• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang

HASIL KEGIATAN MAGANG

2. Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang

Tujuan Proyek

Proyek ini bertujuan untuk melakukan penataan lanskap pada Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang. Ruang lingkup penataan lanskap jalan tol ini meliputi proses perancangan dan pelaksanaan. Namun kegiatan yang diikuti saat kegiatan magang hanya sampai pada tahap awal perancangannya saja, belum sampai melakukan tahap pelaksanaan.

Tahapan Kegiatan Perancangan

Proyek penataan lanskap pada Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang , tahapan kegiatan yang dikerjakan melalui proses seperti terlihat pada Gambar 37. Proyek ini masih berupa proposed, berada pada tahap awal perancangan sehingga tahapan perancangan yang dikerjakan masih berupa konsep desain awal (preliminary concept design) dengan produk yang dihasilkan berupa

impression pada lima zona yang dirancang, yaitu Zona A, Zona B, Zona C, Zona D dan Zona E.

Gambar 37 Tahapan kegiatan perancangan Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang

(Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010)

a. Tahap Persiapan

Lingkup kerja dari proyek ini adalah penataan lanskap pada Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang. Tahap pertama merupakan tahap persiapan yaitu tahap dilakukannya diskusi awal oleh pimpinan PT. Envirospace Consultants Indonesia dengan klien. Pada tahap ini klien menyampaikan ide dan keinginannya mengenai rancangan yang akan dilakukan pada tapak kepada staff perusahaan ECI. Klien menginginkan adanya penataan kembali lanskap Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang sehingga menjadi lebih indah dan tertata lebih baik.

b. Tahap Inventarisasi Data Tapak

Pada tahap inventarisasi dilakukan proses pengambilan data langsung dari tapak (survey) untuk melihat kondisi eksisting tapak. Dilakukan pengambilan foto (site photos) untuk melihat dan merekam kondisi awal tapak. Pada tahap ini diperoleh peta dasar (base line) (Gambar 38) dari pihak klien. Panjang total keseluruhan Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang ini adalah 9532 meter.

Peta dasar yang diperoleh perusahaan ECI dibagi menjadi lima zona (Gambar 39), hal ini dilakukan untuk mempermudah proses inventarisasi dan juga proses analisis pada tahap selanjutnya. Lima zona pada Jalan Tol Bintaro Serpong

Konsep desain final (final concept design) Persiapan Inventarisasi Analisis Konsep desain awal

(Preliminary concept design) Revisi 1, 2, dst. sesuai keinginan klien

Damai (BSD), Tangerang dan kondisi eksistingnya disajikan pada Tabel 5. Kondisi eksisting tapak berdasarkan hasil foto dilapangan secara garis besar terlihat pada Gambar 40.

Gambar 38 Peta dasar Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang (Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010)

Gambar 39 Zonasi Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang (Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010)

Tabel 5 Zonasi Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang

No. Zona Panjang (m) Kondisi Eksisting tapak

1. A 3932,5 Bahu jalan didominasi oleh pohon Pinus merkusii 2. B 2288 Tanaman sangat sedikit dan tidak beraturan dan

median jalan yang berupa beton

3. C 1582,7 Tanaman didominasi oleh ilalang belum ada pohon di bahu jalan tol dan median jalan yang berupa beton

4. D 494,5 Tanaman sedikit dan tidak beraturan dan median jalan masih didominasi rerumputan

5. E 1234.3 Area gerbang belum ada penataan lanskapnya, didominasi oleh rumput

Gambar 40 Kondisi eksisting tapak Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang

(Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010)

c. Tahap Analisis Tapak

Kondisi tapak Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang secara total berada dalam keadaan yang kurang tertata dengan baik khususnya pada penataan lanskapnya. Pada beberapa bagian di bahu kiri dan kanan dari jalan tol tidak terdapat penanaman tanaman, sehingga pada lokasi ini iklim mikronya dirasa sangat panas karena tidak adanya tanaman. Lanskap jalan tol memiliki suhu relatif tinggi pada siang hari karena hampir semua bagian tapak tertutup oleh aspal sehingga iklim mikronya tidak nyaman. Berdasarkan hasil analisis maka direncanakan penambahan penanaman pohon disepanjang jalan tol ini untuk meningkatkan kualitas iklim mikronya dengan mempertimbangkan tanaman eksisting yang ada. Selain untuk meningkatkan kualitas iklim mikro penambahan dan penataan tanaman dilakukan untuk meningkatkan kualitas visual dari lanskap jalan tol. Penambahan penggunaan semak dan tanaman penutup tanah juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas visual lanskapnya. Pada bagian jalan tol yang kondisi tanamannya masih baik maka dipertahankan keberadaannya dan direncanakan hanya mengalami penambahan tanaman.

Berdasarkan hasil inventarisasi tapak yang dilakukan pada tahap sebelumnya, maka perusahaan melakukan analisis pada kondisi eksisting yang ada. Proses analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Dari data pembagian lima zona pada tapak, maka Zona A dengan kondisi eksisting bahu jalan didominasi oleh pohon Pinus merkusii maka menghasilkan analisis untuk memperbaiki penataan lanskapnya. Penataan zona ini direncanakan dilakukan penambahan pohon Pinus merkusii sehingga akan

membentuk habitat pohon pinus dan pada bagian bawahnya dilakukan penanaman semak berbunga pada bahu jalannya.

Zona B memiliki kondisi eksisting tanaman yang jumlahnya sangat sedikit dengan penataan yang tidak beraturan pada bahu jalannya dan memiliki kondisi median jalan yang berupa beton kaku. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka untuk memperbaiki kualitas visual dan lingkungan pada zona ini direkomendasikan penanaman pohon dengan warna bunga ungu sebagai unsur kontras warna setelah kawasan pinus yang berwarna hijau pada zona sebelumnya. Dilakukan juga penanaman semak berbunga pada pot untuk median jalannya sehingga median jalan yang terbuat dari beton dan kaku dapat lebih terlihat lembut.

Zona C yang memiliki panjang jalan 1582,7 meter kondisi eksisting tapaknya didominasi oleh tanaman ilalang, belum ada pohon di bahu jalan tol dan kondisi median jalan yang berupa beton. Dengan kondisi eksisting yang belum ada penanaman pohonnya ini maka zona C memiliki hasil analisis yaitu direkomendasikan penanaman pohon berbunga ungu atau merah jambu dengan tujuan untuk memperindah kondisi visualnya. Sama dangan Zona B, pada median jalan Zona C dilakukan juga penanaman semak berbunga pada pot untuk median jalannya sehingga median jalan yang terbuat dari beton dan kaku dapat lebih terlihat lembut.

Zona D memiliki kondisi eksisting tapak dengan jumlah tanaman sedikit dan tidak beraturan, juga memiliki kondisi median jalan yang berupa besi pembatas dan masih didominasi rerumputan. Panjang jalan pada zona ini merupakan yang terpendek yaitu 494,5 meter. Maka berdasarkan hasil analisis kondisi eksistingnya dan pertimbangan jarak yang pendek ini, zona D direncanakan memiliki penataan yang sama dengan Zona C. Yaitu penanaman pohon berbunga ungu atau merah jambu dan penanaman semak berbunga pada bahu jalan dan juga penanaman semak berbunga pada pot untuk median jalannya.

Yang terakhir adalah Zona E yaitu gerbang pondok aren, memiliki kondisi eksisting yang belum ada penataan lanskapnya dan juga masih didominasi oleh rumput. Dengan kondisi eksisting seperti ini, maka area gerbang sebagai area yang penting pada jalan tol harus dirancang dengan penataan yang baik dan

semenarik mungkin. penanaman pohon dengan bunga berwarna kuning atau tanaman yang memiliki bentuk yang unik dan memiliki fungsi sebagai pengarah dapat membuat area ini lebih menarik. Pada area ini juga direncanakan penambahan ornamental pot pada median gerbangnya dan tree lighting.

d. Tahap Konsep Desain Awal (Preliminary concept design)

Proses Perancangan yang dilakukan di studio adalah pada tahap konsep desain awal (preliminary concept design) untuk lanskap sepanjang Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang. Produk yang dihasilkan adalah:

(1) conceptuallandscape plan

(2) feature image soft material

(3) image artist impression pada lima zona A, B, C, D, dan E.

Keikutsertaan yang dilakukan pada proses perancangan ini adalah pada pembuatan feature image soft material dan image artist impression.

Proses perancangan lanskap yang ditangani oleh Perusahaan ECI ini meliputi penataan dan penanaman pohon pelindung dan beutifikasi semak dan penutup tanah sepanjang Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang. Desain penanaman pohon yang digunakan memiliki konsep penggunaan pohon pelindung yang disesuaikan dengan kondisi eksisting tapak untuk memperbaiki iklim mikro dan penggunaan pohon berbunga untuk memperindah lanskap jalan tol. Desain penanaman area median jalan memiliki konsep perancangan menggunakan semak berbunga. Penanaman tanaman area kanan dan kiri bahu jalan dibawah pohon lama dan baru dirancang menggunakan semak dan penutup tanah berbunga. Penataan pada lanskap jalan tol ditujukan untuk fungsional dan estetika. Secara fungsional memiliki fungsi untuk memperbaiki iklim mikro, meredam suara, mengurangi silau akibat cahaya matahari dan sorot lampu. Sedangkan secara estetik adalah untuk memperindah lanskap jalan tol dan mengurangi kemonotonan. Namun perancangan di jalan tol tidak boleh terlalu ramai dengan jarak pergantian tanaman harus dijaga, agar tidak mengganggu konsentrasi pengemudi kendaraan.

Proses perancangan pada proyek ini dilakukan menggunakan cara manual dan komputer. Tahap perancangan dimulai dengan sketsa kasar pembagian ruang atau zonasi. Dilanjutkan dengan menggunakan komputer untuk memperhalus

gambar dan spesifikasi ukuran panjang jalan. Dalam pembuatan image artist impression digunakan operasi komputer. Software yang digunakan pada komputer adalah AutoCAD 2006 dan Adobe Photoshop CS3.

(1) conceptual landscape plan merupakan gambar yang menunjukan rencana

penataan ruang pada tapak beserta semua elemennya dilihat dari tampak atas (denah). Konsep pembagian zonasi dari proyek ini adalah dibagi menjadi lima zona. Pada conceptual landscape plan Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang ini menggambarkan pembagian tapak menjadi lima zona yaitu Zona A, Zona B, Zona C, Zona D, dan Zona E (Gambar 41). Kelima zona ini ditentukan berdasarkan hasil analisis yang dilakukan.

Gambar 41 Pembagian lima zona (A, B, C, D, dan E) di Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang

(Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010)

(2) feature image soft material sesuai dengan tujuan perancangan dari proyek ini

yaitu penataan dan penanaman pohon pelindung dan beutifikasi semak dan penutup tanah pada tapak, maka penggunaan feature image soft material

sebagai usulan pada tapak Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang menggunakan semua jenis tanaman yang memiliki fungsi dan indah. Tanaman yang dipilih adalah tanaman yang memiliki fungsi sebagai pengarah, pelindung dan memperindah kualitas visual tapak dengan bentuk tajuk yang menarik dan bunga yang cerah. Pada Gambar 42 terdapat image soft material pohon yang diusulkan untuk perancangan, dan pada Gambar 43 disajikan image soft material semak yang dapat digunakan pada desain penataan lanskap di Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang.

Gambar 42 Feature image pohon

(Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010)

Gambar 43 Feature image semak

(Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010)

(3) gambar artist impression pada lima zona yang dirancang, yaitu Zona A, Zona B, Zona C, Zona D dan Zona E.

(a) Zona A

Bauhinia purpurea Jacaranda acutifoli Erythrina crystagali Pinus merkusii

Samanea saman Peltophorum pterocarpum Lagerstomia speciosa Tabebuya rosea Bismarchia nobilis Roystonea regia

Zona A yang memiliki jarak jalan 3932.5 meter dirancang dengan penambahan penanaman pohon pinus. Pada Zona A tamanan yang digunakan yaitu Pinus merkusii dan tanaman Bougainvillea sp. Tanaman pinus dipilih karena pada tapak terdapat eksisting pohon pinus. Gambar

artist impression pada zona ini terdapat pada Gambar 44.

Gambar 44 Zona A (a) Eksisting dan (b) Artist Impression di Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang

(Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010) (Gambar dibuat oleh: Hanni Adriani)

Pohon pinus dan semak bougenvil ditanam secara masal sepanjang jalan pada Zona A. Penanaman dalam jumlah yang masal bertujuan untuk memberikan kesan seragam dan membentuk garis yang tegas dan berbeda dengan perbedaan ketinggian antara pohon dan semak yang ditata.

(b) Zona B

Zona B dirancang menggunakan pohon dengan warna bunga ungu sebagai unsur kontras warna setelah Zona A yang didominasi oleh pohon pinus. Pada Zona B tamanan yag digunakan adalah tanaman berbunga ungu yaitu Lagerstomia speciosa atau lebih dikenal dengan nama bungur dan semak Bougainvillea sp. yang ditanam dengan jarak lima meter. Gambar artist impression desain penataan lanskap pada zona ini terdapat pada Gambar 45. Semak Bougainvillea s. dalam rancangan diletakan pada bahu jalan dibawah pohon Lagerstomia speciosa dan juga diletakan di median jalan dengan penanaman secara teratur pada jarak lima meter.

Gambar 45 Zona B (a) Eksisting dan (b) Artist Impression di Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang

(Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010) (Gambar dibuat oleh: Hanni Adriani)

(c) Zona C

Zona C dirancang menggunakan pohon berbunga ungu atau pink. Bauhinia purpurea digunakan sebagai tanaman yang mendominasi di kanan dan kiri bahu jalan zona ini. Kemudian semak yang digunakan adalah Bougainvillea sp. yang berbunga warna merah muda senada dengan warna bunga dari Bauhinia purpurea. Gambar artist impression desain penataan lanskap pada zona ini terdapat pada Gambar 46.

Gambar 46 Zona C (a) Eksisting dan (b) Artist Impression di Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang

(Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010) (Gambar dibuat oleh: Hanni Adriani)

(a) (b)

(d) Zona D

Zona D memiliki jarak jalan yang paling pendek yaitu 494.5 meter, zona imi dirancang menggunakan pohon berbunga ungu. Pada Zona D tamanan yag digunakan adalah tanaman berbunga kuning yaitu tanaman berbunga ungu yaitu Lagerstomia speciosa atau lebih dikenal dengan nama bungur dengan semaknya adalah Bougainvillea sp. dan Canna sp.

Gambar artist impression desain penataan lanskap pada zona ini terdapat pada Gambar 47.

Gambar 47 Zona D (a) Eksisting dan (b) Artist Impression di Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang

(Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010) (Gambar dibuat oleh: Hanni Adriani)

(e) Zona E

Zona E yaitu gerbang pondok aren, dirancang menggunakan pohon dengan bunga berwarna kuning dan penataan di areal gerbang berupa ornamental pot dan tree lighting. Zona ini memiliki panjang lintasan 1234.3 meter.

Pada zona ini terdapat tiga alternatif penggunaan tanaman utama yang bisa digunakan untuk area gerbang, yaitu Burasus sp. dan

Peltophorum pterocarpum. Dengan shrub yang digunakan adalah

Bougainvillea sp. pada semua alternatif desain. Pada gambar artist impression terdapat dua situasi yaitu dayscape dan nightscape (Gambar 48).

Tanaman yang dipilih merupakan tanaman yang memiliki fungsi untuk mengarahkan kea rah gerbang. Gerbang di rancang dengan penambahan elemen tanaman dalam pot dan lighting untuk malam hari.

Gambar 48 Zona E (a) Eksisting, (b) (c) Artist ImpressionDayscape dan (d)

Artist ImpressionNightscape

(Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia, 2010)

Tata hijau

Penataan tanaman secara keseluruhan pada proyek penataan lanskap Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang adalah penanaman secara masal (mass planting) untuk semua jenis tanaman sepanjang jalan. Penanaman masal tanaman pada rancangan dilakukan untuk menonjolkan keberadaan tanaman yang menarik dengan warna dan bentuk dari bunga, daun ataupun tajuk tanamannya. Ragam jenis tanaman yang dipakai adalah semak dan pohon.

Keragaman jenis tanaman yang digunakan pada rancangan lanskap jalan tol ini tidak banyak, karena pada suatu lanskap jalan, khususnya jalan tol jika terlalu banyak ragam tanaman yang digunakan malah akan mengganggu dan mengancam keselamatan pengemudi mobil. Pengemudi mobil dapat terganggu

(a) (b)

pandangannya karena terlalu banyaknya ragam tanaman yang digunakan. Kelompok dan jenis tanaman yang digunakan terdapat pada Tabel 6.

Tabel 6 Kelompok tanaman yang berada di Zona A, B, C, D dan E Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang

No. Lokasi Nama latin Nama lokal Kategori

1. Zona A Bougainvillea sp. Bougenvil Semak

Pinus merkusii Pinus Pohon

2. Zona B Bougainvillea sp. Bougenvil Semak

Lagerstomia speciosa Bungur Pohon

3. Zona C Bougainvillea sp. Bougenvil Semak

Bauhinia purpurea Bunga kupu-kupu Pohon

4. Zona D Bougainvillea sp. Bougenvil Semak

Canna sp. Bunga tasbih Semak

Lagerstomia speciosa Bungur Pohon

5. Zona E Bougainvillea sp. Bougenvil Semak

Burasus sp. Palem Burasus Pohon

Peltophorum pterocarpum Pohon peltoporum Pohon

Pada lanskap jalan tol ini konsep penanaman yang digunakan tanaman dalam jumlah banyak dan ditanam secara continous sepanjang jalan. Pada kelima zona yang ada, perancangan tanaman memadukan pohon dan semak. Jenis pohon yang digunakan adalah Pinus merkusii, Lagerstomia speciosa, Bauhinia purpurea, Burasussp.dan Peltophorum pterocarpum. Dengan penggunaan semak

Bougainvillea sp. pada semua lokasi. Pada zona D terdapat penambahan semak

Canna sp.