALLAH TA’ALA – AF’AL ALLAH TA’ALA semata-mata.

Maka apabila tetap dikarenakan sukuan didalam keadaan kita niscaya kita ini hilang. Maka tiada tinggal lagi baginya bekam. Maka kita sampailah kepada jalan fana billah dan baqa billah. Adapun dalil akal, apabila kita tidur lihatlah pada dirimu, adakah kekuasaan, dan kehendak, pengetahuan, penglihatan, pendengaran dan perkataan dan gerakan. Maka dalilnya yang menunjukkan akan tiada mempunyai, hanya daripada menerima sifat jua.

Dan empunya sifat itulah Allah Ta’ala jua semata-mata.

Maka jad dalil tahliklah kita dengan pengajaran guru yang kamil adanya. SABDA NABI MUHAMMAD SAW pada menyatakan :

Bermula Syareat itu seperti tanah Tharekat itu seperti air Hakikat itu seperti angin Ma’rifat itu seperti api

Syareat itu seperti tanah, tanah yang mana ? Tharekat itu seperti air, air yang mana ?

Hakikat itu seperti angin, angin yang mana ?

Ma’rifat itu seperti api, api yang mana ? Jawab Rasulullah s.a.w

Hai ALI dengarlah pengajaranku, yaitu : Syareat itu seperti tanah, yaitu badanku Tharekat itu seperti air, yaitu Nur Muhammad Hakikat itu seperti angin, yaitu nafasku Ma’rifat itu seperti api, yaitu penglihatanku

Maka sembah Syaiyidina ALI, ya junjunganku sebenar-benarnya lah Maka jikalau mati orang syareat apakah kejadiannya?

mati orang tharekat apakah kejadiannya? mati orang hakikat apakah kejadiannya? mati orang ma’rifat apakah kejadiannya? RASULULLAH MENJAWAB :

Mati orang syareat hancur luluh Mati orang tharekat kurus kering

Mati orang hakikat lemak gemuk putih kuning Mati orang ma’rifat hilang lenyap

Sembah syaiyidina ALI, ya Rasuullah sebenar-benarnyalah

Jawab Rasulullah, barang siapa mengetahui ilmu ini maka sempurnalah serta sselamatlah dunia akherat, imannya lagi tiada kurang NUGRAHA Allah Ta’ala akan rezeki. Inaya Allah Ta’ala. Maka barang siapa yang tidak mengetahui ilmu ini yaitu terlebih atau dulu daripada binatang, sebab belum mengetahui akan tubuhnya sendir, wallahu alam bisawab.

MAN ARAFA NAFSAHU ARAFU RABAHU, artinya ; Barang siapa mengenal akan dirinya maka sesungguhnya ia mengenal akan Tuhannya.

MAKAM ARAFA RABBAHU FASADUL JASAD. Artinya : Barang siapa mengenal akan Tuhannya maka binasalah dirinya.

Maka ketahuilah olehmu NUR MUHAMMAD, itulah anginnya, biasa gaib kepada sekalian nyawa, itu misalnya jadi badan Muhammad, umpamanya karena sabit gaib kepada Muhammad, dan Muhammad itu gaib kepada sekalian hambanya Allh Ta’ala.

Firman Allah Ta’ala dalam hadits qudsyi yang artinya; bermula Sir Allah dengan Sir Muhammad itu sama arti.

Firman Allah ta’ala dalam hadits qudsyi, yang artinya :

Bermula Sir Allah dengan Sir Muhammad artinya ; Rahasia allah rahasia Muhammad. Maka Rahasia Allah tiada sekutu baginya an lawannya, tiada boleh nabi yang lain seperti NABI MUHAMMAD, karena diakui SIR ALLAH KALILLAHU TA’ALA ; menjadikan akan sesuatu jika tiada serta Muhammad, maka tidaklah dijadikannya semesta ala mini. Maka dinamai sifat hamba didalam badan, maka sembah syaiyidina ALI kepada Rasulullah s.a.w.

Ya Rasulullah, apakah yang dinamai jalan empat itu?

Itu jalan empat dalam manusia. Sabda Nabi s.a.w ya, Ali,

Adapun yang dinamai syareat itu ialah lidahku Adapun yang dinamai tharekat itu ialah hatiku Adapun yang dinamai hakikat itu ialah kediamanku

Adapun yang dinamai ma’rifat itu ialah nyawaku. Inilah jalan empat namanya. Sembah Syaiyina ALI

Ya, rasulullah, akan tuan hamba mencari siddiq

Ya , rasulullah, adapun seperti syareat itu apa, tharekat itu Apa, hakikat itu apa,, ma’rifat iru apa

Sabda Rasulullah s.a.w YA ALI

Diri itu ada dua : 1. Diri bathin, 2. Diri zahir Keterangan :

Diri zahir / jasad : nyata daripada Nabi Muhammad s.a.w yaitu api, angin, air, tanah. Maka itulah asal tubuh kita yang kasar atau zahir ini.

Yang dimaksud diri bathin, yaitu yang tersembunyi didalam badan adapun nyawa itu daripada NUR MUHAMMAD

artinya : adapun syareat itu perkataanku tharekat itu perbuatanku

Hakikat itu kediamanku Ma’rifatitu penglihatanku

Dan yang dikatakan : Syareat itu tubuh RASULULLAH Tharekat itu Hati RASULULLAH

Hakikat itu kediaman RASULULLAH Ma’rifat itu Rahasia RASULULLAH

Maka ma’na : Tubuh Rasulullah itu – Roh Rohani Hati Rasulullah itu – Roh Rahmani

Hati Rasulullah itu – Roh Robbani Dan jadinya : Syareat itu hancurkan jadikan tharekat Tharekat itu hancurkan jadikan hakikat

Hakikat itu hancurkan jadikan ma’rifat Ma’rifat itu hancurkan jadikan cahaya Itulah bayang-bayang Allah ta’ala yang sebenar-benarnya karena : Syareat itu – Af’al Allah Ta’ala

Tharekat itu – Asma Allah Ta’ala Hakikat itu - Sifat Allah Ta’ala Ma’rifat itu – Ujud Allah Ta’ala

Maka barulah sampai (sempurna) marifat kita pada orang arif billah atau alimullah. Wallahu alam bissawab.

Asal mula-mula kejadian dunia tatkala belum ada sesuatu , maka Allah ta’ala sendirinya. Kallahu Ta’ala atau kallallahu Ta’ala.

Kun fayakun, maka nur Muhammad sekaliannya lengkap. Maka jadilah nur Muhammad itu. Apakah artinya Allah ta’ala ?

Jawabnya : hual awalu, wal achiru, wajohiru, walbathinu.

Ia jua yang awal, ia jua yang akhir, ia jua yang zahir, ia jua yang goib (bathin).

Tentang syahadat artinya – tahu akan zatnya, tahu akan sifatnya, tahu akan asmanya, tahu akan af’al. dan tahu akan iradatnya.

ASYHADU itu artinya syareat ANLA itu artinya tharekat ILAHA itu artinya hakikat ILALLAH itu artinya ma’rifat Syareat itu tempatnya pada lidah Tharekat itu tempatnya pada hati Hakikat itu tempatnya pada Ruh Ma’rifat itu tempatnya pada Rahasia ASYHADU itu artinya Ma’rifat ANLA itu artinya Tauhid ILAHA itu artinya Iman ILALLAH itu artinya Islam

Soal syahadat yang empat didalamnya yaitu : Ma’rifat, tauhid, iman, islam, barang siapa belum sampai pada ketetapan ilmu ma’rifat.

Barang siapa belum sampai pada ketetapan ilmu ma’rifat-tharekat, hakekat-syareat ia membawa kitab ini membawa sesat. Jika engkau tetap didalam syareat, tharekat, hakekat, ma’rifat, maka engkau bacalah kitab ini niscaya jalanmu sekalian anbiya dan mulia,sekalian yang salah-salah. Jalannya ilmu hakekat juga karena syareat. Hakekat yang tak ada didalam syareat yaitu batal. Barang siapa menghimpunkan antara keduanya maka itulah yang bernama KAMIL MUKAMIL artinya sempurna yakni bernama suci.

Adapun yang bernama rahasia itu ialah SIR ALLAH. Adapun kita ini tidak tahu jikalau tidak serta guru yang benar-benar kepada murid. Maka tiadalah mendapat perkataan-perkataan ini, tidak boleh didengar orang. Karena ilmu ini tidak ada didalam kitab. Adapun kita ini MENTUBUHKAN MUHAMMAD JAHIR BATHIN. Maka berbuahlah RUH namanya. Tidaklah kita genang lagi dihati dan tubuh. Artinya Muhammad jadi tubuh kita kepada hakikat kita. Maka kita ini bertubuhkan idhafi. Karena kita tidak lagi mengenang atau mengingat-ingat tubuh bathin dan zahir itu karena yang bernama Muhammad itu Rahasia Sir namanya.

Karena nama rahasia itu banayk sekali namanya. Allah, sifat, asma, af’al namanya jua, Muhammad sekalipun itu namanya jua. Adapun yang sebenar-benarnya Allah itu kepada kita ialah rahasia yang ada pada kita ketahui. Adapun tatkal jalan hakikat namanya : yang mengata ALLAHUAKBAR. Ber-zat-ber-sifat-ber-asma-ber-af’al. tidak lagi tubuhnya menyebut dan tidak

lagi yang mengata itu lidah. Yang mengata itu ialah : ZAT, SIFAT, ASMA, AF’AL. yang mengata Allahu akbar itu, atau yang berbagai-bagai itu bunyinya.

Didalam sembahyang itu hanya zat-sifat-asma-af’al-hayat-ilmu-kodrat-iradat. Itulah yang mengata tidak dihati lagi. Karena yang bernama zat-sifat-asma-af’al itu ialah hayat-ilmu-kodrat-dan iradat. Itulah yang namanya RAHASIA ALLAH TA’ALA kepada bathin hambanya yang memerintah didalam diri kita yaitu RAHASIA ALLAH TA’ALA.

RAHASIA ITULAH YANG BERNAMA : ……… Adapun ujar ma’rifat atau kata ma’rifat :

Tatkala berdiri sembahyang itu Allah yang ada ia sendiri dan tidak dua tiga, hanya Allah yang ada,

Adapun yang mengata Allahu akbar itu Rahasia Allah. Ia memuji dirinya sendiri jua.

Dalam dokumen Kitab Barencong (Halaman 130-142)

Dokumen terkait